Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

LEUKEMIA

PEMBIMBING :
DR. SIGIT PRASTYANTO, SP.A
DISUSUN OLEH :
NARENDRASWARI MENDINA
KUSUMAWARDHANI

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK

PERIODE 12 DESEMBER 2016 25 FEBRUARI 2017


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN
STATUS
Tanggal pemeriksaan : 23/10/2016
DPJP : dr. Franky Sientoro Sp.A

PASIEN Dokter Bangsal


Yohana
: dr. Husnul Khatimah , dr.

Ko-assisten : Narendraswari Mendina


Kusumawardhani S.Ked

Nama : An. MF
Agama : Islam
Tanggal lahir : 29 Agustus 2005
Pendidikan : SD kelas 5
Umur : 11 tahun 3 bulan
Alamat: Juata Kopri RT 008
Jenis Kelamin : Laki-laki
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
RIWAYAT KEHAMILAN RIWAYAT KELAHIRAN

Perawatan antenatal care Tempat : RS


: Trimester I : 2x/bulan Penolong : dokter RIWAYAT TUMBUH
Trimester II : 2x/bulan Cara persalinan : spontan KEMBANG
Trimester III : 1x/bulan Masa gestasi : cukup bulan
Tengkurap : 3 bulan
Keadaan Bayi : Duduk : 6 bulan
BBL : 3000GR Berdiri : 9 bulan
PB : 41 cm Berjalan : 1 tahun 7 bulan
LK : - Berbicara : 6 bulan
Langsung menangis Membaca/menulis : 5 tahun
Pucat (-), Ikterus (-) kejang
(-) biru (-)
Kelainan bawaan :
disangkal
RIWAYAT IMUNISASI
Vaksin DASAR UMUM ULANGAN
(UMUR)
Hepatitis B 0 hari 2 bulan 3 bulan

POLIO 2 bulan 4 bulan 6 bulan


(OPV)

BCG 1 bulan

DTP/DT 2 bulan 4 bulan 6 bulan

CAMPAK 9 bulan

Riwayat imunisasi lengkap sesuai dengan


depkes RI
RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
PENYAKIT UMUR PENYAKIT UMUR
Diare - Parotitis -
Otitis - Demam berdarah -
Radang paru - Demam tifoid -
Tuberculosis - Cacingan -
Kejang - Alergi -
Ginjal - Kecelakaan -
Jantung - Operasi -
Difteri -
Morbili -
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 93x/mnt
Frekuensi Napas : 24x/mnt Kepala : normocephali, pertumbuhan
Suhu : 37,5C rambut merata warna hitam
Mata : sclera ikterik (-), konjungtiva
Data Antropometri anemis (-) mata cekung (-/-)
BB : 30Kg BB/U : Telinga & hidung : tidak ada kelainan
TB : 143 cm TB/U : Tonsil : T2-T2 tidak tampak hiperemis
BB/TB : Gizi normal Faring : tidak tampak hiperemis
LL : 14 cm Leher : tidak ada pembesaran KGB
PEMERIKSAAN FISIK
Thoraks
PARU
ABDOMEN
dinding thoraks : Laterolateral
>anteriorposterior Inspeksi : perut tampak datar
Inspeksi : pergerakan dinding thoraks Palpasi : supel, nyeri tekan (+)
simetris hipokondria kanan
Palpasi : vocal fremitus simetris Perkusi : timpani, nyeri ketok (-)
Perkusi : sonor/sonor Auskultasi : BU (+) 7x/mnt
Auskultasi : BND vesikuler,
Wheezing-/- ronkhi -/- Anus & rectum : tidak diperiksa
Genitalia : tidak diperiksa
JANTUNG
Anggota gerak : gerak aktif, tonus
Inspeksi : tidak ada pelebaran vena otot baik
Palpasi : ictus cordis teraba di IC-5
Linea midclavicularis sinistra Tulang belakang : normal, scoliosis (-),
Perkusi : batas jantung kanan : IC-4 lordosis (-), kifosis (-)
linea parasternal dextra Kulit : turgor kulit baik
Batas jantung kiri : IC-5 linea Kelenjar getah bening : tidak ada
midclavicula sinistra pembesaran
FOLLOW UP
PASIEN
TINJAUAN
PUSTAKA
Leukemia merupakan penyakit
keganasan sel darah yang
berasal dari sum-sum tulang,
ditandai oleh proliferasi sel-sel
darah putih, dengan manifestasi
adanya sel-sel abnormal dalam
darah tepi

Pada leukemia leukosit dalam


darah berproliferasi secara tidak
teratur dan tidak terkendali dan
fungsinya menjadi tidak normal.
Leukemia akut pada anak- Di Jakarta pada tahun 1994
anak merupakan 30-40% insidensinya mencapai
dari keganasan. Insidens 2.76/100.000 anak 1-4 tahun.
rata-rata 4-4,5 Pada tahun 1996 didapatkan
kasus/tahun/100.000 anak 5-6 pasien leukemia baru
dibawah 15 tahun. Sekitar setiap bulan di RSUP
3 dari 4 kasus leukemia Dr.Sardjito Yogyakarta,
pada anak dan remaja sementara itu di RSU
merupakan leukemia Dr.Soetomo sepanjang tahun
limfositik akut (LLA) dan 2002 dijumpai 70 kasus
sisanya adalah leukemia leukemia baru.
myelogenous akut (LMA).
Di Negara berkembang
83% ALL, 17% AML, lebih
tinggi pada anak kulit
putih dibandingkan anak
Leukemia akut pada anak mencapai
97% dari semua leukemia pad anak, dan
terdiri dari 2 tipe yaitu leukemia
limfoblastik akut (LLA) 82% dan
leukemia mieloblastik akut (LMA) 18%.
Leukemia kronis adalah kasus yang
jarang terjadi pada anak.
Leukemia myelogenous kronis adalah
kasus leukemia kronis yang sering terjadi
yang cenderung mengenai remaja
dibandingkan anak-anak.
Leukimia Limfoblastik Akut (LLA)

Akut

Leukimia Mieloblastik Akut (LMA)

Leukimia

Leukimia Myelogenous Kronis

Kronis

Leukimia Limfositik Kronis


Etiologi anak-anak dengan cacat Genetik
(Trisomi 21, sindrom Blooms,
anemia Fanconis dan ataksia
telengiektasia) dan kembar
etiologi leukemia pada anak- monozigot.
anak adalah peranan infeksi
virus dan atau bakteri
seperti disebutkan Greaves
Beberapa kondisi perinatal
(Greaves, Alexander 1993)
merupakan faktor risiko
ia mempercayai ada 2
terjadinya leukemia pada anak,
langkah mutasi pada sistem
seperti yang dilaporkan oleh
imun
Sedangkan Shu dkk (1996) Cnattingius dkk (1995).
,melaporkan bahwa ibu hamil
yang mengkonsumsi alkohol
meningkatkan risiko terjadinya
leukemia pada bayi, terutama
LMA.
Gambar 1. Hematopoeisis
Trombositopenia

Koagulasi Intravaskuler
Diseminata (KID)

Trombosis

Fibrinolisis primer
DIAGNOSIS
Anamnesis
Leukemia awal perjalanan LLA biasanya tidak
spesifik dan berjalan singkat.
Limfositik Akut Anoreksia, kelelahan, gelisah, nyeri
(LLA) tulang atau sendi pada ekstremias
bawah dan terdapat demam hilang
timbul.
Nyeri tulang biasanya bersifat
persisten, gejala dapat berdurasi
beberapa bulan dan terlokalisasi
pada tulang atau sendi dan mungkin
terdapat pembengkakan sendi
Pasien biasanya memiliki riwayat
infeksi saluran pernapasan berulang
1-2 bulan sebelumnya
Pemeriksaan Fis

Leukemia anak tampak pucat, lesu,


purpura dan petekie pada kulit
Limfositik dan perdarahan membrane

Akut (LLA)
mukosa merefleksikan
kegagalan sumsum tulang.
Limfadenopati, hepatomegaly
dan splenomegali.
Pada pasien dengan nyeri sendi
atau tulang dapat ditemukan
pembengkakan sendi dan efusi.
Pemeriksaan Penunjan

Leukemia Anemia
trombositopenia
dan
ditemu
Limfositik pada banyak kasus. Hitung
Akut (LLA) leukosit kurang dari
10.000/L atau > 80.000/
L (hiperleukositosis).
Pemeriksaan sumsum
tulang belakang harus
dilakukan untuk
menegakkan diagnosis.
Anamnesis

Leukemia Tanda dan gejala LMA hampir


sama dengan gejala LLA
Myelogenous disebabkan akibat dominasi

Akut (LMA)
sumsum tulang dengan sel
ganas dan karena kegagalan
sumsum tulang sekunder
Pemeriksaan Fis

Leukemia anak tampak pucat, lesu,


purpura dan petekie pada kulit
Myelogenous dan perdarahan membrane

Akut (LMA)
mukosa merefleksikan
kegagalan sumsum tulang.
Limfadenopati, hepatomegaly
dan splenomegali.
Pada pasien dengan nyeri sendi
atau tulang dapat ditemukan
pembengkakan sendi dan efusi.
Pemeriksaan Penunjan

Leukemia
Analisis aspirasi sumsum tulang
belakang dan specimen biopsy

Myelogenous dengan LMA menunjukkan gambaran


sumsum tulang hiperselular terdiri
Akut (LMA) atas pola monoton dengan gambaran
dominan sesuai subtype.
Pewarnaan khusus membantu
identifikasi sel yang mengandung
mieloperoksidase, sehingga dapat
mengkonfirmasi sel dari galur
myeloid.
TATALAKSANA
Konsolidas Pemeriksa
Induksi i an
ANALISIS
KASUS
Pada pasien tersebut (An. MF, 11 tahun) dengan status gizi normal
datang dengan keluhan demam 1 bulan SMRS. Demam muncul
mendadak dan terjadi terus menerus sepanjang hari. Pasien telah
berobat ke dokter, diberikan obat penurun panas dan antibiotik,
namun demam timbul kembali. Pasien juga mengalami sakit
tenggorokan, mual setiap kali makan, nafsu makan berkurang,
pasien menjadi lemas dan terlihat pucat. Keluhan saat ini
didapatkan lemas.
Pada anamnesis diketahui bahwa pasien hanya memiliki keluhan
berupa demam 1 bulan SMRS, sakit tenggorokan, pucat dan
lemas. Pada riwayat kehamilan, Ibu pasien tidak memiliki riwayat
terpapar radiasi, bahan kimia atau menjalani kemoterapi selama
kehamilan. Berat lahir pasien normal dan tidak menderita adanya
cacat genetik berupa sindrom down. Pemeriksaan fisik hari
ditemukan adanya hepatomegaly sebesar 2 jari dibawah arcus
costae, hasil pemeriksaan laboratorium juga ditemukan adanya
leukositosis sebesar 94.800/mm3.
Selama perawatan pasien diberikan IVFD: DN 16 tpm
(makro) IV/IM:ceftriaxone 2x1gr,m Inj Ranitidin 1/2
amp/12 jam (IV), PRC 220 cc, tomit amp/12 jam,
loading Nacl 0,9% 500cc lanjut maintenance DN 24
tpm, cytodrox 500mg/hari dihentikan jika trombosit <
100.000/mm3, Allopurinol 1x100mg.Pemberian PRC
220cc dilakukan pada tanggal 14 desember atas indikasi
adanya anemia dengan Hb 8.8 g/dl.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai