3. Implementing the
program
PROSES
Komunikasi kesehatan
Tentukan audience
Kaji pengalaman mereka terhadap masalah
kesehatan (pengetahuan, sikap, kepercayaan &
perilaku)
Gali communication setting, saluran & aktivitas yang
sesuai untuk mendapatkan audience
PROSES
Komunikasi kesehatan
2. Developing & pre-testing concepts, messages, & materials
Review materi yang telah tersedia.
Tentukan materi yang perlu dikembangkan
disesuaikan dengan audience.
Lakukan pre-post test
Analisis respon audien untuk meningkatkan materi
Tujuan:
Materi dapat dipahami dengan mudah, relevan dan
sesuai budaya yang dianut.
PROSES
Komunikasi kesehatan
Contoh saluran komunikasi kesehatan & media
Channels Examples of media
Level individu
Level intra-personal
Level komunitas
TEORI/ MODEL BCC
Dapat diterapkan di tatanan klinik & masyarakat
Di Klinik Di Masyarakat
The competent
• Is culturally sensitive
communicator
Communication competence is culture specific, prinsip
efektif komunikasi berbeda dari 1 budaya ke budaya yang
lain.
Culture berbeda dengan politeness, perbedaan pesan
nonverbal dari ekspresi wajah, touch, silence, colors &
time.
Pendekatan small group communication & leadership
The competent communicator
2
Komunikasi
Komunikasi Terapeutik
5
Dasar teori komunikasi terapeutik dalam
keperawatan
6
Theory of Goal
Attainment
(Imogene M .King)
Imogene M.King
8
Theory of Goal Attainment
9
10
Sistem Personal
▪ Persepsi
▪ Diri
▪ Pertumbuhan dan perkembangan
▪ Citra diri/ body image
▪ Ruang
11
Sistem interpersonal
▪
▪
▪
12
Sistem Sosial
13
Transaksi Imogene King
14
Penerapan Teory Imogene King dalam Komunikasi
terapeutik
▪ Untuk dapat membangun komunikasi yg terapeutik, perawat
harus mampu mengubah persepsi, penentuan sikap,
melakukan Tindakan, reaksi dan transaksi
▪ Apabila perawat mampu merubah perilaku pasien
keberhasilan
▪ Hubungan antara perawat-klien hubungan interpersonal
untuk suatu tujuan bersama (goal) dalam prosesnya ada
kesepakatan tujuan Transaksi
15
Penerapan Teory Imogene King dalam Komunikasi
terapeutik
Pada akhirnya pasien dapat mencapai tujuan pribadi (goal) yang realistik
17
Peplau’s Interpersonal
Relations Theory
Hildegard E. Peplau
23
3) Ansietas
25
4) Proses interpersonal.. lanjutan
27
Fase pra interaksi
28
2) Fase permulaan/ fase orientasi
30
3. Fase Kerja
▪ Empati : kemampuan mendengar dan ikut merasakan klien
▪ Respect: menghormati, kesediaan, kerelaan dan keinginan
Kerjasama dengan klien
▪ Ketulusan hati
▪ Konkrit: mengarahkan pembicaraan klien supaya lebih konkrit
dan spesifik
▪ Adanya self explanation: klien harus membuat keputusan dan
melakukan kegiatan menjadi lebih efektif
31
4. Fase terminasi
32
▪ Komunikasi terapeutik bukan hanya alat untuk
tukar menukar informasi, tetapi hubungan
terapeutik -> bagian dari proses terapi
33
Komunikasi efektif perawat dan klien
▪ Menyimak dengan penuh perhatian
▪ Menunjukkan penerimaan
▪ Mengajukan pertanyaan yg berhubungan
▪ Parafrase
▪ Menjelaskan
▪ Fokus
▪ Observasi tingkah laku saat komunikasi
▪ Memberikan informasi
▪ Mempertahankan ketenangan
▪ Asertif
▪ Penyimpulan
▪ Pemberian pendapat
▪ Berhati hatilah pada: Memberikan penetraman semu, Bersikap defensive,
mengubah subyek pembicaraan dg tidak tepat 34
Trend dan Issue komunikasi keperawatan
35
Terimakasih
Any questions?
36
BUDAYA DAN
KOMUNIKASI
OLEH:
ILYA KRISNANA
BUDAYA??????
1. Pikiran; akal budi, serta sesuatu yang sudah menjadi
kebiasaan dan sukar diubah (KBBI)
2. Hal yang berkenan dengan cara hidup manusia
3. Semua pengetahuan manusia yang dimanfaatkan untuk
mengetahui dan memahami pengalaman serta lingkungan
yang dialaminya (Parsudi Suparlan)
Ciri-ciri budaya
1. Bersifat kolektif
2. Adaptif
3. Dapat diwarisi
Beberapa Keunikan Budaya
1. Komunikasi dan budaya
2. Penampilan dan pakaian
3. Makanan dan kebiasaan makan
4. Waktu dan kesadaran waktu
5. Penghargaan dan pengakuan
6. Nilai dan norma
7. Kepercayaan dan sikap
8. dst.
Komunikasi???
Proses penyampaian suatu pernyataan dari satu orang ke orang
lain.
Menjaga komunikasi efektif antar budaya
1. Menunda pandangan atas perilaku orang lain yang bersifat
subjektif
2. Berempati dengan mitra bicara
3. Memandang orang lain sebagai individu yang unik
4. Mampu memahami bahasa verbal dan non verbal atas bahasa
yang dimiliki.
KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
1. Komunikasi antar budaya, misal China dan Portugis
2. Komunikasi antar ras, misal orang kulit putih dengan kulit hitam
3. Komunikasi antar kelompok etnis berbeda, misal orang Amerika keturunan
Italia dengan Amerika keturunan Jerman
4. Komunikasi antara bangsa
5. Komunikasi antar sub kultur misalnya, kaum muda dengan kaum lansia
6. Komunikasi antar kelompok agama
7. Komunikasi antar jenis kelamin yang berbeda
Prinsip komunikasi efektif antar budaya
1. Menghormati anggota budaya lain sebagai manusia
2. Menghormati budaylain sebagaimana adanya
3. Menghormati hak anggota budaya lain
4. Komunikator lintas budaya yang kompeten belajar
menyenangi hidup dengan budaya lain.
Unsur Budaya dalam Komunikasi
1. Bahasa
2. Sistem teknologi
3. Sistem mata pencaharian
4. Organisasi sosial
5. Sistem religi
6. Sistem pengetahuan
7. Kesenian
3 Hal penting dalam komunikasi antar
Budaya
1. Persepsi
2. Komunikasi verbal
3. Komunikasi non verbal
Komunikasi Non-Verbal
1. Kinestetik= posisi tubuh
2. Okulesik= gerakan mata
3. Haptik = perabaan
4. Proksemik= jarak
5. Kronemik = waktu
6. Appearance = tampilan
7. Posture = cara duduk
8. Simbolisme = warna
dst
Kinestetik
Posture
Proksemik
REFERENSI
• Sumber:
https://mediaindonesia.com/humaniora/531569/pengertian-
budaya-menurut-para-ahli
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
DAN RELATIONSHIP
1. Ekspresi Wajah
2. Komunikasi
3. Kepribadian
4. Stereotyping
Coming together
Bonding announce to the world about their The boy proposes and the girl
relationship agrees to marry him.
Integration
make their relationship as much
closer than before labeled their relationship as
boyfriend and girlfriend
Intensifying
the relationship intensifies and
becomes less formal. The boy asks the girl for
a date.
limit their conversations and will set up started avoiding the conversation on quitting
Circumscribing
boundaries in their communication the job
Stagnation The communication will be more limited. there is a serious communication gap
between the girl and the boy.
final stage of coming apart. The The boy approaches an advocate for a
Terminating relationship completely terminates divorce
Gangguan pada saluran magnetic radio dari getaran-
Mekanik getaran, sehingga pesan yang disampaikan menjadi
kurang jelas.
Therapeutic
Communication-1
Rista Fauziningtyas
2023
Benefits of Effective
Therapeutic Communication
Nurse characteristic
Barriers to Effective
Therapeutic Communication
The concept of
communication therapeutic
2
The concept of communication
therapeutic
Presentation Title 3
Contoh kasus
Nn A, seorang mahasiswa keperawatan, dengan penuh keramahan dan
profesionalisme, menyapa pasien, bertanya tentang masalah mereka,
memberikan informasi, dan menghormati keyakinan budaya pasien.
Pasien merasa didengar dan dipahami, sehingga merasa nyaman
untuk berbagi kebutuhan perawatan kesehatan mereka dengan Nn A.
4
Realisasi diri, penerimaan diri, peningkatan penghormatan diri
Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang
realistis.
5
Active Listening 🔍 Empathy 😊 Respect 🤝
6
• Perawat harus mengenal dirinya sendiri
9
Sikap (kehadiran) secara fisik Sikap (kehadiran) secara psikologis
10
Sikap dalam dimensi respons Sikap dalam dimensi tindakan
• Ikhlas: sikap keterbukaan, jujur, tulus, dan berperan aktif • Konfrontasi
dalam hubungan dengan klien, merespons dengan spontan
dan tulus. • Kesegeraan
• Menghargai • Keterbukaan perawat
• Empati • Katarsis emosional: Klien didorong untuk membicarakan
• Konkret: menggunakan kata yang spesifik, dan jelas, untuk hal-hal yang sangat mengganggunya untuk mendapatkan
menghindari keraguan dan ketidakjelasan penyampaian efek terapeutik.
Presentation Title 11
Keterampilan 1.Kepatuhan
1.Kesadaran 1.Pengalaman
Komunikasi 1.Empati Terhadap Etika
Diri dan Pelatihan
Terapeutik Profesional
12
Increased Patient Improved Health Higher Patient
Trust 💖 Outcomes 🤝 Satisfaction 💯
13
Good communication = safe for patient
20XX
14
Q&A
SESSION
Q&A SESSION
20XX 15
OVERVIEW SLIDE
16
1. Abdul Nasir, et al, Komunikasi dalam keperawatan teori dan aplikasi, (Jakarta: Salemba
2. Medika, 2009)
3. Suciati, Psikologi Komunikasi, ( Yogyakarta: Buku litera, 2015)
4. Open Resources for Nursing (Open RN); Ernstmeyer K, Christman E, editors. Nursing: Mental Health and
Community Concepts [Internet]. Eau Claire (WI): Chippewa Valley Technical College; 2022. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK590040/
5. Alene Burke, RN, MSN. Therapeutic Communication: NCLEX-RN.
https://www.registerednursing.org/nclex/therapeutic-communication/
17
THANK YOU
18
Dr. Rizki Fitryasari, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Sebuah tindakan mengirim dan menerima pesan (messages)
Komunikasi yang efektif tercapai bila pengirim pesan (sender)
menerima feedback yang diinginkan
Efektif bila informasi yang dikirimkan ke penerima pesan
(recipient), dan sender memastikan bahwa recipient menerima
pesan tersebut dengan baik
1. Perkembangan
2. Persepsi
3. Nilai
4. Sosial Budaya
5. Emosi
6. Pengetahuan
7. Peran
8. Tatanan Interaksi
LANSIA
DEWASA
REMAJA
ANAK
Ada Banyak Cara:
Memandang
Mengartikan
Menilai
Memutuskan
Hargailah Pandangan
Orang Lain
Seberapa
Genius..nya
Anda ..
Sehingga Anda
merasa tidak
memerlukan
kehadiran orang
lain...
Prinsip Komunikasi
Relevan Buatlah pesan anda sesuai dengan
keadaan
Sederhana Kurangilah ide yang komplek & Berbelit
1
• Memastikan pesan yg disampaikan benar
dan lengkap
2 • Mengurangi kesalahan persepsi
• Klien Mendengarkan
• Klien Memahami
• Klien Menyetujui
• Klien Mengambil Tindakan
• Umpan Balik dari Klien
1 • RESPECT
2 •EMPATHY
3 •AUDIBLE
4 •CLARITY
5 •HUMBLE
RESPECT
“Sikap menghargai setiap klien yang menjadi
sasaran Asuhan Keperawatan”
2 •JARAK
3 •SENTUHAN
4 •DIAM
JARAK
Saat berinteraksi:
Jarak intim (50 cm), jarak pribadi (50-120 cm), dan jarak
konsultasi sosial (275-365 cm)
Komunikasi terapeutik pada klien (konsultasi / ruang
tindakan keperawatan)
SENTUHAN
Digunakan dalam komunikasi terapeutik
Dilakukan secara tenang (menganalisis kondisi
klien dan respons)
Tidak tepat untuk situasi, misalnya:
klien yang penuh curiga dan tidak percaya
kepada orang lain, klien yang merupakan korban
penganiayaan, klien yang budayanya melarang
atau membatasi sentuhan.
Contoh sentuhan: bersalaman, menepuk
bahu/mengangkat jempol/tepuk tangan untuk
memberikan pujian, memegang tangan pasien
pada saat klien sedih dan menangis
DIAM
“memfasilitasi klien dalam mengekspresikan pikiran dan
perasaannya”
TAHAP KERJA
TAHAP TERMINASI
TAHAP PRA INTERAKSI
Evaluasi Diri :
Apa pengetahuan yang saya miliki tentang sakit pasien?
Apa yang saya ketahui tentang latar belakang sosial
budaya klien?
Apa yang akan saya ucapkan saat bertemu dengan klien?
Bagaimana respons saya selanjutnya jika klien diam,
menolak, marah?
Bagaimana pengalaman interaksi saya dengan klien?
Apakah ada kegagalan saya berinteraksi dengan klien?
Jika ada, lakukan koreksi dengan cara membaca cara-
cara berhubungan dengan klien, konsultasi dengan tutor,
diskusi dengan teman sekelompok.
Bagaimana tingkat kecemasan saya?
Jika cemas ringan, laksanakan interaksi, jika cemas
sedang sampai berat, konsultasi dengan tutor dan tunda
kontak dengan klien sampai saudara dapat mengatasi
kecemasan.
...TAHAP PRA INTERAKSI
PROSES KEPERAWATAN
d. Tindakan keperawatan :
………………………………………………………............................................
………………………………………………………............................................
TAHAP ORIENTASI
Salam Terapeutik
Memperkenalkan diri / Berkenalan
Evaluasi (Kondisi / Keluhan Klien)
Validasi (Kemampuan klien)
Menyepakati Kontrak (Topik, Waktu,
Tempat)
PROSES TINDAKAN KEPERAWATAN
ORIENTASI
Salam Terapeutik :
“……………………………………………….......”
Evaluasi (pertemuan sebelumnya)
“…………………………..........................……”
Kontrak :
a. Topik : “………………………………………………..”
b. Waktu : “………………………………………………..”
c. Tempat : “..………………………………………………”
TAHAP KERJA
Tahap kerja merupakan inti hubungan perawat
klien yang terkait erat dengan pelaksanaan
rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai
“…………………………………………………………………….”
“…………………………………………………………………….”
“…………………………………………………………………….”
“…………………………………………………………………….”
“…………………………………………………………………….”
“…………………………………………………………………….”
“…………………………………………………………………….”
TAHAP TERMINASI
Tahap terminasi merupakan akhir dari setiap
pertemuan perawat dan klien. Terminasi dibagi
dua yaitu:
Terminasi sementara
“akhir dari tiap pertemuan perawat dan klien,
dimana perawat akan bertemu lagi dengan klien
pada waktu yang telah ditentukan”
misalnya: satu atau dua hari berikutnya
Terminasi akhir
Terminasi akhir terjadi jika klien dan keluarganya
telah mampu menyelesaikan masalahnya atau
klien KRS
TAHAP TERMINASI
EVALUASI HASIL TINDAKAN :
Evaluasi subyektif:
Evaluasi obyektif:
PENGERTIAN
Arti Luas
Sebagai alat perhubungan yang tidak terbatas kata-kata
saja akan tetapi juga gerak-gerik, mimik, sopan santun
(perbuatan)
Arti Sempit
Hubungan antara suara dan kata
Pengetahuan
Pengalaman
Intelegensi
Kepribadian/ Emosi
Biologis: status kesehatan
Persepsi/ Values/ Attitudes/ Budaya/ Bahasa
Gender & Tingkat Perkembangan
Roles & relationships
Environment: comfortable surroundings (noise-free,
controlled temperature)
FAKTOR: Kelancaran &
Hambatan Berkomunikasi
Pelayanan Kesehatan
Berpusat pada Pasien
Membangun hubungan
terbuka, jujur,
menghargai pendapat,
privasi, otonomi pasien &
1. mengekpresika
Memperkuat kepedulian & komitmen
hubungan Kontak mata & Empati
(fostering the kepada pasien
relationship) Pendengar yang baik
Berkomunikasi dengan
baik
Memptivasi pasien dapat
melalui penyakit dengan
baik
ASPEK KOMUNIKASI EFEKTIF
Memfasilitasi
pemahaman pasien &
menyediakan informasi.
Memberikan informasi
3. secara keseluruhan yang
Memberikan benar mengenai
informasi keadaan pasien
(providing (beneficence & do no
information) harm).
Tidak perlu menakut-
nakuti/mengancam jika
pasien tidak mengikuti
saran
ASPEK KOMUNIKASI EFEKTIF
Mempersiapkan
pertimbangan pasien &
memungkinkan
mengambil keputusan
yang tepat yang
4. Mengambil didapatkan dari informasi
keputusan yang disampaikan oleh
(decision pasien.
making) Dalam menyampaikan
informasi, dalam konteks
ETIKA BIOMEDIS,
pasien memiliki hak-hak.
ASPEK KOMUNIKASI EFEKTIF
Tenaga kesehatan
bertanggung jawab menilai
minat & kapasitas pasien
dalam manajemen diri,
5. Merespon memberikan saran
emosi (kebutuhan informasi,
(responding ketrampilan koping, strategi
the emotion) untuk keberhasilan),
membantu pasien untuk
mengoptimalkan otonomi
Melakukan advokasi
ASPEK KOMUNIKASI EFEKTIF
6. Memfasilitasi ekspresi
Memampuka emosional pasien terhadap
n perilaku penyakitnya.
terkait Mengekspresikan empati
pengobatan
penyakit Menyediakan bantuan terkait
(enabling emosi & menilai distress
disease, care psikologi
and Menciptakan hubungan
treatment interpersonal (Nakes-Pasien)
related dengan baik & komunikatif
behaviour)
CORE CONCEPTS PATIENT-
CENTRED COMMUNICATION
Be Nice
to Me
Make
Me
Better
Don’t Harm
Me
DEVELOPING GOOD
COMMUNICATION SKILLS
Kontak mata
Penampilan Gerakan/Bahasa
secara isyarat tubuh waktu
umum bucara
Gaya Postur/sikap
berjalan tubuh
Eskpresi
wajah
HUBUNGAN KOMUNIKASI
VERBAL & NON-VERBAL
Mengulangi (repeating)
Melengkapi (complementing)
Menegaskan (accenting)
Menggantikan (substitution)
METODE KOMUNIKASI EFEKTIF