Pengertian Reaksi sistemik terhadap adanya infeksi yang terjadi pada kehamilan,
persalinan, atau nifas
Anamnesis 1. Riwayat kehamilan dan persalinan 2. Faktor resiko / predisposisi - Sosial ekonomi rendah - Anemia dan kurang gizi - Melahirkan operatif/ seksio sesaria - Mengalami ketuban pecah dini - Partus lama dan partus kasep - Kehamilan dengan komplikasi infeksi, seperti pielonefrits, infeksi luka, infeksi traktus urinarius dan sepsis puerperalis - Proses persalinan: partus lama, partus presipitatus Pemeriksaan fisik 1. Pemeriksaan kondisi umum dan tanda-tanda vital 2. Pemeriksaan obstetri 3. Pemeriksaan ginekologi Kriteria Diagnosis Reaksi sistemik terhadap adanya infeksi, ditentukan apabila terdapat 2 (dua) atau lebih dari tanda-tanda berikut ini: 1. Temperatur > 38 C atau < 36C 2. Frekuensi nafas > 20x / menit atau PaCO2 < 32 mmHg 3. Frekuensi jantung > 90 kali / menit 4. Leukosit > 12.000/ul atau < 4.000/ul atau shift to the left > 10 Diagnosis Kerja Sepsis Diagnosis Banding SIRS Pemeriksaan 1. Foto thorax penunjang 2. Abdomino-pelvic CT 3. MRI 4. Kultur darah Terapi 1. Pengobatan dengan antibiotika 2. Resusitasi cairan 3. Kontrol sumber infeksi 4. Pengobatan untuk mencegah gagal nafas 5. Pemberian kortikosteroid 6. Pemberian antikoagulan 7. Pengendalian gula darah 8. Penatalaksanaan koagulasi intravasik 9. Pengakhiran kehamilan Edukasi 1. Kondisi penyakit ibu dan kondisi janin 2. Tujuan dan tatacara tindakan medis 3. Alternatif tindakan medis dan resikonya 4. Rencana perawatan, pemberian obat-obatan dan tindakan yang dilakukan 5. Kemungkinan resiko dan komplikasi yang bisa terjadi kepada ibu dan janinnya 6. Prognosa penyakit dan prognosa terhadap tindakan yang dilakukan Prognosis Ad vitam : dubia Ad sanationam : dubia Ad fungsionam : dubia Kepustakaan Pedoman tata laksana sepsis maternal, Himpunan Kedokteran Fetomaternal 2009