Anda di halaman 1dari 51

Kegawatdaruratan

Obstetrik

kelompok 9 :
1. Ika Novita Sari
2. Ikroma Maula
3. Lina Hasna Fatimah
Kegawatdaruratan Obstetric
Suatu keadaan yang datangnya tiba tiba, tidak
diharapkan mengancam jiwa,sehingga perlu
penanganan yang cepat dan tepat untuk mencegah
morbiditas maupun mortalitas.

Kegawatdaruratan obstetric diantaranya disebabkan


oleh pendarahan, eclampsia, infeksi, persalinan lama
akibat distosia dan keguguran
THE GOLDEN RULES OF OBSTETRIC
EMERGENCIES
1. Ibu diletakkan dalam posisi miring kiri dan berikan oksigen bahkan
bila ibu tidak sadar atau terintubasi
2. Pusatkan perhatian pada resusitasi dan usaha stabilisasi ibu
3. Takhikardia dan hipotensi adalah gejala terberat syok
4. Keadaan emergency seringkali bukan dari penyebab obstetri
Kegawatdaruratan
obstetri
pre natal
<20 minggu

KEHAMILAN EKTOPIK
DEFINISI
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang
pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi
tidak menempel pada dinding
endometrium.

You can enter a subtitle here if you need it


Berdasarkan lokasi terjadinya,kehamilan ektopik
dibagi menjadi:
1. Tuba Fallopi
Kehamilan ektopik pada tuba falopii meliputi 95% dari seluruh
kejadian yang meliputi pars ampula (55%), pars ismika (25%), pars
fimbria (17%), dan pars interstisialis (2%).
2. Kehamilan ektopik lain
Meliputi seviks, ovarium, atau abdominal.
3. Intraligamen
4. Kehamilan heteroektopik
Etiologi
Etiologi kehamilan ektopik telah banyak diselidiki, namun
sebagian besar penyebabnya masih tidak diketahui. Pada tiap
kehamilan akan dimulai dengan pembuahan didalam ampulla
tuba, dan dalam perjalanan kedalam uterus telur mengalami
hambatan sehingga pada saat nidasi masih berada di tuba.
Faktor lain penyebab kehamilan ektopik :
Faktor abnormalitas
Faktor tuba zigot

01 02
 Faktor dalam lumen tuba
 Faktor pada dinding tuba Zigot yang bertumbuh terlalu cepat
 Faktor diluar dinding tuba tersendat pada saatdi tuba sehingga
terhenti dan bertumbuh di tuba.

faktor hormon Faktor lain

03 04
Pada akseptor, hormon progesteron
Pemasangan IUD menyebabkan
dapat memperlambat gerakan tuba
peradangan endometrium dan endosalping
sehingga meningkatkan risiko
sehingga menyebabkan kehamilan
terjadinya kehamilan ektopik.
ektopik, faktor usia & merokok
Tanda dan gejala
 Amenore
 Tanda kehamilan muda : tes kehamilan positif,
mual, dan muntah
 Perdarahan pervaginam
 Nyeri : nyeri perut atau nyeri punggung, nyeri
saat bernafas atau kesuliyan bernapas karena
rangsangan nyeri pada abdomen
Patofisiologi
Penatalaksanaan medis &
terapi
1. Perbaiki keadaan umum
 Resusitasi awal dan pemeriksaan awal :
- Airway, breathing, circulation dst
- Tranfusi jika diperlukan
 Penanganan khusus
Dipasang infus dengan jarum besar, diberikan cairan kristaloid (RL/NaCl 0,9%/ RD 5%)
resusitasi cairan, dipasang osigen jika diperlukan, dipesankan darah ( jika fasilitas
tersedia dan pasien anemis) emudian pasien segera rujuk ke RS yang memiliki fasilitas
kamar operasi dan dokter specialis kebidanan dan kandungan yang tersedia 24 jam.
Lanjutan
1. Terapi definitif
 Operatif
1) Laparoskopi
2) Laparotomi salpingostomi,salpingotomi, salpingektomi
 Medika methotexate
Algoritma penatalaksanaan kgd kehamilan ektopik
Askep gadar kehamilan ektopik
Kegawatdaruratan
obstetri
pre natal
>20 minggu

SOLUSIO PLASENTA
Definisi
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian
atau seluruh permukaan maternal plasenta dari
tempat implantasinya yang normal pada lapisan
desidua endometrium sebelum waktunya yakni
sebelum anak lahir
Etiologi
Hingga saat ini penyebab utama dari solusio plasenta tidak diketahui , tetapi
terdapat keadaan patologis yang lebih sering bersama dengan atau
menyertai solusio plasenta dan dianggap sebagai faktor resiko. Seperti usia
ibu dan paritas yang yang tinggi beresio lebih tinggi
Lanjutan
Tabel faktor resiko solusio plasenta
Tanda dan gejala
1. Hamil trimester 2-3
2. Nyeri perut hebat kadang disertai kontrasi
3. Keluar darah dari vagina berwarna merah tua kecoklatan
sedikit-sedikit
4. Gerak janin normal atau tidak dapat dirasakan
Patofisiologi
Penatalaksanaan medis dan terapi
1. Resusitasi awal dan pemeriksaan awal ;
 Airway, breathing, circulation dst
 “ Quickly asses”, oksigenisasi, miring kiri, BJA
 Infus dengan kateter IV terbesar, persiapkan transfusi darah
 Resusitasi cairan : estimasi jumlah perdarahan + 2 liter cairan saline
 Pasang kateter urine monitoring intake output ketat
 Rujuk ke RS bagian obstetri untuk penatalasanaan lanjutan
Algoritma penatatalaksanaan KGD solusio plasenta
Askep gadar solusio plasenta
Kegawatdaruratan
obstetri
intra natal
PROLAPS TALI PUSAT
Definisi
Tali pusat yang keluar yang keluar dari
uterus dan berada dibawah bagian terendah
janin.
Etiologi
1. Gangguan letak ( lintang atau sungsang)
2. Hamil kembar
3. Polihidramnion
4. Bayi prematur
5. Bagian terendah janin belum masuk jalan lahir
6. Tali pusat yang panjang
Tanda dan gejala klinis
Ada dua masalah utama yang terjadi pada tali pusat dalam kejadian prolapsus tali pusat yang
menyebabkan terhentinya aliran darah pada tali pusat dan kematian pada janin yaitu:
- Tali pusat terjepit antara bagian terendah janin dengan panggul ibu.
- Spasme pembuluh darahtali pusat akibat suhu dingin di luar tubuh ibu.
- Kompresi tali pusat dapat mengakibatkan hipoksia pada janin yang akan mengakibatkan
terganggunya aliran darah dalam pembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran
gas transport O2 dari ibu ke janin sehingga terdapat gangguan dalam persediaan O2 dan
dalarn melepaskan CO2.
- Menyebabkan bradikardi/takiardi pada janin
- Pada pemeriksaan vagina dapat teraba tali pusat menumbung (prolapsus funikuli) atau
bahkan tidak teraba tali pusat (occult prolapse / tali pusat tersembunyi).
Patofisiologi
Penatalaksanaan medis dan terapi
1. Resusitasi awal dan pemeriksaan awal :
 Airway,breathing, circulation, dst.
Janin harus segera dilahirkan (sesuai usia kehamilan) dengan tindakan operatif pervaginam atau
persalinan sesar.
1. Mencegah penekanan pada tali pusat selama menunggu persiapan sesar :
 knee to chest position
 mendorong bagian terendah janin keatas dan mengisi kandung kencing dengan pz 500 cc
 mendorong bagian terendah janin ke atas dan menahan dengan tangan sampai ditempat
rujukan atau dilakukan operasi sesar
 segera melakukan rujukan ke rumah sakit yang mempunyai fasilitas kamar operasi 24 jam
dan perawatan NICU
Lanjutan
selama persiapan operasi :
1. Pertahankan ibu dalam posisi miring kiri dan posisi tredelenburg
(panggul lebih tinggi dari kepala ibu)
2. Usahakan tidak menyentuh tali pusat (menghindari spasme)
3. Usahakan agar bayi tidak banyak bergerak agar tali pusat tidak
terganggu
4. Tokolitik dapat digunakan untuk menguras his
Algoritma penatalaksanaan KGD prolaps tali
pusat
Askep gadar prolaps tali pusat
Kegawatdaruratan
obstetri
post natal
INFEKSI NIFAS
Definisi
Infeksi nifas merupakan terminologi yang umum dan
dipakai untuk menjelaskan berbagai infeksi bakterial
pada organ reproduksi yang terjadi pasca persalinan.
Infeksi nifas terjadi ketika terjadi infeksi bakteri
terhadap uterus dan area sekeliling genitalia setelah
proses persalinan.
Etiologi
Infeksi nifas sudah jarang ditemukan sejak ditemukannya antiseptik dan
penisilin. Namun, flora normal di kulit seperti streptokokus dan
stafilokokus dan bakteri lainnya bisa menyebabkan infeksi nifas. Kuman
patogen tersebut berkembang pada lingkungan yang lembab dan hangat.
Infeksi nifas sering diawali dari uterus setelah persalinan. Uterus dapat
terinfeksi jika kantong amnion terinfeksi.
Lanjutan
Kebanyakan infeksi nifas disebabkan oleh bakteri yang aslinya
memang ada di jalan lahir. Beberapa dekade yang lalu pernah
dilaporkan epidemi yang disebabkan grup A β-strepsokokus
hemolitikus yang berakibat fatal. Pada laporan lain ditemukan adanya
infeksi nifas yang disebabkan oleh infeksi streptokokus dan faktor
risiko utamanya ialah ketuban pecah dini.
Tanda dan gejala
• Panas/ demam setelah melahirkan
• Nyeri perut bawah
• Lochea berbau
Patofisiologi
Penatalaksanaan medis dan terapi
1. Resusitasi awal dan pemeriksaan awal :
 Airway, breathing, circulation, dst.
2. Terapi definitif
 Pemberian antibiotika empiris dan dilakuan rujukan untuk diberikan antibiotika
sesuai kepekaan kuman dan evakuasi sumber infeksi
 Di samping pengobatan dengan antibiotika, tindakan-tindakan untuk mempertinggi
daya tahan tubuh tetap perlu dilakukan. Perawatan yang baik sangat penting,
makanan yang mengandung zat-zat yang diperlukan hendaknya diberikan dengan
cara yang cocok dengan keadaan penderita, dan bila perlu transfusi darah
dilakukan.
Algoritma penatalaksanaan kgd infeksi nifas
Askep gadar infeksi nifas
Thank
you!

Anda mungkin juga menyukai