Anda di halaman 1dari 48

LAPORAN KASUS

HENOCH SCHONLEIN PURPURA


(HSP)
DEA ALFANI NANDJAN, S.Ked
NIM 196100802018

Pembimbing :
dr. Enny Karyani, Sp. A

KEPANITERAAN KLINIK SMF KESEHATAN ANAK & REMAJA


RSUD dr. DORIS SYLVANUS / PSPD UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2020
Outlines
Pendahuluan
Laporan Kasus
Tinjauan Pustaka
Pembahasan
Kesimpulan
Pendahuluan
Vaskulitis sistemik pada
pembuluh darah kecil

Faktor:
- Genetic
- Infeksi HENOCH Lebih sering mengenai
SCHONLEIN anak daripada dewasa
- Makanan PURPURA
-vaksin
- Obat obatan

Insiden pada populasi anak


diperkirakan 13,5/100.000/tahun
dan semakin meningkat
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama Pasien : An. R


Umur : 3 tahun 4 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
TTL : 21/05/2017
Tanggal Masuk : Kamis, 24 September 2020
Alamat : Jl. Bukit Harapan No. 2 B
IDENTITAS ORANG TUA
Ayah (Kandung) Ibu (Kandung)

Nama : Tn. P (28 tahun) Nama : Ny. F (24 tahun)

Pendidikan : SLTA Pendidikan : SLTA

Pekerjaan : Polri Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Jl. Bukit Harapan No. 2b Alamat : Jl. Bukit Harapan No. 2b
ANAMNESA
Keluhan Utama : Kaki terasa nyeri dan ruam di kaki
Riwayat penyakit sekarang :
• Nyeri kaki dan tidak kuat berdiri sejak 5 hari SMRS. hilang timbul,
mendadak terutama disendi lutut kanan dan kiri .
• Ruam kemerahan sejak 4 hari SMRS di tungkai kanan dan kiri serta
bokong,ruam tidak disertai rasa panas dan gatal. Ruam dapat teraba,
multiple berwarna merah keunguan.
• Os ada riwayat demam selama satu hari yaitu pada 8 hari SMRS,
alergi(-) , batuk pilek (-) buang air besar berdarah atau kehitaman (-)
ANAMNESA..

• Riwayat Penyakit Dahulu


Demam (+) Alergi (-) Batuk (-) BAB Cair (-) Biru (-) Kuning (-)
Kejang (-) tidak pernah menderita penyakit serupa.
• Riwayat Penyakit Keluarga
Dalam keluarga pasien tidak ada yang menderita sakit serupa
ANAMNESA..
• Riwayat Kehamilan dan Persalinan Sekarang dan Sebelumnya
ANC(+) rutin, persalinan SC di RS Bhayangkara, anak segera
menangis, BBL 2.400 gram.

• Riwayat Perkembangan
Saat ini pasien sudah dapat berbicara lancar, bermain, dan berinteraksi
dengan teman sebaya, pasien belum sekolah.

• Riwayat Pemberian Makanan


Anak mendapatkan ASI ekslusif pada usia 0-6 bulan
Anak sudah mulai diberi makan bubur saring sejak usia 6 bulan
Anak sudah diberi makan nasi usia 2 tahun 3-4x/hari
• Riwayat Imunisasi
Kesan Imunisasi dasar lengkap.

Jenis Dasar (Umur dalam hari/bulan)


BCG 1 bulan
POLIO 2,4,6 bulan
HEPATITIS B 0, 2,4,6 bulan
DPT 2,4,6 bulan
CAMPAK 9 bulan
ANAMNESA..
Riwayat Sosial Lingkungan

• Penderita tinggal bersama ibu dan ayahnya di rumah.


• Pemukiman sepi penduduk dan tidak padat.
• Ventilasi udara dan cahaya banyak, 1 kamar mandi dan WC di
dalam rumah.
• Sumber air minum dari air isi ulang, sumber penerangan
listrik berasal dari PLN, sampah dibuang di tempat
pembuangan sampah.
Pemeriksaan Fisik
KU : Tampak sakit ringan
KES : CM GCS : E4V5M6
BB : 15,5 kg TB : 106 cm
LiKa : 49 cm

Tanda Vital
N : 118 kali/menit (reguler, kuat angkat)
RR : 24 kali/menit, reguler
S : 36,60 C (Aksila)
SpO2 : 98%
ANTROPOMETRI
STATUS GIZI :
BB/U = 15,5 / 14 X 100% = 110% (Gizi baik)
TB/U = 106/ 97 X 100% = 109% (tinggi normal)
BB/TB% = BB Aktual x 100%
BB Baku untuk TB Aktual
= 15,5x 100%
17
= 91% (gizi baik)
Kesan status gizi: status gizi baik

Usia : 3 tahun 4 bulan (LiKa : 49 cm)


Interpretasi : Normosefali (diantara -2 SD dan +2 SD)
PEMERIKSAAN FISIK
• Kulit
Pucat, sianosis (-), hemangiom (-), turgor cepat kembali, lembab, purpura (+)
• Kepala
Normocephal, Rambut hitam, tipis, distribusi merata, tidak mudah dicabut
• Mata
Edema palpebra -/-, alis dan bulu mata tidak mudah tercabut, konjungtiva anemis -/-,
sklera ikterik -/-, air mata cukup, reflex cahaya +/+ isokor diameter pupil 3mm/3mm
• Hidung
Simetris, pernapasan cuping hidung (-), epistaksis (-), sekret -/-
• Telinga
Simetris, serumen -/-, nyeri tekan (-)
• Mulut
Simetris, bibir tidak kering, gusi tidak mudah berdarah, gigi geligi normal,warna
merah muda, Typhoid tongue (-)
PEMERIKSAAN FISIK..
• Tenggorokan
Faring hiperemis (-), edema (-), pseudomembran (-)
• Leher
JVP (+) dan tekanan tidak meningkat (normal), >Tiroid, >KGB (-),
kaku kuduk (-), massa (-)
• Thoraks
Simetris +/+, retraksi (-),
• Paru : Sonor +/+, Ves +/+, Rh -/- , Wh -/-
• Jantung : S1S2 tunggal reguler, M (-), G (-)
• Abdomen
Buncit, BU (+), DM (-), NT (-), Timpani, Asites (-), Hepar dan
Splen tidak teraba, Turgor kulit normal
PEMERIKSAAN FISIK..
• Ekstremitas
Umum
Simetris (+) Akral hangat, CRT < 2 detik, edema knee joint dextra et
sinistra(-), Sendi hangat (-), kemerahan pada sendi (-) deformitas (-)
ikterik (-), pucat (-), Sklorofuroderma (-)
Lainnya
Purpura berwarna merah keunguan berukuran 2-5 mm pada
ekstremitas inferior dextra et sinist, ruam terbesar berukuran 5
mm pada regio gluteal, saat ditekan ruam tidak menjadi pucat.

• Genitalia
Perempuan , tidak ditemukan kelainan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM DARAH Nama Hasil Nilai Normal
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Pemeriksaan
Hemoglobin 12,8 10,5 – 18 u/L
ASTO <200 <200 IU/ml
WBC 9.780 5.5-15.5 x 10^3 u/L
CRP Kualitatif + negatif
Eritrosit 4.65 3.70-5.70
Trombosit 383 150-400x10^3 u/L Urea N 12.2 5-18 mg/dl

Ureum 26 21-53 mg/dl


Hematokrit 38,8% 37-48 %
MCV 83.4 78.00-102.00 fL Kreatinin 0,57 0,7-1,5 mg/dl
MCH 27.7 25.00-35.00 pg eLFG (CKD-EPI) 151 mL/menit/1.73
MCHC 33.3 33.00-37.00 g/dl m2
PEMERIKSAN PENUNJANG (URINALISA)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Warna Kuning Muda Kuning Muda
Kejernihan Jernih Jernih
Eritrosit 10-25 0-2/ Lpb
Leukosit negatif negatif
Protein Negatif negatif
Urobilinogen Negatif Negatif
Epitel 0-2 2-10/Lpk
Leukosit mikroskopis 2-5 0-5/Lpb
Bakteri +1 Negatif
DAFTAR MASALAH..
• Nyeri tungkai kanan dan kiri
• Edema sendi lutut kanan dan kiri
• Purpura di ekstremitas bawah
• Hematuria mikroskopik
DIAGNOSA
BANDING
Ruam purpura/petekie

Febris Afebris
DIAGNOSIS KERJA : Henoch Schonlein Purpura
TATALAKSANA
Non-medikamentosa
Rawat inap untuk monitoring gejala dan komplikasi
Monitor Keadaan Umum, Tanda Tanda Vital
Edukasi orang tua pasien
Elevasi ekstremitas
GIZI :
kalori : 102 kkal/kg cairan : 112-125 ml/kg
Protein: 1,23 g/kg  
Tatalaksana Medikamentosa
Cairan:
IVFD D5 ½ NS 14 tpm
KC= 1000 + 275 = 1.275 cc/2=637,5
Tpm = ( 637,5 x 60 ) / (24 x 60 ) = 26 tpm

Obat-obatan :
Inj. Ranitidin 2x15 mg
(IV : 1 mg/kg, 6-8 jam)
Inj. Metilprednisolon 3x20 mg
(1,3 mg/kg, IM,IV)
PROGNOSIS
Quo ad vitam : dubia ad Bonam
Quo ad functionam : dubia ad Bonam
Quo ad sanationam : dubia ad Bonam

PLAN :
Biopsi Kulit
Henoch Schonlein Purpura

Henoch Schonlein Purpura (HSP) → penyakit vaskulitis sistemik


Definisi
Gangguan reaksi imunologis → antibodi Imunoglobulin A (IgA)

Manifestasinya→ ruam pada kulit, arthralgia, edema sendi, nyeri abdomen dan
glomerulonefritis

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 20


Epidemiologi
• anak umur 2 – 15 tahun
(usia anak sekolah)
• laki – laki dibanding anak
perempuan (1,5 : 1)
• Rata-rata 14 kasus per 100.000
anak usia sekolah.

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, 2010


Etiologi
Sampai sekarang penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti.

Infeksi Mononukleosis , Infeksi Streptokokus grup A,


Mikoplasma , Infeksi Shigella, viral Varizella-zoster,
Enteritis Campylobacter

Vaksin Tifoid , Kolera. Campak, Demam kuning


Alergen Obat (ampisillin, eritromisin, penisilin, kuinidin,
kuinin) Makanan , Gigitan serangga, Paparan
terhadap dingin

Penyakit Idiopatik Glomerulocystic kidney disease


Sumber : Bossart,P. 2005
Patofisiologi

Sumber : Marieke. H, Elsevier, 2017


Patofisiologi..

Inflamasi
Deposit pembuluh Purpura,
kompleks Aktivasi darah kecil perdaraha
imun yang kompleme di kulit, n
mengandu n ginjal, abdomen,
ng IgA sendi, dan dsb
abdomen

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 201


Manifestasi klinis
Manifestasi klinis..
Diagnosis
Kriteria Definisi
Purpura non trombositopenia (palpable Lesi kulit hemoragik yang dapat diraba,
purpura) terdapat elevasi kulit, tidak berhubungan
dengan trombositopenia

Usia onset ≤ 20 tahun Onset gejala pertama ≤ 20 tahun


Gejala abdominal / gangguan saluran cerna Nyeri abdominal difus, memberat setelah
(Bowel angina) makan atau diagnosis iskemia usus,
biasanya termasuk BAB berdarah

Granulosit dinding pada biopsi Perubahan histologi menunjukkan\granulosit


pada dinding arteriol atau venula

Sumber : American College of Rheumatology 1990


Diagnosa banding
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan
darah lengkap
Urinalisis

Pemeriksaan Feses
Pemeriksaan untuk menemukan
fungsi ginjal perdarahan
Sumber GIT.
: Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 2010
Tatalaksana

HSP

Asetaminofen 10-15
Prednison 2mg/kgbb/hari
Simptomatis dan suportif mg/kbb tiap 6 jam atau
selama 2 minggu atau
(rawat inap, nutrisi, cairan, ibuprofen 30-40
metilprednisolon IV 30
elevasi tungkai, dsb) mg/kgbb/hari dibagi 3-4
mg/kgbb/hari max 1 gr
dosis

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 2010


Prognosis

Pada umumnya baik, dapat sembuh total dalam beberapa

HSP
hari/minggu. Rekurensi terjadi pada 50% kasus.

Prognosis buruk ditandai dengan penyakit


ginjal dalam 3 minggu setelah onset

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 2010


Pembahasan
Anak perempuan berusia 3,4 tahun BB 15,5 kg datang ke IGD RSUD dr. Doris Sylvanus pada 24
September 2020 dengan diagnosa Henoch Schonlein Purpura (HSP).

Diagnosa ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.


Pembahasan
Anamnesis

Berdasarkan Teori Pada Pasien

• Muncul mendadak Munculan mendadak,


• Usia <20 tahun ada riwayat demam sebelumnya,
• Ruam di area pressure-bearing ada ruam di ekstremitas dan bokong,usia
surfaces (ekstremitas dan bokong) pasien 3,4 tahun.
• Gejala spesifik demam, batuk, dsb

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 2010


American College of Rheumatology 1990
Pembahasan
Pemeriksaan Fisik

Berdasarkan Teori Pada Pasien

• Ada palpable purpura bila ditekan tidak • Terdapat palpable purpura multiple
memucat di ekstremitas ukuran 2-5 mm di ekstremitas inferior
• Sendi yang terkena sering lutut atau kiri dan kanan
ankle • Nyeri sendi lutut
• Tidak ada eritema dan hangat pada • Sendi tidak eritema ataupun efusi
sendi • Purpura berwarna kecoklatan saat hari
• Purpura berwarna merah menjadi ungu ke 10
dan berubah menjadi coklat pada hari
ke 10

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 2010


American College of Rheumatology 1990
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Trombosit 383 150-400x10^3 u/L
Penunjang
CRP Kualitatif + negatif

urinalisa
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Eritrosit 10-25 0-2/ Lpb
Bakteri +1 Negatif
Pembahasan
Pemeriksaan penunjang

Berdasarkan Teori Pada Pasien

• kadar trombosit yang • Pada pasien trombosit dalam kadar


normal/meningkat. normal
• Urinalisis = hematuria atau proteinuria • Urinalisa didapatkan hematuria
• Pemeriksaan fungsi ginjal mikroskopik dan bakteriuria
• Biopsi kulit • Fungsi ginjal dalam batas normal
• Biopsi kulit tidak dilakukan

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 2010


American College of Rheumatology 1990
DIAGNOSIS KRITERIA ACR
Kriteria Definisi
Purpura non trombositopenia (palpable Lesi kulit hemoragik yang dapat diraba,
purpura) terdapat elevasi kulit, tidak berhubungan
dengan trombositopenia

Usia onset ≤ 20 tahun Onset gejala pertama ≤ 20 tahun


Gejala abdominal / gangguan saluran cerna Nyeri abdominal difus, memberat setelah
(Bowel angina) makan atau diagnosis iskemia usus,
biasanya termasuk BAB berdarah

Granulosit dinding pada biopsi Perubahan histologi menunjukkan\granulosit


pada dinding arteriol atau venula

Sumber : American College of Rheumatology 1990


DIAGNOSIS KRITERIA MICHEL

Purpura Bowel
yang teraba angina4 KRITERIA
TERPENUHI

Diagnosa Banding
Perdarahan
gastrointestinal Hematuria Hipersensitivitas
Vaskulitis Disangkal

Umur < 20 Sumber : Sari pediatric HSP vol 7,2005


Tatalaksana
Berdasarkan Teori Pada Pasien

• Non-medikamentosa = rawat inap, elevasi • Pasien dirawat inap di ruang Flamboyan


tungkai RS Doris Sylvanus dan melakukan elevasi
• Suportif = cairan, nutrisi tungkai dengan bantal.
• Medikamentosa • Pasien mendapat cairan D5 ¼ NS
Kortikosteroid metilprednisolon IV 30 • Pasien mendapat Injeksi Metilprednisolon
mg/kgbb/hari max 1 gr 3x20 mg dan diberikan multivitamin saat
pulang ke rumah.

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 2010


American College of Rheumatology 1990
Pembahasan
Prognosis
Berdasarkan Teori Pada Pasien

• prognosis HSP umumnya baik karena Ruam pada ekstremitas pasien menghilang
dapat sembuh dengan sendiri dan memudar pada hari ke 4 perawatan
• Penyulit yang dapat terjadi antara lain di RS.
perdarahan saluran cerna, akut dan Keluhan nyeri sendi juga sudah
gangguan neurologi. menghilang.

Sumber : Buku Ajar Alergi Imunologi Anak, IDAI. 2010


American College of Rheumatology 1990
K Henoch Schonlein Purpura (HSP) adalah suatu
E penyakit vaskulitis sistemik
S
I Penengakkan diagnosis HSP pada kasus ini berdasarkan
M anamnesis,klinis, dan penunjang yaitu purpura multiple
P pada ekstremitas tanpa peningkatan trombosit, nyeri pada
kedua lutut, serta usia <20 tahun.
U
L Prognosis penyakit baik,karena tidak disertai
A gangguan ginjal dan gangguan saluran cerna yang
berat
N
Daftar Pustaka
• Akib, A. A. F., Munasir, Z., Kurniati, N. 2010. Buku Ajar Alergi Imunologi Anak. Jakarta: Ikatan Dokter
Anak Indonesia.
• Bossart P. Henoch-Schönlein Purpura. eMedicine, 2005. Diakses dari
www.emdecine.com/emerg/topic845.htm Diakses tanggal 20 Oktober 2020.
• Mills JA, Michel BA, Bloch DA, Calabrese LH, Hunder GG, Arend WP, et al. The American College of
Rheumatology 1990 criteria for the classification of HenochSchönlein purpura. Arthritis Rheum
1990;33:1114-21.
• Kraft DM, McKee D, Scott C. Henoch-Schönlein purpura: a review. Am Fam Physician. 1998; 37:1-4
• Yuly, A. Purpura Henoch-Schönlein. Dalam Cermin Dunia Kedokteran Edisi 194 Volume 139 Nomor 6.
2012. Available at http://www.kalbe.co.id diakses tanggal 23 oktober 2020
• Tendean Susiana, Jurnal Sari Pediatri Henoch Schonlein Purpura ,Vol. 7, No. 1, Juni 2005
• Sugianti Ihat, Jurnal Sari Pediatri Karakteristik Purpura Henoch-Schönlein pada Anak di Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo,Vol. 16, No. 2, Agustus 2014
• Retnaningtyas, L.P., Henoch-Schonlein Purpura (HSP). KELUWIH: Jurnal Kesehatan dan Kedokteran
Vol. 1(1), 19-26, Desember 2019
Daftar pustaka
• McCarthy HJ, Tizard EJ. Clinical practice: Diagnosis and management of Henoch-
Schönlein purpura. Eur J Pediatr. 2010 Jun. 169(6):643-50.
• Yang YH, Yu HH, Chiang BL. The diagnosis and classification of Henoch-Schönlein
purpura: an updated review. Autoimmun Rev 2014; 13:355.
• Marissa Tania Stephanie . Nefritis Purpura Henoch Schonlein. Jurnal Sari Pediatri, Vol. 11,
No. 2, Agustus 2009
• Ikatan Dokter Anak Indonesia. Konsensus Infeksi Saluran Kemih pada Anak. Tahun 2011
• Sohagia AB, Gunturu SG, Tong TR, Hertan HI. Henoch-Schönlein purpura- a case report
and review of literature. Gastroenterology Research and Practice Volume 2010
• Martani Widjajanti., Sari Pediatri: Manifestasi dan Komplikasi Gastrointestinal pada
Purpura Henoch Schonlein. 2012
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai