A. Tujuan :
1. Mengajak klien untuk praktik mindfulness deep breathing (pernafasan dalam)
yang dapat digunakan ketika klien merasa tegang dan emosi
B. Waktu :
± 15-20 menit
(Deep breathing dilakukan sebelum mulai bekerja dan setelah jam kerja berakhir
pada hari ke 1-5)
D. Metode:
Relaksasi pernafasan dalam
E. Rapport
Praktikan membuka sesi dengan membangun rapport dengan klien. Praktikan
dapat menanyakan kondisi klien pada hari itu, bagaimana kondisi emosi klien, apakah
ada hal atau peristiwa yang mengganggunya sebelum pertemuan hari ini.
Selain itu praktikan dapat pula menggunakan skala 1-5 misalnya untuk klien
menilai kondisinya (misalnya saja praktikan dapat mengatakan ”bila diskalakan, atau
dinilai seberapa baik kondisimu. Nilai dari 1 sampai 5, 1 itu tidak baik sekali dan 5 baik
sekali”). Tujuannya adalah supaya klien lebih siap saat memasuki materi sesi terapi. .
Inti dari teknik relaksasi ini adalah klien diminta untuk fokus pada pernafasan perut secara perlahan.
Pernafasan dimulai dari menarik napas melalui hidung, kemudian buang melalui mulut. Praktikan
dapat mengatakan pada klien:
”sekarang kita akan mencoba teknik relaksasi yaitu relaksasi pernafasan dalam. Silakan teman-
teman duduk tegak yang nyaman. Relaksasi ini akan mengajak teman-teman untuk fokus pada
pernafasan perut.
Silakan secara perlahan tutup mata Anda.. Silahkan letakkan satu tangan Anda di bagian perut,
tarik napas panjang dengan santai melalui hidung anda... tahan...dan keluarkan perlahan melalui
mulut. Jika bagian perut sudah terasa mengembang, maka pernafasan yang Anda lakukan sudah
benar. Bagus sekali.
Mari kita coba lagiTarik napas panjang dengan santai.. Saya akan hitung 3 hitungan untuk menarik
nafas.. Satu.. Dua…Tiga.. Tahan (kira-kira 3-5 hitungan)..dan hembuskan perlahan sambil
mendesis dengan tenang dan lembut… Rasakan ketenangannya…. bagus sekali (ulangi sekitar 5-
10 kali, sampai klien merasa lebih tenang). Sambil terus mengatur napas, ijinkan tubuh anda untuk
rileks dan tenang. Singkirkan sejenak beban-beban anda, entah itu masalah anda di rumah.. atau
pekerjaan anda.. atau emosi marah dan emosi negatif yang anda sedang rasakan.. fokus hanya
pada napas anda.
Sambil terus mengatur napas, ijinkan otot-otot anda dari kepala, mata, bahu, lengan, badan, dan
kaki anda untuk rileks dan tenang. Rasakan setiap udara yang masuk melalui hidung anda, lalu ia
mengaliri bersama aliran darah anda.. dari kepala..bahu..dada..ke perut dan tangan anda..lalu ke
kaki anda.. rasakan udaranya begitu segar dan membuat tubuh anda semakin rileks dan santai.”
G. Terminasi
A. Tujuan :
Mengajak klien untuk praktik mindfulness progressive muscle relaxation (relaksasi
otot progresif) yang dapat digunakan ketika klien merasa tegang dan emosi
B. Waktu :
± 15-20 menit
(PMR dilakukan sebelum mulai bekerja dan setelah jam kerja berakhir pada hari ke 4
dan 5)
C. Metode:
Relaksasi otot progresif
Inti dari teknik relaksasi ini adalah klien diminta untuk menegangkan dan mengendorkan beberapa bagian
tubuh, yaitu pada kepala (dahi, mata), tengkuk, bahu, tangan, dan kaki. Praktikan dapat mengatakan pada
klien:
”sekarang kita akan mencoba teknik relaksasi progressive muscle. Inti dari relaksasi ini adalah kita akan
menegangkan dan mengendorkan otot-otot tubuh kita. Kita akan mulai dari kepala, tengkuk, bahu, tangan,
dan kaki. Saya akan memberikan instruksi apa yang harus dilakukan.
Oke, kita akan mulai dari dahi. Tarik nafas dalam-dalam.. Saya minta anda untuk mengernyitkan dahi
sambil memejamkan mata dan mengerutkan hidung. Saya akan hitung 1 sampai dengan 5, semakin besar
angka yang saya sebutkan maka anda harus meningkatkan ketegangannya. Saya akan mulai menghitung
1..kernyitkan dahi anda..yak bagus sekali..2 semakin kuat kernyitkan dahi anda.. rasakan ketegangannya..
3 lebih kuat lagi..dan dahi anda terasa semakin tegang.. 4 lebih kuat lagi..rasakan ketegangannya berkali-
kali lipat dibanding sebelumnya..yak bagus sekali.. dan 5..semakin kuat dan sangat kuat. Rasakan dahi
anda jauh lebih tegang..yaak bagus sekali. Sekarang kendorkan kernyitan dahi anda..pelan-pelan saja.
Saya akan menghitung 1 sampai 3, dan semakin besar angkanya maka ketegangannya akan semakin
berkurang. Oke..1 lepaskan kernyitan pada dahi anda..pelan- pelan saja..rasakan ketegangannya mulai
berkurang.. 2..lepaskan lebih banyak ketegangannya..dan rasakan rileksnya otot dahi anda.. dan
3..lepaskan semua kernyitannya..rasakan rileksnya otot anda.”
(tanyakan pada klien apakah 3 hitungan terlalu cepat atau sudah cukup. Bila terlalu cepat sepakati jumlah
hitungannya). Pastikan klien mampu menjalankan instruksi dengan baik, baru lanjutkan ke bagian lainnya.
Cara yang sama diterapkan pada bagian-bagian lain.
1. Pada bagian leher, minta klien untuk memutar leher ke kanan dan ke kiri. Menekuk leher menempel
pada bahu.
2. Pada bagian bahu, minta klien untuk menegakkan badan dan membidangkan bahu. Semakin besar
hitungan tarikan bahu semakin kuat. Lengkungkan punggung dan dorong bahu ke belakang
3. Pada bagian perut, minta klien untuk saat menarik perut dan menekuk pinggang untuk
menyondongkan bahu ke depan. Kemudian rilekskan otot-otot dan lepaskan ketegangan saat
mengeluarkan napas.
4. Pada bagian tangan, minta klien untuk mengepalkan tangan. Semakin besar hitungan, kepalan tangan
akan semakin kuat.
5. Pada bagian kaki, minta klien untuk menegangkan kaki, sehingga betis klien tertarik. Semakin besar
hitungan maka tarikan akan semakin kuat. Setelah itu minta klien untuk menekuk jari-jari kaki ke
dalam. Aturan yang sama juga diberlakukan, semakin besar angka hitungan, maka kekuatan dalam
melipat atau menekuk jari kaki juga semakin kuat.
E. Terminasi
Erford, Bradley T. (2015). Forty Techniques Every Counselor Should Know Second Edition.
Pearson Education, Inc.