2. Tujuan praktis
secara praktis tujuan khusus komunikasi kesehatan itu meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui beberapa usaha pendidikan dan pelatihan agar dapat :
1. Meningkatkan pengetahuan yg mencakup :
Prinsip2 dan proses komunikasi manusia .
Menjadi komunikator yg memiliki etos, patos ,logos kredibilitas dll.
Menyusun pesan verbal dan non verbal dalam komunikasi mkehatan.
Memilih media yg sesuai dgn konteks komunikasi kesehatan.
Menentukan segmen komunikasi yg sesuai dgn konteks komunikasi kesehatan.
Mengelola umpan balik atau dampak pesan kesehatan yg sesuai dgn kehendak
komunikator dan komunikan.
Mengelola hambatan2 dalam komunikasi kesehatan.
Mengenal dan mengelola konteks komunikasi kesehatan.
Prinsip 2 riset.
Mengacu pada teori Blum tentang peran empat faktor untuk mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat, terlihat bahwa:
1. Faktor lingkungan
2. Faktor perilaku
3. Faktor pelayanan kesehatan
4. Faktor heredity
Dari pengalaman lapangan didapatkan pengaruh lingkungan merupakan pengaruh terbesar
pada upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Manusia di dalam menghadapi faktor
lingkungan itu, tertantang dalam dua hal;
1. Apakah ia akan dipengaruhi lingkungan yang berarti manusia menerima apa saja yang
berlaku dalam lingkungan dimana ia berada, hidup dan berinteraksi.
2. Ataukah ia mempengaruhi lingkungan yang berarti manusia bersangkutan mampu
mengelola lingkungan dimana ia berada, hidup dan berinteraksi.
Hidup sehat berwawasan ramah lingkungan merupakan harapan ideal. Para ahli sepakat
bahwa sekiranya lingkungan dapat diatur semau kita sehingga upaya hidup sehat menjadi
mudah terlaksanya. Sayangnya hal itu tidak mungkin berlangsung, olehnya untuk hidup sehat
diperlukan kemampuan mengelola keseimbangan ekosistem, nilai budaya dan pengamalan
perilaku yang bermanifestasi sebagai keseimbangan agent, host and environment.
Guna mewujudkan pelaksanaan health education berazas pada proses Belajar-Mengajar, bagi
seorang health educator diperlukan baginya pengetahuan tentang penyusunan tujuan
instruksional sesuai syarat-syaratnya serta kemampuan menilai faktor pendukung dan
penghambat pada pelaksanaan proses Belajar-Mengajar tersebut, termasuk tersedianya
kurikulum dan pemilihan jenis pendidikan.
Komponen Komunikasi Kesehatan
Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan, misalnya berisikan
himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas penyebaran dan
perkembangan nyamuk aedes agyphti yang menyebabkan penyakit DBD.
Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya bias
berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lain.
Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bias berupa manyarakat maupun
lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Media
dimaksud bias berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan
kegiatan penyuluhan.
Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak ialah nilai
ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya tergantung cara kita
dalam menyampaikan pesan tersebut.
3. PROSES UTK MENGEMBANGKAN ATAU MEMBAGI PESAN KESEHATA KEPADA AUDIENS TTT DGN
MAKSUD MEMPENGARUHI PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEYAKINAN MEREKA TG PILIHAN
PERILAKU HIDUP SEHAT.
5. BELAJAR TTG PERANAN TEORI KOMUNIKASI DALAM PENELITIAN DAN PRAKTEK YG BERKAITAN
DGN PROMOSI KLESEHATAN DAN PEMELIHARAAN KESEHATAN.
10. VARIASI INTERAKSI DALAM KERJA KESEHATAN MISALNYA KOMUNIKASI DGN PASIEN DIKLINIK,
SSLF HELP GROUPS, MAILINGS,HOTLINES, KAMPANYE MEDIA MASSA HINGGA PENCIPTAAN
PERISTIWA.
MEMORY DAN
RECALL.
MEMPERKENALKAN PERILAKU HIDUP SEHAT MELALUI INFORMASI DAN PENDIDKAN KEPADA INDIVIDU
DGN MENGGUNAKAN AKTIVITAS MATERIAL MAUPUN TERSTRUKTUR. CAKUPAN PENDIDIKAN KESEHATAN
MELIPUTI :
S D M PENDIDIK.
DLL.
KEBIJAKAN.
PERATURAN.
8. KOMUNIKASI DGN PASIEN MELIPUTI INFORMASI UTK SEORANG INDIVIDU MISALNYA INFORMASI
YG BERKAITAN DGN KONDISI KESEHATAN INDIVIDU, BGM MEMAKSIMALKAN PERAWATAN,
PEMBERIAN TERAPI, ATAU PENYAMPAIAN PENDEKATAN ALTERNATIF, TERMASUK DALAM TEMA
INI ADALAH BGM MELAYANI PASIEN SECARA KOMUNIKATIF.
KOMUNIKASI KESEHATAN.
PESAN2 KESEHATAN.
MEDIA KESEHATAN.
1. RELAY INFORMATION, MENERUSKAN INFORMASI KESEHATAN DARI SUATU SUMBER KPD PIHAK
LAIN SECARA BERANGKAI ( HUNTING ).
2. TUJUAN PRAKTIS
SECARA PRAKTIS TUJUAN KHUSUS KOMUNIKASI KESEHATAN ITU MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER
DAYA MANUSIA MELALUI BEBERAPA USAHA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN AGAR DAPAT :
PRINSIP 2 RISET.
INDIVIDU .
KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL ( ANTARA DUA ATAU TIGA ORANG PARTISIPAN KOMUNIKASI
KESEHATAN ).
ORGANISASI.
MASSA.
3. SEBAGAI TINDAK LANJUT DARI KESADARAN TSB KITA DPT MELAKUKAN STRATEGI INTERVENSI
PADA TINGKAT KOMUNITAS.
4. MENGHADAPI DISPARITAS PEMELIHARAAN KESEHATAN ANTAR ETNIK ATAU ANTAR RAS DALAM
SUATU MASYARAKAT.
KALAU KITA KATAKAN BAHWA SUMBER, PENGIRIM, KOMUNIKATOR ADALAH PIHAK YG MEMPRAKARSAI
KOMUNIKASI, MAKA PERANAN UTAMA KOMUNIKATOR ADALAH UNTUK MEMPENGARUHI YANG DALAM
BAHASA PSIKOLOGI KOMUNIKASI DISEBUT PERSUASI.
PENGERTIAN PERSUASI.
UNTUK MEMODIFIKASI PIKIRAN DAN TINDAKAN KOMUNIKAN MELALUI MANIPULASI MOTIF DARI
KOMUNIKAN AGAR KOMUNIKAN DAPAT BERUBAH PIKIRAN DAN TINDAKAN SEBAGAIMANA YG
DIKEHENDAKI OLEH SUMBER.
KOMUNIKAN, DAN
PERILAKU KOMUNIKAN.
SEORANG KOMUNIKATOR DAPAT MELAKUKAN PERSUASI DGN BAIK JIKA MEMANFAATKAN 2 (DUA)
TAKTIK UNTUK MENCAPAI TUJUANNYA YAITU :
TERTENTU.
INTENSITY
REPETITION
ASSOTIATION
COMPOSITION
OMMISSION
DIVERSION
CONFUSION
ASOSIASI ADALAH TAKTIK DARI KOMUNIKATOR UNTUK MENGUNGKAPKAN PESAN SECARA TIDAK
LANGSUNG SEHINGGA PESAN ITU HANYA DAPAT DIPAHAMI JIKA DIHUBUNGKAN DENGAN :
3. DENGAN AUDIENS TERTENTU (CONTOH INGAT YAH KASUS 100 ORANG ANAK SD KUANPOI YG HARUS
DIRAWAT DI RSUD ITU GARA2 MINUM SUSU KADALUARSA (EVENT) > ISI PESAN JANGAN MEMBELI SUSU
YANG SUDAH KADALUARSA.
KOMPOSISI.
OMISI ADALAH TAKTIK SEDERHANA MENYAMPAIKAN PESAN YANG KRITIS DEMI MENGHINDARI
( MENUTUPI ) KEKURANGAN ATAU KELEMAHAN DARI APA YANG DIINFORMASIKAN. KADANG2 ADA YANG
MENYEBUT OMISI SEBAGAI EUFEMISME, MISAKAN MENGHALUSKAN SUATU PERNYATAAN YANG
TYERKANDUNG DALAM INFORMASI SEHINGGA MAMBUAT ORANG YANG MENDENGAR TIDAK
TERSINGGUNG.
( CONTOH IBU2 INGAT YAH, WAKTU MASAK SAYUR PAKAI GARAM YODIUM UNTUK MENCEGAH GONDOK
> KOMUNIKATOR TIDAK MAU MEMBUAT PARA IBU DIKAMPUNG TERSINGGUNG KARENA SEBAGIAN
BESAR ORANG DEWASA DARI KAMPUNG ITU MENDERITA GONDOK INDEMIK.
DIVERSI.
MERUPAKAN TAKTIK UNTUK MENYATAKAN KEBURUKAN KITA ATAU MENYATAKAN KEBAIKAN DARI
ORANG KITA.( CONTOH : KEBIASAAN BURUK DARI IBU2 KITA DI RT 12 INI SUKA GOSIP WAKTU
MENUNGGU ANAK2 DITIMBANG DIPOSYANDU, COBA BELAJAR DARI IBU2 DI RT 17, IBU2 MEREKA
DIAJARI CARA MASAK BUBUR KACANG IJO SAMBIL MENUNGGU ANAK2 DITIMBANG.
KONFUSI.
ADALAH TAKTIK UNTUK MENYATAKAN SESUATU DENGAN JARGON, ATAU MENYAMPAIKAN INFORMASI
SECARA KELEWAT DETAIL ATAU YANG KONTRADIKTIF SEHINGGA MEMBINGUNGKAN ORANG LAIN,
BAHKAN MENYAMPAIKAN SESUATU DENGAN LOGIKAYANG SALAH.
JARGON ; KALAU MAU ANAK DEMAM BERDARAH DAN MATI DI UGD MAKA BIARKANLAH DIA BERMAIN
DENGAN KALENG2 KOSONG YANG ADA DIHALAMAN RUMAH > KONTRADIKTIF DAN LOGIKA YANG
SALAH..
MENURUT ARIS TOTELES PERBEDAAN CARA BERPIKIR DAN BERTINDAK ITU DAPAT DIPERSATUKAN
MELALUI RETORIKA YG DALAM PRAKTEKNYA TERGANTUNG DARI BAGAIMANA MENERAPKAN JENIS
KEMAMPUAN UTK MENGUNGKAPKAN PENDAPAT, YAITU : ETHOS, PATHOS DAN LOGOS.
1. ETOS.
KATA ARISTOTELES JIKA ANDA ADALAH KOMUNIKAN MAKA ANDA AKAN DIPENGARUHI OLEH SEORANG
PEMBICARA HANYA KARENA DIA MENAMPILKAN DIRI SEBAGAI SEORANG YANG DILIHAT DAN
DIRASAKAN AUDIENS SEBAGAI ORANG ( SUMBER, PENGIRIM, KOMUNIKATOR) YANG :
INTELIGENCE KOMUNIKATOR YANG TAMPIL SEBAGAI SEORANG YANG PANDAI, ATAU
CAKAP, PERCAYA DIRI, MENGETAHUI FAKTA, BERBICARA YANG JELAS, BERDIRI ATAU
DUDUK DENGAN POSTUR TUBUH YANG MENUNJUKAN ORANG CAKAP.
2. PATHOS.
FEAR CONFIDENCE > MAMPU MEMBUAT KOMUNIKAN MERASA TAKUT ATAU MEMBANGKITKAN
KEPERCAYAAN DIRI.
SHAME SHAMELESSNESS > MAMPU MEMBUAT KOMUNIKAN MERASA MALU ATAU MEMBANGKITKAN
KEBERANIAN.
ADMIRATION ENVY > MAMPU MEMBANGKITKAN SEMANGAT KERJA ATAU MENDORONG ORANG LAIN
BEKERJA KERAS ATAU TIDAK BEKERJA KERAS.
3. LOGOS.
BERKAITAN DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKATOR YANG SECARA INTELEK ( CERDIK ATAU PANDAI )
MENGATAKAN SESUATU SECARA
RASIONAL DAN ARGUMENTATIF, MISALNYA MENYAMPAIKAN INFORMASI DENGAN DATA STATISTIK
MEMBERIKAN CONTOH2 DENGAN KESAKSIAN.
LOGOS MELIPUTI :
BEBERAPA PRINSIP YAKNI : DAYA TARIK, MOTIF, KESAMAAN, DAPAT DIPERCAYAI, KEPAKARAN DAN
KEASLIAN PESAN.
1. DAYA TARIK.MISALNYA TERTARIK KARENA SAMA SUKU, SAMA AGAMA, HJOBI YANG SAMA ATAU
KOMUNIKATOR TAMPIL DENGAN PAKAIAN DAN ASESORIS YANG MENAWAN.
AUDIENS TERTARIK PD KOMUNIKATOR KARENA MEREKA MEMPUNYAI STATUS SOSIAL YG SAMA CONTOH
IBU HAMIL ISTRI PRAJURID AKAN LEBIH SUKA JIKA ISTRI KOMANDAN MENJADI KOMUNIKATOR KETIKA
MENERANGKAN 4 SEHAT 5 SEMPURNA.PARA ULAMA DALAM MENYAMPAIKAN PROGRAM JUMAT
BERSIH.MAHASISWA FKM ASAL KONAWE AKAN LEBIH MUDAH MENJELASKAN TUJUAN KEGIATAN BAKTI
SOSIAL DOKONAWE DARI PADA MAHASISWA FKM ASAL BUTON.KARENA ADA PERSAMAAN KULTUR
( DAYA TARIK ANTROPOLOGIS ).
DAYA TARIK PSIKOLOGIS.ANTARA LAIN:
2. KESAMAAN.
4. SIKAP.
6. DERAJAD PERBEDAAN.
7. KEDEKATAN LOKASI GEOGRAFIS.
8. KEDEKATAN PERSONAL.
DAYA TARIK FISIK. MISALNYA ORANG YG BERTUBUH TINGGI, TEGAP DAN BESAR LEBIH DISUKAI DARI YG
BERTUBUH PENDEK APALAGI KURUS.
AKAN LEBIH MUDAH MENERIMA PESAN DARI KOMUNIKATOR YG TAMPIL DENGAN DINAMIKA TINGGI
( DALAM KOMUNIKASI DISEBUT FAKTOR MOVEMENT ) ARTINYA AUDIENS LEBIH MUDAH MENERIMA
INFORMASI DARI KOMUNIKAROR YG TAMPIL ENERGIK,AKTIF DAN HIDUP DAN MENAMPILKAN FISIK YG
BERDAYA TAHAN TINGGI.
4. KESAMAAN.KESAMAAN ATAU
SIMILARITY MERUPAKAN SALAH SATU
FAKTOR YG MEMUDAHKAN
KOMUNIKATOR YG MEMPUNYAI
5. DAPAT DIPERCAYAI.
MASALAH KEASLIAN SUMBER PESAN ATAU ORIGINATE THE MESSAGE SANGAT MENENTUKAN TINGKAT
PENERIMAAN AUDIENS.CONTOH ORANG LEBIH PERCAYA INFORMASI ILMIAH KESEHATAN YG
BERSUMBER DARI JURNAL KESEHATAN DARI PADA DARI SURAT KABAR.
DIMENSI DAN TYPE KREDIBILITAS KOMUNIKATOR.
DIMENSI KREDIBILITAS.
11. EXPERTISE, KEPAKARAN YG MELEKAT PADA SEORANG KOMUNIKATOR, KRN KEPAKARAN DALAM
SUBYEK YG DIPERCAKAPKAN ATAU YG DINFORMASIKAN AKAN MEMUDAHKAN KOMUNIKAN
PERCAYA KPD KOMUNIKATOR.
12. TRUSTWORTHINESS, HAL YG DPT DIPERCAYAI MERUPAKAN PENILAIAN KOMUNIKAN TERHADAP
KOMUNIKATOR.ARTINYA AUDIENS LEBIH MUDAH MENERIMA PESAN DARI KOMUNIKATOR YG
DIPERCAYAI.
13. GOOD WILL, AUDIENS LEBIH MUDAH MENERIMA PESAN DARI KOMUNIKASI YG MENURUT DIA
MEMPUNYAI KEBAIKAN TTT.
14. EMOTIONAL INTELLIGENCE, KECERDASAN EMOSIONAL, YAKNI TAMPILAN EMOSI SESUAI DGN
KONTEKS TTT, KOMUNIKATOR SANGAT MEMPENGARUHI PENERIMAAN PESAN OLEH AUDIENS.
1. SELF AWARENESS, SUATU KESADARAN SESEORANG ATAS EMOSI YG DIA MILIKI, DAN KESADARAN
ITU DPT MEMBUAT SESEORANG BISA MENGARTIKULASIKAN EMOSINYA SETEPAT TINDAKANNYA.
3. MOTIVATING YOUR SELF, BGM MENGELOLA EMOSI DAN MENJADIKAN EMOSI SEBAGAI FAKTOR
PENDORONG UTK MENCAPAI SESUATU YG DICITA CITAKAN.
4. RECOGNIZING EMOTIONS IN OTHERS, BGM SESEORANG MENGAKUI EMOSI ORANG LAIN, INI
MERUPAKAN SIKAP EMPATI ATAU MEMASUKI PERASAAN ORANG LAIN.
TIPE KREDIBILITAS.
DE VITO MENGEMUKAKAN BAHWA ADA TIGA TIPE KREDIBILITAS KOMUNIKATOR YAITU :
3. TERMINAL CREDIBILITY, YAKNI HASIL YG DIPEROLEH AKIBAT DUA TIPE KREDIBILITAS TERDAHULU (
INITIAL AND DERIVED) TINGKAT KETERPENGARUHAN.
2. ISI PESAN DIRANCANG SECARA CERMAT OLEH PERANCANG, PRODUSER, PENULIS,EDITOR UTK
MEMPENGARUHI AUDIENS.
3. ISI PESAN TIDAK SELALU TERIKAT PADA HAL YG BENAR TETAPI JUGA PADA ISU YG TIDAK BENAR.
4. STUDI TTG ISI PESAN MENDORONG KITA UTK MERAMALKAN DAMPAK TERHADAP AUDIENS.
1. CONTENT/ISI ADALAH KELENGKAPAN JUMLAH (KUANTITAS) DAN KUALITAS INFORMASI VERBAL DAN
VISUAL MENGENAI KESEHATAN YG DIDISTRIBUSIKAN OLEH KOMUNIKATOR ATAU MEDIA.
2. JUMLAH/KUANTITAS ISI ITU MERUJUK PADA JUMLAH WAKTU YG DIGUNAKAN DALAM DETIK, MENIT,
JAM UTK MEMUAT BERITA, FILM DAN LAIN2. ATAU JUMLAH KOLOM SURAT KABAR/MAJALAH YG
MEMUAT BERITA, OPINI, GAMBAR, CERPEN, BERITA DAERAH, KOLOM, FEATURE, DALAM SATU KALI
TERBITAN.
3. KUALITATIF MERUJUK PADA MUTU,KUALITAS ISI, PENAMPILAN FAKTUAL, PEMEROLEHAN BERITA, DAYA
GUNA SEBUAH BERITA, FAKTA, KEABSAHAN, METODE DAN TEHNIK PENGOLAHAN. PENTING UTK
DIPERHATIKAN HAL2 BERIKUT INI:
HUMAN INTEREST PESAN YG MAU DISAMPAIKAN ITU MENGANDUNG DAYA TARIK KEMANUSIAAN.
TAK ADA SATU LAKI2PUN DISULTRA YG TAHU TTG CARA MENGHINDARI AIDS.
1. ISI PESAN MEREFLEKSIKAN REALITAS SOSIAL DGN SEDIKIT BAHKAN TANPA DISTORSI.
2. ISI PESAN DIPENGARUHI OLEH EFEK NOL = REALITAS SOSIAL, JADI BGM PEKERJAAN KOMUNIKATOR
(MEDIA) MENSOSIALISASIKAN DAN BERSIKAP ATAS REALITAS SOSIAL.
3. ISI DIPENGARUHI PLEH KERJA KOMUNIKATOR YG RUTIN (MEDIA RUTIN) ATAU RUTINITAS ORGANISASI
KOMONIKATOR, KOMUNIKASI ANTAR PEKERJA MEDIA PERUSAHAAN.
5. ISI ADALAH FUNGSI DARI POSISI IDEOLOGIS DAN PENGOLAHAN UNTUK MENDUKUNG STATUS QUO.
6. APAKAH SEBUAH BERITA ITU OBJEKTIF?OBJEKTIVITAS DITENTUKAN OLEH SEJAUH MANA MEDIA
MENGGAMBARKAN REALITAS, BANDINGKAN ANTARA MEDIA REALITY DENGAN SOCIAL REALITY. INILAH
TUGAS SOSIOLOGI MEDIA, YAKNI SEJAUH MANA KEADAAN SOSIAL MEMPENGARUHI PESAN/ISI MEDIA
ITU SENDIRI.
4. HIBURAN, MANUSIA NORMAL BERPIKIR BAHWA MEREKA BUTUH HIBURAN, SANTAI, HUMOR. ISI PESAN
BISA DIRANCANG SEDEMIKIAN RUPA UTK MENAMPILKAN JUGA ASPEK HIBURAN AGAN AUDIENS
MENIKMATI.
1. KINESIK ADALAH PESAN NON VERBAL YG DIIMPLEMENTASIKAN DALAM BAHASA ISYARAT TUBUH ATAU
ANGGOTA TUBUH.
2. PROKSEMIK YAITU BAHASA NON VERBAL YG DITUNJUKAN OLEH RUANG DAN JARAK ANTARA INDIVIDU
DGN ORANG LAIN WAKTU BERKOMUNIKASI ATAU ANTARA INDIVIDU DGN OBYEK.
PROKSEMIK JARAK.
PROKSEMIK JARAK MERUPAKAN BAHASA JARAK MERUPAKAN BAHASA JARAK SEBAGAI SIMBOL
KOMUNIKASI YG PALING SENSITIF. JARAK ANTARA ORANG DPT DIGOLONGKAN SEBAGAI JARAK SAHABAT
INTIM, JARAK SAHABAT ASAL KENAL(SAY HELLO), ATAU JARAK ROMANTIS. UMUMNYA JARAK FISIK KITA
DGN ORANG LAIN MENUN JUKAN PULA KEDEKATAN FISIK DAN SOSIAL DGN LAWAN BICARA MISALNYA
JARAK INTIM, JARAK PRIBADI, JARAK SOSIAL, DAN JARAK PUBLIK.MAKIN DEKAT JARAK FISIK SESEORANG
DGN BADAN KITA M AKA DIA DIANGGAP MAKIN DEKAT SECARA PSIKOLOGIS MAUPUN SOSIAL DGN KITA
DAN SEBALIKNYA.
PROKSEMIK RUANG.
1. UKURAN RUANG.
3. WARNA.
4. PENCAHAYAAN.
5. JANGKAUAN RUANG.
PROKSEMIK WAKTU.
3. HAPTIK.
KOMUNIKASI NON VERBAL YG MENGATAKAN HAPTIK ITU SAMA DGN MENEPUK NEPUK, MERABA-RABA,
MEMEGANG, MENGELUS DAN MENCUBIT.HAPTIK MENGOMUNIKASIKAN RELASI ANDA DGN SESORANG.
HAPTIK DITENTUKAN OLEH 3 FAKTOR :
1. DERAJAD ATRAKSI DAN KESUKAAN. ANDA LEBIH CENDERUNG ATAU SUKA MEMEGANG SESEORANG ATAU
SUATU OBYEK YG ANDA SUKAI. ANDAPUN LEBIH SUKA MEMEGANG ATAU MENGAMBIL SUATU BARANG
YG MENARIK DAN SEBALIKNYA.
4. PARALINGUISTIK.
5. ARTFAK.
PENGGUNAAN WARNA.
UKURAN.
MULTIMEDIA.
ANIMASI ADALAH PROSES KERJA PERANCANG UTK MEMBUAT VARIASI2 ATAS SIMBOL ATAU LOGO.
DALAM KOMUNIKASI VERBAL ARTINYA PESAN2 DISAMPAIKAN DLM BENTUK VERBAL BERUPA KATA2 YG
DIUCAPKAN(VOKAL), DFITULIS (VISUAL).
DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN, APALAGI DALAM SITUASI ANTAR BUDAYA, HENDAKLAH KITA
MEMPERHATIKAN BEBERAPA VARIASI BERBAHASA YG BERSUMBER PADA :
DIALEK.MASING2 DAERAH MEMPUNYAI DIALEK UTK MENERANGKAN KATA ATAU ISTILAH LOKAL.
JARGON. ADALAH SEBUAH UNIT KATA2 ATAU ISTILAH YG DIPERTUKARKAN OLEH MEREKA YG SAMA
PROFESI ATAU PENGALAMANNYA.CONTOH ISTILAH SKS HANYA DIMENGERTI DIKALANGAN DOSEN DAN
MAHASISWA
ARGOT. ADALAH BAHASA KHUSUS YG DIGUNAKAN SUATU KELOMPOK TTT UTK MENDIFINISIKAN BATAS2
KELOMPOK MEREKA DGN ORANG LAIN.DIKALANGAN ANAK2 SERING MENGGUNAKAN BAHASA KHUSUS
YG HANYA DIMENGERTI DIKALANGAN MEREKA.CONTOH: KAPAN SAYA BISA DATANG KERUMAH KAMU.?
(KAKEN SAKEN BIKEN DAKEN KEKEN RUKEN KAKEN?).
KAPAN ORANG BERBICARA. MISALNYA ORANG JAWA DAN ORANG SUNDA MENGENAL
KEBIASAAN KAPAN ORANG BERBICARA, MISALNYA YG LEBIH MUDA MENDENGARKAN LEBIH
BANYAK DARI PADA ORANG TUA, YG TUA OMONG LEBIH BANYAK DARI YG MUDA.
BAHASA TIDAK LANGSUNG. BIASANYA TIDAK LANGSUNG DIDAHULUI OLEH BASA BASI DAN
BAHASA SIMBOLIK.
4. STRUKTUR PESAN.
DITUNJUKAN DGN :
ARGUMENTASI (G DISENANGI ATAU TIDAK DISENANGI), POLA OBYEKTIVITAS (SATU SISI ATAU
DUA SISI).
PENGULANGAN.
MUDAH DIMENGERTI.
PERBENDAHARAAN KATA.
METAFORA PEMAKAIAN KATA ATAU KELOMPOK KATA BUKAN DGN ARTI YG SEBENARNYA MELAINKAN
SEBAGAI LUKISAN YG BERDASARKAN PERSAMAAN ATAU PERBANDINGAN PEMUDA ADALAH TULANG
PUNGGUNG BANGSA, ALIRAN UANG DALAM BISNIS ADALAH DARAH SEGAR BAGI TUBUH PERUSAHAAN.
PERSONIFIKASI PERUMPAMAAN ATAU PERLAMBANGAN BENDA MATI SEBAGAI ORANG ATAU MANUSIA
HATI2 RAHASIA BISNIS YG KITA BICARAKAN INI DISAKSIKAN OLEH DINDING2 YG MENGELILINGI KITA,
KECEPATAN BERPIKIR ANDA SAMA DGN ANDA MENGENDARAI SEPEDA, SEDANGKAN KECEPATAN
BERPIKIR DIA SAMA SEPERTI DIA MENGENDARAI MOBIL BALAP.
HIPERBOLA UCAPAN (UNGKAPAN, PERNYATAAN) KIASAN YG DIBESARBESARKAN (BERLEBIHAN) YG
DIMAKSUDKAN UTK MEMPEROLEH EFEK TTT, - JUMLAH YG DIMILIKI ORANG KAYA ITU TAK AKAN HABIS
MEMBERIKAN MAKAN PENDUDUK DESA INI SELAMA TUJUH TURUNAN.
REPETITIF PENGULANGAN, MENGULANG ULANG KATA ATAU KALIMAT UTK MENUNJUKAN BETAPA
PENTINGNYA SUATU GAGASAN JGN LUPA MENCUCI DGN SURF PAKAI JERUK NIPIS, SURF PAKAI JERUK
NIPIS, SURF PAKAI JERUK NIPIS, SURF PAKAI JERUK NIPIS ..
ANTITESIS.- MEMBERIKAN KONTRAS TERHADAP 2 IDEA JURANG ANTARA KAYA DAN MISKIN SAMA DGN
LANGIT DAN BUMI.
KENALI PENDENGAR.
PERHATIKANSITUASI.
JANGAN BERLEBIHAN.
YG DIMAKSUD DENGAN DAYA TARIK PESAN (MESSAGE APPEALS) MENGACU PADA MOTIF2 PSIKOLOGI YG
DIKANDUNG PESAN YAKNI :
RASIONAL EMOSIONAL.
RASIONAL EMOSIONAL.
RASIONAL ADALAH RANCANGAN PESAN YG MENJELASKAN SUATU INFORMASI SECARA RASIONAL SESUAI
DGN SYARAT2 YG SEHARUSNYA. MISALNYA SYARAT ILMUM KESEHATAN DLL. CONTOH KARENA PENYAKIT
INI DISEBABKAN OLEH VIRUS MAKA TDK BISA DIOBATI.PENYAKIT INI AKAN SEMBUH SENDIRI YG DALAM
ISTILAH MEDIS DISEBUT SELF LIMITED DISEASE UJAR AMAN.MENURUT DIA YG BISA DILAKUKAN
TERHADAP PENYAKIT INI ADALAH MELAKUKAN PENGOBATAN SESUAI DGN GEJALAH2 PENYAKIT ATAU
SIMTHOMATIS. MISALNYA KETIKA PENDERITA MENGALAMI BATUK DIBERI OBAT BATUK DSBNYA.
EMOSIONAL ADALAH RANCANGAN PESAN YG MENJELASKAN SUATU INFORMASI SECARA EMOSIONAL
SEHINGGA MENGGUGAH EMOSI AUDIENS. CONTOH MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER,
SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI, GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN. JIKA BAPAK TETAP MEROKOK
BERARTI BAPAK MEMBUNUH DIRI. ITUKAN KASIHAN ANAK2 DAN ISTRI APALAGI KALAU BAPAK JADI
IMPOTEN, MAKA RUMAH TANGGA BAPAK BAKAL TDK BAHAGIA.
MISALNYA BGM HUBUNGAN PEMBANTU DGN ANAK2 KETIKA ORANG TUA TDK BERADA DIRUMAH. HAL
INI AKAN MENDORONG PARA ORANG TUA SIBUK UTK MELUANGKAN WAKTU LEBIH BANYAK UTK
ANAK2NYA.
MISALNYA PASTA GIGIMEMBERTIKAN IMING2 BAGI PEMBELI DGN HADIAH JUTAAN RUPIAH SETELAH
MENGUMPULKAN SEJUMLAH BUNGKUS TERTENTU. JADI ORANG DIPERSUASI UTK MEMBELI PRODUK
BUKAN KARENA DIA BUTUH PRODUK TSB TETAPI KRN DIA INGIN MENDAPATKAN HADIAH KARENA
MEMBELI PRODUK ITU.
Komunikasi Kesehatan
Sabtu, 19 Maret 2016
Makalah Komunikasi Kesehatan 1
MAKALAH KOMUNIKASI KESEHATAN
KELAS Komkes-3
KELOMPOK HG 2
Disusun Oleh:
Ana Mardlianah, 1506669160
Anggun Laellatul, 1506689811
Khaula Nur Aliya, 1506690441
Nur Azizah, 1506677130
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Kesehatan semester genap
Tahun Akademik 2015/2016
ABSTRAK
Komunikasi merupakan penyampaian informasi yang berisi ide, perasaan, perhatian, makna,
serta pikiran yang diberikan oleh pengirim kepada penerima melalui media komunikasi dengan
harapan si penerima pesan menggunakan informasi tersebut untuk mengubah sikap dan
perilakunya. Bentuk komunikasi terdiri dari komunikasi verbal dan nonverbal. Dalam
berkomunikasi juga terdapat berbagai hambatan yang berasal dari pengirim, penerima dan
lingkungan sekitar maupun dari pesan itu sendiri. Komunikasi terdiri dari komunikasi
intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi,
komunikasi massa, dan komunikasi intercultural. Contoh penerapan komunikasi interpersonal
yaitu penyampaian berita buruk kepada pasien, komunikasi dengan pasien depresi, agresif, pasif,
maupun geriatri yang harus sangat memperhatikan teknik-teknik dalam berkomunikasi supaya
komunikasi tetap efektif.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II ISI
A. KONSEP DASAR DAN PRINSIP KOMUNIKASI
1. Pengertian Komunikasi
2. Konsep Dasar Komunikasi
3. Pengertian Proses Komunikasi
4. Tujuan Komunikasi
5. Syarat Penyampaian Komunikasi
6. Unsur Komunikasi
7. Fungsi Komunikasi
8. Faktor yang Berperan dalam Komunikasi
9. Prinsip Komunikasi
B. Hambatan Komunikasi dan Bentuk Komunikasi
1. Sikap dan Berperilaku dalam Berkomunikasi
2. Hambatan dalam Komunikasi
C. Komunikasi Interpersonal dan Pada Situasi Khusus
1. Komunikasi Interpersonal
2. Penyampaian Berita Buruk
D. Komunikasi pada Pasien Khusus
1. Komunikasi dengan Pasien Depresi
2. Komunikasi dengan Pasien Pasif
3. Komunikasi dengan Pasien Marah/Agresif
4. Komunikasi dengan Geraitri
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia kesehatan, terutama dunia kedokteran memang merupakan sebuah profesi yang
menuntut interaksi dan komunikasi yang tinggi di antara sivitasnya. Oleh karena itu,
pengetahuan dan pemahaman tentang komunikasi itu sendiri dan prinsip prinsip yang terdapat
di dalamnya sangatlah diperlukan. Ilmu komunikasi sendiri adalah ilmu yang harus dipahami
esensinya, dan terus menerus dilatih sehingga dapat mencapai hasil yang diinginkan. Dengan
memaparkan satu persatu unsur unsur yang ada dalam komunikasi, pelaku komunikasi dapat
melihat dengan lebih jelas lagi hal hal yang perlu diterapkan dan tidak perlu diterapkan saat
berkomunikasi dengan orang lain, oleh karena itu, penulis membuat makalah ini agar pihak
pihak yang membacanya dapat mendapatkan manfaat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagimana Konsep Dasar dan Prinsip Komunikasi?
2. Apa yang dimaksud dengan Hambatan Komunikasi?
3. Bagaimana sikap dan berperilaku dalam Komunikasi?
4. Apa yang dimaksud dengan Komunikasi Interpersonal?
5. Bagaimana komunikasi dalam Penyampaian Berita Buruk?
6. Bagaimana berkomunikasi dengan pasien yang berkebutuhan khusus?
C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep Dasar dan Prinsip Komunikasi.
2. Mengetahui tentang Hambatan Komunikasi.
3. Mengetahui sikap dan berperilaku dalam Komunikasi.
4. Mengetahui tentang Komunikasi Interpersonal.
5. Mengetahui komunikasi dalam Penyampaian Berita Buruk.
6. Mengetahui berkomunikasi dengan pasien yang berkebutuhan khusus.
BAB II
ISI
4. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi kesehatan menurut Alo Liliweri, dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan
strategis dan tujuan praktis.
1. Tujuan strategis merupakan fungsi dari program yang dirancang dalam bentuk paket acara atau
paket modul. Fungsinya adalah:
a. Relay information. Sumber yang diperoleh kemudian diteruskan ke pihak lain secara berantai.
b. Enable informed decision making. Informasi yang diperoleh memungkinkan untuk pengambilan
keputusan.
c. Promote healthy behavior. Informasi dapat digunakan untuk mempromosikan perilaku
kesehatan.
d. Promote peer information exchange. Mempromosikan pertukaran informasi antarsesama.
e. Promote self-care. Mempromosikan kepedulian untuk diri sendiri.
f. Manage demand for health service. Mengatur permintaan akan layanan kesehatan.
2. Tujuan praktis menurut Taibi Kahler, digunakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya
manusia melalui pelatihan dan pendidikan, seperti berikut.
a. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan berkomunikasi efektif. Contohnya, praktis
berbicara, berpidato, memimpin rapat, berdialog, berdiskusi, bernegosiasi, menyelesaikan
konflik, menulis, membaca, wawancara, menjawab pertanyaan dan argumentasi.
b. Membentuk sikap dan perilaku berkomunikasi. Contohnya, berkomunikasi yang menyenangkan,
berempati, berkomunikasi dengan kepercayaan diri, berkomunikasi dengan membentuk
kepercayaan publik dan pemberdayaan publik, membuat pertukaran informasi atau gagasan
menjadi menyenangkan, dan memberikan apresiasi terhadap terbentuknya komunikasi yang baik.
5. Syarat Penyampaian Komunikasi
Komunikasi adalah kegiatan yang lekat dengan kehidupan sehari-hari. Komunikasi menjadi
faktor penentu keutuhan hubungan antar makhluk. Komunikasi juga merupakan ketrampilan
yang paling penting dalam hidup seseorang. Seseorang menghabiskan sebagian besar jam disaat
sadar dan bangun untuk berkomunikasi. Diperlukan keahlian dalam berkomunikasi untuk
mencapai komunikasi efektif. Untuk mengembangkannya, setidaknya seseorang harus
menguasai empat jenis ketrampilan dasar dalam berkomuniasi, yaitu menulis, membaca dan
mendengar serta berbicara.
Esensi dari komunikasi adalah merengkuh atau meraih. Sesungguhnya komunikasi untuk
meraih perhatian, kasih sayang, minat, kepeduliaan, simpati, tanggapan, dll. Adapun syarat-
syarat komunikasi yang efektif:
a. Saling menghormati
Syarat pertama dalam berkomunikasi adalah sikap menghargai setiap individu yang menjadi
sasaran pesan yang anda sampaikan. Sebab prinsip setiap manusia adalah ingin dihargai dan
dianggap penting.
b. Empati
Empati adalah perhatian dan kasih yang diwujudkan melalui tindakan. Empati juga
merupakan kemampuan seseorang untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain. Salah satu syarat utama dalam memiliki sikap empati adalah
kemampuan untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengar atau
dimengerti oleh orang lain. Rasa empati akan memampukan orang untuk dapat menyampaikan
pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima pesan menerimanya.
c. Dapat didengarkan (Audible)
Audible artinya dapt didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati orang harus
mendengarkan terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka
audible artinya pesan yang disampaikan dapat diterima oleh penerima pesan.
d. Kejelasan (Clarity)
Selain pesan harus dapat dimengerti denngan baik, hal penting lainnya adalahnkejelasan dari
pesan itu sendiri sehingga tidak menibulkan penafsiran yang berlainan.
e. Rendah Hati (Humble)
Sikap rendah hati adalah unsur yang terkait dengan syarat saling menghargai. Sikap rendah
hati adalah sikap yang penuh melayani, menghargai mau mendengar dan mau menerima kritik,
tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, dll.
Untuk membangun komunikasi yang efektif, berikut ini ada hal- hal yang sebaiknya
diperhatikan:
a. Kontak mata
Untuk menjadi orang yang mampu berkomunikasi efektif anda harus mampu menatap lawan
bicara dan mengambil jeda untuk memulai sebuah pembicaraan. Ini merupakan salah satu cara
yang membantu menciptakan kesan baik pada lawan bicara.
b. Ekspresi wajah
Wajah merupakan cermin kepribadian individu. Ekspresi wajah pikiran yang sedangmelintas
pada diri seseorang.
c. Postur tubuh
Setiap gerak gerik tubuh saat berbicara harus dikoordinasikan dengan kekuataan yang
mayakinkan orang.
6. Unsur Komunikasi
1. Sumber.
Sumber merupakan salah satu unsur dari komunikasi. Kegiatan komuikasi yang terjadi antar
manusia selalu melibatkan pembuat atau pengirim informasi. Sumber ini dapat disampaikan oleh
satu orang dan juga dapat disampaikan dalam bentuk kelompok (contoh: partai, organisasi atau
lembaga). Sumber juga sering disebut dengan pengirim, komunikator, atau dengan kata lain
source, sender dan encoder.
2. Pesan.
Unsur kedua dalam komunikasi adalah pesan. Dalam proses komunikasi, pesan adalah suatu hal
berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda yang disampaikan oleh
pengirim kepada penerima baik secara tatap muka atau langsung, maupun melalui media
komunikasi lainnya (contoh: televisi, telepon, koran). Pesan ini juga dapat disebut dengan
content.
3. Media (channel).
Unsur komunikasi berikutnya adalah media. Media dalam proses komunikasi merupakan
suatu alat yang digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan dari sumber kepada penerima.
Bentuk dari media ini bermacam-macam:
Media antarpribadi, media ini berupa kurir, surat, maupun telepon.
Media kelompok, ditujukan bagi kegiatan komunikasi yang diikuti oleh lebih dari 15 orang.
Medianya dapat berupa rapat, seminar, dan konferensi.
Media publik, media ini digunakan apabila komunikasi terjadi lebih dari 200 orang dan
dilakukan dalam rapat akbar.
Media massa, merupakan salah satu contoh penyampaian komunikasi secara tidak langsung.
Karena dalam penyampaiannya, media ini menggunakan perantara berupa alat seperti televisi,
koran, dan radio.
Diantara bermacam-macam media yang digunakan dalam proses komunikasi, media yang
sangat penting dan dominan digunakan oleh manusia adalah pancaindera seperti mata dan
telinga.
4. Penerima.
Penerima merupakan pihak utama yang dijadikan sasaran pengiriman pesan oleh
narasumber. Oleh karena itu, penerima merupakan salah satu elemen penting dalam proses
komunikasi. Karena tanpa adanya penerima pesan, seseoorang yang menyampaikan pesan
tersebut tidak dapat dikatakan atau disebut sebagai narasumber. Penerima dapat berjumlah satu
orang atau lebih, dalam bentuk kelompok, partai, maupun negara. Penerima dapat disebut juga
dengan receiver.
5. Pengaruh (decoding).
Pengaruh merupakan perbedaan yang terjadi pada penerima sebelum dan setelah menerima
pesan. Perbedaan ini dapat berupa perbedaan pola pemikiran, hal yang dilakukan, maupun hal
yang dirasakan baik dalam tingkah laku maupun pengetahuan. Oleh karena itu, pengaruh juga
dapat diartikan sebagai perubahan atau penguat keyakinan, tindakan, dan sikap seseorang setelah
menerima pesan.
6. Umpan Balik (feedback).
Umpan balik merupakan salah satu pengaruh yang berasal dari penerima. Dimana penerima
menanggapi pesan yang telah diberikan oleh narasumber. Bentuk dari umpan balik ini akan
berbeda-beda tergantung pada individu masing-masing penerima pesan, apakah penerima setuju
dengan pesan tersebut atau penerima memiliki pandangan lain akan suatu pesan yang telah
disampaikan.
7. Lingkungan.
Lingkungan merupakan unsur terakhir dalam proses komunikasi. Faktor pada lingungan
terbagi menjadi lingkungan psikologis, sosial budaya, fisik dan dimensi waktu. Faktor-faktor ini
merupakan salah satu faktor penentu yang secara tidak langsung berpengaruh pada proses
komunikasi.
8. Gangguan.
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahpahaman mengenai pesan yang
disampaikan oleh narasumber kepada penerima disebut dengan hambatan. Hambatan ini dapat
berasal daripenyampaian pesan yang kurang jelas, ataupun penerima yang tidak mendengarkan
dengan baik. Gangguan juga disebut dengan istilah noise, dimana noise ini terbagi menjadi dua
macam, yaitu:
External noise, meliputi latar belakang pembicaraan, lingkungan sekitar, maupun saluran yang
digunnakan.
Internal noise, meliputi aspek psikologi maupun aspek semantik penerima. Dimana contoh dari
internal noise ini adalah suatu kata yang memiliki banyak arti/ambigu, ataupun penerima yang
didalam pemikirannya sedang memikirkan banyak masalah senhingga pesan tidak tersampaikan
dengan baik.
7. Fungsi Komunikasi
Komunikasi berfungsi sebagai informasi, pendidikan, dan untuk mendidik. Komunikasi
merupakan media untuk mentransformasikan ilmu. Informasi yang diberikan dapat berupa materi
tertulis, penjelasan verbal di kelas, atau berupa praktik. (Uripni dkk,2002)
Informasi diartikan sebagai berita yang sifatnya umum, sedangkan informasi massa
merupakan aktivitas pokok komunikasi yang mencakup kategori pengawasan lingkungan,
tindakan kolerasi, transmisi warisan sosial, dan hiburan.
a. Pengawasan lingkungan
Pengawasan lingkungan menunjukan adanya kegiatan pengumpulkan dan distribusi informasi
mengenai kejadian yang berlangsung di lingkungan.
b. Tindakan kolerasi
Tindakan kolerasi meliputi kegiatan interpretasi informasi mengenai lingkungan untuk berprilaku
sebagai respon terhadap suatu peristiwa.
c. Transmisi warisan sosial
Transmisi warisan sosial berfokus pada komunikasi tentang pengetahuan, nilai, norma sosial dari
satu generasi ke generasi lain.
d. Hiburan
Hiburan berdasarkan aktivitas pokok kegiatannya adalah tindakan komunikatif yang mempunyai
tujuan untuk menghibur.
Pendidikan merupakan sarana untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap melalui komunikasi. Mendidik adalah upaya mengubah sikap dan perilaku negatif dan
positif, dari yang belum tahu menjadi tahu. Dalam hal ini fungsi komunikasi menitikberatkan
pada proses penyampaiannya. (Uripni dkk,2002)
9. Prinsip Komunikasi
Ada 12 prinsip komunikasi, yaitu :
1. Komunikasi adalah suatu proses simbolik. Simbol atau lambang merupakan salah satu
kebutuhan manusia yang digunakan untuk menunjukkan maksud kepada orang lain.
2. Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi. Manusia adalah makhluk sosial, manusia
membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya dengan cara berkomunikasi. Sulit bagi
seseorang menghentikan komunikasi.
3. Komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan. Dimensi isi yaitu makna/muatan/isi
yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Dimensi hubungan adalah bagaimana cara orang
menyampaikan dimensi isi, seperti nada bicara, gerak tubuh.
4. Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan. Komunikasi dapat terjadi
sekalipun orang tidak menginginkannya.
5. Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Topik bahasan tertentu lazim dibicarakan
pada tempat maupun waktu tertentu pula.
6. Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi. Komunikasi memerlukan tata krama
berdasarkan lawan bicara, sehingga harus diprediksi sikap yang harus dilakukan.
7. Komunikasi bersifat sistemik. Perpaduan antara sistem internal (segala yang dibawa dalam
berkomunikasi) dengan sistem eksternal (situasi lingkungan peserta komunikasi).
8. Semakin mirip latar belakang, semakin efektif komunikasi. SARA menjadi penentu keefektifan
komunikasi.
9. Komunikasi bersifat nonsekuensial. Komunikasi dapat bersifat dua arah sekaligus, contohnya
saat dokter berbicara dengan pasien dan pasien menanggapinya dengan anggukan.
10. Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional. Komunikasi merupakan proses yang
berkesinambungan, dalam proses komunikasi, peserta komunikasi saling bergantung dan saling
memengaruhi.
11. Komunikasi bersifat irreversibel. Pesan atau informasi yang telah tersampaikan tidak dapat
dikendalikan atau dihilangkan pengaruhnya oleh penyampai pesan.
12. Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan masalah. Komunikasi bukanlah obat untuk
menyelesaikan masalah. Perlu tindakan lebih lanjut untuk menyatakan manfaatnya.
1. Komunikasi Interpersonal
Dalam kehidupan sehari-hari semua aspek tidak lepas dari komunikasi untuk memenuhi
tujuannya. Begitu pula dalam bidang kesehatan. Agar mendapatkan hasil yang maksimal
komunikasi harus dijalankan dengan baik.
Dalam buku Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal karangan Agus M. Hardjana,
komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua atau beberapa orang, dimana
pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan
menanggapi secara langsung pula. Sedangkan dalam buku Health Communication karya Renata
Schiavo, komunikasi interpersonal adalah proses dimana informasi, makna, dan perasaan
dibagikan oleh orang-orang melalui pesan verbal dan non-verbal. Menurut R. Wayne Pace
(1979), komunikasi antar pribadi atau communication interpersonal merupakan proses
komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka dimana engirim
dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan
menanggapi secara langsung.
Studi tentang komunikasi interpersonal memiliki sejarah yang panjang. Seperti yang
tercatat oleh Hargie dan Dickson, esai tertua yang ditemukan (ditulis ekitar 3000 tahun sebelum
masehi) terdiri dari saran untuk berbicara secara efektif di depan publik.
Setelah syarat-syarat tersebut terpenuhi ada beberapa langkah yang harus dilalui agar
komunikasi interpersonal terjadi, yaitu:
1. Penentuan waktu bicara;
2. Mendengarkan;
3. Berbicara sesuai dengan konteks dan apa adanya.
Berdasarkan grafik tersebut dijelaskan bahwa dokter mulai mengalami stress sebelum
dimulai proses penyampaian berita buruk dan mencapai puncaknya saat penyampaian berita
buruk itu terjadi. Sedangkan stress yang dialami oleh pasien dimulai saat proses penyampaian
berita buruk sedang berlangsung dan mencapai puncaknya setelah proses penyampaian berita
buruk berakhir.
b. Pentingnya Berita Buruk bagi Pasien
Dahulu penyampaian berita buruk disampaikan dengan menggunakan gaya paternalistic yaitu
konsep lama dalam penyampain berita buruk dengan tidak mengatakan seluruh keadaan yang
sebenarnya. Gaya ini masih umum dipraktikkan namun mengalami perubahan besar dalam 30
tahun terakhir. Hal ini disebabkan berita buruk bagi pasien merupakan hal yang penting karena:
1) Sebagian pasien ingin mengetahui apa yang terjadi dan kemungkinan apa saja yang dapat terjadi
pada dirinya.
2) Berita buruk tersebut merupakan hak otonomi seorang pasien.
3) Jika tidak disampaikan, kepercayaan pasien akan berkurang terhadap tenaga kesehatan.
c. Langkah-langkah untuk Menyampaikan Berita Buruk.
Terdapat metode SPIKES untuk penyampaian berita buruk yang terdiri dari: Setting, Patients
Perception, Invitation,Knowledge, Empathy, Strategy/ Summarize.
1) Setting
Dalam pengaturan latar penyampaian berita buruk, terdapat beberapa hal yang harus menjadi
bahan pertimbangan, yaitu: privasi; kehadiran orang lain; duduk; tempilan penuh perhatian dan
tenang; mendengarkan secara aktif; hening
Dalam langkah ini tenaga kesehatan juga mencari tahu sejauh mana pasien/keluarga pasien
mengetahui tentang kondisi pasien, contohnya dengan percakapan Apa yang sudah Ibu/Bapak
ketahui tentang hal ini?
2) Invitation
Komunikator wajib menanyakan sejauh mana informasi yang dikehendaki oleh pasien.
Contohnya dengan pecakapan Seberapa jauh informasi yang ingin anda dengat dari saya
mengenai diagnosis dan perawatannya?
3) Knowledge
Dalam tahap ini tenaga kesehatan membagi informasi berita buruh. Proses penyampaian
berita buruk ini, komunikator harus menggunakan bahasa yang sesuai dan menghindari
pembicaraan yang menggunakan istilah-istilah yang sukar dipahami.
4) Emphaty
Tahap ini tenaga kesehatan mengidentifikasi emosi dari pasien yang muncul, berikan pasien
waktu untuk memproses berita buruknya, jawab pertanyaan dengan sabar.
5) Strategy and Summary
Membuat rencana atau tindak lanjut pengobatan dan jelaskan kepada pasien, kemudian
tawarkan kepada pasien mengenai kapan rencana perawatan tersebut akan dilakukan sesuai
persetujuan.
Hal-hal yang dapat dilakukan kepada pasien khusus yang depresif, yaitu:
Memberikan dukungan untuk mengatasi keputusasaan
Mempererat kekerabatan dengan berinteraksi sesering mungkin dan
berempati untuk membina hubungan saling percaya
Membantunya untuk beradaptasi dengan lingkungan dan bersosialisasi
Membantunya untuk menjalani pola hidup sehat dan hidup teratur
Melakukan Terapi Individual Konseling; membantu pasien mengenali dan
mengekspresikan perasaannya, mengembangkan kemampuan pasien
beradaptasi terhadap masalah (3R=Rekonsiliasi, Reintegrasi, Rekreasi),
Terapi Kognitif & Perilaku (CBT); mengembangkan pola pikir dan perilaku
positif, menumbuhkan sikap optimis dan percaya diri, Terapi Kelompok;
bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial, mengembangkan sikap
asertif, dan sebagai media untuk saling berbagi cerita, serta Konseling
Keluarga; bertujuan mengembangkan partisipasi keluarga dalam proses
terapi. Menurunkan faktor ekspresi emosi dalam keluarga. Memperbaiki pola
adaptasi keluarga dalam menghadapi perubahan perilaku pasien
Memberikan obat antidepressant untuk memberikan ketenangan,
menjelaskan kegunaan obat tersebut dan penggunaannya, serta memantau
dosisnya sesuai resep
Menghindari kesan pertama yang buruk di depan pasien, seperti
menyampaikan informasi secara tidak terurut, menyalahkan pasien dalam
keadaan depresif, dan tidak memberikan informasi dengan jelas kepada
pasien
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan mengenai komunikasi kesehatan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
komunikasi merupakan penyampaian informasi yang berisi ide, perasaan, perhatian, makna, serta
pikiran yang diberikan oleh pengirim informasi kepada penerima informasi dengan harapan si
penerima pesan menggunakan informasi tersebut untuk mengubah sikap dan perilakunya.
Komunikasi terdiri dari komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal yang paling baik
miliki setiap individu adalah sikap asertif yaitu tidak menang sendiri dan tidak terlalu menahan
diri terhadap intervensi orang lain. Untuk mendapatkan komunikasi yang efektif harus
memerhatikan syarat-syarat dalam berkomunikasi antara lain saling menghormati, empati,
penyampaian jelas, dan rendah hati. Dalam kehidupan tidak mungkin akan berkomunikasi
dengan diri sendiri, tetapi juga perlu berkomunikasi dengan orang lain, sehingga komunikasi
terdiri dari komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok,
komunikasi organisasi, komunikasi massa, dan komunikasi interkultural. Komunikasi yang
dilakukan dengan juga pasti tidak akan selalu berjalan lancar, terdapat berbagai hambatan yang
mengharuskan pihak yang berkomunikasi mengondisikannya. Hambatan dalam berkomunikasi
dapat berasal dari pengirim pesan, penerima pesan, lingkungan sekitar, maupun dari pesan itu
sendiri.
B. Saran
Semoga hasil makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
baik di masa yang sekarang maupun masa yang akan datang. Penulis
memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam makalah
ini, karena penulis pun masih dalam tahap pembelajaran. Penulis memohon
kritik dan saran kepada pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Alo Lilieri. 2007. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Arianto, A. 2013. Komunikasi Kesehatan (Komunikasi Antara Dokter Dan Pasien)
Bensley, J., R., dan Brookins-Fisher, J. (2009). Metode Pendidikan KesehataN Masyarakat. Jakarta:
EGC
Berry, D. (2007). Health communication theory and practice. England: McGraw
Hill.
Berry, D. (2007). Health Communication Theory and Practice. New York: Open University Press.
Berry, Diane. 2007. Health Communication : Theory and Practice. Berkshire: Open University Press.
Buckman RA. Breaking Bad News- The S-P-I-K-E-S Strategy. Commun Oncol [internet]. 2005 [cited
2012 Sept 24]. Available from: http://jco.imng.com/co/journal/articles/0202138.pdf
Cangara, H. (2000). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Cangara, H. (2004). Pengantar Ilmu komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Cangara, H. (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Reajawali Pers
Communication: Basic Concepts. Tersedia dari: <http://old.nios.ac.in/secpsycour/unit-18.pdf>. [20
Februari 2016].
Dr.Liliweri, A, M.S.2007.Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: PT.LkiS
Pelangi Aksara
Factors Impacting on Communication. Tersedia dari: <http://www.nes.scot.nhs.uk/education-and-
training/by-theme-initiative/communicating,-connecting,-caring/about-
communication/factors-impacting-on-communication.aspx#nav>. [20 Februari 2016].
Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret. (2012). Teknik Komunikasi. Diakses di
http://fk.uns.ac.id/static/file/Gabungan_Manual_Smt_7-2012-ED.pdf pada tanggal 18
Februari 2016.
Floyd, K. (2015). Interpersonal communication: The whole story, 1st edition.New
York: McGraw-Hill.
Hardjana, Agus M. 2003. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta. Kanisius.
http://blog.umy.ac.id/arumcreat/2012/11/14/komunikasi-efektif/
Liliweri, A. (2007). Makna Budaya dalam Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: LKIS
Lim IWM. Breaking Bad News [internet]; cited on 2012 Sept 24. Available from:
http://www.tcd.ie/tsmj/2005/8286breakingbadnews.pdf
Lloyd, M. dan Bor,R.(2009). Communication skills for medicine, 3rd edition.
Churchill Livingstone.
Margaret Lloyd. Robert Bor, foreword by Professor Sir David Weatherall. Communication Skill for
Medicine 2nd edition. Churchill Livingstone ;2004.
Maryam, R. S. et al. (2008). Mengenal usia lanjut dan perawatannya. Jakarta:
Penerbit Salemba Medika.
Root III, GN. Factors of Effective Communication. Tersedia dari:
<http://smallbusiness.chron.com/factors-effective-communication-3183.html>. [20 Februari
2016].Steinberg, S.(2006). Introdiction to Communication Course Book 1 : The Basics.
Sarwono, SW. (1982). Bimbingan Konseling dalam Praktek Dokter. Jakarta: Penerbit N.V. Bulan
Bintang
Schiavo, R. 2014, Health Communication from Theory to Practice, 2nd edn. Jossey-Bass, San
Francisco.
Schiavo, Renata. 2014. Health Communication : From Theory to Practice. California: Josey-Bass.
Sendjaja Djuarsa, Pradekso Tandiyo, Rahardjo Turnomo. Teori Komunikasi. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama. 2005
Sheldon, L. K. (2010). Komunikasi untuk keperawatan: Berbicara dengan pasien,
edisi 2. Terj.Stella Tinia. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sukardi, E., dkk. 2007. Modul Komunikasi Pasien Dokter. Jakarta : EGC
Uripni, Dra Chistina Lia, Untung Sujianto, Dra Tatik Indrawati. (2002). Komunikasi Kebidanan.
Vardiansyah, D. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia
Wiener, J. M. (1990). Behavioral science: The national medical series for
independent study. USA: Harwell Publishing Company.
Wiryanto. (n.d.) Pengantar Ilmu Komunikasi. Diakses tanggal 20 Februari 2015
Zoller,HeatherM.&Dutta,M.J,EmergingPerspectivesinHealthCommunication:Meaning,CultureandPow
er. (London: Routledge, 2008), p. 3