Anda di halaman 1dari 45

PROMOSI KESEHATAN DALAM

KEPERAWATAN
Shieva Nur Azizah Ahmad, S.Kep., Ns., M.Kep
Masih ingat Definisi SEHAT ?

Coba sebutkan definisi SEHAT !

a state of complete physical, social and


mental well-being, and not merely the
absence of disease or infirmity
(WHO, 1948)
SEHAT…. (UU No. 36 th 2009 ttg Kesehatan)

Keadaan sehat, baik secara fisik,


mental, spiritual maupun sosial
yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis

Pasal 1 UU Kesehatan NO. 36 Th. 2009


Promosi Kesehatan Penting?
ro m o s i Bukan h
et en s i P anya
Komp a ta n = Mahasis
Kese h A wa
si U TAM Pemina
p et en tan Prom
Kom ra w ata n kes
a K e p e saja!!!
Sarjan
Teori H.L. Blum (1974):
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Derajat Kesehatan
Faktor Perilaku

Faktor
Lingkungan Derajat Faktor
Pelayanan
Fisik, Kimia, Kesehatan Kesehatan
Biologi

Faktor
Genetika
5
(Keturunan)
Health Promotion
Health promotion is
the process of To reach a state of
enabling people to complete
increase control • physical,
over, and to • mental and
improve, their • social well-being
health.

World Health Organization


Promosi Kesehatan
“Upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
mengendalikan faktor-faktor kesehatan melalui
pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
agar mereka dapat menolong dirinya sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumberdaya masyarakat,
sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan
publik yang berwawasan kesehatan.”
Depkes RI
PROMOSI KESEHATAN
• Promosi Kesehatan  segala bentuk
kombinasi pendidikan kesehatan dan
intervensi yang terkait dengan ekonomi,
politik, dan organisasi, yang dirancang untuk
memudahkan perubahan perilaku dan
lingkungan yang kondusif bagi kesehatan.
(Lawrence Green, 1984)
Jadi, tujuan akhir promkes adalah orang-orang SADAR
pentingnya kesehatan bagi mereka sehingga mereka
sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk
menyehatkan diri mereka

 Batasan tersebut mencakup 3 aspek, yaitu


TAHU,MAU dan MAMPU
VISI PROMKES
• Masyarakat mampu memelihara dan
meningkatkan kesehatannya sehingga mereka
dapat hidup sehat, produktif, bahagia, dan
sejahtera
MISI PROMKES
• Advokasi kesehatan kepada decision makers
• Menjembatani, menggalang kemitraan dan
membina suasana yang kondusif demi trwjdnya
PHBS di masyarakat
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat dg
mlkukan penyuluhan, pendidikan, pelatihan, dan
memperkuat SDM utk mningkatkan
kesadaran,kemauan, dan kemampuan masy utk
hidup bersih dan sehat
TUJUAN PROMKES
• TERSOSIALISASIKANNYA
PROGRAM-PROGRAM
KESEHATAN DAN TERWUJUDNYA
MASYARAKAT INDONESIA BARU
YANG BERBUDAYA HIDUP
BERSIH DAN SEHAT SERTA
BERPERAN AKTIF DALAM
GERAKAN KESEHATAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
•PENDIDIKAN KESEHATAN MERUBAH PERILAKU
INDIVIDU, KELOMPOK DAN MASYARAKAT
• TIDAK CUKUP UNTUK MENINGKATKAN DERAJAT
KESEHATAN MASYARAKAT.
•DETERMINAN KESEHATAN TIDAK BISA HANYA
DIINTERVENSI DENGAN PENDIDIKAN KESEHATAN
TETAPI JUGA LEWAT REGULASI DAN LEGISLASI
MELALUI UPAYA MEDIASI, ADVOKASI DAN
PEMBERDAYAAN MASY. FUNGSI UTAMA PROMOSI
KESEHATAN.
Milestone of Health Promotion

Sundsvall
Deklarasi Statement
Alma Ata, Sweden, Mexico, Vancouver,
1978 1991 2000 2007

Ottawa Deklarasi Bangkok


Charter, Jakarta, Charter,
1986 1997 2005
Deklarasi Alma Ata ( 1978 )
Basic Six:

Menghasilkan strategi Promosi Kesehatan

utama dalam Kesehatan Lingkungan


pencapaian Kesehatan
Bagi Semua (Health For Pemberantasan Penyakit

All ) melalui pelayanan Kesehatan Keluarga &


Reproduksi
kesehatan dasar
(Primary Health Care). Perbaikan Gizi masyarakat

Pelayanan Kesehatan
Ottawa Charter, 1986, Strategi Promkes:

Advocating
(Advokasi)

Enabling Mediating
(Pemberdayaan) (Mediasi)
5 pilar utama atau 5 ruang lingkup
promosi kesehatan(Ottawa Charter, 1986)
1. Kebijakan berwawasan kesehatan (Healthy public policy)

2. Lingkungan yang mendukung (Supportive environment)

3. Reorientasi pelayanan kesehatan (Reorient health service)

4. Ketrampilan individu (personnel skill)

5. Gerakan masyarakat (community action)


Deklarasi Jakarta, 1997
• Promosi kesehatan adalah investasi utama yang memberikan
dampak pada determinan kesehatan, dan memberikan
manfaat kesehatan terbesar pada masyarakat.
• Promosi kesehatan memberikan hasil positif yang berbeda
dibandingkan upaya lain dalam meningkatkan kesetaraan bagi
masyarakat dalam kesehatan. Lima prinsip Deklarasi Ottawa
merupakan kunci strategi untuk sukses.
• Promosi kesehatan perlu disosialisasikan dan harus menjadi
tangungjawab lintas sektor.
Deklarasi Jakarta: prioritas promosi kesehatan
abad 21
• Meningkatkan tanggung jawab sosial dalam kesehatan,
• Meningkatkan investasi untuk pembangunan
kesehatan,
• Konsolidasi dan perluasan kemitraan untuk kesehatan,
• Meningkatkan kemampuan masyarakat dan
pemberdayaan individu serta menjamin tersedianya
infrastruktur promosi kesehatan.
The Bangkok Charter for Health Promotion in a
globalized world, 2005
1. Perlu strategi dan komitmen untuk menghadapi
berbagai faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan di dunia global, serta kebijakan dan
kemitraan untuk memberdayakan masyarakat
untuk memperbaiki kualitas kesehatan (termasuk
ketidakmerataan bidang kesehatan) menjadi fokus
pembangunan nasional dan global.
The Bangkok Charter for Health Promotion in a
globalized world, 2005
2. Salah satau hak asasi setiap manusia adalah untuk memperoleh kualitas
kesehatan yang setinggi-tingginya. Promosi kesehatan didasari hak asasi ini,
menawarkan konsep sehat yang positif dan inklusif yang merupakan faktor
mempengaruhi kualitas hidup kesehatan mental dan spiritual. Promosi
kesehatan merupakan fungsi inti kesehatan masyarakat, yang memberikan
sumbangan dalam mengatasi penyakit menular dan tidak menular serta
ancaman terhadap kesehatan, dan merupakan investasi efektif untuk
meningkatkan kesehatan dan pembangunan manusia serta mengurangi
ketidakmerataan/ketidaksamaan dibidang kesehatan dan jender.
The Bangkok Charter for Health Promotion in a
globalized world, 2005
3. Perkembangan menuju dunia yang lebih sehat
memerlukan keterlibatan politik yang kuat, peranserta
lebih luas dan advokasi yang berkesinambungan.
Vancouver- Canada (2007)
• Hasil konferensi :
– Mempengaruhi peningkatan kemitraan dan advokasi.
– Mengembangkan sains dan teknologi dalam
mendukung promosi kesehatan.
– Mengembangkan innovasi baru dalam pertukaran
dan penerapan sains dan teknologi promosi
kesehatan melalui berbagai pendekatan kebudayaan
dan region (regional).
RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN
Ilmu-ilmu yang mencakup promosi kesehatan dapat
dikelompokkan menjadi 2 bidang :
1. Ilmu perilaku; menjadi dasar dalam membentuk perilaku
manusia : psikologi, antropologi, sosiolgi
2. Ilmu-ilmu yang diperlukan untuk intervensi perilaku
(pembentukan dan perubahan perilaku) : pendidikan,
komunikasi, manajemen, kepemimpinan, dsb
Ruang lingkup Promosi Kesehatan berdasarkan
aspek pelayanan kesehatan :

• Promosi kesehatan pada tingkat promotif


• Promosi kesehatan pada tingkat preventif
• Promosi kesehatan pada tingkat kuratif
• Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif
Promosi kesehatan pada tingkat promotif

• Sasaran : Kelompok orang sehat


• Tujuan : Mampu meningkatkan
kesehatannya
• Dalam suatu populasi 80% - 85% orang yg
benar-benar sehat (Survei di negara
berkembang)  memelihara kesehatannya
shg jlhnya dpt dipertahankan
Promosi kesehatan pada tingkat preventif

• Sasaran : Kelompok orang sehat &


kelompok high risk (bumil, bayi, obesitas,
PSK dll)
• Tujuan : Mencegah kelompok tsb agar tdk
jatuh sakit
• Primary Prevention
Promosi kesehatan pada tingkat KURATIF

• Sasaran : Para penderita penyakit,


utamanya penyakit kronis (DM, TBC,
Hipertensi)
• Tujuan : Mencegah penyakit tsb tdk
menjadi lebih parah
• Secondary Prevention
Promosi kesehatan pada tingkat REHABILITATIF

• Sasaran : Para penderita


penyakit yg baru sembuh
(recovery) dari suatu penyakit
• Tujuan : Segera pulih kembali
kesehatannya & / mengurangi
kecatatan seminimal mungkin
• Tertiary Prevention
Ruang lingkup Promosi Kesehatan berdasarkan tatanan
(tempat pelaksanaan)
• Promosi kesehatan pada tatanan keluarga (rumah
tangga)
• Promosi kesehatan pada tatanan sekolah
• Promosi kesehatan pada tempat kerja
• Promosi kesehatan di tempat-tempat umum
• Pendidikan kesehatan di institusi pelayanan
kesehatan
Siapa Sasaran Promkes ?
Indvidu
Keluarga
Masyarakat
LSM
Lembaga pemerintah
Institusi
Definisi
• Perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang memiliki peran aktif
dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini
sejalan dengan UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 1 ayat 6 yang menyatakan
bahwa “Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan”.
• Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan oleh individu
sesuai dengan status sosialnya. Peran menggambarkan otoritas
seseorang yang diatur dalam sebuah aturan yang jelas.
PERAN
PERAWAT
• Pelaksana layanan keperawatan (care provider). Perawat
memberikan layanan berupa asuhan keperawatan secara
langsung kepada klien baik individu, keluarga maupun
komunitas sesuai dengan kewenangannya. Dalamperannya
sebagai care provider, perawat bertugas untuk :
– Memberi kenyamanan dan rasa aman bagi klien
– Melindungi hak dan kewajiban klien agar tetap terlaksana dengan
seimbang
– memfasilitasi klien dengan anggota tim kesehatan lainnya
– berusaha mengembalikan kesehatan klien
• Pengelola (Manager). Perawat mempunyai peran dan
tanggung jawab dalam mengelola layanan keperawatan
disemua tatanan layanan kesehatan baik dirumah sakit,
puskesmas dan sebagainya maupun tatanan pendidikan
yang berada dalam tanggungjawabnya sesuai dengan
konsep manajemen keperawatan. Dalam fungsi perawat
sebagai manager berarti perawat melakukan fungsi
manajemen keperawtan yaitu planning, organizing,
actuating, staffing, directing dan controlling.
• Pendidik dalam keperawatan (educator). Perawat berperan
mendidik individu, keluarga dan masyarakat serta tenaga
keperawatan dan tenaga kesehatan lainnya. Perawat bertugas untuk
memberikan pendidikan kesehatan kepada klien sebagaiupaya
menciptakan perilaku individu atau masyarakat yang kondusif bagi
kesehatan. Untuk dapat melaksanakan perannya sebagaipendidik,
ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang perawat
antara lain wawasan ilmu pengetahuan yang luas, kemampuan
berkomunikasi, pemahaman psikologis dan kemampuan menjadi
model atau contoh dalam perilaku profesional
• Peneliti (researcher) Mengidentifikasi masalah
penelitian, menerapkan prinsip dan metode
penelitian, serta memanfaatkan hasil
penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan
atau pelayanan dan pendidikan keperawatan
(Asmadi, 2008).
Peran perawat dalam tatanan Individu dan Keluarga

• Edukator. Perawat memberikan pendidikan kesehatan melalui penyuluhan kesehatan.


Misalnya : sebagai perawat komunitas akan secara berkala melakukan kunjungan rumah
pada individu atau keluarga yang mengalami penyakit TBC. Keluarga atau individu akan
diberikan pendidikan kesehatan mengenai rumah sehat, PMO dan cara penularan
• Role Model. Perawat akan memberikan contoh tentang cara mempertahankan
kesehatan. Peran ini sejalan dengan peran sebagai edukator. Misalnya seorang perawat
keluarga melakukan kunjungan rumah pada keluarga yang salah satu anggota
keluarganya mengalami TBC. Pada kunjungan tersebut perawat akan memberikan
penyuluhan sekaligus contoh misalnya tentang tata cara batuk efektif. Dalam hal ini
perawat akan memberikan demonstrasi mengenai cara batuk efektif.
• Fasilitator. Perawat akan membantu memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah
kesehatan yang dihadapi individu atau keluarga. Misalnya dalam kunjungan keluarga
perawat menemukan masalah kesehatan pada anggota keluarga tersebut. Perawat akan
membantu keluarga memecahkan masalah tersebut dengan melibatkan keikutsertaan
keluarga merawat anggotakeluarga yang sakit
 
Peran perawat dalam tatanan sarana kesehatan, institusi pendidikan, tempat kerja dan tempat umum

• Di lingkungan rumah sakit perawat selain berhadapan dengan pasien yang dirawat juga
berinteraksi dengan anggota keluarga yang memerlukan informasi mendalam yang
berkenaan dengan status kesehatan. Upaya promosi kesehatan dalam hal ini pendidikan
kesehatan sangat bermanfaat untuk meningkatkan status kesehatan pasien dan keluarga.
Hal yang dapat dilakukan pada lingkungan rumah sakit adalah melakukan penyuluhan baik
secara massal ataupun individu di rumah sakit. Kegiatan pendidikan kesehatan maupun
penyuluhan dilakukan di sisi pasien serta keluarga secara khusus mengenai suatu penyakit
dan upaya penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi.
• Perawat di puskesmas sebagai tenaga kesehatan, minimal dapat berperan sebagai pemberi
pelayanan kesehatan melalui asuhan keperawatan, pendidik atau penyuluh kesehatan,
penemu kasus, penghubung dan coordinator, pelaksana konseling keperawatan dan model
peran. Dua peran perawat kesehatan komunitas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh
kesehatan serta pelaksana konseling keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat merupakan bagian dari ruang lingkup promosi kesehatan.
• Di lingkungan posyandu baik posyandu balita maupun lansia sama halnya dengan
program yang ada di puskesmas yaitu upaya promosi kesehatan seperti penyuluhan
dan upaya preventif seperti pemberian imunisasi pada balita serta pemeriksaan
kesehatan secara berkala pada lansia yang berada di wilayah lingkungan posyandu.
• Di lingkup istitusi pendidikan, peran perawat pendidik dalam upaya promosi
kesehatan tidak kalah besarnya. Dalam kurikulum bahkan silabus yang disusun
selalu ada dimasukkan pengajaran tentang simulasi pendidikan baik setting
individu, kelompok bahkan komunitas pada tahap pendidikan akademik. Di
keadaan nyata mahasiswa serta dosen keperawatan sering kali melakukan kegiatan
pengabdian masyarakat yang umumnya juga menggambarkan upaya promosi
kesehatan seperti pendidikan kesehatan pada kelompok tertentu dan penyuluhan
pada masayarakat umum.
• Di lingkungan kerja peran perawat sangat diharapkan karena keterbatasan pengetahuan yang
dimiliki para pekerja, misalkan upaya promosi kesehatan dalam tatanan Kesehatan Keselamatan
Kerja (K3). Lingkungan pabrik yang umumnya mempunyai paparan terhadap debu, polusi serta
risiko adanya cidera sangat penting bagi perawat dalam memberikan pemahaman baik dengan
cara pendidikan kesehatan maupun penyuluhan mengenai pemakaian Alat Pelindung Diri (APD).
APD yang mereka pakai diharapkan dapat melingdungi dari segala risiko yang mungkin terjadi pada
para pekerja.
• Di tempat umum peran perawat tidak kalah penting dalam upaya promosi kesehatan karena
disana masyarakat sering berkumpul, bercengkrama bahkan melakukan aktivitas. Beberapa contoh
tempat umum antara lain Pasar, Halte Bus, Terminal, Stasiun, Pelabuhan bahkan Bandara yang
semuanya sangat diharapkan tidak terdapat kegiatan ataupun perilaku yang merugikan bahkan
membahayakan orang lain. Merokok di tempat umum sebagai contoh sangat dilarang karena
dapat menyebabkan polusi udara. Peran perawat untuk mensosialisasikan peraturan tentang
pelarangan kegiatan merokok di tempat umum merupakan salah satu upaya dalam promosi
kesehatan.
Peran perawat dalam tatanan Organisasi kemasyarakatan/organisasi
profesi/LSM/Media massa

• peran perawat pada tatanan ini adalah memberikan advokasi,


hal ini penting untuk mendapatkan komitmen dan dukungan
dari sasaran advokasi. Pada tatanan ini umumnya advokasi
dapat beberapa tahap antara lain : Menyadari adanya suatu
masalah, Tertarik untuk ikut mengatasi masalah, Pedulu
terhadap pemecahan masalah dengan mempertimbangkan
beberapa alternatif pemecahan masalah, Sepakat untuk
memecahkan masalah dengan memilih salah satu alternatif dan
memutuskan tindak kanjut kesepakatan. Dengan demikian
advokasi harus dilakukan secara terencana, cermat dan tepat.
Peran perawat dalam tatanan Program/petugas kesehatan

• Kegiatan yang dilakukan terintegrasi sesuai


fungsi manajemen meliputi perencanaan,
penggerakan pelaksanaan, pengawasan
pengendalian dan penilaian, yang dilakukan
diberbagai tingkat administrasi baik dipusat,
propinsi maupun kabupaten/ kota.
Peran perawat dalam tatanan Lembaga pemerintahan/politisi/swasta

Perawat mempunyai banyak peran dimana dalam setiap


perannya bertujuan untuk mensukseskan dan mendukung
program pemerintah, antara lain mendukung dalam
program :
• Integrasi dengan Program Kesehatan Ibu dan Anak
• Integritasi dengan program jaminan pemeliharaan
kesehatan (JPK).
• Integrasi dengan Program Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (P2PTM)

Anda mungkin juga menyukai