Delegasi & Supervisi Keperawatan
Delegasi & Supervisi Keperawatan
SUPERVISI
KEPERAWATAN
Oleh :
Alpan Habibi, S.Kep., Ners., M.K.M.
Otoritas
EFEKTIFITAS DALAM
PENDELEGASIAN
1. Pendelegasiaan bukan suatu sistem
untuk mengurangi tanggung jawab
2. Tanggung jawab dan otoritas harus
didelegasikan secara seimbang
3. Proses pelimpahan membuat
seseorang melaksanakan tanggung
jawabnya
4. Kosenp tentang dukungan perlu
diberikan kepada semua anggota
5. Seorang delegasi harus terlibat aktif
Tujuan spesifik
PEDOMAN
PELIMPAHAN Target waktu
WEWENANG
YANG EFEKTIF
Pelaksanaan
tindakan
keperawatan
CARA PENDELEGASIAAN
Kapan
Peningkatan
Pendelegasian
Kemampuan
Tidak Diperlukan
TANGGUNG JAWAB MANAJER DALAM
MENANGANI MASALAH PENDELEGASIAN
• Disiplin dalam pemberian
wewenang
• Bertanggung jawab terhadap
pembinaan moral staf
• Perlunya suatu kontrol
• Hindari kesalahan dalam
penyampaian pendelegasian
KEGAGALAN MANAJER DALAM
PENDELEGASIAN & STAF RESISTEN
KEGAGALAN MANAJER STAF RESISTEN
• Pekerja keras & perfeksionis • Berfikir tdk mempunyai kemampuan
• Merasa tidak aman • Upaya pertama telah gagal
• Aktivitasnya tdk disetujui manajer
• Tidak senang pada yg
didelegasikan • Berfikir tdk punya cukup waktu
• Tidak sedang terhadap yg
• Tidak berfikir bahwa stafnya siap didelegasikan
• Pengalaman tdk menyenangkan • Tidak mempunyai otonomi
• Tidak tahu bgmn delegasi dpt • Kurang PD
dilaksanakan • Berpikir akan dikerjai oleh atasan
KEGIATAN YANG TIDAK BOLEH
DIDELEGASIKAN
1. Aktifitas yg memerlukan pengkajian dan
keputusan selama pelaksanaan
2. Pengkajian fisik, psikologis, sosial yg
memerlukan keputusan, rujukan, dan
intervensi atau tinjut
3. Penyusunan dan evaluasi rencana
keperawatan
KEBERHASILAN
PENDELEGASIAN
1. Komunikasi yang jelas dan lengkap
2. Ketersediaan seumber dan sarana
3. Monitoring
4. Pelaporan kemajuan tugas limpah
SUPERVISI
• Supervisi adalah pemberian bimbingan atau
pengarahan, evaluasi, dan tindak lanjut oleh delegator
untuk menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepada
orang lain; mengawasi kegiatan atau tugas tertentu
yang dilakukan oleh orang lain dan memastikan bahwa
itu dilakukan dengan benar. (Porter et al, 2019).
Supervi Supervi
si si Tidak
Langsu Langsu
ng ng
SUPERVISI LANGSUNG
Dilakukan pada kegiatan yg
tengah berlangsung. Seorang
supervisor dapat terlibat kegiatan
secara langsung agar proses
pengarahan dan pemberian
petunjuk tidak terkesan sebagai
‘perintah’.
Pada kondisi demikian, umpan
balik dan perbaikan dapat
dilakukan sekaligus, tanpa
menjadi beban bagi bawahan.
Syarat Supervisi
Berjalan Efektif
Pengarahan harus lengkap
Mudah dipahami
Menggunakan kata-kata yg tepat
Menggunakan alur yg logis
Jangan terlalu kompleks
Supervisi Tidak Langsung
Melalui laporan, baik tertulis
maupun lisan.
Supervisi tidak langsung
berisiko memunculkan salah
pengertian (mis
understanding) atau salah
persepsi (misperception),
karena supervisor tidak
melihat secara langsung
kegiatan2 yg dilakukan.
KOMPETENSI SUPERVISOR
KEPERAWATAN
Kemampuan memberi pengarahan
dan petunjuk
Kemampuan memberi saran, nasihat,
dan bantuan
Kemampuan memberi motivasi
Kemampuan memberi latihan dan
bimbingan
Kemampuan menilai secara objektif
PELAKSANA SUPERVISI
Kepala Ruangan Pengawas Perawatan Kepala Seksi Perawatan
Bertanggung jawab dalam Bertanggung jawab Mengawasi instalasi
supervisi pelayanan dalam mensupervisi dalam melaksanakan
keperawatan pada klien di ruang
pelayanan pada kepala tugas secara langsung
perawatan
Merupakan ujung tombak ruangan yang ada dan seluruh perawat
penentu tercapai atau tidaknya diinstalasinya. secaratidak langsung.
tujuan pelayanan kesehatan
dirumah sakit.
Mengawasi perawat pelaksana
dalam melaksanakan praktek
keperawatan diruang perawatan
LANGKAH-
ALUR SUPERVISI LANGKAH SUPERVISI
• PRA SUPERVISI
• SUPERVISI
PRA SUPERVISI
(LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI)
• Supervisor menetapkan
kegiatan yang akan disupervisi.
• Supervisor menetapkan tujuan
SUPERVISI
(LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI)
• Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat
ukur atau instrumen yang telah disiapkan.
• Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan
pembinaan.
• Supervisor memanggil Perawat Primer dan Perawat
Associate untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi
permasalahan.
• Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.
• Supervisor melakukan tanya jawab dengan Perawat
Primer dan Perawat Associate
• Supervisor memberikan masukan dan solusi pada
Perawat Primer dan Perawat Associate
• Supervisor memberikan reinforcement pada Perawat
Primer dan Perawat Associate
AREA SUPERVISI
• Pengetahuan dan pengertian tentang
klien.
• Keterampilan yang dilakukan
disesuaikan dengan standar.
• Sikap penghargaan terhadap
pekerjaan misalnya kejujuran, empati