Modul 1.1-Menetapkan Tujuan
Modul 1.1-Menetapkan Tujuan
Human-Centered Design
Untuk Meningkatkan Pelayanan
Imunisasi Masyarakat Indonesia
1
RESEARCH REPORT
Daftar Isi
Tata Cara Pelatihan 3
Kata Pengantar 4
Latar Belakang 5
Apa itu HCD? 7
Langkah 1 - Menetapkan Tujuan 16
Definisi 17
Aktivitas 1 - Identifikasi Daerah 22
Aktivitas 2 - Identifikasi Perilaku 28
Aktivitas 3 - Identifikasi Hambatan 35
Kesimpulan 40
Latihan 42
Glosarium 49
DAFTAR ISI | 2
Tata Cara Pelatihan
1. Materi 1 terdiri dari 3 bagian: (a) Menetapkan
Tujuan, (b) Persona (Model Karakter) dan (c) Peta
Perjalanan.
2. Setiap bagian Modul akan dipandu oleh fasilitator.
3. Durasi kegiatan setiap bagian adalah sekitar 1 jam,
kemudian akan dilanjutkan dengan istirahat (5-10
menit) sebelum kemudian dilanjutkan dengan
bagian lain.
4. Peserta akan diberikan kesempatan untuk
mengerjakan latihan dari setiap materi dan tanya
jawab setelah fasilitator selesai memberikan
pemaparan di setiap bagian materi.
Kegiatan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kerjasama Kementerian Kesehatan dan UNICEF yang telah
meluncurkan inisiatif inovatif dalam menggunakan pendekatan HCD untuk mendukung peningkatan pelayanan imunisasi di
Indonesia. Human-centered design (HCD) adalah pendekatan yang dipakai untuk memecahkan masalah yang mengacu
pada motivasi, keseharian, kebiasaan dan hambatan kelompok sasaran agar kemudian dapat diciptakan solusi yang tepat,
terutama untuk meningkatkan akses dan pelayanan imunisasi di Indonesia
Modul-modul yang telah dikembangkan meliputi sejumlah topik sesuai dengan pendekatan HCD, dimulai dari proses
perencanaan yang berfokus pada motivasi kelompok sasaran untuk ikut kegiatan imunisasi (bukan hanya berfokus pada
pengetahuan/kesadaran kelompok sasaran). Pendekatan HCD juga mampu melihat hambatan dan mendapat masukan dari
kelompok sasaran terkait ide/solusi yang diciptakan.
Proses 'penyelidikan cepat' dalam modul HCD berguna untuk memahami pengaruh kelompok sasaran sekaligus berfokus
pada proses pembuatan ide kreatif untuk menghasilkan solusi yang tepat sehingga kelompok sasaran mau mengikuti
kegiatan imunisasi. Proses berulang dalam pendekatan HCD merupakan salah satu kelebihan sehingga solusi yang
dikembangkan tepat sesuai kebutuhan kelompok sasaran. Pendekatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan
pelayanan imunisasi di Indonesia.
Akhirnya, kami berharap semoga materi pelatihan dapat bermanfaat kepada banyak pihak dan berhasil menggali ide-ide
inovatif dari berbagai daerah untuk meningkatkan pelayanan imunisasi di Indonesia.
UNICEF. (2021). Imunisasi Rutin Anak Selama Pandemi COVID-19 di Indonesia: Persepsi LATAR BELAKANG | 6
Orang tua dan Wali.
Human-Centred
Design (HCD)
Adalah suatu pendekatan yang
berfokus pada seseorang.
Melalui HCD kita dapat mengamati
tentang apa yang orang butuhkan,
ketahui dan lakukan dalam keseharian
mereka. Salah satunya juga dapat
mencari tahu tentang kebutuhan
masyarakat terhadap pelayanan
imunisasi rutin.
7
DEFINISI HCD | 7
Sebanyak 838 alasan kenapa masyarakat
belum terimunisasi telah teridentifikasi.
PENGANTAR HCD | 8
HUMAN CENTRED DESIGN TRAINING 8
Diperlukan pendekatan
yang sesuai untuk peningkatan
kegiatan imunisasi
Human-centred design (HCD) merupakan
salah satu pendekatan yang dapat dipakai untuk
peningkatan kegiatan imunisasi rutin.
PENGANTAR HCD | 10
Gunakan ‘empati’ untuk
meningkatkan pelayanan
kesehatan di Indonesia
Saat merancang pelayanan kesehatan seringkali
asumsi yang kita miliki tidak sama dengan
kebutuhan yang diinginkan oleh kelompok
sasaran program imunisasi. Proses HCD juga
dapat membantu kita harus selalu menggunakan
empati untuk:
1. Memahami apa sebetulnya permasalahan
dan kebutuhan terkait pelayanan
kesehatan.
2. Meminta dan menerima pendapat
kelompok sasaran untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan. 11| 11
PENGANTAR HCD
Merancang layanan kesehatan
yang sukses adalah layanan yang
dapat berpusat pada kebutuhan
kelompok sasaran.
Kita sebagai perancang pelayanan kesehatan tidak
memiliki kebutuhan yang sama dengan kelompok
sasaran. Untuk mengetahui dan mengatasi 'kebutuhan
kelompok sasaran' kita harus:
MENETAPKAN PENYELIDIKAN
8 1 4 PEMILIHAN TEMA 6 9 PEMBUATAN IDE 11 UJI COBA
TUJUAN CEPAT
KELAS 2 (4) PEMILIHAN TEMA Peserta akan menentukan tema diskusi/pertanyaan: pertanyaan akan
ditunjukkan kepada kelompok sasaran dalam mengakses
(5) PEMBUATAN PANDUAN hambatan/keinginan kelompok sasaran terkait pelayanan imunisasi. Peserta
DISKUSI juga akan membuat panduan diskusi untuk kemudian digunakan pada
aktivitas penyelidikan cepat.
(6) PENYELIDIKAN CEPAT
KELAS 3 (7) ANALISIS DATA (SINTESIS) Pada kelas 3 untuk proses analisis data ini, peserta akan belajar bagaimana
(8) MENCARI IDE UNTUK memilah-milah informasi tidak terstruktur yang dikumpulkan dari lapangan
SOLUSI dan kemudian akan mengidentifikasi juga tema-tema penting dari
data/catatan di lapangan.
KELAS 4 (9) PEMBUATAN IDE Peserta akan belajar mengenai berbagai teknik bagaimana membuat ide
terbaik dan memilih ide terbaik dengan berdiskusi bersama tim/kelompok.
(10) PURWARUPA DAN Pada kelas 4 peserta juga akan membuat purwarupa untuk ide terbaiknya,
MASUKAN tidak hanya itu peserta akan belajar bagaimana menerima masukan
(pendapat/saran) dari kelompok sasaran terkait purwarupa yang telah dibuat
untuk peningkatan pelayanan imunisasi.
KELAS 5 (11) UJI COBA Di kelas terakhir - kelas 5 peserta akan berdiskusi kembali terkait ide apa
yang akan dijadikan solusi untuk peningkatan pelayanan kesehatan. Ide apa
(12) PENGULANGAN yang harus diuji kembali kepada kelompok sasaran, dan bagaimana cara
(ITERASI)
merevisi ide sesuai dengan masukan dari kelompok sasaran.
CONTOH HCD | 15
LANGKAH 1
Menetapkan
TUJUAN
MENETAPKAN TUJUAN | 16
1
LANGKAH 1
2
3
Apa itu:
Menetapkan Tujuan?
4
3
Contoh Menetapkan Tujuan
4
● 80% orang tua atau wali (kakek/nenek) di
5
Kabupaten Bandung mau membawa anak
6 untuk melakukan imunisasi rutin.
7
● Tenaga kesehatan mau melakukan
8 pendataan anak yang belum di imunisasi
9
rutin dengan mudah.
10 ● Informasi yang diberikan oleh Puskesmas/
11
Dinas Kesehatan terkait dampak imunisasi
rutin untuk anak dapat bermanfaat dan
12
mengubah perilaku orang tua atau wali anak.
MENETAPKAN TUJUAN | 18
1
2 LANGKAH 1
6
Menetapkan
7 Tujuan?
8
MENETAPKAN TUJUAN | 19
1
3 LANGKAH 1
4
5
Ringkasan Menetapkan Tujuan
6
7
Bila sudah menetapkan tujuan seperti mengajak kelompok sasaran
untuk ikut imunisasi rutin, kita dapat menentukan apa saja jenis
8 data yang harus dicari, misalnya data terkait tingkat pengetahuan
kelompok sasaran terkait imunisasi rutin, media apa yang mereka
9
gunakan sehari-hari dan banyak data lainnya terkait informasi
10 imunisasi rutin.
11
Ingat, menetapkan tujuan sangatlah penting untuk
12 langkah berikutnya ya!
MENETAPKAN TUJUAN | 20
1
LANGKAH 1
2 Terdapat 3 aktivitas yang harus dilakukan
untuk MENETAPKAN TUJUAN:
3
4
LANGKAH 1
5 Aktivitas 1
6 Aktivitas apa saja 1A
Identifikasi Daerah
7
yang harus dilakukan
8
9 untuk MENETAPKAN 1B
Aktivitas 2
10
TUJUAN yang baik? Identifikasi Perilaku
11
12
Aktivitas 3
1C
Identifikasi Hambatan
21
MENETAPKAN TUJUAN | 21
1
5
AKTIVITAS 1
6 Tujuan Identifikasi Daerah
Identifikasi
7
8
Menetapkan daerah mana yang
9
akan menjadi fokus program
10
11
Daerah peningkatan pelayanan imunisasi
yang akan dilakukan.
12
1A IDENTIFIKASI DAERAH
1A IDENTIFIKASI DAERAH
2
8
Ibu-ibu di Kecamatan Bontocani, Kabupaten
Bone, Sulawesi Selatan
9 (Spesifik menyebutkan daerah, termasuk nama kecamatan).
10
HINDARI:
11 Penetapan daerah yang tidak spesifik,
misalnya:
12
1A IDENTIFIKASI DAERAH
5
Contoh Menetapkan Tujuan - Identifikasi Daerah:
6 #1: Tujuan peningkatan pelayanan imunisasi rutin akan dilakukan di daerah Bone,
7 Kecamatan Bontocani, Sulawesi Selatan dan akan menyasar orang tua yang
8
memiliki anak bayi dan berusia balita.
5
AKTIVITAS 2
Tujuan Identifikasi
6
Identifikasi
7
8 Perilaku
9
Menentukan perilaku seseorang
11
terkait kegiatan imunisasi.
12
1B IDENTIFIKASI PERILAKU
Bagaimana menentukan
perilaku yang ingin
diubah?
Buat daftar perilaku apa saja
yang ada di kelompok sasaran
terkait imunisasi yang bisa
membuat mereka tidak ikut
kegiatan imunisasi.
Dari daftar perilaku tersebut,
tetapkan 1-3 perilaku apa yang
ingin diubah.
MENETAPKAN
AKTIVITAS
TUJUAN 2 - IDENTIFIKASI PERILAKU | 29
MENETAPKAN TUJUAN
1B IDENTIFIKASI PERILAKU
Contoh perilaku
yang dapat diubah:
● Seseorang mau mengunjungi
Puskesmas dan mendapatkan
imunisasi rutin untuk pertama kali.
● Seseorang mau menyarankan
anggota keluarganya untuk
mengimunisasi rutin anaknya yang
masih berusia balita (Contoh:
sepupu, cucu, keponakan dsb).
AKTIVITAS 2 - IDENTIFIKASI PERILAKU | 30
MENETAPKAN TUJUAN
1B IDENTIFIKASI PERILAKU
1B IDENTIFIKASI PERILAKU
2
3
Tips dan trik saat
4
mengidentifikasi perilaku:
5
YANG PERLU DILAKUKAN:
6 Fokus pada perilaku yang ingin diubah,
7
bukan menambah pengetahuan
11
HINDARI:
Setelah mendapatkan informasi,
12 seseorang paham tentang manfaat
imunisasi rutin, namun tetap tidak
mengajak anaknya untuk melakukan
imunisasi rutin (Hanya pengetahuannya yang
bertambah). 32
AKTIVITAS 2 - IDENTIFIKASI PERILAKU | 32
MENETAPKAN TUJUAN
1B IDENTIFIKASI PERILAKU
Perlu Diingat!
● Bila seseorang sadar pentingnya imunisasi
belum tentu orang tersebut akan melakukan
imunisasi rutin untuk anaknya. Cari tahu lebih
dalam apa yang akan membuat seseorang
melakukan imunisasi rutin untuk anaknya.
Insert foto - Imunisasi
● Tawarkan solusi yang mudah tentang cara
mengajak seseorang melakukan imunisasi
rutin. Jangan menawarkan solusi yang
membuat seseorang harus berpikir dua kali dan
memutuskan untuk tidak melakukan imunisasi
rutin.
2
Aktivitas 2
1B
3 Identifikasi Perilaku
4
11
Tujuan untuk menyebarkan informasi terkait manfaat/pentingnya imunisasi di daerah
12
Bandung, Kecamatan Antapani, Jawa Barat adalah agar para orang tua di Kecamatan
Antapani, Bandung, Jawa Barat agar mereka dapat mengajak keluarga besarnya
untuk mengimunisasi rutin anaknya.
AKTIVITAS 3
4
5
Tujuan Identifikasi
Identifikasi Hambatan
6
Hambatan
8
1C HAMBATAN
serupa
Agama atau Kepercayaan Pengalaman Buruk/Tidak Enak
Kelompokkan hambatan yang serupa
Ada keyakinan tertentu yang tidak memperbolehkan Pernah mengalami pengalaman buruk saat imunisasi
bayi dan balita untuk diimunisasi rutin. rutin seperti antri yang lama dan tempat pelayanan
kesehatan yang kotor,
3
Tips dan trik saat
4
mengidentifikasi
5
hambatan:
6
YANG PERLU DILAKUKAN:
Menyebutkan hambatan secara detail.
7 Contoh: Orang tua mengalami pengalaman tidak enak
karena antrian panjang saat kegiatan imunisasi. Tempat
8 imunisasi yang panas dan pelayanan yang tidak ramah
(Jelaskan secara detail pengalaman tidak enak apa saja
9 yang dirasakan oleh kelompok sasaran).
10
HINDARI:
11
Menyebutkan hambatan yang tidak spesifik.
12
Contoh: Orang tua mengalami pengalaman
yang tidak enak (Harus lebih detail apa saja
pengalaman tidak enak tersebut).
38
AKTIVITAS 3 - IDENTIFIKASI HAMBATAN | 38
11
2
Aktivitas 3
3 1C
4
Identifikasi Hambatan
5
6
Contoh Menetapkan Tujuan - Identifikasi Hambatan
7
#2: Orang tua di Kecamatan Antapani, Bandung, Jawa Barat takut untuk mengimunisasi
12
rutin anaknya, karena ada beberapa berita di media sosial yang memberitakan
bahwa KIPI itu berbahaya untuk tubuh.
3
LANGKAH 1 – MENETAPKAN TUJUAN
4
Ingat bahwa pada langkah 1, terdapat 3 aktivitas (DPH - Daerah, Perilaku, Hambatan) yang
5 harus dilakukan:
6
1. Identifikasi Daerah
Mengidentifikasi daerah secara detail dengan mengacu pada data yang ada misalnya berdasarkan jumlah
7
pelayanan imunisasi di daerah tersebut. Jangan lupa tulis nama daerah secara lengkap ( Disarankan
8
mengidentifikasi daerah sampai ke tingkat kecamatan, karena puskesmas berada di tingkat kecamatan yang
wilayah kerjanya mencakup desa/kelurahan hingga kecamatan).
9
2. Identifikasi Perilaku
10 Membuat daftar perilaku dari masyarakat tentang imunisasi dan tentukan 1-3 perilaku yang akan diubah. Contoh:
orang tua tidak mau mengimunisasi rutin lengkap anaknya menjadi mau mengimunisasi rutin anaknya ke
11 Posyandu.
12
3. Identifikasi Hambatan
Identifikasi dan pilih hambatan yang dihadapi oleh masyarakat terkait pelayanan imunisasi dan diskusikan
bersama tim untuk mengelompokkan hambatan. Contoh hambatan: jarak yang jauh, pengalaman yang tidak enak
saat di Posyandu dan faktor lainnya.
2
1 IDENTIFIKASI DAERAH
Ingat
IDENTIFIKASI PERILAKU selalu
3 DPH!
IDENTIFIKASI HAMBATAN
4
6 LATIHAN KELOMPOK:
7
11
Anda!
12
2
1 IDENTIFIKASI DAERAH
Ingat
IDENTIFIKASI PERILAKU selalu
3 DPH!
IDENTIFIKASI HAMBATAN
4
6
1. Silahkan bagi kelompok dengan beranggotakan minimal 3 orang/kelompok.
7
9
3. Ingat, Anda harus sudah selesai membaca materi Langkah 1 - Menetapkan
Tujuan sebelum Anda mengerjakan lembar latihan ini.
10
4. Isi lembar latihan sesuai dengan aktivitas Langkah 1 - Menetapkan Tujuan.
11
Diskusikan dengan kelompok Anda.
12
5. Peserta akan diberikan waktu untuk mempresentasikan hasil lembar latihan
masing-masing ke kelompok besar.
2
Tetapkan Tujuan untuk daerah Anda
3
4
Lengkapi Lembar Latihan Menetapkan Tujuan di Halaman 11 dengan mengisi pada bagian [untuk diisi].
5 PETUNJUK PENGISIAN:
● Bagian 1A:1A Identifikasi Daerah. Pada baris pertama, tuliskan kelompok sasaran yang telah Anda
6 tentukan di Langkah 0 (Halaman 8). Lalu pada baris kedua, identifikasi daerah yang menjadi
pilihan/prioritas program peningkatan pelayanan imunisasi rutin bayi dan balita di daerah Anda.
7
Cara identifikasi daerah: Daerah mana yang ingin dituju? Apakah daerah tersebut memiliki cakupan imunisasi yang rendah? Apakah
Anda sudah menulis nama daerah secara detail? (Ada nama kecamatan).
8
9
● Bagian 1B
1B: Identifikasi Perilaku. Tuliskan perilaku awal masyarakat yang sudah ditetapkan di
Langkah 0 (Halaman 8), lalu tuliskan perubahan perilaku yang diinginkan.
10 Contoh identifikasi perilaku: dari tidak ingin pergi ke posyandu untuk melakukan imunisasi rutin yang lengkap kepada anaknya yang
masih berusia bayi dan balita menjadi ingin ke posyandu untuk melakukan imunisasi rutin untuk anaknya.
11
● Bagian 1C:
1C Identifikasi Hambatan. Tuliskan 1-3 hambatan yang dihadapi oleh masyarakat terkait
12
pelayanan imunisasi rutin.
Contoh identifikasi hambatan: hambatan kelompok sasaran adalah terkait jarak, pengalaman buruk saat di posyandu dengan tenaga
kesehatan atau faktor lainnya.
2
[untuk diisi]
3 1A Tujuan kelompok kami adalah agar ______________________________________
[untuk diisi]
4 di __________________________________________________________________
5
6 1B [untuk diisi]
Yang mana orang tersebut _____________________________________________
7 [untuk diisi]
dapat berubah perilakunya
8
menjadi______________________________________
9
10
____________________________________________________________________
11 1C
dan kami juga berharap hambatan yang mereka miliki seperti
12
[untuk diisi]
______________________________________________________________________
____________________________________________________ dapat kami atasi.
MENETAPKAN TUJUAN - LATIHAN | 46
1 MENETAPKAN TUJUAN
2
1 IDENTIFIKASI DAERAH
Ingat
IDENTIFIKASI PERILAKU selalu
3 DPH!
IDENTIFIKASI HAMBATAN
4
6
PETUNJUK DISKUSI
1. Masing-masing kelompok dapat mempresentasikan hasil masing-masing Lembar
7
Latihannya (durasi presentasi setiap kelompok adalah 3 menit).
8
2. Diskusikan apakah hasil dari masing-masing aktivitas sudah jelas dan dapat
9 dipahami dan sudah detail menjelaskan tentang Daerah, Perilaku dan Hambatan.
10
11
12
Luar Biasa!
4
Iterasi adalah sebuah proses pengulangan untuk langkah-langkah Human-Centered Design
Iterasi (HCD). Tahap iterasi dapat membantu individu atau sebuah tim yang sedang merancang
5
sebuah produk atau pelayanan untuk menyempurnakan rancangannya. Langkah Iterasi juga
6 dapat membantu untuk meningkatkan kreativitas dan memilih solusi yang ideal dan tepat
untuk kelompok sasaran.
7
11 Penyelidikan cepat atau biasa dikenal juga dengan istilah Rapid Inquiry adalah sebuah proses
Penyelidikan Cepat pengumpulan data di lapangan yang dilakukan bersama dengan kelompok sasaran.
12 Penyelidikan cepat menawarkan berbagai macam pilihan aktivitas, metode dan cara saat
melakukan pencarian data yang dapat digunakan oleh individu atau sebuah tim yang sedang
merancang sebuah produk atau pelayanan.
4 Persona Persona adalah sebuah representasi kelompok sasaran dalam bentuk gambaran individu.
Persona dapat digunakan untuk memuat rangkuman singkat mengenai karakteristik,
5
pengalaman, tujuan, hambatan, kondisi keseharian dan keadaan lingkungan kelompok
sasaran. Membuat sebuah persona dapat membantu untuk mengenali setiap kebutuhan dan
6
motivasi pada kelompok sasaran.
Peta Perjalanan Peta perjalanan adalah gambaran visualisasi dari proses yang dilalui oleh seseorang atau
8 sebuah kelompok untuk mencapai suatu tujuan. Peta perjalanan dapat membantu untuk
menyusun strategi untuk setiap produk, pengalaman atau pelayanan yang akan/sedang
9 dirancang. Format peta perjalanan bisa dibuat dalam berbagai macam variasi, namun
biasanya peta perjalanan akan berisi perjalanan kelompok sasaran dimulai dari: siapa
10 kelompok sasaran yang akan dituju → harapan/tujuan kelompok sasaran → tindakan/perilaku
kelompok sasaran dan ditutup dengan kesimpulan, peluang/kesempatan dan wawasan
11 kelompok sasaran. Peta perjalanan juga biasa dikenal dengan istilah user journey.
12
Purwarupa Purwarupa atau biasa juga dikenal dengan istilah prototipe adalah sebuah rancangan awal
(contoh) yang dibuat untuk menguji konsep atau proses untuk sebuah produk atau pelayanan
yang dirancang oleh individu atau sebuah tim.
4 Sintesis Sintesis dalam Human-Centered Design (HCD) adalah sebuah proses analisis data dimana
seorang individu atau sebuah tim akan menganalisis dan membuat kesimpulan berdasarkan
5 data yang diambil dari lapangan untuk menciptakan sebuah solusi untuk produk atau
pelayanan yang sedang dirancang.
6
10
11
12