Anda di halaman 1dari 23

PEDOMAN LAYANAN

ARV

PUSKESMAS TAMAN
TAHUN 2018
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : dr. RACHMAD SUDARTO
NIP : 19680110 200801 1 009
Jabatan : Plt. Kepala Puskesmas Taman

Mengesahkan layanan ARV

Sidoarjo, 01 Desember 2018


Plt. KEPALA PUSKESMAS TAMAN

dr. RACHMAD SUDARTO


NIP.19680110 200801 1 009

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat yang telah di
karuniakan kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan Buku Pedoman
Pelayanan HIV-AIDS di Puskesmas Taman. Buku ini merupakan acuan dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan pada pasien yang akan menjalani
pengobatan ARV di Puskesmas Taman.

Buku Pedoman Pelayanan ARV. Kami sangat menyadari banyak


terdapat kekurangan dalam buku ini. Kekurangan ini secara.
berkesinambungan terus diperbaiki sesuai dengan tuntunan dalam
pengembangan Puskesmas Taman

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

PENGESAHAN ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. ...................................................................................................................... 2
B. ...................................................................................................................... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS............................................................ 4
A. ...................................................................................................................... 5
B. ...................................................................................................................... 6
BAB III MOTTO, VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN PUSKESMAS.......................... 7
A. MOTTO.........................................................................................................
B. VISI...............................................................................................................
C. MISI..............................................................................................................
D. TATA NILAI PUSKESMAS TAMAN.............................................................
E. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN........................
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS................................................ 10
A. ...................................................................................................................... 11
B. ...................................................................................................................... 12
BAB V STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA................................................... 13
BAB VI URAIAN JABATAN.................................................................................... 14
BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA....................................................................... 15
BAB VIII POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL........................... 16
BAB IX KEGIATAN ORIENTASI ............................................................................
BAB X PERTEMUAN/RAPAT................................................................................. 17
BAB XI PELAPORAN............................................................................................. 18
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Situasi Epidemi dan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia


Penemuan obat antiretroviral (ARV) pada tahun 1996 mendorong suatu revolusi
dalam perawatan ODHA di negara maju. Meskipun belum mampu menyembuhkan penyakit
dan menambah tantangan dalam hal efek samping serta resistensi kronis terhadap obat,
namun secara dramatis terapi ARV menurunkan angka kematian dan kesakitan,
meningkatkan kualitas hidup ODHA, dan meningkatkan harapan masyarakat, sehingga
pada saat ini HIV dan AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan dan
tidak lagi dianggap sebagai penyakit yang menakutkan.
Di Indonesia, sejak tahun 1999 telah terjadi peningkatan jumlah ODHA pada
kelompok orang berperilaku risiko tinggi tertular HIV yaitu para penjaja seks komersial dan
penyalah-guna NAPZA suntikan di beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Riau, Bali, Jawa
Barat dan Jawa Timur sehingga provinsi tersebut tergolong sebagai daerah dengan tingkat
epidemi terkonsentrasi (concentrated level of epidemic). Tanah Papua sudah memasuki
tingkat epidemi meluas (generalized epidemic). Hasil estimasi tahun 2009, di Indonesia
terdapat 186.000 orang dengan HIV positif.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan sebanyak 278 rumah
sakit rujukan Odha (Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
780/MENKES/SK/IV/2011 tentang Penetapan Lanjutan Rumah Sakit Rujukan Bagi Orang
dengan HIV (lihat Lampiran 1)) yang tersebar di hampir semua provinsi di Indonesia.
Dari Laporan Situasi Perkembangan HIV & AIDS di Indonesia sampai dengan September
2011 tercatat jumlah Odha yang mendapatkan terapi ARV sebanyak 22.843 dari 33 provinsi
dan 300 kab/kota, dengan rasio laki-laki dan perempuan 3 : 1, dan persentase tertinggi
pada kelompok usia 20-29 tahun.
Program penanggulangan AIDS di Indonesia mempunyai 4 pilar, yang semuanya menuju
pada paradigma Zero new infection, Zero AIDS-related death dan Zero Discrimination.
Empat pilar tersebut adalah:
1. Pencegahan (prevention); yang meliputi pencegahan penularan HIV melalui transmisi
seksual dan alat suntik, pencegahan di lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan,
pencegahan HIV dari ibu ke bayi (Prevention Mother to Child Transmission, PMTCT),
pencegahan di kalangan pelanggan penjaja seks, dan lain-lain.
2. Perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP); yang meliputi penguatan dan
pengembangan layanan kesehatan, pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik,
pengobatan antiretroviral dan dukungan serta pendidikan dan pelatihan bagi ODHA.
Program PDP terutama ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan rawat inap,
angka kematian yang berhubungan dengan AIDS, dan meningkatkan kualitas hidup orang
terinfeksi HIV (berbagai stadium). Pencapaian tujuan tersebut dapat dilakukan antara lain
dengan pemberian terapi antiretroviral (ARV).
3. Mitigasi dampak berupa dukungan psikososio-ekonomi.
4. Penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment) yang meliputi
program peningkatan lingkungan yang kondusif adalah dengan penguatan kelembagaan
dan manajemen, manajemen program serta penyelarasan kebijakan dan lain-lain.
B. Tujuan Pedoman
1. Menyediakan pedoman nasional terapi antiretroviral.
2. Menyediakan pedoman layanan HIV sebagai bagian dari rawatan HIV secara paripurna.

C. Sasaran Pengguna Pedoman


1. Para klinisi di fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes) yang memberikan layanan
tatalaksana HIV dan Terapi Antiretroviral.
2. Para pengelola program pengendalian HIV/AIDS di tingkat nasional, provinsi, dan
kabupaten/kota dan perencana kesehatan lain yang terlibat dalam program perawatan dan
pengobatan HIV sebagai rujukan untuk perencanaan program.

1
3. Badan dan organisasi yang bekerja sama dengan pemerintah yang memberikan layanan
tatalaksana HIV dan Terapi Antiretroviral.

Pedoman Nasional ini akan terus diperbaharui secara periodik dengan mengacu pada
perkembangan bukti ilmiah dan dinamika ketersediaan layanan kesehatan di Indonesia.
yang diakui secara internasional.
Pedoman Nasional Terapi Antiretroviral edisi tahun 2011 ini berisi tatalaksana klinis infeksi HIV dan
terapi antiretroviral untuk orang dewasa yang meliputi kegiatan layanan mulai dari tes HIV,
pencegahan dan pengobatan infeksi oportunistik hingga persiapan terapi ARV. Sedangkan bagian
terapi ARV memuat informasi tentang saat untuk memulai terapi ARV (when to start), cara memilih
obat (what to start), pemantauan dan kepatuhan terapi, penggantian paduan obat (substitute) bila ada
efek samping atau toksisitas, dan penggantian paduan (switch) bila harus ganti ke lini berikutnya,
pemantauan terapi untuk jangka panjang
B. Kegiatan layanan HIV di Fasilitas Layanan Kesehatan
Layanan terkait HIV meliputi upaya dalam menemukan pasien HIV secara dini dengan
melakukan tes dan konseling HIV pada pasien yang datang ke fasyankes, perawatan kronis
bagi Odha dan dukungan lain dengan sistem rujukan ke berbagai fasilitas layanan lain yang
dibutuhkan Odha. Layanan perlu dilakukan secara terintegrasi, paripurna, dan
berkesinambungan. Infeksi HIV merupakan infeksi kronis dengan berbagai macam infeksi
oportunistik yang memiliki dampak sosial terkait stigma dan diskriminasi serta melibatkan
berbagai unsur dengan pendekatan tim.
Setiap daerah diharapkan menyediakan semua komponen layanan HIV yang terdiri dari :
1. Informed consent untuk tes HIV seperti tindakan medis lainnya.
2. Mencatat semua kegiatan layanan dalam formulir yang sudah ditentukan (Lampiran 2)
3. Anamnesis dan pemeriksaan fisik lengkap oleh dokter.
4. Skrining TB dan infeksi oportunistik.(lampiran 3)
5. Konseling bagi Odha perempuan usia subur tentang KB dan kesehatan reproduksi
termasuk rencana untuk mempunyai anak.
6. Pemberian obat kotrimoksasol sebagai pengobatan pencegahan infeksi oportunistik.
7. Pemberian ARV untuk Odha yang telah memenuhi syarat.
8. Pemberian ARV profilaksis pada bayi segera setelah dilahirkan oleh ibu hamil dengan
HIV.
9. Pemberian imunisasi dan pengobatan pencegahan kotrimoksasol pada bayi yang lahir
dari ibu dengan HIV positif.
10. Anjuran rutin tes HIV, malaria, sifilis dan IMS lainnya pada perawatan antenatal (ANC).
11. Konseling untuk memulai terapi.
12. Konseling tentang gizi, pencegahan penularan, narkotika dan konseling lainnya sesuai
keperluan.
13. Menganjurkan tes HIV pada pasien TB, infeksi menular seksual (IMS), dan kelompok
risiko tinggi beserta pasangan seksualnya, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
14. Pendampingan oleh lembaga non kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien

Sesuai dengan unsur tersebut maka perlu terus diupayakan untuk meningkatkan akses
pada perangkat pemantau kemajuan terapi, seperti pemeriksaan CD4 dan tes viral load.
Komponen layanan tersebut harus disesuaikan dengan ketersediaan sumber daya
setempat. Semakin dini Odha terjangkau di layanan kesehatan untuk akses ARV, maka
semakin
.

2
3
BAB II

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. Sejarah Puskesmas Taman


Puskesmas Taman merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo yang sudah ada sejak tahun 1968 dengan
domisili di Jalan Raya Bebekan Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo.
Statusnya pada waktu itu adalah sebagai Puskesmas Rawat Jalan yang
memberikan layanan pengobatan atau kuratif tanpa adanya tempat untuk rawat
inap oleh karena keterbatasan lahan dan bangunan.
Kemudian, pada tahun 1976 dibangunlah ruang baru yang lebih besar
dengan fasilitas pelayan untuk rawat jalan, beberapa poli lainnya di Jalan Raya
Ngelom No. 50 Taman Sidoarjo. Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1979 baru
bisa ditempati. Hal ini ditandai dengan peresmian oleh Bapak Gubernur Kepala
Daerah TK. I Profinsi Jawa Timur, Soenandar Prijo Soedarmo.
Tahun 1986 – 1987 dibangun gedung baru di tempat yang sama untuk
pelayanan UGD 24 Jam dan rawat inap. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan
wilayah Kecamatan Taman yang merupakan daerah perbatasan dengan wilayah
lain yakni Kotamadya Surabaya dan Kabupaten Gresik selain sebagai daerah
urban dimana wilayah ini adalah daerah yang paling potensial terkait
permasalahan kesehatan, sehingga dirasa perlu adanya fasilitas pelayanan
kesehatan bagi masyarakat yang cukup memadai. Perubahan status dari
Puskesmas rawat jalan menjadi Puskesmas Rawat Inap ini menjadikan
Puskesmas Taman sebagai salah satu diantara beberapa Puskesmas Rawat Inap
lainnya di wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Sidoarjo.
Pada tahun 1994, setelah selesai pembangunan gedung baru untuk
fasilitas Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) dan Poli Gigi, maka pelayanan
keduanya yang sebelumnya berada di Jalan Raya Bebekan Kecamatan Taman
Kabupaten Sidoarjo, dipindahkan menjadi satu atap dengan Puskesmas Induk di
Jalan Raya Ngelom No. 50 Taman Sidoarjo.
Tahun 1998 untuk menunjang pelayanan kesehatan yang lebih
representatif, maka dibangun dan direhab bangunan UGD 24 Jam dan ruang
rawat inap yang pada waktu itu dilakukan peresmian gedung baru yang ditanda
tangani oleh Bapak Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Propinsi Jawa Timur yaitu
Bapak Basofi Sudirman tepatnya tanggal 24 Agustus 1998.
Secara pengelolaan keuangan, pada tahun 2004, Puskesmas Taman juga
pernah menjadi salah satu Puskesmas berstatus swadana diwilayah Kabupaten
Sidoarjo, dengan didampingi Konsultan keuangan dari Universitas Brawijaya

4
Malang. Hal ini dilakukan sebagi proyek percontohan bagi Puskesmas lain
terhadap pengelolaan dana bagi sepenuhnya untuk peningkatan pelayanan
kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Taman.

B. Keadaan Geografis
Wilayah kerja Puskesmas Taman terletak di Kecamatan Taman dengan
ketinggian ± 9 m dari permukaan laut dan suhu 26 – 35° C. Berjarak ± 17 km arah
barat laut Kabupaten Sidoarjo.

Batas Wilayah :
 Sebelah Utara : Kecamatan Karang Pilang, Kodya Surabaya.
 Sebelah Timur : Kecamatan Waru.
 Sebelah Selatan : Kecamatan Sukodono.
 Sebelah Barat : Wilayah Kerja Puskesmas Trosobo, Kec. Taman.

Gambar 2.1 : Peta Kecamatan Taman

C. Luas Wilayah
Dengan luas 19,71 km² ( 3,10 % dari luas Kabupaten Sidoarjo ), wilayah
kerja Puskesmas Taman terbagi menjadi 8 Kelurahan, 7 Desa yang semuanya
sudah Swasembada dengan 101 RW dan 448 RT.

D. Keadaan Iklim
Suhu di Kecamatan Taman berkisar antara 20C - 35C. Letak Kecamatan
Taman di wilayah Kabupaten Sidoarjo berada di sekitar garis khatulistiwa seperti
Kecamatan lain di Kabupaten Sidoarjo, sehingga wilayah ini mengalami

5
perubahan musim sebanyak 2 kali yaitu musim kemarau dan musim penghujan
yang silih berganti sepanjang tahun.

E. Kependudukan
1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk
Jumlah penduduk Wilayah kerja Puskesmas Taman berdasarkan
proyeksi BPS (SUPAS) Kabupaten Sidoarjo tahun 2017 adalah 147.010 jiwa,
dengan 42.880 rumah tangga/KK atau rata-rata 3,37 jiwa per rumah tangga.
Perkiraan laju pertumbuhan penduduk selama 5 tahun terakhir rata-rata per
tahun 1,84%. Tingginya laju pertumbuhan penduduk ini kemungkinan
disebabkan migrasi masuk cukup banyak karena wilayah puskesmas Taman
merupakan daerah industri dan sangat dekat dengan wilayah kota Surabaya.

2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk


Tingkat kepadatan penduduk di Wilayah Puskesmas Taman Rata-rata
7.345 jiwa per Km2 hampir 2,17 kali kepadatan penduduk Kabupaten Sidoarjo
yang rata-rata 3.334 jiwa per Km2 . Kepadatan penduduk di Kecamatan Taman
menurut desa sangat bervariasi, seperti Kelurahan Ketegan dan Kelurahan
Wonocolo merupakan wilayah Kelurahan terpadat dengan kepadatan
penduduk 21.980 & 21.339 jiwa per Km2. Kelurahan tersebut memiliki potensi
industri yang cukup tinggi dan merupakan sentral industri serta berbatasan
langsung dengan Kota Surabaya.
Sedangkan wilayah desa/ kelurahan dengan kepadatan penduduk
terkecil adalah Desa Bohar rata-rata 2.738 jiwa per Km 2 yang merupakan
desa dengan luas yaitu 1,8 Km2 dengan jumlah Penduduk 4.867 jiwa.

3. Komposisi Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dilihat dari
perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-laki
dan perempuan. Jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Taman Tahun
2018 sebesar 147.010 jiwa. Perbandingan antara penduduk laki-laki dan
perempuan relative seimbang yaitu 73.151 (49,76%) jiwa penduduk laki-laki
dan 73.859 (50,24%) jiwa penduduk perempuan. Hal ini menggambarkan
bahwa jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih kecil dibandingkan jumlah
penduduk perempuan.
Berdasarkan kelompok umur, persentase penduduk wilayah kerja
Puskesmas Taman terdiri dari : 8,23 % penduduk umur 0 - 4 tahun, 8,43 %
penduduk umur 5-9 tahun, 7,74 % penduduk umur 10 – 14 tahun, 51,72 %

6
penduduk umur 15-44 tahun, 19,50 % penduduk umur 45-64 tahun, dan
4,37% penduduk umur 65 tahun keatas. Hal ini menunjukkan bahwa
kelompok penduduk usia produktif yaitu 15-44 tahun ke atas adalah
penduduk terbanyak.

4. Sosial, Ekonomi dan Budaya


a. Mata Pencaharian Penduduk
Gambaran mata pencaharian penduduk, dapat dilihat pada
diagram 1 dibawah ini. Rendahnya penduduk sebagai petani, mungkin
berkaitan dengan semakin sempitnya lahan pertanian, sebaliknya lebih
dari 50 % penduduk sebagai karyawan/buruh pabrik (swasta),
mengingat wilayah kerja PKM Taman merupakan daerah industri .

b.

Gambar. 2.2 : Diagram Mata Pencaharian Penduduk


Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan dari tingkat SD s/d Akademi/Perguruan
Tinggi sudah ada, dengan rincian sbagai berikut :

Taman Kanak -kanak : 52 Unit


SD / MI yang ada : 46 Unit
SLTP / MTs yang ada : 16 Unit
SMU / MA yang ada : 16 Unit
Akademi yang ada :3 Unit
Perguruan Tinggi yang ada :2 Unit
Jumlah Pondok Pesantren yang ada : 9 Unit
SLB :2 Unit

7
c. Agama
Penduduk Kecamatan Taman 89,24 % beragama Islam, 8,05 %
Kristen/Katholik dan sisanya adalah Hindu, Budha dan aliran
kepercayaan.

d. Lingkungan
Wilayah kerja Puskesmas Taman merupakan daerah industri
dan terdapat lebih dari 150 perusahaan besar dan kecil selain industri
rumah tangga. Kepadatan penduduk jauh diatas rata-rata Kab. Sidoarjo
dengan mobilitas penduduk yang cukup tinggi. Hampir 20 %
penduduknya adalah penduduk musiman (pekerja yang indekos).
Sebagai daerah industri dengan penduduk yang sangat padat,
penyakit yang berkaitan dengan kondisi lingkungan seperti ISPA, Diare,
Typhus Abdominalis, DBD dan lain-lain perlu mendapat perhatian.
Apalagi dari 15 Desa/Kelurahan, tidak ada yang bebas dari ancaman
DBD. Perlu juga diwaspadai lokasi-lokasi yang rawan bencana, di
sekitar industri yang berpotensi menimbulkan ledakan / kebakaran serta
pencemaran lingkungan disamping kemungkinan terjadinya banjir di
musim hujan.

8
BAB III
MOTTO, VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN PUSKESMAS

A. M O T TO
We Serve Better atau Kami Melayani Lebih Baik.

Makna logo Puskesmas Taman :


1. Gambar tangan memiliki makna kesiapan dalam melayani yang lebih baik bagi
seluruh masyarakat pengguna layanan di Puskesmas Taman.
2. Gambar orang diatas tangan memiliki arti upaya pelayanan kesehatan bagi
masyarakat wilayah kerja Puskesmas Taman.
3. Tulisan "We serve better" adalah janji layanan untuk memberikan pelayanan
yang lebih baik dari semua aspek layanan
4. Tulisan Puskesmas Taman merupakan penegasan sebagai institusi atau
lembaga layanan kesehatan umum
5. Warna dominan biru pada tangan bermakna : keteduhan, kedalaman,
ketenangan dalam memberikan pelayanan
6. Warna Hijau muda sebagai warna ciri khas Institusi Kesehatan selain sebagai
warna kesuburan dan kesantunan layanan
7. Warna orange pada tulisan "We serve better" berarti kejayaan, keteladanan
dalam upaya melayani masyarakat dan meningkatnya kinerja organisasi
sebagai trend centre bagi lainnya
8. Warna Merah adalah cerminan ketegasan, peningkatan disiplin, keberanian
dalam memberikan inovasi layanan.

B. VISI
Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu, untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat wilayah kerja Puskesmas Taman.

9
C. MISI
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, dan sesuai
standar;
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Puskesmas Taman, dan;
3. Meningkatkan pemberdayaan Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas.

D. TATA NILAI PUSKESMAS TAMAN


Tata Nilai adalah sekumpulan nilai-nilai prinsip yang diberlakukan di Puskesmas
Taman sebagai sebuah pedoman utama untuk dijalankan :
T = Terbaik
A = Aman
M = Memuaskan
A = Akurat
N = Nyaman
Penjelasan terkait dengan tata nilai tersebut diuraikan sebagaimana dibawah ini :
T = Terbaik dalam memberikan pelayanan.
Melakukan yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat,sesuai dengan kualitas dan kompetensi petugas.
A = Aman dalam tindakan yang diberikan kepada Pasien.
Aman dalam memberikan pelayanan baik bagi pasien maupun diri sendiri.
M = Memuaskan dalam Pelayanan.
Memuaskan dalam memberikan pelayanan kepada semua masyarakat
pengguna jasa puskesmas.
A = Akurat dan cepat dalam penegakan Diagnosa.
Akurat dalam melakukan diagnosa dan pemeriksaan.
N = Nyaman, Ramah dan solusi tepat manfaat
Nyaman dalam semua aspek layanan.

E. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN


1. TUJUAN:
a. Memperluas, meratakan, meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan
kesehatan pada masyarakat.
b. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
c. Meningkatkan kinerja staf
d. Meningkatkan kemampuan staf dalam bidang pengetahuan dan
ketrampilan
e. Memelihara dan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia

10
f. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong dirinya sendiri
untuk hidup sehat
g. Meningkatkan keterlibatan mitra kerja
h. Memenuhi target pendapatan dan memanfaatkan anggaran sesuai skala
prioritas
i. Menyediakan sarana prasana kerja, peralatan kerja dan pendukung
kerja yang memadai termasuk sarana tehnologi telekomunikasi dan
informatika atau telematika.
j. Mengupayakan pelayanan kesehatan sesuai dengan standart dengan
prinsip-prinsip.

2. SASARAN:
Untuk mencapai tujuan diatas, sasaran pembangunan kesehatan
Puskesmas Taman :
a. Tercapainya target program.
b. Terpenuhinya target pendapatan.
c. Terpenuhinya anggaran sesuai kebutuhan.
d. Terpatuhinya Protap, SOP dan Juknis Pelayanan.
e. Terwujudnya pelaksanaan pengobatan rasional.
f. Terwujudnya penurunan angka kesakitan, kematian dan peningkatan
derajat kesehatan masyarakat.
g. Tercapainya penurunan prevalensi penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (PD3I).
h. Terlaksanya refreshing / trans knowledge ketrampilan medis dan
administrasi bagi seluruh staf.
i. Terpenuhinya alat kesehatan, alat medis dan prasarana pendukung lain
sesuai dengan kebutuhan termasuk tehnologi informatika.
j. Terselenggaranya jaringan telematika dalam pelaksanaan operasional
Puskesmas.
k. Terwujudnya jaringan kerja sama dengan unit pelayanan kesehatan
swasta terutama dalam pencatatan , pelaporan kegiatan program.
l. Terwujudnya pembinaan peningkatan fungsi UKBM (Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat).

11
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS/PEMIMPIN BLUD

dr. RACHMAD SUDARTO

KASUBAG TATA USAHA/PEJABAT KEUANGAN BLUD

LULUK KIBTIYAH, S.A.P

PELAPORAN DAN
KEPEGAWAIAN DAN
SISTEM INFORMASI PERENCANAAN KEUANGAN
RUMAH TANGGA
PUSKESMAS

NURUL ISTICHOROH, ULFA SOLICHA


MUHAMMAD FAJAR LULUK KIBTIYAH, S.A.P
A.Md. RO AGUSTINA

PPI & KESELAMATAN PASIEN PENANGGUNGJAWAB MUTU PEJABAT TEKNIS PELAYANAN BLUD AUDIT INTERNAL/SPI KELOMPOK JAB FUNGSIONAL

drg. NUR LAILI NIKMAH dr. NURUL HIDAYAH dr. NURLYA NOVIANTY dr. NURLYA NOVIANTY dr. RACHMAD SUDARTO

PENANGGUNG JAWAB UKM ESENSIAL DAN KEPERAWATAN PENANGGUNG JAWAB UKP, KEFARMASIAN DAN
PENANGGUNG JAWAB UKM PENGEMBANGAN PENANGGUNG JAWAB JEJARING DAN JARINGAN
KESEHATAN MASYARAKAT LABORATORIUM

SUDYANTI PANGESTI, A.Md. Kep IMAM SOLEH, A.Md. Kep dr. HETTY PUSPITANINGRUM dr. ERWIN BERTHANINGRUM

PELAYANAN PELAYANAN
PELAYANAN PROMOSI PELAYANAN UKM-KIA- PELAYANAN PELAYANAN
KESEHATAN GIGI KESEHATAN GIGI DAN BIDAN DESA JEJARING
KESEHATAN DAN UKS KB KESEHATAN JIWA PEMERIKSAAN UMUM
MASYARAKAT MULUT

SITI RUFI'AH, A.Md. SITI JULAIKHAH, A.Md. TRIYANI PUJI H, A.Md. ARVINA YUTAVIA, SAPTA MIRANINGSIH,
EVI LISNAWATI, A.Md. Kep drg. NUR LAILI NIKMAH NURUL TRI R, A.Md. Keb.
Keb. Kep Kesgi A.Md. Kep A.Md. Keb

PELAYANAN
PELAYANAN PELAYANAN
PELAYANAN KESEHATAN PENCEGAHAN DAN PELAYANAN KIA-KB PELAYANAN GAWAT PUSKESMAS
KESEHATAN KESEHATAN PONKESDES
LINGKUNGAN PENGENDALIAN (UKP) DARURAT PEMBANTU
TRADISIONAL OLAHRAGA
PENYAKIT

SUDYANTI PANGESTI, SITI AMANAH, A.Md. HENI KUSUMAWATI, DIDIN KIRANA, A.Md. NOVI ARI SUSENO, SAIKHUL AFIF, A.Md. WAWAN YUNI K, A.Md.
RENY MARINI, A.Md. KL.
A.Md. Kep Kep A.Md. Keb Keb A.Md. Kep Kep. Kep

PELAYANAN
KEPERAWATAN PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN GIZI PELAYANAN
PELAYANAN GIZI UKM
KESEHATAN KESEHATAN INDERA KESEHATAN LANSIA (UKP) PERSALINAN
MASYARAKAT

ULIS RAHSNASARI, A.Md. NURUL ISTICHOROH, LILIK HERMININGSIH, SRI RAHAYU, A.Md.
SITI CHOIYUM PONIWATIK, A.Md. Gz.
GZ. A.Md. RO A.Md. Keb Keb

PELAYANAN
PELAYANAN PELAYANAN RAWAT PELAYANAN
KESEHATAN LAINNYA
KESEHATAN KERJA INAP KEFARMASIAN
(HIV)

MAVIP NUR AINI, A.Md. RINA BUDIARTI, A.Md. WIJI ASTUTIK, A.Md. ANIK MUJI RAHAYU,
KEPALA PUSKESMAS TAMAN
Kep Kep Kep. A.Md. Farm
KABUPATEN SIDOARJO

PELAYANAN
LABORATORIUM
dr. ABDILLAH SEGAF ALHADAD, M.M
NIP. 19740916 200801 100 8
MUHAMMAD SALEH,
A.Md. AK

11
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

Struktur organisasi yang dimaskud adalah struktur organisasi yang ada pada unit kerja
masing-masing program.

Kepala Puskesmas

PJ…………..

Pelaksana

12
BAB VI

URAIAN JABATAN

Uraian.
A. Sub BAB
1. ……….
a. ……….
1) …………
a) ………
(1) ……….
(a)

13
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
(CONTOH)
KOMPETENSI
JENIS KOMPETENSI
NO TAMBAHAN JUMLAH
KETENAGAAN (IJAZAH)
(PELATIHAN) TENAGA
1 Penanggung Sarjana/DIII  Pelatihan 1
Jawab Program Kesehatan. Manajemen
UKM Puskesmas

 Pelatihan
lainnya yang
berhubungan
dengan program
Upaya Kesehatan
Masyarakat

14
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

15
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Pengembangan pengetahuan Penanggung jawab serta pelaksana program


Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit, termasuk orientasi bagi karyawan baru,
merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan pemahaman terhadap
penyelenggaraan program
WAKTU MATERI PENANGGUNG PESERTA
JAWAB
Orientasi anggota a. Pengenalan Penanggung Jawab anggota baru Tim
baru Pelaksana keanggotaan Program Upaya Upaya Kesehatan
program Upaya b. Visi, Misi, Tata Kesehatan Masyarakat
Kesehatan nilai dan tujuan Masyarakat
Masyarakat Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
c. Kebijakan dan
Pedoman
Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Orientasi Karyawan a. Pengenalan Penanggung Jawab Karyawan Baru
Baru keanggotaan Program Upaya
b. Visi, Misi, Tata Kesehatan
nilai dan tujuan Masyarakat
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
c. Kebijakan dan
Pedoman
Upaya
Kesehatan
Masyarakat

16
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT

A. RAPAT RUTIN
1. Rapat pra Minilokakarya
Waktu : Hari Selasa Minggu pertama
Jam : 13.00
Tempat : Aula PKM Kedundung
Peserta : Semua Penanggung jawab dan Pelaksana Program UKM
Materi : Evaluasi dan pencapaian kegiatan bulan lalu, perencanaan
kegiatan bulan berikutnya

2. Rapat Minilokakarya
Waktu : Sebelum tanggal 12 setiap bulannya
Jam : 13.00
Tempat : Aula PKM Kedundung
Peserta : Semua staff Puskesmas Kedundung
Materi : Hasil rapat pra minilokakarya

B. RAPAT INSIDENTIL
Diselenggarakan sewaktu waktu bila ada masalah atau sesuatu yang
perlu dibahas segera

17
BAB XI
PELAPORAN

A. JENIS LAPORAN
Upaya Kesehatan Masyarakat sebagai upaya kesehatan yang
professional, harus dapat dipertanggungjawabkan baik dalam aspek teknis
maupun administrative. Untuk mendukung hal tersebut, diperlukan dokumentasi
yang tepat dan benar antara lain melalui pencatatan danpelaporan kegiatan.
Meskipun materi yang dicatat dan dilaporkan tergantung informasi yang diperlukan
untuk mendukung proses pengambilan keputusan di tingkat Puskesmas /
Kabupaten / Kota, tetapi Puskesmas diharapkan mempunyai pencatatan kegiatan
Upaya Kesehatan Masyarakat

B. PELAPORAN
Disesuaikan dengan kebutuhan informasi untuk mengukur keberhasilan
Upaya Kesehatan Masyarakat sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan.
Bentuk format laporan terintegrasi dengan pelaporan yang berlaku.

C. ALUR PELAPORAN
1. Pelaporan dilakukan oleh pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat kepada
Penanggung Jawab UKM tentang capaian kinerja, pelaksanaan kegiatan
bulan lalu, serta laporan laporan lainnya pada rapat pra minilokakarya
2. Koordinator UKM selanjutnya memberikan laporan pertanggung jawaban
kepada Kepala Puskesmas pada rapat minilokakarya bulanan.
3. Laporan tersebut selanjutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Sidoarjo.

18

Anda mungkin juga menyukai