DISUSUN OLEH
1. Nursimah
2. Suci
3. Shofia Heliani
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Askeb Pasca Persalinan Dan Menyusui dengan judul “ Infeksi
Masa Nifas” Kami menyadari bahwa dalam makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa,saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikn.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurnakan dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengethuan yang kami miliki oleh karena itu, kami mengharapkan
segala bentuk saran masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian.....................................................................................................................
2.2 Etiologi.........................................................................................................................
2.3 Faktor Prodisposisi.......................................................................................................
2.4 Golongan Infeksi Nifas.................................................................................................
2.5 Patofisiologi..................................................................................................................
2.6 Pencegahan Secara Umum...........................................................................................
2.7 Penatalaksanaan Medis.................................................................................................
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................
3.2 Saran ............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Infeksi masa nifas adalah semua peradangan yang disebabkan oleh
masuknyakuman-kuman ke dalam alat-alat genital pada waktu persalinan dan nifas.
Demamnifas atau morbiditas puerperalis meliputi demam dalam masa nifas oleh
sebabapapun. Menurut Joint Committee on Maternal Welfare, morbiditas
puerperalisialah kenaikan suhu sampai 380 C atau lebih selama 2 hari dalam 10 hari
pertama postpartum, dengan mengecualikan hari pertama.Infeksi nifas adalah infeksi
pada traktus genitalia setelah persalinan, biasanyadari endometrium bekas insersi
plasenta.
2.2 Etiologia.
a. Berdasarkan masuknya kuman ke dalam alat kandungan.
Eksasogen : kuman datang dari luar.
Autogen : kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh.
Endogen : dari jalan lahir sendiri.
b. Berdasarkan kuman yang sering menyebabkan infeksi.
Streptococcus haemolytieus aerobicus merupakan sebab infeksi yang paling
berat, khususnya golongan A. Infeksi ini biasanya eksogen (dari penderita
lain, alat atau kain yang tidak steril)
Staphylococcus aerus masuk secara eksogen, infeksinya sedang,
banyakditemukan sebagai penyebab infeksi di rumah sakit.
Eschercia Coli sering berasal dari kandung kemih atau rektum dan
dapatmenyebabkan infeksi terbatas pada perineum, vulva dan endometrium.
Clostridium Welchii, bersifat anaerob. Jarang ditemukan akan tetapisangat
berbahaya. Infeksi lebih sering terjadi pada abortus kriminalis
Faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi adalah sebagai berikut:
1. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan tubuh ibu seperti
perdarahan, anemia, nutrisi buruk, status sosial ekonomi rendah,
danimunosupresi.
2. Partus lama, terutama dengan ketuban pecah lama.
3. Tindakan bedah vagina yang menyebabkan perlukaan pada jalan lain.
4. Tertinggalnya sisa plasenta, selaput ketuban, dan bekuan darah.
1. Rasa nyeri dan panas pada tempat infeksi, disuria dengan atau
tanpadistensi urin
2. Jahitan luka mudah lepas, merah dan bengkak
3. Bila getah radang bisa keluar, biasanya keadaan tidak berat.suhu sekitar
38 C,Nadi kurang dari 100x/menit
4. Bila luka terinfeksi, tertutup jahitan dan getah radang tidak dapatkeluar,
demam bisa meningkat sampai 39– 40 C, kadang– Kadang disertai
menggigil.
b) Penyebaran dari tempat – tempat infeksi melalui vena– vena jalan limfe
dan permukaan endometriumInfeksi nifasyang penyebarannya melalui
pembuluh darah adalah SeptikimeaPiemiadan tromboflebitis pelvica.
Infeksiini merupakan infeksiumum yang dise- babkan oleh kuman patogen
Streptococcus Hemolitikus Golongan A. Infeksi ini sangat berbahaya dan
merupakan 50% dari semua kematian karena infeksi nifas.
Septikemia, Piemia dan tromboflebitis pelvica
1) Septikemia
Septikemia adalah keadaan dimana kuman-kumanatau toksinnya
langsungmasuk ke dalam peredaran darahdan menyebabkan infeksi.
Gejala klinik septikemialebih akut antara lain: kelihatan sudah
sakitdanlemah sejak awal, keadaan umum jelek, menggigil,
nadicepat 140– 160 x permenit atau lebih, suhu meningkat antara 39-
40˚C,tekanan darah turun, keadaanumum memburuk, sesak nafas,
kesadaran turun, gelisah.
2) Piemia
Piemia dimulai dengan tromflebitis vena-vena pada daerah perlukaan
lalulepas menjadi embolus-embolus kecil yang dibawa ke peredaran
darah, kemudianterjadi infeksidan abses pada organ-organ yang
diserangnyaTidak lama post partum pasien sudah merasa sakit, perut
nyeri, suhu tinggi,menggigil setelah kuman dengan emboli
memasuki peredaran darah umum.Ciri khas: Berulang– ulang suhu
meningkat disertai menggigil, diikuti olehturunnya suhu lambat akan
timbul gejala abses paru, pneumonia dan pleuritis
3) Tromboflebitis
Radang pada vena terdiri dari tromboflebitis pelvis dan
tromboflebitisfemoralis.Tromboflebitis pelvisyang sering meradang
adalah pada venaovarika,terjadi karena mengalirkan darahdan luka
bekas plasenta di daerah fundus uteri.Sedangkan
tromboflebitisfemoralis dapat menjadi tromboflebitis
venasafenamagna atau peradangan venafemoralis sendiri,penjalaran
tromboflebitis venauterin, dan akibat parametritis.Tromboflebitis
venafemoralis disebabkanaliran darahlambat pada lipat paha karena
tertekan ligamentum inguinale dan kadar fibrinogen meningkat pada
masa nifas.
Infeksi nifas yang penyebarannya melalui jalan limfe antara lain
peritonitisdan parametritis (Selvitis Pelvika)
1) Peritonitis
Peritonitis menyerang pada daerah pelvis (pelvio peritonitis)
Peritonitis umum : Suhu badan tinggi, nadi cepat dan kecil, perut nyeri
tekan(defence muskulare), pucat, mata cekung yang disebut dengan
mukahipokrates (facies hipocratica), kulit dingin.
Peritonitis yang terdapat dipelvis : Pasien demam, nyeri perut bawah,
nyeri periksa dalam kavum douglasi menonjol karena adanya abses
2) Selvitis pelvika (parametritis)
Bila suhu tinggi menetap lebih dari satu minggu disertai rasa nyeri
dikiri / dikanan dan nyeri pada periksa dalam. Pemeriksaan dalam
dapat diraba tahanan padat dan nyeri disebelah uterus. Ditengah
jaringan yang mengandung bisatimbul abses. Dalam keadaan ini suhu
yang mula – mula tinggi menetapmenjadi naik turun disertai
menggigil.Infeksi nifasyang penyebaran melalui permukaan
endometrium adalah salfingitis dan ooforitis.Gejala salfingitis dan
ooforitis hampir sama dengan pelvio peritonitis.
2.5 Patofisiologi
Setelah kala III, daerah bekas insertio plasenta merupakan sebuah lukadengan
diameter kira-kira 4 cm, permukaan tidak rata, berbenjol-benjol karena banyaknya
vena yang ditutupi trombus dan merupakan area yang baik untuktumbuhnya kuman-
kuman dan masuknya jenis-jenis yang patogen dalam tubuhwanita. Serviks sering
mengalami perlukaan pada persalinanan, begitu juga vulva,vagina, perineum
merupakan tempat masuknya kuman patogen. Proses radangdapat terbatas pada luka-
luka tersebut atau dapat menyebar di luar luka asalnya.
3.1 KESIMPULAN
Infeksi puerpelaris adalah infeksi bakteri pada traktus genitalia yang terjadisetelah
melahirkan yang disebabkan oleh kuman-kuman atau bakteri ke dalam alatgenetalia pada
waktu persalinan dan nifas.Infeksi puerpelaris dapat di bagi menjadi dua golongan
berikut:
1. Infeksi yang terbatas pada perineum, vulva, vagina, serviks, dan endometrium.
2. Penyebaran melalui vena, saluran limfe (sistemik, dan melalui
permukaanendometrium).
3.2 SARAN
a. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan agar dapat mengerti dan memahami tentang infeksimasa
nifas sampai dengan bagaimana manifestasi klinik dan penatalaksanaanmedisnya,
menerapkan konsep asuhan kebidanan kepada klien yang mengalamiinfeksi nifas
sesuai dengan porsinya.
b. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan mampu mengerti tentang infeksi nifas dan dapat memberikan
pelayanan yang terbaik bagi klien serta mampu memberikan asuhan
secarakomprehensif.
c. Bagi Instansi Pendidikan KesehatanDiharapkan dapat menambah karya-karya
ilmiah tentang berbagai penyakitatau kasus yang bersangkutan, sehingga dapat
menambah wawasan tentang masalah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati Retna, Eni dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Cetakan ke V.Jogjakarta: Nuha
Medika.
Haryani, Reni. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan-Ibu Nifas dan Menyusui.Jakarta: CV Trans
Info Media.
Rukiyah dkk, 2011. Asuhan Kebidanan III Infeksi Nifas. Jakarta: Trans Info Media.
Saleha, Siti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba Medika.