Anda di halaman 1dari 18

HAMIL DENGAN SEPSIS

OLEH:
ADE ZULFIAH

PEMBIMBING:
dr.ASMAR , Sp.OG
BAB I
LATAR BELAKANG
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKI (yang berkaitan
dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup

Lima penyebab kematian ibu terbesar yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan (HDK),
infeksi, partus lama/macet, dan abortus

Penyebab kematian ibu ke-3 setelah perdarahan dan hipertensi dalam kehamilan
adalah infeksi termasuk di dalamnya sepsis maternal (sepsis puerperalis).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SIRS (Systemic Inflammatory Response
DEFINISI Syndrome) adalah respons klinis terhadap
rangsangan (insult) spesifik dan
nonspesifik.

Dikatakan SIRS apabila terdapat 2 atau lebih dari 4 variabel


berikut2 :
1. Suhu lebih dari 38oC atau kurang dari 36oC.
2. Denyut jantung lebih dari 90 x/menit.
3. Frekuensi napas lebih dari 20 x/menit atau tekanan parsial
karbon dioksida (PaCO2 ) kurang dari 32 mmHg.
4. Leukosit >12.000/μL atau 10% bentuk imatur
DEFINISI
Sepsis merupakan infeksi disertai SIRS

sepsis pueperalis adalah infeksi saluran genital


yang dapat terjadi kapanpun mulai dari
pecahnya ketuban atau saat persalinan sampai
dengan hari ke-42 pascasalin
Definisi WHO Mengenai Sepsis Puerperalis

Waktu/Onset Demam Gejala yang Berhubungan

Mulai dari pecahnya • >38°C diukur 2x • Nyeri panggul


ketuban / saat dengan interval 4 jam
• Sekret vagina abnormal
persalinan
• >38.5°C dalam 1x (warna, jumlah, konsistensi
sampai dengan hari pengukuran dan bau)
ke-42 pascasalin
• Pemanjangan waktu
involusi uterus
Klasifikasi

Infeksi saluran Infeksi saat proses


genitourinari yang persalinan, namun tidak
Infeksi insidental
berkaitan dengan berkaitan dengan saluran Infeksi nasokomial
persalinan & nifas genitourinari
EPIDEMIOLOGI

sebanyak 358.000 wanita hamil meninggal, yang 99%-


nya terjadi di negara miskin dan berkembang, sebanyak
15% di antaranya meninggal karena sepsis puerperalis.

Di Asia Selatan dan Timur sebanyak 232.000 ibu


meninggal setiap tahun, sebanyak 12% dari jumlah
tersebut kematian di akibatkan karena sepsis dan infeksi

Di Indonesia, sebanyak 15% kematian ibu disebabkan


oleh infeksi
Etiologi Etiologi endogen Etiologi eksogen
1. Streptococci
1. Terbawa ke 1. Tangan dan
ß-haemolytic
dalam uterus peralatan yang
group A (GAS)
tidak steril
2. Streptococci 2. Terdapat 2. Droplet infeksi
oralis kerusakan 3. Substansi
3. Staphylococcus
jaringan asing
aureus
3. Ketuban 4. Aktivitas
4. Citrobacter
pecah lama seksual
5. Fusobacterium
Faktor risiko

Faktor Faktor
Faktor
terkait kondisi
risiko
komunitas komorbid
persalinan
Gejala klinis

1. Nyeri abdomen pireksi 8. Leukopenia


2. Hipotermia 9. Gangguan kesadaran
3. Takipnea 10.Kegagalan respon pengobatan
4. Oliguria 11.Peningkatan perdarahan masa
5. Hipoksia nifas
6. Takikardi 12.Terlambatnya involusi uterus
7. Leukositosis
Perhitungan jumlah sel darah lengkap

Pem. Serum C reactive protein

Pemeriksaan laktat serum


Pem.
penunjang
Pem. Ureum darah, elektrolit, dan fungsi hati

Pem. Gula darah

Ultrasonografi panggul

Evaluasi CT Scan
Tatalaksana

1. Pengukuran laktat serum


2. Dapatkan kultur darah/swab sebelum pemberian antibiotik
3. Antibiotik 1 jam pertama diagnosis
4. Kondisi hipotensi dan/ atau laktat > 4 mmol/L: min 20mL/kg kristaloid atau
koloid  vasopresor dan/ atau inoropik
5. Pengelolaan lebih lanjut terdiri dari:
a. Dalam kondisi hipotensi berkelanjutan meskipun telah dilakukan
resusitasi lanjutan (syok septik) dan/atau laktat >4 mmol/L:
 Pencapaian tekanan vena sentral setidaknya 8 mmHg (atau di atas 12
mmHg jika ibu diberi ventilasi mekanis) dengan penggantian cairan
lanjutan;
 Pertimbangkan pemberian steroid.
b. Mempertahankan kejenuhan oksigen dengan sungkup oksigen.
pertimbangkan transfusi darah jika hemoglobin < 7 g/dL
• Pendidikan seputar nutrisi ibu hamil dan profesional
medis.
• Pelatihan bagi bidan desa seputar sepsis puerperalis.

Pencegahan • Pusat-pusat pelayanan medis.

• Untuk daerak endemik, pencegahan dan pngontrolan


(kelambu antinyamuk dan antibiotik
kemoprofilaksis).
Mortalitas

Angka kematian ibu (AKI) karena syok septik 0-3%


pada kasus obstetri, tetapi 10-80% pada kasus
nonobstetri. Mortalitas syok lebih kurang 50%.
Kesimpulan

• Sepsis dapat menyebabkan morbiditas dan


kematian yang cepat pada wanita hamil
• Selalu curigai sepsis pada semua wanita
hamil sakit sampai terbukti sebaliknya

• Penggunaan form observasi deteksi dini harus


direkomendasikan untuk semua wanita hamil di rumah
sakit
• Pemberian antibiotik spektrum luas sedini mungkin
Libatkan bagian Obstetri, Ginekologi, Mikrobiologi dan
Tim dokter “intensive care” dari awal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai