Clostridium welchii
Kuman ini bersifat anaerob, jarang ditemukan akan tetapi sangat
berbahaya. Infeksi ini lebih sering terjadi pada abortus kriminalis dan
partus yang ditolong oleh dukun dari luar rumah sakit.
Faktor presdisposisi
Patofisiologi
Setelah kala 3 daerah bekas insersio plasenta merupakan sebuah luka
dengan permukaan yang tidak rata, daerah ini merupakan tempat yang baik
untuk berkembangnya bakteri. Begitu juga serviks, vulva, vagina, dan
perineum yang sering mengalami perlukaan pada persalinan. Semua ini
merupakan tempat masuk/berkembangnya pathogen.
Cara terjadinya infeksi nifas
Infeksi dapat terjadi sebagai berikut:
Tangan pemeriksa atau penolong yang tertutup sarung tangan pada
pemeriksaan dalam atau operasi membawa bakteri yang sudah ada dalam
vagina ke dalam uterus. Kemungkinan lain ialah bahwa sarung tangan atau
alat-alat yang dimasukkan ke dalam jalan lahir tidak sepenuhnya bebas dari
kuman-kuman.
2) Droplet infection. Sarung tangan atau alat-alat terkena kontaminasi
bakteri yang berasal dari hidung atau tenggorokan dokter atau petugas
kesehatan lainnya. Oleh karena itu, hidung dan mulut petugas yang bekerja
di kamar bersalin harus ditutup dengan masker dan penderita infeksi saluran
pernafasan dilarang memasuki kamar bersalin.
3) Dalam rumah sakit terlalu banyak kuman-kuman patogen, berasal dari
penderita-penderita dengan berbagai jenis infeksi. Kuman-kuman ini bisa
dibawa oleh aliran udara kemana-mana termasuk kain-kain, alat-alat yang
suci hama, dan yang digunakan untuk merawat wanita dalam persalinan
atau masker akan mengakibatkan oksigenasi secara adekuat, tetapi kadangkadang inkubasi jalan nafas dn bentuk ventilasi diperlukan. Tetapi
medikamentosa non operatif dengan terapi antibotik, terapi hemodinamik
untuk paru dan ginjal, terapi nutrisi metabolic dan terapi modulasi respon
peradangan.
D. TROMBOPHLEBITIS
1. Konsep dasar
Tromboflebitis adalah kelainan pada masa nifas yaitu setalah melahirkan
dimana terjadi sumabatn paada pembuluh darah yang diseabakan oelh
adanya darah yang membeku.
Infeksi yang ditimbulakn oelh inflasi mikroorganisme pathogen yang
mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang-cabangnya. Sedangkan
pevio tromboflebitis adalah nyeri pada perut bagian bawah atau perut
bagian samping timbul pada hari kedua hari ketiga masa nifas.
2. Jenis-jenis tromboflebitis
Pemabagian tromboflebitis dibagi menjadi dua , yaitu :
a. Tromboflebitis pelviks, yakni mengenai vena-vena dinding uterus dan
ligamentum latum, yaitu vena ovarika, vena uterine, vena hipograstika. Vena
yang paling sering terkena adalah vena ovarika dekstral karena infeksi pada
tempat implamantasi plasenta terletak dibagian atas uterus. Proses biasanya
unilateral. Perluasan infeksi dari vena ovarika dekstral, mengalami inlamasi
dan akan menyebabkan perisalpingo-ooforitis
Nyeri, yang terdapat pada perut bagian bawah dan/atau perut bagian
samping, timbul pada hari ke 2 3 masa nifas dengan atau tanpa panas.
Penderita tampak sakit berat dengan gambaran karakteristik sebagai
berikut:
menggigil berulang kali. Menggigil inisial terjadi sangat berat (30 40
menit) denganinterval hanya beberapa jam saja dan kadang-kadang 3 hari.
Pada waktu menggigilpenderita hampir tidak panas.
Suhu badan naik turun secara tajam (36C menjadi 40C), yang diikuti
dengan
penurunan suhu dalam 1 jam (biasanya subfebris seperti pada
endometritis).
Penyakit dapat berlangsung selama 1 3 bulan.
Cenderung berbentuk pus, yang menjalar ke mana-mana, terutama ke
paru-paru.
Gambaran darah:
Terdapat leukositosis (meskipun setelah endotoksin menyebar ke sirkulasi,
dapat segera terjadi leukopenia).
Untuk membuat kultur darah, darah diambil pada saat yang tepat sebelum
mulainyamenggigil. Meskipun bakteri ditemukan di dalam darah selama
menggigil, kulturdarah sangat sukar dibuat karena bakterinya adalah
anaerob.
Pada periksa dalam hampir tidak diketemukan apa-apa karena yang paling
banyak terkena ialah vena ovarika yang sukar dicapai pada pemeriksaan.
Komplikasi
Komplikasi pada paru-paru: infark, abses, pneumonia,
Komplikasi pada ginjal sinistra, nyeri mendadak, yang diikuti dengan
proteinuria dan hematuria,
Komplikasi pada persendian, mara dan jaringan subkutan.
Penanganan
Rawat inap
Penderita tirah baring untuk pemantauan gejala penyakit dan mencegah
terjadinya
emboli pulmonum.
Terapi medik
Pemberian antibiotika (lihat antibiotika kombinasi dan alternatif, seperti yang
tercantumdalam penatalaksanaan metritis) dan heparin jika terdapat tandatanda atau dugaanadanya emboli pulmonum.
Terapi operatif
Pengikatan vena kava inferior dan vena ovarika jika emboli septik terus
berlangsung
sampai mencapai paru-paru, meskipun sedang dilakukan heparinisasi.
b. Tromboflebitis femoralis dapat menjadi vena safena magna atau
peradangan vena femoralis sendiri, penjalaran tromboflebitis vena uterin,
dan akibat parametritis. Tromboflebitis vena femoralis mungkin terjadi
karena lairan darah lambat di daerah lipatan paha karena vena tersebut
yang tertekan oleh ligamentum inguinale, juga karena dalam masa nifas
kadar fibrinogen meningkat.
Penilaian klinik
Keadaan umum tetap baik, suhu badan subfebris selama 7 10 hari,
kemudian suhu mendadak naik kira-kira pada hari ke 10 20, yang disertai
dengan menggigil dan nyeri sekali.
Pada salah satu kaki yang terkena biasanya kaki kiri, akan memberikan
tanda-tanda sebagai berikut:
Kaki sedikit dalam keadaan fleksi dan rotasi ke luar serta sukar bergerak,
lebih panas dibanding dengan kaki lainnya.
Seluruh bagian dari salah satu vena pada kaki terasa tegang dan keras
pada paha bagian atas.
Nyeri hebat pada lipat paha dan daerah paha
Reflektorik akan terjadi spasmus arteria sehingga kaki menjadi bengkak,
tegang, putih, nyeri dan dingin, pulsasi menurun.
Edema kadang-kadang terjadi sebelum atau setelah nyeri dan pada
umumnyaterdapat pada paha bagian atas, tetapi lebih sering dimulai dari
jari-jari kaki danpergelangan kaki, kemudian meluas dari bawah ke atas.
Nyeri pada betis, yang akan terjadi spontan atau dengan memijit betis
atau dengan meregangkan tendo akhiles (tanda Homan).
Penanganan
Perawatan