2019
KURIKULUM
PELATIHAN PENATALAKSANAAN PERIOPERATIF PASIEN
DI KAMAR BEDAH BAGI PERAWAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peran perawat kamar bedah bertanggung jawab secara klinis dan berfungsi sebagai scrub
nurse (instrumentator) atau perawat sirkulasi. Perawat kamar bedah memiliki kemahiran
dan tanggung jawab dalam melakukan asuhan keperawatan, baik asuhan keperawatan pre
operatif, intra operatif, maupun post operatif (Kemenkes, 2010).
Tugas dan tanggung jawab perawat kamar bedah bukan hal yang ringan untuk dipikul.
Perawat kamar bedah bertanggung jawab menyediakan fasilitas sebelum pembedahan dan
mengelola paket alat pembedahan selama tindakan pembedahan berlangsung,
administrasi dan dokumentasi semua aktivitas/tindakan keperawatan selama pembedahan
dan kelengkapan dokumen medik antara lain kelengkapan status pasien, laporan
pembedahan, laporan anastesi, pengisian formulir patologi, check-list patient safety di
kamar bedah, mengatasi kecemasan dari pasien yang akan di operasi, persiapan alat,
mengatur dan menyediakan keperluan selama jalannya pembedahan baik menjadi scrub
nurse ataupun sirkuler nurse, dan asuhan keperawatan setelah pembedahan di ruang pulih
sadar (recovery room).
Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) dalam Sartika
(2013), jumlah pasien dengan tindakan operasi mencapai angka peningkatan yang sangat
signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat di tahun 2011 terdapat 140 juta pasien di seluruh
rumah sakit di dunia, sedangkan pada tahun 2012 data mengalami peningkatan sebesar
148 juta jiwa.
Tindakan operasi di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 1,2 juta jiwa (WHO dalam
Sartika, 2013). Berdasarkan Data Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2009, tindakan bedah menempati ururan ke-11 dari 50 pertama
penanganan pola penyakit di rumah sakit se Indonesia yang diperkirakan 32%. Pun
demikian di RSUP dr. Kariadi Semarang juga mengalami peningkatan jumlah
pembedahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 jumlah pembedahan berkisar 700
kasus dan sekarang tahun 2017 berkisar 1400 kasus.
Dengan peningkatan kasus pembedahan yang semakin bervariasi dan banyaknya peran
perawat kamar bedah maka diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia
khususnya tenaga perawat kamar bedah. Peningkatan kualitas sumber daya manusiatidak
hanya menjadi tanggung jawab institusi pendidikan, melainkan juga menjadi tanggung
jawab rumah sakit, sebagai tempat lahan praktek.
Hal tersebut sesuai dengan Visi Misi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang
yang termasuk didalamnya adalah menyelenggarakan pedidikan dan pelatihan. Kiranya
akan menjadi besar baik makna maupun manfaatnya bagi masyarakat penerima jasa
layanan keperawatan maupun perawat sendiri.
Diharapkan dengan diselenggarakannya pelatihan ini dapat menjadikan stimulant bagi
perawat yang sudah bekerja untuk dapat meningkatkan kompetensinya dan bagi perawat
yang belum bekerja dapat menjadi modal dalam melaksanakan tugas ditempat bekerja
serta mendapatkan peluang kerja seluas-luasnya. Bagi rumah sakit yang pada saat ini
sangat membutuhkan tenaga perawat terampil dan siap kerja di kamar bedah, akan
mendapatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan tenaga sesuai dengan tuntutan
masyarakat yaitu pelayanan keperawatan kamar bedah yang bermutu dan profesional.
Agar pelatihan tersebut di atas dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan maka
disusunlah kurikulum Pelatihan Penatalaksanaan Perioperatif Pasien di Kamar
Bedah bagi Perawat yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.
B. FILOSOFI PELATIHAN
Pelatihan Penatalaksanaan Perioperatif Pasien di Kamar Bedah Bagi Perawat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip :
1. Berprinsip bahwa setiap peserta berhak untuk :
a. Didengarkan dan dihargai setiap pengalamannya dan pendapatnya mengenai
perawatan pasien
b. Tidak dipermalukan, dilecehkan, ataupun diabaikan
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk :
a. Mendapatkan 1 ( satu) paket bahan belajar tentang Penatalaksanaan Perioperatif
Pasien Di Kamar Bedah Bagi Perawat
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai
metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi pelatihan
c. Belajar sesuai gaya belajar yang dimiliki,baik secara visual, auditorial maupun
kinestetik
d. Melakukan refleksi dan umpan balik secara terbuka
e. Melakukan evaluasi ( bagi penyelenggara maupun fasilitator ) dan evaluasi tingkat
pemahaman dan kemampuannya dalam melakukan Penatalaksanaan Perioperatif
Pasien Di Kamar Bedah
3. Berbasis kompetensi yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan dasar yang telah dimiliki dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien di kamar bedah
b. Memperoleh sertifikat pelatihan setelah dinyatakan cakap dan lulus dalam
mendapatkan kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan
4. Pembelajaran bersifat learning by doing yaitu yang memungkinkan peserta untuk :
a. Melakukan eksperimentasi berbagai kasus dengan menggunakan metode
pembelajaran antara lain demonstrasi, studi kasus, dan praktek lapangan
b. Melakukan pengulangan atau perbaikan bila dirasa perlu
BAB II
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI
A. PERAN
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan
perioperatif di kamar bedah rumah sakit
B. FUNGSI
Dalam melaksanakan perannya peserta mempunyai fungsi yaitu:
1. Memberikan asuhan keperawatan perioperatif pada pasien di kamar bedah
2. Melakukan pengelolaan kamar bedah
C. KOMPETENSI
Untuk menjalankan fungsinya peserta memiliki kompetensi dalam :
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien pra operasi di kamar bedah sesuai
standar
2. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien intra operasi di kamar bedah sesuai
standar
3. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien post operasi di kamar bedah sesuai
standar
4. Melakukan Pengelolaan Kamar Bedah sesuai standar.
BAB III
TUJUAN PELATIHAN
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melakukan penatalaksanaan keperawatan
perioperatif di kamar bedah sesuai standart.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :
a. Menerapkan prinsip keselamatan pasien di kamar bedah sesuai standar
b. Menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja di kamar bedah sesuai standar
c. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien pra operasi di kamar bedah sesuai
standar
d. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien intra operasi di kamar bedah sesuai
standar
e. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien post operasi di ruang pemulihan
sesuai standar
f. Melakukan pengelolaan kamar bedah sesuai standar
BAB IV
STRUKTUR PROGRAM
A. STRUKTUR PROGRAM
Metode /Bobot
No MATERI JUMLAH
T P PL
MATERI DASAR
1 Kebijakan Pelayanan Kamar Bedah 2 - - 2
2 Hukum dan Etika Kerja di Kamar Bedah 2 - - 2
3 Anatomi Tubuh Manusia 2 - - 2
4 Pengantar Mikrobiologi di Kamar Bedah 2 - - 2
JUMLAH 8 - - 8
MATERI INTI
1 Patient Safety di kamar bedah 4 2 30 36
2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di kamar bedah 4 2 - 6
Asuhan keperawatan pada pasien pra operasi di kamar
3 9 4 18 31
bedah
Asuhan keperawatan pada pasien intra operasi di kamar
4 15 14 300 329
bedah
Asuhan keperawatan pada pasien pasca operasi di kamar
5 2 - 30 32
bedah
6 Pengelolaan Kamar Bedah 8 7 - 15
JUMLAH 42 29 378 449
MATERI PENUNJANG
1 Building Learning Comitment - 5 - 5
2 Anti korupsi 1 1 - 2
3 Rencana Tindak lanjut setelah diklat 1 - - 1
JUMLAH 2 6 - 8
465
B. GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)
No :MD. 01
Materi :Kebijakan Kemenkes tentang Pelayanan Kamar Bedah
Waktu : 2 JPL( T=2 JPL, P=0 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini peserta memahami kebijakan kemenkes tentang pelayanan kamar bedah.
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. UU Kesehatan
mampu : 2. Diskusi 2. LCD 2. UU Rumah Sakit
1. Menjelaskan Kebijakan Kemenkes 1. Kebijakan Kemenkes tentang Pelayanan Kamar 3. Permenkes
tentang Pelayanan Kamar Bedah Bedah
a. Dasar Hukum
b. Rencana Strategis
c. Parameter
No : MD. 02
Materi :Hukum dan Etika Kerja di Kamar Bedah
Waktu :3 JPL( T=3 JPL, P=0 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami hukum dan etika kerja di kamar bedah dan profesionalisme perawat
kamar bedah
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Kode Etik Perawat
mampu : 2. LCD 2. Technical Surgical
1. Menjelaskan Hukum dan Etika 1. Hukum dan Etika Kerja di Kamar Bedah 3. Peraturan Perundangan undangan
4. Modul Pelatihan
Kerja di Kamar Bedah a. Pengertian Etika dan Hukum di Kamar Bedah
5. Manual Operating Room Nursing
b. Kewenangan di Kamar Bedah
c. Prinsip Prinsip Etika di Kamar Bedah
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. ATLAS Tubuh Manusia
1. Menjelaskan tentang Anatomi Tubuh Manusia 1. Anatomi Tubuh Manusia 2. LCD
a. Anatomi Sistem pernafasan
b. Anatomi Sistem Kardiovaskuler
c. Anatomi Sistem Pencernaan
d. Anatomi Sistem Indera
e. Anatomi Sistem Persarafan
f. Anatomi Sistem Muskuloskeletal
No : MD. 04
Materi :Pengantar Mikrobiologi di Kamar Bedah
Waktu :2 JPL( T=2 JPL, P=0 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang mikrobiologi di kamar bedah
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, pesertamampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Technical Surgical
1. Menjelaskan Konsep Dasar Mikrobiologi di 1. Pengantar Mikrobiologi di Kamar Bedah 2. LCD 2. Modul Pelatihan
Kamar Bedah a. Pengertian Infeksi
b. Cara Penularan Penyakit
c. Pencegahan Penularan
d. Standar Baku Kuman Udara
No : MI.01
Materi : Patient Safety di Kamar Bedah
Waktu : 36 JPL( T=4 JPL, P=2 JPL, PL= 30 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat menerapkan prinsip keselamatan pasien di kamar bedah.
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Technical Surgical
1. Menjelaskan tentang program patient safety 1. Program Patient Safety di Kamar Bedah 2. Diskusi 2. LCD 2. Modul Pelatihan
di Kamar Bedah a. Program Patient Safety 3. Role Play 3. Panduan role play 3. Manual Operating Room
4. Praktek 4. Panduan Praktek Nursing
b. Tanggung Jawab Perawat Kamar Bedah
Lapangan Lapangan
c. Peran Perawat Kamar Bedah
2. Menjelaskan tentang Pinsip-Prinsip Patient 2. Prinsip Prinsip Patient Safety di Kamar Bedah
Safety di Kamar Bedah. a. Prinsip Prinsip Patien Safety
b. Jenis insiden Patient Safety
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Technical Surgical
1. Menjelaskan Konsep Standar Kamar 1. Standar Kamar Bedah 2. Diskusi 2. LCD 2. Modul Pelatihan
Bedah a. Definisi 3. Demonstrasi 3. Panduan 3. Manual Operating Room Nursing
b. Lokasi Demonstrasi
c. Pembagian Kamar Bedah
d. Rancang Bangun Kamar Bedah
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, pesertamampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Fundamental of Nursing
1. Konsep Dasar Bedah 2. Diskusi 2. LCD 2. Technical Surgical
1. Menjelaskan Konsep Dasar Bedah a. Pengertian Operasi 3. Role 3. Alat Peraga 3. Modul Pelatihan
b. Teknik Pembedahan Play 4. Panduan Role Play 4. Kode Etik Perawat
c. Klasifikasi Pembedahan 4. Simulasi 5. Pandua Simulasi 5. Manual Operating Room Nursing
d. Jenis Jenis Pembedahan 5. Praktek 6. Panduan Praktek
lapangan Lapangan
2. Menerapkan Prinsip Septik dan Aseptik 2. Prinsip Septik dan Aseptik di Kamar
di Kamar Bedah Sesuai Standar Bedah
a. Prinsip Septik
b. Prinsip Aseptic
c. Teknik Teknik Sesuai Prinsip
Aseptik
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan ajar 1. Technical Surgical
1. Menjelaskan Konsep Anestesi dalam 1. Anestesidalam Pembedahan 2. Diskusi 2. LCD 2. Modul Pelatihan
Pembedahan a. Jenis Anestesi 3. Simulasi 3. Alat peraga 3. Fundamental of Nursing
b. Tahapan Anestesi 4. demonstrasi 4. Panduan Simulasi 4. Critical Care
c. Persiapan Anestesi 5. Praktek 5. Panduan PL 5. Manual Operating Room
d. Tindakan Anestesi Lokal dan General Lapangan Nursing
e. Problem Selama Tindakan Anestesi 6. Instrumen Evaluasi
5. Menjelaskan Jenis Benang dan Jarum Bedah di 5. Pengenalan Jarum dan Benang Bedah
Kamar Bedah a. Jenis Jenis Benang
b. Penyerapan Benang
c. Jenis Jenis Jarum Bedah
8. Melakukan Asuhan Keperawatan Intra Operatif 8. Asuhan Keperawatan Intra Operatif di Kamar
di Kamar Bedah Bedah
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
No : MI.05
Materi :Asuhan Keperawatan pada Pasien Pasca Operasi di Kamar Bedah
Waktu :32 JPL( T=2 JPL, P=0 JPL, PL=30 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien pasca operasi di ruang pemulihan
sesuai standar.
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan ajar 1. Technical Surgical
2. Praktek Lapangan 2. LCD 2. Modul Pelatihan
1. Menjelaskan tentang pemantauan 1. Pemantauan pasien pasca operasi 3. Panduan praktek 3. Fundamental of Nursing
hemodinamika pasien pasca operasi a. Aldrette Score lapangan
b. Bromage Score
c. Steward Score
d. Transfer Pasien ke Ruang Pemulihan
e. Timbang Terima Pasien ke Rawat Inap
Pre test
PEMBUKAAN
Membangun komitmen
belajar(BLC)
C.
Metode : games,diskusi
Post Test
Penutupan
D. PROSES DAN METODOLOGI :
Keterangan :
F. SERTIFIKAT
Peserta yang telah mengikuti pelatihan keterampilan perawat teknik dasar kamar bedah
ini sekurang kurangnya 90 % dari alokasi waktu pelatihan dan dinyatakan berhasil
menurut hasil evaluasi belajar, mendapatkan 6 (enam) angka kredit
G. PESERTA
1. Perawat yang berminat bekerja di kamar bedah baik lulusan baru maupun yang sudah
bekerja atau perawat kamar bedah
2. Perawat yang berminat meningkatkan kompetensi dalam penatalaksanaan perioperatif
pasien di kamar bedah
3. Lulusan keperawatan dengan pendidikan minimal D3 keperawatan
4. Memiliki STR
5. Jumlah peserta maksimal 25 orang
H. PELATIH
Tenaga Perawat Instalasi Bedah Sentral dengan Kriteria :
1. Pendidikan minimal pelatih adalah D III Keperawatan atau Ners .
2. Pengalaman minimal 5 tahun
3. Telah mengikuti pelatihan kediklatan seperti: Tenaga Pelatih Program Kesehatan
(TPPK)/ TOT . Bersertifikat TOT atau MOT
Daftar Nama Pelatih ( kompetensi terlampir) :
a. Dr Djati Listiyanto Pujo, Sp,An KIC
b. Sri Harmini Sundarwati, SKp, Mkep.
c. Anto Indriyadi, SKep, Ns.
d. Rizki Paramita Sakti, Skep. Ns
e. Abdul Hakim, SKep, Ns.
f. Niken Puspitasari, SKep, Ns.
g. Esti Eva Kurnia, SKep, Ns.
h. Ana Mukti Lestari, Skep. Ns
i. Triyani Anita Sari Skep. Ns
j. Budi Prayitno, Skep. Ns.
k. V Panca Susilawati, AMK
l. Yuli Widiastuti, AMK
m. Bangun Hari Pradono, AMK
n. Nurjanah, AMK
I. KOMPONEN PENYELENGGARA
a. Institusi penyelenggara pelatihan : Instalasi Diklit RSUP Dr. Kariadi
b. Tenaga pengelola diklat yang telah mengikuti TOC : 1 orang
c. MOT : 1 orang ( Surat Tugas terlampir )
d. Waktu penyelenggaraan pelatihan : 465 jam pembelajaran ( JPL ), 12 minggu
pelatihan
e. Tempat Penyelenggaraan Pelatihan Penatalaksanaan Keperawatan Pasien Perioperatif
di Kamar Bedah adalah :
a) Instalasi Diklit RSUP Dr. Kariadi
b) Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr. Kariadi
BAB V
PENUTUP
Pelatihan ini merupakan bentuk pelatihan berdasarkan kompetensi, diharapkan pada akhir
pelatihan ini linatih dapat berperan sebagai perawat kamar bedah dan pengelola kamar bedah
antara lain dapat melakukan asuhan keperawatan perioperatif komprehensif, dapat melakukan
instrumentasis pada operasi sedang sampai dengan operasi besar sesuai standar.
Keberhasilan program pelatihan ini menjadi harapan semua pihak baik RSUP Dr. Kariadi
sebagai penyelenggara maupun peserta pelatihan sebagai pengguna. Oleh karena itu
kerjasama yang solid dari semua pihak yang terlibat sangat diharapkan demi terselenggaranya
dan suksesnya pelatihan ini.
Semarang,
Ka. Instalasi Bedah Sentral dan Day Surgery
PENYUSUN :
TIM INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUP DR. KARIADI SEMARANG
2019
PANDUAN PRAKTIK LAPANGAN
PELATIHAN PENATALAKSANAAN PERIOPERATIF PASIEN
A. Pendahuluan
Salah satu materi dalam pelatihan penatalaksanaan perioperatif pasien di Kamar Bedah
adalah praktik klinik di kamar bedah. Melakukan praktik klinik di kamar bedahmerupakan
salah satu persyaratan yang harus dikerjakan oleh peserta, untuk mempraktikkan sesi-sesi
dalam modul yang telah didapat di kelas. Disamping itu peserta juga perlu melatih
kemampuan dan ketrampilan teknik dasar kamar bedah, sehingga dapat mempraktikkan
ketrampilan saat mengikuti kegiatan operasi.
Praktik klinik dilakukan secara bertahap selama 10 (sepuluh) minggu sesuai dengan
kurikulum yang telah disusun. Lahan praktik ada di Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr.
Kariadi Semarang
B. Tujuan
Tujuan Umum:
Setelah mengikuti pelatihan teknik kamar bedah ini, peserta diharapkan mampu memberikan
asuhan keperawatan pada klien perioperatif
Tujuan Khusus:
a. Menerapkan prinsip keselamatan pasien di kamar bedah sesuai standar
b. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien pra operasi di kamar bedah sesuai
standar
c. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien intra operasi di kamar bedah sesuai
standar
d. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien post operasi di ruang pemulihan sesuai
standar
C. Peserta Pelatihan
Dalam praktik, peserta dibagi dalam kelompok kecil (2 orang) didampingi 1 orang
fasilitator (rasio fasilitator terhadap peserta yaitu 1: 2).
Pada akhir praktik akan dibentuk kelompok untuk presentasi kasus (5- 6 orang/
kelompok)
D. Proses
1. Praktik Klinik I:
“Melakukan cuci tangan prosedural”
Tujuannya, pada akhir sesi, peserta mampu:
Melihat dan mempraktikkan kompetensi cuci tangan prosedural dengan tepat
Mempraktikkan kegiatan cuci tangan
Waktu:
Peserta dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang dengan dibimbing oleh
seorang fasilitator
Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: Tool observasi cuci tangan, sikat cuci tangan
2. Praktik Klinik II
“Melakukan prosedur gowning gloving steril ”
Tujuannya, pada akhir sesi, peserta mampu:
Melakukan prosedur gowning gloving steril secara benar
Waktu: 10 menit
Peserta dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang dengan dibimbing oleh
seorang fasilitator
Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: Tool observasi gowning gloving, jas operasi
dan sarung tangan steril
Tujuan:
Setelah mengikuti role play ini peserta mampu melakukan implementasi patient safety di
kamar bedah.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta ke dalam 3 kelompok @ 6 - 7 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan kasus dan peran yang telah disediakan
3. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk melakukan diskusi selama
15 menit sesuai dengan peran yang diterima.
4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kasus yang dilakukan secara berurutan, sehingga didapatkan 1 kali kesempatan
presentasi bagi tiap kelompok untuk 3 kasus dengan waktu masing-masing 15 menit, total
persentasi 45 menit.
5. Setelah selesai presentasi, masing masing kelompok diberi kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mengenai kasus yang dipresentasikan sekitar 20 menit.
6. Pelatih memberikan klarifikasi sekitar 10 menit
PANDUAN DEMONSTRASI
Tujuan:
Setelah mengikuti demonstrasi ini peserta mampu melakukan pengendalian bahaya di kamar
bedah.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta ke dalam 5 kelompok @ 4 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan peralatan yang telah dipersiapkan kepada masing- masing peserta
3. Pelatih melakukan peragaan tentang penggunaan Alat Pelindung Diri, dengan waktu 15
menit
4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap peserta kelompok untuk mempraktekkan
penggunaan Alat Pelindung Diri, dengan waktu 10 menit
5. Pelatih memberikan contoh kasus untuk masing masing kelompok, dan diperagakan oleh
tiap kelompok untuk 5 kasus dengan waktu masing-masing 10 menit, total presentasi 50
menit.
6. Setelah selesai, masing masing kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan
pendapat mengenai materi yang diperagakan sekitar 15 menit.
7. Pelatih memberikan klarifikasi sekitar 10 menit
Kasus 2 : Ny. S, diagnosa G1P0A0, hamil 34 minggu HIV, rencana tindakan Sectio Caesarea
Pilih APD yang tepat untuk digunakan oleh petugas di Kamar bedah untuk merawat
pasien tersebut
Kasus 3 : An. E, diagnosa fr. Mandibula, rencana tindakan rekonstruksi tulang wajah
Pilih APD yang tepat untuk digunakan oleh petugas di Kamar bedah untuk merawat
pasien tersebut
Kasus 5 : Tn. I, diagnosa Osteo Arthritis, rencana tindakan Total Hip Replacement
Pilih APD yang tepat untuk digunakan oleh petugas di Kamar bedah untuk merawat
pasien tersebut
Materi Inti. 03
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pra Operasi di Kamar Bedah
Pokok Bahasan 3: Asuhan Keperawatan Pra Operatif
Tujuan:
Setelah mengikuti role play ini, peserta mampu melakukan Asuhan Keperawatan Pra
Operatif
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 (dua) kelompok, @ 10 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan roleplay kepada setiap peserta dalam kelompok
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk melakukan perannya @ 15 menit/
kelompok, meliputi:
a. Pengecekan persiapan pasien pra operasi di ruang rawat
b. Timbang terima pasien
c. Proses Sign In
Total waktu 30 menit
4. Pelatih mengamati setiap peserta dalam kelompok dengan menggunakan checklist yang
telah disiapkan.
5. Setelah 2 kelompok selesai melakukan simulasi, kelompok saling menilai proses role play,
waktu 10 menit
6. Pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu
sekitar 5 menit.
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan prinsip Aseptik dengan benar.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 4 (empat ) kelompok, @ 5 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan simulasi kepada setiap peserta dalam kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk melakukan simulasi @ 20 menit/
kelompok, meliputi:
a. Gowning
b. Gloving
c. Drapping
4. Pelatih mengamati setiap peserta dalam kelompok dengan menggunakan checklist yang
telah disiapkan, peserta yang tidak melakukan simulasi menjadi observer .
5. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam kelompok, pelatih memberikan
masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 10 menit.
6. Pelatih Melakukan evaluasi dan memberikan kesempatan peserta untuk melakukan
simulasi ulang pada peserta yang dianggap belum kompeten berdasarkan ceklist, waktu
sekitar 25 menit.
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan Asuhan Keperawatan Intra
Operatif dengan benar.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 (dua) kelompok, @ 10 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan roleplay kepada setiap peserta dalam kelompok
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk melakukan perannya @ 15 menit/
kelompok, meliputi:
a. Proses Time Out
b. Proses Sign Out sebagian
Total waktu 30 menit
4. Pelatih mengamati setiap peserta dalam kelompok dengan menggunakan checklist yang
telah disiapkan.
5. Setelah 2 kelompok selesai melakukan simulasi, kelompok saling menilai proses role play,
waktu 10 menit
6. Pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu
sekitar 5 menit.
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan Asuhan Keperawatan Intra
Operatif dengan benar.
Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 (dua) kelompok, @ 10 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan simulasi kepada setiap peserta dalam kelompok
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk melakukan simulasi @ 15 menit/
orang, meliputi:
a. Scrubbing
b. Menata Instrumen
Total waktu 300 menit
4. Pelatih mengamati setiap peserta dalam kelompok dengan menggunakan checklist yang
telah disiapkan.
5. Setelah 2 kelompok selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau
klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 15 menit.
PANDUAN DEMONSTRASI
Tujuan:
Setelah mengikuti demonstrasi ini, peserta mampu melakukan Asuhan Keperawatan Intra
Operatif dengan benar.
Petunjuk:
1. Pelatih mendemonstrasikan jenis jarum dan benang bedah, waktu 20 menit
2. Pelatih memberikan masing – masing peserta untuk maju dan melakukan perakitan antara
jarum dan benang bedah, waktu @5 menit / orang
Total waktu 100 menit
3. Pelatih mengamati setiap peserta
4. Setelah selesai melakukan demonstrasi , pelatih memberikan masukan atau klarifikasi
terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 15 menit.
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan penggunaan alat elektromedik
dengan tepat
Petunjuk:
1. Pelatih melakukan simulasi tentang penggunaan alat elektromedik.
2. Pelatih meminta setiap peserta melakukan simulasi @ 10 menit/ orang, meliputi:
a. Menyalakan mesin ESU
b. Memasang netral elektrode
c. Memasang asesoris ESU
d. Seting daya yang akan digunakan
Total waktu 200 menit
3. Setelah selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 25 menit.
PANDUAN DEMONSTRASI
Tujuan:
Setelah mengikuti demonstrasi ini, peserta mampu melakukan tindakan handling instrumen
dengan tepat
Petunjuk:
1. Pelatih melakukan peragaan persiapan alat dan proses instrumentasi operasi, waktu 10
menit
2. Pelatih meminta setiap peserta melakukan peragaan @ 10 menit/ orang, meliputi:
a. Persiapan instrumen operasi
b. Menata meja instrumen
c. Instrumentasi operasi
Total waktu 200 menit
3. Setelah selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 5 menit.
PANDUAN SIMULASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan pengelolaan sampah di Kamar
Bedah
Petunjuk:
1. Pelatih memberikan arahan tentang cara mengelola sampah, waktu 10 menit
2. Pelatih meminta setiap peserta melakukan simulasi @ 5 menit/ orang, meliputi:
a. Memilah jenis sampah
b. Membedakan warna kantung sampah
c. Mengelola limbah benda tajam
Total waktu 100 menit
3. Setelah selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 25 menit.
PANDUAN DEMONSTRASI
Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan pengelolaan alat instrumen operasi
di Kamar Bedah
Petunjuk:
1. Pelatih melakukan demonstrasi tentang cara mengelola instrumen post operasi, waktu 10
menit
2. Pelatih meminta setiap peserta melakukan demonstrasi @ 8 menit/ orang, meliputi:
a. Dekontaminasi instrumen operasi
b. Washing instrumen operasi
c. Packing instrumen operasi
Total waktu 160 menit
3. Setelah selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 10 menit.
KOMPONEN
Pengalaman belaiar dalam petatihan
pelayanan akomodasi
1. FASILITATOR :
2, PENY'ELENGGARF,AN/PELAYANAN PANII IA
3, MOT:
KOMPONEN
NILAI
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
a. Penguasaan Materi
b. Ketepatan Waktu
c. Sistematika Penyajian
d. Penggunaan Metode dan Alat Bantu Diklat
e. Empati, Gaya da;r Sikap terhadap Peserta
f. Penggunaan Bahasa dan Volume Suara
g. Pemberian Motivasi Belajar kepada Peserta
h, Pgncapaian TIU
Kesempafain Tanya Jawab
j Kemampuan Menyajikan
k. Kerapihan Pakaian
I Kerjasama antar Tim Pengajar
Saran
KOMPONEN NILAI
4 si
--j--
50
so_i_ur[l_Q]re]_8ol_!"1reo
Penguasaan Materi
Ketepatan Waktu
Sistematika Penyajian
Penggunaan Metode dan Alat Bantu Diklal
ErRpati, Gaya dan Sikap terhadap Peserta
Penggunaan Bahasa dan Volume Suara
Pemberian Motivasi Belajar kepada Peserta
Pencapaian TltJ
Kesempatan Tanya Jawab
Kemampuan Menyajikan
Kerapihan Pakaian
Kerjasama antar Tim Pengajar
Keterangan : 45 - 55 : kurang, 56 - 75..sedang, 76 - 85 : baik, 86 ke atas sangat baik
Saran :