DI KEPERAWATAN KRITIS
a. Dimensi sasaran
Menurut Swanson dan Nies dalam Nursalam dan Efendi (2008) ada
beberapa langkah yang harus ditempuh dalam melaksanakan pendidikan
kesehatan, yaitu :
Pada tahap pertama diatas membantu untuk memilih saluran yang efektif dan
matri yang relevan dengan kebutuhan sasaran. Saluran yang dapat digunakan
adalah melalui kegiatan yang ada di masyarakat. Sedangkan materi yang
digunakan disesuaikan dengan kemampuan sasaran. Tindakan keperawatan
yang perlu dilakukan adalah : Identifikasi pesan dan media yang digunakan,
Gunakan media yang sudah ada atau menggunakan media baru,Pilihlah
saluran dan caranya.
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena masyarakat sering
didapat tidak mau melanjutkan pengobatannya sampai tuntas atau tidak mau
melakukan pemeriksaan dan pengobatan penyakitnya secara tuntas.
Pengobatan yang tidak layak dan tidak sempurna dapat mengakibatkan orang
yang bersangkutan menjadi cacat atau memiliki ketidakmampuan untuk
melakukan sesuatu. Hal ini terjadi karena kurangnya pengertian dan kesadaran
masyarakat akan kesehatan dan penyakitnya. Pada tingkat ini kegiatan
meliputi perawatan untuk menghentikan penyakit, pencegahan komplikasi
lebih lanjut, serta fasilitas untuk mengatasi cacat dan mencegah kematian.
e) Rehabilitasi (Rehabilitation)
Pada tingkat ini pendidikan kesehatan diperlukan karena setelah sembuh dari
suatu penyakit tertentu, seseorang mungkin menjadi cacat. Untuk memulihkan
kecacatannya itu diperlukan latihan-latihan. Untuk melakukan suatu latihan
yang baik dan benar sesuai dengan program yang ditentukan, diperlukan
adanya pengertian dan kesadaran dari masyarakat yang bersangkutan. Di
sampng itu, ada rasa malu dan takut tidak diterima untuk kembali ke
masyarakat setelah sembuh dari suatu penyakit atau sebaliknya masyarakat
mungkin tidak mau menerima anggota masyarakat lainnya yang baru sembuh
dari suatu penyakit. (Suliha, 2002).
Interaksi antara seorang pendidik dan seorang merupakan hubungan khusus yang
ditandai dengan adanya saling berbagi pengalaman, serta memberi sokongan dan
negoisasi. Pembelajaran yang efektif terjadi ketika klien dan petugas kesehatan
sama-sama berpartisipasi dalam proses belajar mengajar, dalam arti menunda
pengajaran sampai klien mau berpartisipasi secara aktif. Kualitas positif yang
memberikan karakteristik terhadap hubungan pembelajaran meliputi:
Petugas kesehatan dan klien bersama-sama menentukan apa yang telah
diketahui dan apa yang penting untuk diketahui. Jika sudah ditentukan,
kemudian dibuat perencanaan yang dikembangkan berdasarkan masukan dari
klien dan petugas kesehatan. Kadang-kadang negoisasi ini merupakan proses
yang formal dengan membuat kontrak tertulis dalam pengalaman
pembelajaran (inform consent), tetapi juga merupakan proses informal yang
dilanjutkan dengan pemeriksaan dan validasi untuk mengantarkan pada proses
pembelajaran.
Pendidikan kesehatan yang dinamis dan interaktif yang melibatkan partisipasi
dari petugas kesehatan dan klien. Adanya timbal balik antara petugas
kesehatan,pasien dan keluarga dijelaskan dan ditinjau kembali,kemudian baru
ditentukan kebutuhan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Dalam
memberikan pendidikan kesehatan klien, baik secara individual, kelompok
maupun masyarakat, hendaknya diperlihatkan hal-hal tersebut, yaitu: berfokus
pada klien,memandang klien secara keseluruhan (utuh), diadakannya negoisasi
dan tidak memutuskan sebelah pihak, dalam hal ini ada interaksi, sehingga
pendidikan kesehatan ini mempunyai kualitas yang positif.
Pendidikan pasien kritis dan keluarga adalah suatu bagian dari integral dari
sistem pelayanan kesehatan menyeluruh.Pasien tidak hanya mempunyai hak untuk
mendapatkan pelayanan yang baik tetapi juga berhak untuk menerima informasi atas
hasil diagnosa,perawatan dan prognosis penyakitnya(AHA,1992 dalam Craven,2007).
Berbagai studi mencatat fakta bahwa pasien yang dibekali informasi memiliki
kemungkinan yang lebih besar untuk mematuhi rencana pengobatan medis dan
mendapatkan cara yang inovatif untuk mengatasi penyakit,menjadi lebih mampu
mengatasi gejala penyakit,kemungkinan mengalami komplikasi lebih kecil dan lebih
puas terhadap perawatan jika mereka memperoleh informasi yang memadai tentang
cara merawat diri mereka sendiri(Bastable,2002).
DAFTAR PUSTAKA