DISUSUN OLEH :
NIP.197611032009012002
2022
BAB I
A. LATAR BELAKANG
emosional, sosial, fisik dan pola peralihan dari masa kanak-kanak menuju
penting bagi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Sikap percaya diri
(2005;87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang yang
sesuatu tindakan. Di sisi lain , remaja yang kurang percaya diri akan
menunjukkan perilaku seperti tidak bisa berbuat banyak, selalu ragu dalam
menutup diri dari lingkungan, sedikit melibatkan diri dalam kegiatan atau
Kondisi tersebut diatas juga dialami oleh siswa MTsN 6 kelas 8G tahun
beberapa guru mapel selama proses pembelajaran tatap muka pada awal
pembelajaran tatap muka terbatas tidak pernah hadir sama sekali dan hanya
mengerjakan tugas daring untuk mata pelajaran tertentu. Sementara itu ada
home visit. Pada saat layanan home visit tersebut didapatlah gambaran
yang mempunyai kepercayaan diri rendah, yang ditandai oleh menutup diri,
tidak berani berbicara, sangat pemalu, dan sedikit melibatkan diri dalam
therapy.
Pohon Cantik mengenai kelebihan-kelebihan yang ada pada dirinya dan Mind
Map mengenai hal-hal yang paling diinginkan di masa depan dan upayanya
untuk mencapai hal tersebut. Diharapkan dengan teknik ini akan muncul rasa
2021-2022”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
individual dapat meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi belajar Siswa H
D. TUJUAN
E. MANFAAT PENELITIAN
sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
b. Bagi Pendidik
Memberikan motivasi bagi guru Bimbingan Konseling agar lebih kreatif dalam
LANDASAN TEORI
karena sikap percaya diri akan membuat individu merasa optimis dan mampu
megenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu kurangnya percaya diri
diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam meghadapi tantangan, takut
menentuka pilihan.
berbuat atau melakukan sesuatu tindakan orang yang tidak percaya diri
memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu
nyata. Remaja yang puas pada kualitas dirinya akan cenderung merasa
aman, tidak kecewa dan tahu apa yang dibutuhkannya, sehingga dapat
mandiri dan tidak bergantung pada orang lain dalam memutuskan segala
perkembangan mentalnya.
Disisi lain, remaja yang kurang percaya diri akan menunjukan perilaku
seperti tidak bisa berbuat banyak, selalu ragu dalam menjalankan tugas, tidak
individu yang tidak percaya diri akan sulit untuk memutuskan yang terbaik apa
S.,2016: Desyafmi, H. Firman, F., & Ifdil, I., 2016) dalam melakukan banyak
Motivasi belajar sangat dipengaruhi oleh rasa percaya diri yang dimiliki
diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi
perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang. Menurut Hamzah Uno
dalam kutipan (Harisudin) Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrisik
Play Therapy.
membuat uraian yang logis, teratur dan penuh arti. Sigmund Freud sebagai
pencipta teknik asosiasi bebas mengkliam bahwa teknik ini mampu memberi
pikiran konseli.
Pada masa ini teknik asosiasi bebas dilakukan dengan cara meminta
atau menuliskan semua pemikiran yang mereka miliki pada waktu tertentu.
melalui teman.
anak. Begitu juga pendapat Bodrova, Germeroth & Leong (2013) yang
Bahri, 2015; Chinekesh, Kamalian, Eltemasi, Chinekesh & Alavi, 2014; Salter,
apa yang dilakukan di sesi terapi), dengan arahan (terapis atau guru BK yang
1. Visualisasi kreatif
2. Terapi cerita
3. Drama-bermain peran
5. Bermain pasir
6. Menggambar
7. Musik
emosi mereka sendiri atau menjelaskan masalah mereka kepada orang lain.
Teknik ini efektif untuk individu yang tidak bisa atau tidak ingin
adalah :
Mengurangi kecemasan
kekerasan emosional, fisik, maupun seksual, anak adopsi atau anak angkat,
menderita karena orang tua berpisah atau bercerai, mengalami stress atau
fobia, mengalami kedukaan atau kehilangan, menarik diri atau terus menerus
murung, sakit, cacat, atau autis, sulit berteman, sering bertengkar dengan
teman atau saudara, mem-bully orang lain atau menjadi korban bullying,
D. KERANGKA BERPIKIR
Penelitian ini dilakukan dalam empat siklus, seperti yang digambarkan pada
KERANGKA BERPIKIR
KONDISI AWAL Guru:
Siswa: Rasa percaya diri dan
Siswa selalu tidak hadir pada motivasi belajar siswa pada
pembelajaran tatap muka karena memiliki Belum menggunakan teknik
pembelajaran tatap muka
rasa percaya diri dan motivasi belajar asosisasi bebas dan play
rendah rendah
therapy pada konseling
Individu
SIKLUS 1:
Pemberian teknik asosiasi
bebas dan play therapy
Guru menggunakan teknik (P,A,O,R)*
asosiasi bebas dan play
SIKLUS 2:
TINDAKAN therapy pada konseling
Pemberian teknik asosiasi
individu
bebas dan play therapy
* P : Planning A : Action O : Observation R : Reflection (P,A,O,R)
SIKLUS 3:
Pemberian teknik asosiasi
bebas dan play therapy
Rasa percaya diri dan motivasi (P,A,O,R)
KONDISI AKHIR siswa meningkat, kehadiran SIKLUS 4:
siswa 85 % pada pembelajaran Pemberian teknik asosiasi
tatap muka bebas dan play therapy
(P,A,O,R)
E. HIPOTESIS TINDAKAN
METODOLOGI PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
lingkungan MTsN 6 Cianjur selama kurun waktu 10 bulan yaitu dari bulan
B. SUBJEK PENELITIAN
pelajaran 2021-2022
C. SUMBER DATA
1. Wali Kelas
3. Orang tua
berikut :
1. Teknik pengumpulan data
berikut :
b. Observasi (pengamatan)
d. Wawancara
a. Peneliti
b. Siswa
c. Wali Kelas
d. Guru Mapel
E. UJI VALIDITAS
suatu instrumen. Instrumen yang sahih akan menghasilkan data yang valid
diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda dengan cara
mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat pengumpulan dan
analisis data.
F. ANALISIS DATA
kualitatif. Data kualitatif didapat dari hasil observasi aktivitas siswa selama
a. Reduksi Data Pada tahap reduksi, data yang sudah dikumpulkan dipilih
b. Penyajian data, pada tahap ini data atau informasi disusun secara
dimaknai. Beberapa hal yang bisa dilakukan dalam tahap ini adalah
2. Penyajian Data
G. INDIKATOR KINERJA/KEBERHASILAN
diri dan motivasi belajar siswa yang ditandai dengan 85 % minimal kehadiran
(PTBK), yang terdiri dari 2 siklus yang sifatnya tentatif, dimana jika konseli
1. JADWAL PENELITIAN
kelas 8G Ibu
Intan
Purnamasari,
mapel yang
mengajar di kelas
8G diantaranya
adalah :
Dessy Arlani R,
S.Pd (IPA)
Ella Nurlaela
Hayati, S.Ag
(Akidah Akhlak)
Meliana Hanifa,
S.Pd (B.
Indonesia)
(B. Arab)
home visit)
Therapy untuk
menggambar
mind map
siswa yang
bersangkutan
sudah mulai
mengikuti
kegiatan PTM
Terbatas
perencanaan
siklus 2
5 SIklus 2 :
Tindakan
pertanyaan di
lembar instrumen
wawancara
Therapy untuk
menggambar
mind map
g. Observasi hasil perilaku 12 Oktober 2021- 26 g. Hasil observasi
siswa yang
bersangkutan
sudah mulai
mengikuti
kegiatan PTM
Terbatas
perencanaan
siklus berikutnya
2. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen 1
PANDUAN WAWANCARA
Menggunakan Teknik Asosiasi Bebas
Apa yang anda rasakan ketika anda tidak mengikuti kegiatan PTM ?
Menurut anda kira-kira anda akan nyaman belajar dalam situasi seperti apa ?
Instrumen 2
Berilah tanda ceklis pada kolom yang sesuai dengan diri anda !
- Buatlah POHON CANTIK tentang Hal-hal yang DISUKAI dari DIRI SENDIRI