Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rifda Zahirah Defriana

NIM : P17333121052
D3 Sanitasi/3B
Soal ; Pak Teguh Budi

Jawaban

1. Konsep RTL (Rencana, Target, dan Lapangan) dan Monev (Monitoring dan Evaluasi) adalah
dua konsep penting dalam kegiatan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) Kesling di
Puskesmas. Dengan menggabungkan konsep RTL dan Monev, Puskesmas dapat merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi program KIE Kesling dengan lebih efektif dan membantu
memastikan bahwa program-program tersebut mencapai tujuan dalam meningkatkan kesadaran
dan perilaku masyarakat terkait dengan kesehatan lingkungan di wilayah tersebut
a. RTL (Rencana, Target, dan Lapangan):
 Rencana: Ini adalah tahap perencanaan kegiatan KIE Kesling di Puskesmas. Puskesmas harus
merancang rencana yang jelas dan komprehensif tentang bagaimana mereka akan menjalankan
program KIE Kesling, termasuk tujuan yang ingin dicapai, metode yang akan digunakan, sumber
daya yang diperlukan, dan jadwal pelaksanaan.
 Target: Identifikasi target audiens atau kelompok masyarakat yang akan menjadi fokus kegiatan
KIE Kesling. Ini termasuk memahami siapa yang memerlukan informasi atau edukasi tertentu
terkait kesehatan lingkungan.
 Lapangan: Merupakan pelaksanaan program KIE Kesling di lapangan, seperti mengadakan
penyuluhan, seminar, pameran, atau kegiatan lainnya yang berhubungan dengan kesehatan
lingkungan. Ini adalah tahap pelaksanaan rencana KIE Kesling.
b. Monev (Monitoring dan Evaluasi):
 Monitoring: Proses pengumpulan data dan informasi secara berkala selama pelaksanaan
program KIE Kesling. Tujuannya adalah untuk memantau kemajuan program, menilai apakah
aktivitas berjalan sesuai rencana, dan mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul selama
pelaksanaan.
 Evaluasi: Setelah program selesai, tahap evaluasi dilakukan untuk menilai apakah tujuan
program telah tercapai. Evaluasi mencakup analisis data yang telah dikumpulkan selama
monitoring, identifikasi keberhasilan dan kegagalan, serta rekomendasi untuk perbaikan di masa
depan.

2. Konsep dan prinsip komunikasi antar profesi (interprofessional communication) merupakan


fondasi penting dalam penyediaan perawatan kesehatan yang efektif dan berkelanjutan. Ini
melibatkan komunikasi kolaboratif dan efisien antara berbagai profesi yang terlibat dalam
perawatan pasien. Beberapa konsep dan prinsip komunikasi antar profesi meliputi:
 Saling Menghormati
 Keterbukaan dan Transparansi
 Pemahaman Bersama
 Kolaborasi
 Komunikasi Aktif
Contoh komunikasi antar profesi dalam konteks perawatan kesehatan misalnya ketika seorang
pasien menghadapi masalah kesehatan kompleks, seperti diabetes tipe 2, seorang tim perawatan
kesehatan yang terdiri dari dokter, perawat, ahli gizi, dan farmasis dapat bekerja sama:
2.
3.  Dokter dapat berkomunikasi dengan perawat untuk mendiskusikan hasil tes dan rencana
pengobatan, serta memberikan arahan perawatan yang spesifik.
4.  Perawat dapat memberikan umpan balik tentang respons pasien terhadap perawatan dan
memberikan pemantauan berkala terhadap kadar gula darah.
5.  Ahli gizi dapat memberikan saran tentang pola makan yang sehat dan menciptakan
rencana diet yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
6.  Farmasis dapat berkomunikasi dengan dokter dan perawat untuk memastikan bahwa obat-
obatan yang diberikan sesuai dengan rencana pengobatan dan tidak berinteraksi dengan obat
lain yang sedang digunakan
7. Melalui komunikasi yang efektif, tim dapat bekerja bersama untuk memberikan perawatan
terbaik bagi pasien dengan memanfaatkan pengetahuan dan keahlian masing-masing profesi. Hal
ini membantu dalam mencegah kesalahan medis, meningkatkan keselamatan pasien, dan
mencapai hasil yang lebih baik dalam perawatan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai