Anda di halaman 1dari 51

Materi HCD

Human-Centered Design
Untuk Meningkatkan Pelayanan
Imunisasi Masyarakat Indonesia

MATERI 1.1: Menetapkan Tujuan

1
RESEARCH REPORT
Daftar Isi
Tata Cara Pelatihan 3
Kata Pengantar 4
Latar Belakang 5
Apa itu HCD? 7
Langkah 1 - Menetapkan Tujuan 16
Definisi 17
Aktivitas 1 - Identifikasi Daerah 22
Aktivitas 2 - Identifikasi Perilaku 28
Aktivitas 3 - Identifikasi Hambatan 35
Kesimpulan 40
Latihan 42
Glosarium 49

DAFTAR ISI | 2
Tata Cara Pelatihan
1. Materi 1 terdiri dari 3 bagian: (a) Menetapkan
Tujuan, (b) Persona (Model Karakter) dan (c) Peta
Perjalanan.
2. Setiap bagian Modul akan dipandu oleh fasilitator.
3. Durasi kegiatan setiap bagian adalah sekitar 1 jam,
kemudian akan dilanjutkan dengan istirahat (5-10
menit) sebelum kemudian dilanjutkan dengan
bagian lain.
4. Peserta akan diberikan kesempatan untuk
mengerjakan latihan dari setiap materi dan tanya
jawab setelah fasilitator selesai memberikan
pemaparan di setiap bagian materi.

TATA CARA PELATIHAN | 3


Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga Materi Human-Centered Design (HCD) untuk Meningkatkan Pelayanan Imunisasi Masyarakat Indonesia telah
selesai diadaptasi dengan konteks Indonesia.

Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang telah
meluncurkan inisiatif inovatif dalam menggunakan pendekatan HCD untuk mendukung peningkatan pelayanan imunisasi di
Indonesia. Human-centered design (HCD) adalah pendekatan yang dipakai untuk memecahkan masalah yang mengacu
pada motivasi, keseharian, kebiasaan dan hambatan kelompok sasaran agar kemudian dapat diciptakan solusi yang tepat,
terutama untuk meningkatkan akses dan pelayanan imunisasi di Indonesia

Modul-modul yang telah dikembangkan meliputi sejumlah topik sesuai dengan pendekatan HCD, dimulai dari proses
perencanaan yang berfokus pada motivasi kelompok sasaran untuk ikut kegiatan imunisasi (bukan hanya berfokus pada
pengetahuan/kesadaran kelompok sasaran). Pendekatan HCD juga mampu melihat hambatan dan mendapat masukan dari
kelompok sasaran terkait ide/solusi yang diciptakan.

Proses 'penyelidikan cepat' dalam modul HCD berguna untuk memahami pengaruh kelompok sasaran sekaligus berfokus
pada proses pembuatan ide kreatif untuk menghasilkan solusi yang tepat sehingga kelompok sasaran mau mengikuti
kegiatan imunisasi. Proses berulang dalam pendekatan HCD merupakan salah satu kelebihan sehingga solusi yang
dikembangkan tepat sesuai kebutuhan kelompok sasaran. Pendekatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan
pelayanan imunisasi di Indonesia.

Akhirnya, kami berharap semoga materi pelatihan dapat bermanfaat kepada banyak pihak dan berhasil menggali ide-ide
inovatif dari berbagai daerah untuk meningkatkan pelayanan imunisasi di Indonesia.

Jakarta, November 2021


dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO
KATA PENGANTAR | 4
Latar Belakang
IMUNISASI RUTIN - BAYI DAN BALITA
● Keberhasilan program imunisasi diukur dengan
pencapaian target cakupan imunisasi dan ditentukan juga
oleh perubahan perilaku kelompok sasaran untuk
peningkatan imunisasi.

● Pada tahun 2020, 17,1 juta anak di bawah satu tahun


tidak menerima dosis awal vaksin DTP yang menunjukkan
kurangnya akses ke imunisasi dan layanan kesehatan
lainnya dan sebanyak 5,6 juta anak hanya divaksinasi
sebagian. 60% di antaranya tinggal di negara
berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk
Indonesia.

● Di Indonesia, cakupan imunisasi rutin masih kurang


optimal.

● Dibutuhkan peningkatan pelayanan imunisasi agar tercipta


Indonesia yang sehat dan sejahtera.
Sumber: WHO. (2020). Immunization coverage. LATAR BELAKANG | 5
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/immunization-coverage
Latar Belakang
IMUNISASI RUTIN - BAYI DAN BALITA SELAMA COVID-19

● Sejak Indonesia melaporkan kasus COVID-19 pertama pada bulan


Maret 2020, cakupan imunisasi rutin dalam rangka pencegahan
penyakit anak seperti campak, rubella, dan difteri semakin
menurun.

● Misalnya, tingkat cakupan imunisasi difteri, pertusis dan tetanus


(DPT3) dan campak dan rubella (MR1) berkurang lebih dari 35%
pada bulan Mei 2020 dibandingkan periode waktu yang sama
pada tahun sebelumnya.

● Penelitian Kementerian Kesehatan (Kementerian Kesehatan) dan


UNICEF melakukan penilaian cepat pada April 2020: hasilnya
menunjukkan bahwa 84% dari semua faskes melaporkan layanan
imunisasi terganggu di kedua level yaitu Puskesmas dan
Posyandu.

● Hambatan akses akibat penghentian layanan disertai dengan


menurunnya permintaan disebabkan masyarakat takut tertular
COVID-19.
Sumber:

UNICEF. (2021). Imunisasi Rutin Anak Selama Pandemi COVID-19 di Indonesia: Persepsi LATAR BELAKANG | 6
Orang tua dan Wali.
Human-Centred
Design (HCD)
Adalah suatu pendekatan yang
berfokus pada seseorang.
Melalui HCD kita dapat mengamati
tentang apa yang orang butuhkan,
ketahui dan lakukan dalam keseharian
mereka. Salah satunya juga dapat
mencari tahu tentang kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan
imunisasi rutin.
7
DEFINISI HCD | 7
Sebanyak 838 alasan kenapa masyarakat
belum terimunisasi telah teridentifikasi.

460 alasan kenapa masyarakat belum


melakukan imunisasi adalah karena rendahnya
permintaan imunisasi dari masyarakat.

Bagaimana kita harus memperbaikinya?


Sumber: *Rainey J, Watkins M, Rymana TK, et al. Reasons related to non-vaccination and under-vaccination of children in low and middle
income countries: findings from a systematic review of the published literature, 1999–2009. Vaccine. 2011;29:7.

PENGANTAR HCD | 8
HUMAN CENTRED DESIGN TRAINING 8
Diperlukan pendekatan
yang sesuai untuk peningkatan
kegiatan imunisasi
Human-centred design (HCD) merupakan
salah satu pendekatan yang dapat dipakai untuk
peningkatan kegiatan imunisasi rutin.

Dimana proses HCD dapat membantu untuk


mengetahui kebutuhan kelompok sasaran juga
membantu kita untuk menentukan aktivitas yang
tepat untuk pencarian data, analisis data serta
menciptakan solusi.

Proses HCD tidak hanya untuk dapat dipakai untuk


peningkatan pelayanan imunisasi, namun juga dapat
dipakai untuk peningkatan pelayanan program lainnya,
seperti stunting, sanitasi dan lain sebagainya. PENGANTAR HCD | 9
HUMAN CENTRED DESIGN TRAINING
Proses HCD untuk program peningkatan kegiatan imunisasi
dapat dimulai dengan menggali informasi dari kelompok sasaran
program imunisasi (contoh: calon/pengguna pelayanan imunisasi
rutin) untuk mencari tahu motivasi maupun kebiasaan sehari-hari
mereka.

Agar kita dapat memenuhi kebutuhan kelompok sasaran dengan


menciptakan solusi yang tepat.

PENGANTAR HCD | 10
Gunakan ‘empati’ untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan di Indonesia
Saat merancang pelayanan kesehatan seringkali
asumsi yang kita miliki tidak sama dengan
kebutuhan yang diinginkan oleh kelompok
sasaran program imunisasi. Proses HCD juga
dapat membantu kita harus selalu menggunakan
empati untuk:
1. Memahami apa sebetulnya permasalahan
dan kebutuhan terkait pelayanan
kesehatan.
2. Meminta dan menerima pendapat
kelompok sasaran untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan. 11| 11
PENGANTAR HCD
Merancang layanan kesehatan
yang sukses adalah layanan yang
dapat berpusat pada kebutuhan
kelompok sasaran.
Kita sebagai perancang pelayanan kesehatan tidak
memiliki kebutuhan yang sama dengan kelompok
sasaran. Untuk mengetahui dan mengatasi 'kebutuhan
kelompok sasaran' kita harus:

1. Memahami keseharian, kebutuhan, hambatan


maupun motivasi kelompok sasaran terkait
pelayanan imunisasi.
2. Melakukan diskusi untuk mencari solusi bersama
dengan kelompok sasaran yang akan
menggunakan pelayanan imunisasi atau akan
melakukan intervensi program imunisasi.
PENGANTAR HCD | 12
HUMAN CENTRED DESIGN TRAINING
1
Apa saja langkah-langkah HCD?
2
Pada tahap ini kita akan
menguji coba purwarupa
serta mengukur
3 keberhasilan dengan
melakukan pengamatan.
Pada tahap ini kita Pada tahap ini kita akan
4
akan menetapkan mengumpulkan data Pada tahap ini apabila
kelompok sasaran dengan menggunakan purwarupa masih perlu
5 program imunisasi panduan diskusi yang revisi dari masukan
serta menetapkan telah dikembangkan. Kita kelompok sasaran lakukan
6 tujuan dari program juga akan menganalisis pengulangan kembali ke
yang akan diperbaiki. data dan mencari ide tahap sebelumnya.
untuk solusi.
7

MENETAPKAN PENYELIDIKAN
8 1 4 PEMILIHAN TEMA 6 9 PEMBUATAN IDE 11 UJI COBA
TUJUAN CEPAT

9 PERSONA (MODEL PEMBUATAN ANALISIS DATA PENGULANGAN


2 5 7 10 PURWARUPA DAN 12
KARAKTER) PANDUAN DISKUSI (SINTESIS) (ITERASI)
MASUKAN
10
3 PETA Pada tahap ini kita akan 8 MENCARI IDE Pada tahap ini kita akan
PERJALANAN melakukan pemilihan
11 UNTUK SOLUSI memulai menyusun ide
topik yang akan kita
tanyakan kepada untuk kemudian kita pilih
12 kelompok sasaran yang ide terbaik untuk program
kemudian dilanjutkan layanan imunisasi Setelah
dengan pembuatan itu, kita kembangkan
panduan diskusi. purwarupa dan
mengumpulkan masukan
dari kelompok sasaran.

KITA MULAI DARI LANGKAH-LANGKAH HCD | 13


SINI
KELAS 1 (1) MENETAPKAN TUJUAN Dalam kelas 1 ’penetapan' ini, peserta akan menentukan ’tujuan’ mereka

SILABUS (2) PERSONA (MODEL


KARAKTER)
dalam peningkatan pelayanan imunisasi, diikuti dengan membangun
‘persona (model karakter)’ atau gambaran orang-orang yang ingin menjadi
kelompok sasaran. Kemudian, kita akan menggunakan kerangka kerja ‘peta
Materi HCD (3) PETA PERJALANAN
perjalanan’ untuk mengidentifikasi penghambat dan pendukung dari
kelompok sasaran dalam pengalamannya mengikuti kegiatan imunisasi.
Kemudian peserta juga akan mendiskusikan konsep untuk solusi awal untuk
mengatasi hambatan yang dialami oleh kelompok sasaran.

KELAS 2 (4) PEMILIHAN TEMA Peserta akan menentukan tema diskusi/pertanyaan: pertanyaan akan
ditunjukkan kepada kelompok sasaran dalam mengakses
(5) PEMBUATAN PANDUAN hambatan/keinginan kelompok sasaran terkait pelayanan imunisasi. Peserta
DISKUSI juga akan membuat panduan diskusi untuk kemudian digunakan pada
aktivitas penyelidikan cepat.
(6) PENYELIDIKAN CEPAT

KELAS 3 (7) ANALISIS DATA (SINTESIS) Pada kelas 3 untuk proses analisis data ini, peserta akan belajar bagaimana
(8) MENCARI IDE UNTUK memilah-milah informasi tidak terstruktur yang dikumpulkan dari lapangan
SOLUSI dan kemudian akan mengidentifikasi juga tema-tema penting dari
data/catatan di lapangan.
KELAS 4 (9) PEMBUATAN IDE Peserta akan belajar mengenai berbagai teknik bagaimana membuat ide
terbaik dan memilih ide terbaik dengan berdiskusi bersama tim/kelompok.
(10) PURWARUPA DAN Pada kelas 4 peserta juga akan membuat purwarupa untuk ide terbaiknya,
MASUKAN tidak hanya itu peserta akan belajar bagaimana menerima masukan
(pendapat/saran) dari kelompok sasaran terkait purwarupa yang telah dibuat
untuk peningkatan pelayanan imunisasi.

KELAS 5 (11) UJI COBA Di kelas terakhir - kelas 5 peserta akan berdiskusi kembali terkait ide apa
yang akan dijadikan solusi untuk peningkatan pelayanan kesehatan. Ide apa
(12) PENGULANGAN yang harus diuji kembali kepada kelompok sasaran, dan bagaimana cara
(ITERASI)
merevisi ide sesuai dengan masukan dari kelompok sasaran.

SILABUS MATERI HCD | 14


Contoh Praktik Baik HCD
● Kementerian Kesehatan di Zimbabwe menggunakan
metode HCD melalui diskusi dan mengumpulkan ide
bersama masyarakat agar mereka mau datang ke layanan
kesehatan untuk mendapatkan imunisasi.

● Salah satu ide adalah menciptakan “PREVENTION KIT”


yang berisi sabun, oralit, tablet penjernih air, kelambu serta,
kartu imunisasi. Tujuan pemerintah menyediakan
PREVENTION KIT adalah untuk meningkatkan motivasi
masyarakat untuk mengunjungi pusat layanan kesehatan
dan ikut dalam kegiatan imunisasi.

● “PREVENTION KIT” juga sudah diuji coba dan dievaluasi


keberhasilannya dalam mengajak masyarakat mengunjungi
dan mendapatkan pelayanan imunisasi.

CONTOH HCD | 15
LANGKAH 1

Menetapkan
TUJUAN
MENETAPKAN TUJUAN | 16
1
LANGKAH 1
2

3
Apa itu:
Menetapkan Tujuan?
4

7 Dalam proses HCD


8 sangatlah penting untuk
9 menetapkan tujuan
10
sebagai langkah awal untuk
11
memandu proses
12
berjalannya program
imunisasi.
MENETAPKAN TUJUAN | 17
1
LANGKAH 1
2

3
Contoh Menetapkan Tujuan
4
● 80% orang tua atau wali (kakek/nenek) di
5
Kabupaten Bandung mau membawa anak
6 untuk melakukan imunisasi rutin.
7
● Tenaga kesehatan mau melakukan
8 pendataan anak yang belum di imunisasi
9
rutin dengan mudah.
10 ● Informasi yang diberikan oleh Puskesmas/
11
Dinas Kesehatan terkait dampak imunisasi
rutin untuk anak dapat bermanfaat dan
12
mengubah perilaku orang tua atau wali anak.

MENETAPKAN TUJUAN | 18
1

2 LANGKAH 1

Mengapa kita harus


3

6
Menetapkan
7 Tujuan?
8

9 Menetapkan tujuan dapat


10
membantu kita dalam mencari
11
tahu informasi apa saja yang
12
perlu digali dari kelompok
sasaran.

MENETAPKAN TUJUAN | 19
1

3 LANGKAH 1
4

5
Ringkasan Menetapkan Tujuan
6

7
Bila sudah menetapkan tujuan seperti mengajak kelompok sasaran
untuk ikut imunisasi rutin, kita dapat menentukan apa saja jenis
8 data yang harus dicari, misalnya data terkait tingkat pengetahuan
kelompok sasaran terkait imunisasi rutin, media apa yang mereka
9
gunakan sehari-hari dan banyak data lainnya terkait informasi
10 imunisasi rutin.
11
Ingat, menetapkan tujuan sangatlah penting untuk
12 langkah berikutnya ya!

MENETAPKAN TUJUAN | 20
1
LANGKAH 1
2 Terdapat 3 aktivitas yang harus dilakukan
untuk MENETAPKAN TUJUAN:
3

4
LANGKAH 1

5 Aktivitas 1
6 Aktivitas apa saja 1A
Identifikasi Daerah
7
yang harus dilakukan
8

9 untuk MENETAPKAN 1B
Aktivitas 2
10
TUJUAN yang baik? Identifikasi Perilaku
11

12
Aktivitas 3
1C
Identifikasi Hambatan
21
MENETAPKAN TUJUAN | 21
1

5
AKTIVITAS 1
6 Tujuan Identifikasi Daerah

Identifikasi
7

8
Menetapkan daerah mana yang
9
akan menjadi fokus program
10

11
Daerah peningkatan pelayanan imunisasi
yang akan dilakukan.
12

AKTIVITAS 1 - IDENTIFIKASI DAERAH | 22


MENETAPKAN TUJUAN

1A IDENTIFIKASI DAERAH

Pilih satu daerah untuk


program peningkatan
pelayanan imunisasi di
wilayah kita!

Prioritaskan daerah dengan


tingkat imunisasi yang
masih rendah atau daerah
yang memiliki data
imunisasi yang rendah.
AKTIVITAS 1 - IDENTIFIKASI DAERAH | 23
MENETAPKAN TUJUAN
1
1A IDENTIFIKASI DAERAH
Contoh:
2 Kecamatan Bontocani di Kabupaten Bone, Sulawesi
Selatan memiliki jumlah cakupan imunisasi yang
3 Tips dan trik saat rendah dibandingkan daerah lainnya. Daerah ini
4 memilih daerah: dapat dijadikan daerah fokus untuk kegiatan
peningkatan pelayanan imunisasi.
5 ● Masyarakat yang tinggal di daerah tersebut
memiliki banyak persamaan latar belakang, seperti
6
agama, suku dan kebudayaan.
7
● Sebagian besar masyarakat di daerah tersebut
8 masih ragu untuk melakukan imunisasi, walaupun
tidak semuanya menolak imunisasi. Kita dapat
9
mengajak masyarakat untuk melakukan imunisasi
10 melalui program yang kita rencanakan dengan
mengatasi tantangan yang ada.
11

● Daerah yang dipilih dapat menjadi daerah


12
percontohan untuk banyak daerah lain. Bila
program peningkatan pelayanan imunisasi berhasil
dilakukan, program yang diterapkan di daerah ini Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan
dapat digunakan juga di daerah lain.
AKTIVITAS 1 - IDENTIFIKASI DAERAH | 24
1 MENETAPKAN TUJUAN

1A IDENTIFIKASI DAERAH
2

3 Tips dan trik saat


4 memilih daerah:
5
YANG PERLU DILAKUKAN:
6
Jangan lupa untuk selalu menulis nama
daerah:
7

8
Ibu-ibu di Kecamatan Bontocani, Kabupaten
Bone, Sulawesi Selatan
9 (Spesifik menyebutkan daerah, termasuk nama kecamatan).

10
HINDARI:
11 Penetapan daerah yang tidak spesifik,
misalnya:
12

Ibu-ibu di daerah pedalaman


(Tidak spesifik menyebutkan di daerah mana).

AKTIVITAS 1 - IDENTIFIKASI DAERAH25


| 25
MENETAPKAN TUJUAN

1A IDENTIFIKASI DAERAH

Identifikasi tokoh yang


berpengaruh di daerah
tersebut
Pilih tokoh berpengaruh di daerah
tersebut yang dapat membantu
masyarakat untuk mengambil
keputusan atau mempengaruhi
program imunisasi.
Contoh tokoh yang berpengaruh:
Tokoh Agama, Kepala Desa, Dokter,
Bidan, dsb. AKTIVITAS 1 - IDENTIFIKASI DAERAH | 26
1
Aktivitas 1
2
1A
3 Identifikasi Daerah
4

5
Contoh Menetapkan Tujuan - Identifikasi Daerah:
6 #1: Tujuan peningkatan pelayanan imunisasi rutin akan dilakukan di daerah Bone,
7 Kecamatan Bontocani, Sulawesi Selatan dan akan menyasar orang tua yang
8
memiliki anak bayi dan berusia balita.

9 #2: Tujuan untuk menyebarkan informasi terkait manfaat/pentingnya imunisasi kepada


10 orang tua yang memiliki anak bayi dan berusia balita akan dilakukan di daerah
11
Kecamatan Antapani, Bandung, Jawa Barat.
12
#3: Tujuan untuk mengadakan program imunisasi rutin bersama dengan tenaga
kesehatan akan dilakukan di daerah Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, DKI
Jakarta.
AKTIVITAS 1 - IDENTIFIKASI DAERAH | 27
1

5
AKTIVITAS 2
Tujuan Identifikasi
6

Identifikasi
7

8 Perilaku
9
Menentukan perilaku seseorang

Perilaku yang ingin kita ubah perilakunya


10

11
terkait kegiatan imunisasi.
12

AKTIVITAS 2 - IDENTIFIKASI PERILAKU | 28


MENETAPKAN TUJUAN

1B IDENTIFIKASI PERILAKU

Bagaimana menentukan
perilaku yang ingin
diubah?
Buat daftar perilaku apa saja
yang ada di kelompok sasaran
terkait imunisasi yang bisa
membuat mereka tidak ikut
kegiatan imunisasi.
Dari daftar perilaku tersebut,
tetapkan 1-3 perilaku apa yang
ingin diubah.
MENETAPKAN
AKTIVITAS
TUJUAN 2 - IDENTIFIKASI PERILAKU | 29
MENETAPKAN TUJUAN

1B IDENTIFIKASI PERILAKU

Contoh perilaku
yang dapat diubah:
● Seseorang mau mengunjungi
Puskesmas dan mendapatkan
imunisasi rutin untuk pertama kali.
● Seseorang mau menyarankan
anggota keluarganya untuk
mengimunisasi rutin anaknya yang
masih berusia balita (Contoh:
sepupu, cucu, keponakan dsb).
AKTIVITAS 2 - IDENTIFIKASI PERILAKU | 30
MENETAPKAN TUJUAN

1B IDENTIFIKASI PERILAKU

Tips dan Trik


Mengidentifikasi
Perilaku
● Untuk mengetahui perilaku seseorang, selain
mencari tahu hambatan yang mereka miliki,
kita juga harus mencari tahu niat, pengetahuan
dan motivasi mereka dalam mengakses
layanan imunisasi.

● Fokus pada faktor yang mendorong seseorang


untuk melakukan imunisasi apakah berasal dari
keputusan keluarga atau karena perilaku
tenaga kesehatan di Puskesmas.

AKTIVITAS 2 - IDENTIFIKASI PERILAKU | 31


1 MENETAPKAN TUJUAN

1B IDENTIFIKASI PERILAKU
2

3
Tips dan trik saat
4
mengidentifikasi perilaku:
5
YANG PERLU DILAKUKAN:
6 Fokus pada perilaku yang ingin diubah,
7
bukan menambah pengetahuan

8 Seseorang mau mengajak anaknya untuk


melakukan imunisasi rutin di Puskesmas
9
(Perilaku berubah).
10

11
HINDARI:
Setelah mendapatkan informasi,
12 seseorang paham tentang manfaat
imunisasi rutin, namun tetap tidak
mengajak anaknya untuk melakukan
imunisasi rutin (Hanya pengetahuannya yang
bertambah). 32
AKTIVITAS 2 - IDENTIFIKASI PERILAKU | 32
MENETAPKAN TUJUAN

1B IDENTIFIKASI PERILAKU

Perlu Diingat!
● Bila seseorang sadar pentingnya imunisasi
belum tentu orang tersebut akan melakukan
imunisasi rutin untuk anaknya. Cari tahu lebih
dalam apa yang akan membuat seseorang
melakukan imunisasi rutin untuk anaknya.
Insert foto - Imunisasi
● Tawarkan solusi yang mudah tentang cara
mengajak seseorang melakukan imunisasi
rutin. Jangan menawarkan solusi yang
membuat seseorang harus berpikir dua kali dan
memutuskan untuk tidak melakukan imunisasi
rutin.

● Mengubah perilaku seseorang memang tidak


mudah. Oleh karena itu kita harus benar-benar
tahu apa yang mereka butuhkan dan hambatan
apa yang mereka hadapi terkait kegiatan
imunisasi rutin.
AKTIVITAS 2 - IDENTIFIKASI PERILAKU | 33
1

2
Aktivitas 2
1B
3 Identifikasi Perilaku
4

5 Contoh Menetapkan Tujuan - Identifikasi Perilaku


6
Tujuan peningkatan pelayanan imunisasi di Kecamatan Bontocani, Bone, Sulawesi
7 Selatan adalah agar para Orang Tua atau anggota keluarga yang lain
8 (Kakek/Nenek/Paman/Bibi) di Bontocani yang tadinya menolak untuk diberi
9
imunisasi menjadi bersedia untuk datang ke Puskesmas untuk mengimunisasi
rutin anaknya saat pandemi COVID-19.
10

11
Tujuan untuk menyebarkan informasi terkait manfaat/pentingnya imunisasi di daerah
12
Bandung, Kecamatan Antapani, Jawa Barat adalah agar para orang tua di Kecamatan
Antapani, Bandung, Jawa Barat agar mereka dapat mengajak keluarga besarnya
untuk mengimunisasi rutin anaknya.

MENETAPKAN TUJUAN - IDENTIFIKASI PERILAKU | 34


1

AKTIVITAS 3
4

5
Tujuan Identifikasi
Identifikasi Hambatan
6

Mencari tahu dan menentukan

Hambatan
8

9 apa saja hambatan pada


10 kelompok sasaran untuk
11 melakukan kegiatan imunisasi.
12

AKTIVITAS 3 - IDENTIFIKASI HAMBATAN | 35


MENETAPKAN TUJUAN

1C HAMBATAN

Cari tahu kira-kira apa saja


yang menjadi hambatan
kelompok sasaran (baik dari
calon/pengguna layanan
kesehatan) dalam ikut
kegiatan imunisasi rutin.
Diskusikan bersama tim Anda dan pilih 1-3
penghambat yang menurut Anda dan tim
Anda dapat diatasi dan berikan solusinya.

AKTIVITAS 3 - IDENTIFIKASI HAMBATAN | 36


MENETAPKAN TUJUAN Contoh tipe-tipe hambatan:
1C HAMBATAN
Jarak Takut hal-hal yang tidak pasti
Jarak ke puskesmas yang jauh dan tidak ada Adanya ketakutan bahwa imunisasi rutin pada bayi
transportasi ke sana. dan balita dapat menimbulkan kerugian atau dampak
negatif di kemudian hari.

Setiap orang pasti memiliki


hambatan dan beberapa Biaya
Tidak punya biaya untuk pergi ke puskesmas.
Norma Sosial
Ada tanggapan di masyarakat bahwa imunisasi rutin
itu tabu.

dari mereka mungkin


memiliki hambatan yang Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat
imunisasi rutin.
Media
Ada berita hoaks yang beredar di sosial media tentang
dampak negatif imunisasi rutin pada bayi dan balita.

serupa
Agama atau Kepercayaan Pengalaman Buruk/Tidak Enak
Kelompokkan hambatan yang serupa
Ada keyakinan tertentu yang tidak memperbolehkan Pernah mengalami pengalaman buruk saat imunisasi
bayi dan balita untuk diimunisasi rutin. rutin seperti antri yang lama dan tempat pelayanan
kesehatan yang kotor,

kemudian diskusikan dan pilih 1-3


Ketersediaan Kegiatan Imunisasi
hambatan yang ingin diatasi. Aktivitas ini Tidak terdapat kegiatan imunisasi rutin di daerah
tersebut.
Penghargaan
Tidak adanya penghargaan setelah melakukan
imunisasi rutin, seperti mendapatkan sertifikat atau

akan membantu kita untuk menentukan penghargaan lainnya.

hambatan yang ingin dibenahi terkait Pengambil Keputusan Prioritas Lain


Ada orang lain di dalam keluarga yang mengambil Ada prioritas lain yang lebih penting dilakukan

pelayanan imunisasi. keputusan boleh tidaknya bayi dan balita diimunisasi


rutin.
daripada datang ke puskesmas.

AKTIVITAS 3 - IDENTIFIKASI HAMBATAN | 37


MENETAPKAN TUJUAN
1
1C HAMBATAN
2

3
Tips dan trik saat
4
mengidentifikasi
5
hambatan:
6
YANG PERLU DILAKUKAN:
Menyebutkan hambatan secara detail.
7 Contoh: Orang tua mengalami pengalaman tidak enak
karena antrian panjang saat kegiatan imunisasi. Tempat
8 imunisasi yang panas dan pelayanan yang tidak ramah
(Jelaskan secara detail pengalaman tidak enak apa saja
9 yang dirasakan oleh kelompok sasaran).

10
HINDARI:
11
Menyebutkan hambatan yang tidak spesifik.
12
Contoh: Orang tua mengalami pengalaman
yang tidak enak (Harus lebih detail apa saja
pengalaman tidak enak tersebut).
38
AKTIVITAS 3 - IDENTIFIKASI HAMBATAN | 38
11

2
Aktivitas 3
3 1C
4
Identifikasi Hambatan
5

6
Contoh Menetapkan Tujuan - Identifikasi Hambatan
7

8 #1: Orang Tua dan Wali (Kakek/Nenek/Paman/Bibi) di Kecamatan Bontocani, Bone,


9
Sulawesi Selatan pernah mengalami pengalaman tidak enak saat melakukan
imunisasi rutin untuk anaknya yang masih bayi dan berusia balita, seperti antrian
10
yang panjang, tempat imunisasi yang panas dan pelayanan yang tidak ramah.
11

#2: Orang tua di Kecamatan Antapani, Bandung, Jawa Barat takut untuk mengimunisasi
12
rutin anaknya, karena ada beberapa berita di media sosial yang memberitakan
bahwa KIPI itu berbahaya untuk tubuh.

AKTIVITAS 3 - IDENTIFIKASI HAMBATAN | 39


1
KESIMPULAN
2

3
LANGKAH 1 – MENETAPKAN TUJUAN

4
Ingat bahwa pada langkah 1, terdapat 3 aktivitas (DPH - Daerah, Perilaku, Hambatan) yang
5 harus dilakukan:
6
1. Identifikasi Daerah
Mengidentifikasi daerah secara detail dengan mengacu pada data yang ada misalnya berdasarkan jumlah
7
pelayanan imunisasi di daerah tersebut. Jangan lupa tulis nama daerah secara lengkap ( Disarankan
8
mengidentifikasi daerah sampai ke tingkat kecamatan, karena puskesmas berada di tingkat kecamatan yang
wilayah kerjanya mencakup desa/kelurahan hingga kecamatan).
9
2. Identifikasi Perilaku
10 Membuat daftar perilaku dari masyarakat tentang imunisasi dan tentukan 1-3 perilaku yang akan diubah. Contoh:
orang tua tidak mau mengimunisasi rutin lengkap anaknya menjadi mau mengimunisasi rutin anaknya ke
11 Posyandu.
12
3. Identifikasi Hambatan
Identifikasi dan pilih hambatan yang dihadapi oleh masyarakat terkait pelayanan imunisasi dan diskusikan
bersama tim untuk mengelompokkan hambatan. Contoh hambatan: jarak yang jauh, pengalaman yang tidak enak
saat di Posyandu dan faktor lainnya.

MENETAPKAN TUJUAN - KESIMPULAN | 40


Durasi tanya jawab: 15 Menit

Tanya dan Jawab


Silakan ajukan pertanyaan terkait
Langkah 1 - Menetapkan Tujuan!

MENETAPKAN TUJUAN - TANYA JAWAB | 41


Durasi Latihan: 30 Menit

Yuk, latihan dulu!


Latihan Langkah 1 - Menetapkan Tujuan!

MENETAPKAN TUJUAN - LATIHAN | 42


1 MENETAPKAN TUJUAN

2
1 IDENTIFIKASI DAERAH
Ingat
IDENTIFIKASI PERILAKU selalu
3 DPH!
IDENTIFIKASI HAMBATAN
4

6 LATIHAN KELOMPOK:
7

8 Latihan kelompok ini bertujuan


9
untuk meninjau dan mencari
solusi untuk permasalahan
pelayanan kesehatan di daerah
10

11
Anda!
12

Silakan simak tata cara untuk mengikuti


latihan ini di slide berikutnya.

MENETAPKAN TUJUAN - LATIHAN | 43


1 MENETAPKAN TUJUAN

2
1 IDENTIFIKASI DAERAH
Ingat
IDENTIFIKASI PERILAKU selalu
3 DPH!
IDENTIFIKASI HAMBATAN
4

TATA CARA LATIHAN:


5

6
1. Silahkan bagi kelompok dengan beranggotakan minimal 3 orang/kelompok.
7

2. Siapkan pulpen dan lembar latihan - Langkah 1: Menetapkan Tujuan.


8

9
3. Ingat, Anda harus sudah selesai membaca materi Langkah 1 - Menetapkan
Tujuan sebelum Anda mengerjakan lembar latihan ini.
10
4. Isi lembar latihan sesuai dengan aktivitas Langkah 1 - Menetapkan Tujuan.
11
Diskusikan dengan kelompok Anda.
12
5. Peserta akan diberikan waktu untuk mempresentasikan hasil lembar latihan
masing-masing ke kelompok besar.

MENETAPKAN TUJUAN - LATIHAN | 44


1 LANGKAH 1: LEMBAR LATIHAN MENETAPKAN TUJUAN

2
Tetapkan Tujuan untuk daerah Anda
3

4
Lengkapi Lembar Latihan Menetapkan Tujuan di Halaman 11 dengan mengisi pada bagian [untuk diisi].

5 PETUNJUK PENGISIAN:
● Bagian 1A:1A Identifikasi Daerah. Pada baris pertama, tuliskan kelompok sasaran yang telah Anda
6 tentukan di Langkah 0 (Halaman 8). Lalu pada baris kedua, identifikasi daerah yang menjadi
pilihan/prioritas program peningkatan pelayanan imunisasi rutin bayi dan balita di daerah Anda.
7
Cara identifikasi daerah: Daerah mana yang ingin dituju? Apakah daerah tersebut memiliki cakupan imunisasi yang rendah? Apakah
Anda sudah menulis nama daerah secara detail? (Ada nama kecamatan).
8

9
● Bagian 1B
1B: Identifikasi Perilaku. Tuliskan perilaku awal masyarakat yang sudah ditetapkan di
Langkah 0 (Halaman 8), lalu tuliskan perubahan perilaku yang diinginkan.
10 Contoh identifikasi perilaku: dari tidak ingin pergi ke posyandu untuk melakukan imunisasi rutin yang lengkap kepada anaknya yang
masih berusia bayi dan balita menjadi ingin ke posyandu untuk melakukan imunisasi rutin untuk anaknya.
11
● Bagian 1C:
1C Identifikasi Hambatan. Tuliskan 1-3 hambatan yang dihadapi oleh masyarakat terkait
12
pelayanan imunisasi rutin.
Contoh identifikasi hambatan: hambatan kelompok sasaran adalah terkait jarak, pengalaman buruk saat di posyandu dengan tenaga
kesehatan atau faktor lainnya.

MENETAPKAN TUJUAN - LATIHAN | 45


1 LANGKAH 1: LEMBAR LATIHAN MENETAPKAN TUJUAN

2
[untuk diisi]
3 1A Tujuan kelompok kami adalah agar ______________________________________
[untuk diisi]
4 di __________________________________________________________________
5

6 1B [untuk diisi]
Yang mana orang tersebut _____________________________________________
7 [untuk diisi]
dapat berubah perilakunya
8

menjadi______________________________________
9

10
____________________________________________________________________

11 1C
dan kami juga berharap hambatan yang mereka miliki seperti
12
[untuk diisi]
______________________________________________________________________
____________________________________________________ dapat kami atasi.
MENETAPKAN TUJUAN - LATIHAN | 46
1 MENETAPKAN TUJUAN

2
1 IDENTIFIKASI DAERAH
Ingat
IDENTIFIKASI PERILAKU selalu
3 DPH!
IDENTIFIKASI HAMBATAN
4

6
PETUNJUK DISKUSI
1. Masing-masing kelompok dapat mempresentasikan hasil masing-masing Lembar
7
Latihannya (durasi presentasi setiap kelompok adalah 3 menit).
8
2. Diskusikan apakah hasil dari masing-masing aktivitas sudah jelas dan dapat
9 dipahami dan sudah detail menjelaskan tentang Daerah, Perilaku dan Hambatan.
10

11

12

MENETAPKAN TUJUAN - LATIHAN | 47


Selamat atas pencapaian Anda karena telah
menyelesaikan Langkah 1 - Menetapkan Tujuan! Hebat!

Silakan Istirahat selama 15 menit!

Luar Biasa!

HCD EPI DEMAND CREATION WORKSHOP


MENETAPKAN TUJUAN - PENUTUP | 48
GLOSARIUM
1

4
Iterasi adalah sebuah proses pengulangan untuk langkah-langkah Human-Centered Design
Iterasi (HCD). Tahap iterasi dapat membantu individu atau sebuah tim yang sedang merancang
5
sebuah produk atau pelayanan untuk menyempurnakan rancangannya. Langkah Iterasi juga
6 dapat membantu untuk meningkatkan kreativitas dan memilih solusi yang ideal dan tepat
untuk kelompok sasaran.
7

Kelompok sasaran mengacu kepada sebuah kelompok tertentu. Dalam Human-Centered


8 Kelompok Sasaran Design (HCD) kelompok sasaran adalah pengguna yang akan menggunakan produk atau
pelayanan yang dirancang oleh individu atau sebuah tim. Kelompok sasaran dapat ditentukan
9
oleh usia, jenis kelamin, pendapatan, lokasi, minat atau berbagai faktor lainnya.
10

11 Penyelidikan cepat atau biasa dikenal juga dengan istilah Rapid Inquiry adalah sebuah proses
Penyelidikan Cepat pengumpulan data di lapangan yang dilakukan bersama dengan kelompok sasaran.
12 Penyelidikan cepat menawarkan berbagai macam pilihan aktivitas, metode dan cara saat
melakukan pencarian data yang dapat digunakan oleh individu atau sebuah tim yang sedang
merancang sebuah produk atau pelayanan.

MENETAPKAN TUJUAN - GLOSARIUM | 49


GLOSARIUM
1

4 Persona Persona adalah sebuah representasi kelompok sasaran dalam bentuk gambaran individu.
Persona dapat digunakan untuk memuat rangkuman singkat mengenai karakteristik,
5
pengalaman, tujuan, hambatan, kondisi keseharian dan keadaan lingkungan kelompok
sasaran. Membuat sebuah persona dapat membantu untuk mengenali setiap kebutuhan dan
6
motivasi pada kelompok sasaran.

Peta Perjalanan Peta perjalanan adalah gambaran visualisasi dari proses yang dilalui oleh seseorang atau
8 sebuah kelompok untuk mencapai suatu tujuan. Peta perjalanan dapat membantu untuk
menyusun strategi untuk setiap produk, pengalaman atau pelayanan yang akan/sedang
9 dirancang. Format peta perjalanan bisa dibuat dalam berbagai macam variasi, namun
biasanya peta perjalanan akan berisi perjalanan kelompok sasaran dimulai dari: siapa
10 kelompok sasaran yang akan dituju → harapan/tujuan kelompok sasaran → tindakan/perilaku
kelompok sasaran dan ditutup dengan kesimpulan, peluang/kesempatan dan wawasan
11 kelompok sasaran. Peta perjalanan juga biasa dikenal dengan istilah user journey.

12
Purwarupa Purwarupa atau biasa juga dikenal dengan istilah prototipe adalah sebuah rancangan awal
(contoh) yang dibuat untuk menguji konsep atau proses untuk sebuah produk atau pelayanan
yang dirancang oleh individu atau sebuah tim.

MENETAPKAN TUJUAN - GLOSARIUM | 50


GLOSARIUM
1

4 Sintesis Sintesis dalam Human-Centered Design (HCD) adalah sebuah proses analisis data dimana
seorang individu atau sebuah tim akan menganalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan
5 data yang diambil dari lapangan untuk menciptakan sebuah solusi untuk produk atau
pelayanan yang sedang dirancang.
6

10

11

12

MENETAPKAN TUJUAN - GLOSARIUM | 51

Anda mungkin juga menyukai