Anda di halaman 1dari 36

CASE REPORT SESSION (CRS)

INFEKSI SALURAN KEMIH


OLEH:
DWI PUTRI NURULLIZA
FA R A H N U R H A B I B A H
FA R I Z A C H M A D H A Q A S YA
MUNA NABILA

P R E S E P TO R :
D R . S U S I S U S A N A H , D R . , S P. A ( K ) , M . K E S
IDENTITAS PASIEN
• Nama : An. MH
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Tempat tanggal lahir: Garut, 01-07-2013
• Usia : 6 tahun 9 bulan 2 hari
• Alamat : Kabupaten Garut, Kecamatan Kadungora, Kelurahan
Rancasalak
• Tanggal pemeriksaan : 2 April 2020
ANAMNESIS
Keluhan utama: nyeri buang air kecil

3 hari BAK sedikit


namun sering
Berwarna kuning,
tidak ada darah,
SMRS (>5x sehari) dan tidak berbusa
ANAMNESIS (LANJUTAN)

Demam hilang Tidak ada keluhan


kejang, penurunan
timbul (sekitar 37-
kesadaran,
38 derajat celcius) gangguan BAB,
mual, dan muntah
ANAMNESIS (LANJUTAN)

- Anak ke-4 - ASI + susu


dari P5A0 formula dari
- Spontan, Plasenta lahir – 1.5 tahun Tumbuh
cukup bulan, menutupi - Imunisasi BCG, kembang
langsung Hep B, DPT, dan
jalan lahir polio lengkap sesuai usia
menangis
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum dan kesadaran: sakit sedang, compos mentis

Tanda-tanda Vital: Antropometri:


 Tekanan darah: 90/60 mmHg o Berat badan : 15 kg
 Nadi : 104x/menit o Tinggi badan
 Suhu
: 105 cm
: 36.8 ° C
 Pernapasan : 24x/menit
 CRT : < 2 detik Status gizi:
 SpO2 : 99% dengan udara o BMI/U : normal
bebas o TB/U : normal
PEMERIKSAAN FISIK
❌ pernapasan cuping hidung ❌ anemis ; ❌ ikterik

❌ perioral cyanosis

Paru:
Datar, lembut Bentuk dan gerak simetris; ❌ retraksi
Hepar & lien tidak teraba VBS kiri = kanan
✅Nyeri tekan suprapubic Jantung:
❌ Nyeri ketuk punggung S1, S2 normal reguler
bawah

Akral hangat
DIAGNOSIS BANDING
1. Infeksi saluran kemih atas
2. Infeksi saluran kemih bawah
SARAN PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Makroskopis (warna, kejernihan), kimia urin (berat
URINALISIS jenis, pH, nitrit, leukosit esterase) , mikroskopis
URINALISIS
(eritrosit, epitel, bakteri)

DARAH Leukosit (neutrofil)

KULTUR & TES


RESISTENSI Bakteriuria jika >= 1055 CFU/ml
ANTIMIKROBA
DIAGNOSIS KERJA
Infeksi saluran kemih bawah
TATA LAKSANA
 Kebutuhan cairan:  100 x 10 = 1000
 50 x 5 = 250
 20 x 0 =0
Total : 1250 cc/hari

Kebutuhan kalori: REE x SF  (22.7 x 15) + 495 x 1.5 = 1253,25 kkal  1200 kkal/hari ( terdiri dari
makan biasa 3x/porsi)
 Paracetamol ½ cth prn tiap 4-6 jam bila demam >38 °C
Amoxicillin Clavulanic Acid 3 x 125 mg / 5 ml
PENCEGAHAN
1. Hindari menahan buang air kecil
2. Jaga kebersihan dengan membersihkan kemaluan dari depan ke belakang
setelah buang air kecil dengan kapas dan NaCl
3. Ganti popok tiap 2-3 jam agar bakteri tidak dapat berkembang biak
PROGNOSIS
 Quo ad vitam : dubia ad bonam
 Quo ad functionam : dubia ad malam
 Quo ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMAKASIH
Infeksi Saluran Kemih
Definisi
Tumbuh dan berkembang biaknya bakteri atau mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah
bermakna.
Pada anak, gejala klinis sangat bervariasi  ISK asimtomatik hingga gejala yang berat.
Oleh karena manifestasi klinis yang sangat bervariasi dan sering tidak spesifik, penyakit ini sering
tidak terdeteksi hingga menyebabkan komplikasi gagal ginjal.
Diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan biakan urin, sedangkan biakan urin baru diperoleh
setelah beberapa hari kemudian, sehingga perlu mengenal manifestasi klinis ISK sebelum
diperoleh hasil biakan urin agar dapat diberikan terapi awal secara empiris. Antibiotik sebagai
terapi ISK diberikan jika ada kecurigaan terhadap ISK tanpa menunggu hasil biakan urin.
Terminologi
1. Bakteriuria 1. Pielonefritis kronik
2. Bakteriuria asimtomatik 2. ISK kambuh (relaps)
3. ISK simtomatik 3. Reinfeksi
4. ISK non spesifik 4. Infeksi persisten
5. ISK simpleks 5. Febrile UTI/ISK febris/ISK demam
6. ISK kompleks 6. ISK atipik
7. Sistitis akut 7. ISK berulang
Etiologi
Disebabkan berbagai jenis mikroba, seperi bakteri, virus, dan jamur.
Penyebab ISK paling sering  Escherichia coli (60-80%) pada ISK serangan pertama.
Bakteri lain: Enterobacter sp, Proteus mirabilis, Providencia stuartii, Morganella morganii,
Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus
faecalis, dan bakteri lainnya.
Bakteri patogen dengan virulensi rendah maupun jamur dapat sebagai penyebab ISK pada
pasien dengan imunokompromais.
Infeksi Candida albicans relatif sering sebagai penyebab ISK pada imunokompromais dan yang
mendapat antimikroba jangka lama.
Epidemiologi
Penyakit yang relatif sering pada anak.
Kejadian ISK tergantung pada umur dan jenis kelamin.
Prevalensi ISK pada neonatus berkisar antara 0,1 – 1%, dan meningkat menjadi 14% pada
neonatus dengan demam, dan 5,3% pada bayi.
Pada bayi asimtomatik, bakteriuria didapatkan pada 0,3 – 0,4%.
Risiko ISK pada anak sebelum pubertas, 3 – 5% pada anak perempuan dan 1 – 2% pada anak
laki-laki.
Pada anak dengan demam berumur kurang dari 2 tahun, prevalensi ISK 3-5%.
Manifestasi klinis
Gejala klinis ISK pada anak bervariasi, tergantung: usia, tempat infeksi dan beratnya infeksi atau
intensitas reaksi peradangan.
Tiga manifestasi umum dari ISK adalah Bakteriuria Asimtomatik, sistitis, dan pielonefritis.

Gejala dari sistitis :

• nyeri pada perut bagian bawah,


• frekuensi,
• nyeri waktu berkemih,
• rasa tidak nyaman pada bagian suprapubik,
• urgensi,
• kesulitan berkemih,
• enuresis (ngompol).
Manifestasi klinis
Gejala dari pielonefritis: DEMAM

Pada neonatus : gejala klinik tidak spesifik Pada bayi sampai satu tahun
• demam • demam tinggi, dapat disertai kejang.
• ikterus • penurunan berat badan
• diare • gagal tumbuh
• muntah • nafsu makan berkurang
• iritabel • cengeng, kolik
• oligouria • muntah, diare
• hipotermi • ikterus
• tidak mau minum • distensi abdomen
• letargi • Pada palpasi ginjal anak merasa
• dan penurunan berat badan.   kesakitan.
Manifestasi klinis
Gejala dari pielonefritis: DEMAM

Pada umur lebih besar:


• demam yang tinggi, dapat disertai kejang
• muntah dan diare, dapat timbul
dehidrasi.
• nyeri abdomen,
• nyeri ketuk pada sudut kostovertabrae,
• Gejala sistitis seperti dysuria, frekuensi,
dan urgensi.
Diagnosis
Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Laboratorium
Anamnesis
ISK serangan pertama umumnya menunjukkan gejala klinik yang lebih jelas dibandingkan
dengan infeksi berikutnya.
Gangguan kemampuan mengontrol kandung kemih, pola berkemih, dan aliran urin.
Demam merupakan gejala dan tanda klinik yang sering dan kadang-kadang merupakan satu-
satunya gejala ISK pada anak.
Pemeriksaan Fisik
Tanda vital
Pengukuran antropometrik
Pemeriksaan abdomen: massa (+/-)
Pemeriksaan neurologik tulang belakang : spina bifida (+/-)
Genitalia eksterna: fimosis (+/-), hipospadia (+/-), epispadia (+/-) pada laki-laki atau sinekie (+/-)
vagina pada perempuan.
Laboratorium
Urinalisis: Darah: Laboratorium:
- Leukosit - Leukositosis - Bakteriuria (≥
(leukosituria 80- - Neutrofil cfu/mL)
90%) - Laju endap darah
- Nitrit (+) - C- reactive
- Leukosit esterase protein
(+)
- Protein
- Darah
Klasifikasi

Berdasarkan lokasi Berdasarkan kelainan


Berdasarkan gejala:
infeksi: saluran kemih:
- Asimtomatik - ISK bagian atas - ISK simpleks
- Simtomatik - ISK bagian bawah - ISK kompleks
Komplikasi
gagal ginjal akut,
bakteremia,
sepsis,
meningitis.
Jangka panjang : parut ginjal, hipertensi, gagal ginjal.
Abses ginjal (jarang ditemukan).
Tatalaksana ISK
Tatalaksana ISK sesuai etiologi dan gejala klinis
◦ Eliminasi infeksi akut (pemberian AB:oral maupun parenteral)
◦ Menjaga kecukupan asupan cairan
◦ Perawatan hygiene daerah perineum dan periurethra (faktor
predesposisi)
◦ Obstruksi (batu saluran kemih, phimosis, kelainan anatomi) 
pembedahan
◦ Pencegahan komplikasi
Algoritma
penanggulangan ISK
+ pencitraan ISK

Sumber: Buku Ajar Nefrologi Anak Ed II IDAI dan


Pedoman Pelayanan Medis IDAI jilid I
• Beberapa Agen Antimikroba Empiris untuk
Terapi Parenteral ISK
Agen Dosis
Antimikroba

Ceftriaxone 75 mg/kg/24 jam

Cefotaxime 150 mg/kg per hari, dibagi tiap 6-


8 jam

Ceftazidime 100-150 mg/kg per hari dibagi


tiap 8 jam

Gentamicin 7.5 mg/kg per hari dibagi tiap 8


jam

Tobramycin 5 mg/kg per hari dibagi tiap 8


jam

Piperacillin 300 mg/kg per hari dibagi tiap 6-


Sumber: Buku Ajar Nefrologi Anak Ed II IDAI dan
8 jam Pedoman Pelayanan Medis IDAI jilid I
• Beberapa Agen Antimikroba Empiris untuk
Terapi Oral ISK
Agen antimikroba Dosis
Amoksisilin klavulanat 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis
Sulfonamid  
TMP-SMX 6-12 mg/kg TMP dan 30-60 mg/kg SMX per hari
dalam 2 dosis
Sulfisoksasol 120-150 mg/kg/hari dalam 4 dosis
Sefalosporin  
Cefixime 8 mg/kg/hari dalam 1 dosis
Cefpodoxime 10 mg/kg/hari dalam 2 dosis
Cefprozil 30 mg/kg/hari dalam 2 dosis
Cefuroxime axetil 20-30 mg/kg/hari dalam 2 dosis
Cefalexin 50-100 mg/kg/hari dalam 4 dosis
Sumber: Buku Ajar Nefrologi Anak Ed II IDAI dan Pedoman Pelayanan Medis IDAI jilid I
Bedah
Koreksi bedah sesuai dengan kelainan saluran kemih untuk
menghilangkan faktor predesposisi

Tatalaksana Penderita Rawat Jalan :


1. MEDIKA MENTOSA
 Ampisilin 100 mg/kg BB/hari selama 7-10 hari
2. Dipantau gejala klinis, kemungkinan fungsi ginjal.
3. Kontrol setelah selesai pengobatan, dan diperiksa air kemih rutin,
biakan / sensitivitas / jumlah kuman

*Penderita baru dengan kemungkinan infeksi saluran kemih


boleh dirawat jalan bilamana:
◦ Tidak ada gangguan fungsi ginjal
◦ Hasil pemeriksaan air kemih meragukan / kontaminasi (yaitu
<10.000 koloni/mL)
Tatalaksana Penderita Rawat Inap :
Penderita baru dirawat inap bilamana terdapat bakteriuria
bermakna, penurunan fungsi ginjal
Jika sensitif terhadap antibiotik yang di berikan,tx parenteral
dilanjutkan sampai bebas demam 24-36 jam
Oral diberikan sampai 10 hari setelah terapi parenteral
Analgesic oral dibutuhkan untuk disuria dan spasme kandung
kencing.
Jadwal kunjungan ulang adalah 5-7 hari,dan dilakukan reevaluasi
pemeriksaan urin
Pencegahan reinfeksi
Sering kencing setiap 2-3 jam sekali dan dua kali kencing sebelum
tidur untuk mengurangi residual urin.
Intake cairan cukup
Menghindarkan konstipasi, iritasi vulva
Memberikan antibiotik profilaksis bila perlu
Pemantauan
Pemeriksaan kultur dan uji resistensi urin ulang 3 hari, setelah 1
bulan dan setiap 3 bulan dalam waktu 1-2 tahun terlebih jika
terdapat kelainan anatomi pada saluran kemih
Pengobatan profilaksis ini ditujukan pada :
Berulangnya gejala-gejala klinis yang mengganggu
Terlihat adanya refluks vesiko ureter.
Parut ginjal dan anak cenderung menderita ISK berulang.
Anak dengan ISK < 1 tahun
Jenis antibiotik yang umum diberikan adalah kotrimoksazol,
trimetoprim, asam nalidiksat, atau asam pipemidat.
Diberikan dengan dosis 1/3 penuh pada malam hari sebelum
tidur.Dapat diberikan selama 6 bulan atau diperpanjang bila
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai