Anda di halaman 1dari 52

KURIKULUM PELATIHAN PENATALAKSANAAN

PERIOPERATIF PASIEN DI KAMAR BEDAH BAGI


PERAWAT

2019
KURIKULUM
PELATIHAN PENATALAKSANAAN PERIOPERATIF PASIEN
DI KAMAR BEDAH BAGI PERAWAT

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peran perawat kamar bedah bertanggung jawab secara klinis dan berfungsi sebagai scrub
nurse (instrumentator) atau perawat sirkulasi. Perawat kamar bedah memiliki kemahiran
dan tanggung jawab dalam melakukan asuhan keperawatan, baik asuhan keperawatan pre
operatif, intra operatif, maupun post operatif (Kemenkes, 2010).
Tugas dan tanggung jawab perawat kamar bedah bukan hal yang ringan untuk dipikul.
Perawat kamar bedah bertanggung jawab menyediakan fasilitas sebelum pembedahan dan
mengelola paket alat pembedahan selama tindakan pembedahan berlangsung,
administrasi dan dokumentasi semua aktivitas/tindakan keperawatan selama pembedahan
dan kelengkapan dokumen medik antara lain kelengkapan status pasien, laporan
pembedahan, laporan anastesi, pengisian formulir patologi, check-list patient safety di
kamar bedah, mengatasi kecemasan dari pasien yang akan di operasi, persiapan alat,
mengatur dan menyediakan keperluan selama jalannya pembedahan baik menjadi scrub
nurse ataupun sirkuler nurse, dan asuhan keperawatan setelah pembedahan di ruang pulih
sadar (recovery room).
Berdasarkan data yang diperoleh dari World Health Organization (WHO) dalam Sartika
(2013), jumlah pasien dengan tindakan operasi mencapai angka peningkatan yang sangat
signifikan dari tahun ke tahun. Tercatat di tahun 2011 terdapat 140 juta pasien di seluruh
rumah sakit di dunia, sedangkan pada tahun 2012 data mengalami peningkatan sebesar
148 juta jiwa.
Tindakan operasi di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 1,2 juta jiwa (WHO dalam
Sartika, 2013). Berdasarkan Data Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Tahun 2009, tindakan bedah menempati ururan ke-11 dari 50 pertama
penanganan pola penyakit di rumah sakit se Indonesia yang diperkirakan 32%. Pun
demikian di RSUP dr. Kariadi Semarang juga mengalami peningkatan jumlah
pembedahan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2007 jumlah pembedahan berkisar 700
kasus dan sekarang tahun 2017 berkisar 1400 kasus.
Dengan peningkatan kasus pembedahan yang semakin bervariasi dan banyaknya peran
perawat kamar bedah maka diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia
khususnya tenaga perawat kamar bedah. Peningkatan kualitas sumber daya manusiatidak
hanya menjadi tanggung jawab institusi pendidikan, melainkan juga menjadi tanggung
jawab rumah sakit, sebagai tempat lahan praktek.
Hal tersebut sesuai dengan Visi Misi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang
yang termasuk didalamnya adalah menyelenggarakan pedidikan dan pelatihan. Kiranya
akan menjadi besar baik makna maupun manfaatnya bagi masyarakat penerima jasa
layanan keperawatan maupun perawat sendiri.
Diharapkan dengan diselenggarakannya pelatihan ini dapat menjadikan stimulant bagi
perawat yang sudah bekerja untuk dapat meningkatkan kompetensinya dan bagi perawat
yang belum bekerja dapat menjadi modal dalam melaksanakan tugas ditempat bekerja
serta mendapatkan peluang kerja seluas-luasnya. Bagi rumah sakit yang pada saat ini
sangat membutuhkan tenaga perawat terampil dan siap kerja di kamar bedah, akan
mendapatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhan tenaga sesuai dengan tuntutan
masyarakat yaitu pelayanan keperawatan kamar bedah yang bermutu dan profesional.
Agar pelatihan tersebut di atas dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan maka
disusunlah kurikulum Pelatihan Penatalaksanaan Perioperatif Pasien di Kamar
Bedah bagi Perawat yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan proses pembelajaran.

B. FILOSOFI PELATIHAN
Pelatihan Penatalaksanaan Perioperatif Pasien di Kamar Bedah Bagi Perawat ini
diselenggarakan dengan memperhatikan prinsip :
1. Berprinsip bahwa setiap peserta berhak untuk :
a. Didengarkan dan dihargai setiap pengalamannya dan pendapatnya mengenai
perawatan pasien
b. Tidak dipermalukan, dilecehkan, ataupun diabaikan
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk :
a. Mendapatkan 1 ( satu) paket bahan belajar tentang Penatalaksanaan Perioperatif
Pasien Di Kamar Bedah Bagi Perawat
b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai
metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi pelatihan
c. Belajar sesuai gaya belajar yang dimiliki,baik secara visual, auditorial maupun
kinestetik
d. Melakukan refleksi dan umpan balik secara terbuka
e. Melakukan evaluasi ( bagi penyelenggara maupun fasilitator ) dan evaluasi tingkat
pemahaman dan kemampuannya dalam melakukan Penatalaksanaan Perioperatif
Pasien Di Kamar Bedah
3. Berbasis kompetensi yang memungkinkan peserta untuk:
a. Mengembangkan keterampilan dasar yang telah dimiliki dalam memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien di kamar bedah
b. Memperoleh sertifikat pelatihan setelah dinyatakan cakap dan lulus dalam
mendapatkan kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan
4. Pembelajaran bersifat learning by doing yaitu yang memungkinkan peserta untuk :
a. Melakukan eksperimentasi berbagai kasus dengan menggunakan metode
pembelajaran antara lain demonstrasi, studi kasus, dan praktek lapangan
b. Melakukan pengulangan atau perbaikan bila dirasa perlu
BAB II
PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. PERAN
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta berperan sebagai pemberi asuhan keperawatan
perioperatif di kamar bedah rumah sakit

B. FUNGSI
Dalam melaksanakan perannya peserta mempunyai fungsi yaitu:
1. Memberikan asuhan keperawatan perioperatif pada pasien di kamar bedah
2. Melakukan pengelolaan kamar bedah

C. KOMPETENSI
Untuk menjalankan fungsinya peserta memiliki kompetensi dalam :
1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien pra operasi di kamar bedah sesuai
standar
2. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien intra operasi di kamar bedah sesuai
standar
3. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien post operasi di kamar bedah sesuai
standar
4. Melakukan Pengelolaan Kamar Bedah sesuai standar.
BAB III
TUJUAN PELATIHAN

1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu melakukan penatalaksanaan keperawatan
perioperatif di kamar bedah sesuai standart.

2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu :
a. Menerapkan prinsip keselamatan pasien di kamar bedah sesuai standar
b. Menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja di kamar bedah sesuai standar
c. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien pra operasi di kamar bedah sesuai
standar
d. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien intra operasi di kamar bedah sesuai
standar
e. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien post operasi di ruang pemulihan
sesuai standar
f. Melakukan pengelolaan kamar bedah sesuai standar
BAB IV
STRUKTUR PROGRAM

A. STRUKTUR PROGRAM

Metode /Bobot
No MATERI JUMLAH
T P PL
MATERI DASAR
1 Kebijakan Pelayanan Kamar Bedah 2 - - 2
2 Hukum dan Etika Kerja di Kamar Bedah 2 - - 2
3 Anatomi Tubuh Manusia 2 - - 2
4 Pengantar Mikrobiologi di Kamar Bedah 2 - - 2
JUMLAH 8 - - 8
MATERI INTI
1 Patient Safety di kamar bedah 4 2 30 36
2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di kamar bedah 4 2 - 6
Asuhan keperawatan pada pasien pra operasi di kamar
3 9 4 18 31
bedah
Asuhan keperawatan pada pasien intra operasi di kamar
4 15 14 300 329
bedah
Asuhan keperawatan pada pasien pasca operasi di kamar
5 2 - 30 32
bedah
6 Pengelolaan Kamar Bedah 8 7 - 15
JUMLAH 42 29 378 449
MATERI PENUNJANG
1 Building Learning Comitment - 5 - 5
2 Anti korupsi 1 1 - 2
3 Rencana Tindak lanjut setelah diklat 1 - - 1
JUMLAH 2 6 - 8
465
B. GARIS GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

No :MD. 01
Materi :Kebijakan Kemenkes tentang Pelayanan Kamar Bedah
Waktu : 2 JPL( T=2 JPL, P=0 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini peserta memahami kebijakan kemenkes tentang pelayanan kamar bedah.

No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. UU Kesehatan
mampu : 2. Diskusi 2. LCD 2. UU Rumah Sakit
1. Menjelaskan Kebijakan Kemenkes 1. Kebijakan Kemenkes tentang Pelayanan Kamar 3. Permenkes
tentang Pelayanan Kamar Bedah Bedah
a. Dasar Hukum
b. Rencana Strategis
c. Parameter
No : MD. 02
Materi :Hukum dan Etika Kerja di Kamar Bedah
Waktu :3 JPL( T=3 JPL, P=0 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami hukum dan etika kerja di kamar bedah dan profesionalisme perawat
kamar bedah

No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Kode Etik Perawat
mampu : 2. LCD 2. Technical Surgical
1. Menjelaskan Hukum dan Etika 1. Hukum dan Etika Kerja di Kamar Bedah 3. Peraturan Perundangan undangan
4. Modul Pelatihan
Kerja di Kamar Bedah a. Pengertian Etika dan Hukum di Kamar Bedah
5. Manual Operating Room Nursing
b. Kewenangan di Kamar Bedah
c. Prinsip Prinsip Etika di Kamar Bedah

2. Menjelaskan Konsep Perawatan 2. Konsep Keperawatan Profesional


Profesional Kamar Bedah. a. Pelayanan Keperawatan
b. Kompetensi Kamar Bedah
c. Aspek legal Perawat Kamar Bedah
d. Konsep Caring dan contoh implementasi di
kamar bedah
No : MD. 03
Materi :Anatomi Tubuh Manusia
Waktu :2 JPL( T=2 JPL, P=0 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang anatomi tubuh manusia

No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. ATLAS Tubuh Manusia
1. Menjelaskan tentang Anatomi Tubuh Manusia 1. Anatomi Tubuh Manusia 2. LCD
a. Anatomi Sistem pernafasan
b. Anatomi Sistem Kardiovaskuler
c. Anatomi Sistem Pencernaan
d. Anatomi Sistem Indera
e. Anatomi Sistem Persarafan
f. Anatomi Sistem Muskuloskeletal
No : MD. 04
Materi :Pengantar Mikrobiologi di Kamar Bedah
Waktu :2 JPL( T=2 JPL, P=0 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang mikrobiologi di kamar bedah

No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, pesertamampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Technical Surgical
1. Menjelaskan Konsep Dasar Mikrobiologi di 1. Pengantar Mikrobiologi di Kamar Bedah 2. LCD 2. Modul Pelatihan
Kamar Bedah a. Pengertian Infeksi
b. Cara Penularan Penyakit
c. Pencegahan Penularan
d. Standar Baku Kuman Udara
No : MI.01
Materi : Patient Safety di Kamar Bedah
Waktu : 36 JPL( T=4 JPL, P=2 JPL, PL= 30 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat menerapkan prinsip keselamatan pasien di kamar bedah.

No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Technical Surgical
1. Menjelaskan tentang program patient safety 1. Program Patient Safety di Kamar Bedah 2. Diskusi 2. LCD 2. Modul Pelatihan
di Kamar Bedah a. Program Patient Safety 3. Role Play 3. Panduan role play 3. Manual Operating Room
4. Praktek 4. Panduan Praktek Nursing
b. Tanggung Jawab Perawat Kamar Bedah
Lapangan Lapangan
c. Peran Perawat Kamar Bedah

2. Menjelaskan tentang Pinsip-Prinsip Patient 2. Prinsip Prinsip Patient Safety di Kamar Bedah
Safety di Kamar Bedah. a. Prinsip Prinsip Patien Safety
b. Jenis insiden Patient Safety

3. Menerapkan prinsip keselamatan pasien di 3. Implementasi patient safety di kamar bedah


kamar bedah a. Pelaksanaan safety surgery
No : MI. 02
Materi :Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Kamar Bedah
Waktu :6 JPL( T=4 JPL, P=2 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja di kamar bedah sesuai standar.

No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Technical Surgical
1. Menjelaskan Konsep Standar Kamar 1. Standar Kamar Bedah 2. Diskusi 2. LCD 2. Modul Pelatihan
Bedah a. Definisi 3. Demonstrasi 3. Panduan 3. Manual Operating Room Nursing
b. Lokasi Demonstrasi
c. Pembagian Kamar Bedah
d. Rancang Bangun Kamar Bedah

2. Menjelaskan prinsip prinsip kesehatan 2. Sistem K3 Di Kamar Bedah


dan keselamatan kerja di kamar bedah a. Definisi
b. Dasar Hukum
c. Bahaya di Kamar Bedah
d. Pengendalian Bahaya diKamar Bedah
3. Menerapkan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Kamar Bedah 3. Implementasi manajemen kesehatan dan
keselamatan kerja di Kamar Bedah
No : MI.03
Materi :Asuhan Keperawatan pada Pasien Pra Operasi di Kamar Bedah
Waktu :30 JPL( T=8 JPL, P=4 JPL, PL=18 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini peserta dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien pra operasi di kamar bedah sesuai
standar

No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, pesertamampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Fundamental of Nursing
1. Konsep Dasar Bedah 2. Diskusi 2. LCD 2. Technical Surgical
1. Menjelaskan Konsep Dasar Bedah a. Pengertian Operasi 3. Role 3. Alat Peraga 3. Modul Pelatihan
b. Teknik Pembedahan Play 4. Panduan Role Play 4. Kode Etik Perawat
c. Klasifikasi Pembedahan 4. Simulasi 5. Pandua Simulasi 5. Manual Operating Room Nursing
d. Jenis Jenis Pembedahan 5. Praktek 6. Panduan Praktek
lapangan Lapangan

2. Menerapkan Prinsip Septik dan Aseptik 2. Prinsip Septik dan Aseptik di Kamar
di Kamar Bedah Sesuai Standar Bedah
a. Prinsip Septik
b. Prinsip Aseptic
c. Teknik Teknik Sesuai Prinsip
Aseptik

3. Memberikan Asuhan Keperawatan Pra 3. Asuhan Keperawatan Pra Operatif di


Operatif di Kamar Bedah Kamar Bedah
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
No : MI. 04
Materi :Asuhan Keperawatan pada Pasien Intra Operasi di Kamar Bedah
Waktu :329 JPL( T=15 JPL, P=14 JPL, PL=300 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien intra operasi di kamar bedah sesuai
standar.

No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan ajar 1. Technical Surgical
1. Menjelaskan Konsep Anestesi dalam 1. Anestesidalam Pembedahan 2. Diskusi 2. LCD 2. Modul Pelatihan
Pembedahan a. Jenis Anestesi 3. Simulasi 3. Alat peraga 3. Fundamental of Nursing
b. Tahapan Anestesi 4. demonstrasi 4. Panduan Simulasi 4. Critical Care
c. Persiapan Anestesi 5. Praktek 5. Panduan PL 5. Manual Operating Room
d. Tindakan Anestesi Lokal dan General Lapangan Nursing
e. Problem Selama Tindakan Anestesi 6. Instrumen Evaluasi

2. Melakukan Pemantauan Hemodinamika di 2. Pemantauan Hemodinamika Pasien Post


Kamar Bedah Operasi
a. Pemantauan Hemodinamika Non
Invasive
b. Pemantauan Hemodinamika Non
Invasive

3. Melakukan Ketrampilan Dasar Scrub Nurse 3. Ketrampilan Dasar Scrub Nurse


di Kamar Bedah a. Scrubing
b. Gowning
c. Gloving
d. Menata Instrumen

4. Penggunaan Alat Elektromedik di Kamar


4. Melakukan Pengelolaan Alat Elektro Medik di Bedah
Kamar Bedah a. Electro Surgical Unit
b. Ventilator Mesin Anestesi
c. Alat Monitoring

5. Menjelaskan Jenis Benang dan Jarum Bedah di 5. Pengenalan Jarum dan Benang Bedah
Kamar Bedah a. Jenis Jenis Benang
b. Penyerapan Benang
c. Jenis Jenis Jarum Bedah

6. Melakukan Tindakan ‘Wound Closure’ 6. Wound ClosureTindakan Operasi


diKamar Bedah a. Definisi
b. Jenis Insisi
c. Jenis Penyimpulan
d. Dressing

7. Melakukan Tindakan ‘Handling Instrumen’ 7. Handling Instrumen Tindakan Bedah


Pada Semua Jenis Operasi di Kamar Bedah a. Persiapan Alat
b. Preparasi
c. Drapping
d. Instrumentasis pada Semua Jenis
Operasi

8. Melakukan Asuhan Keperawatan Intra Operatif 8. Asuhan Keperawatan Intra Operatif di Kamar
di Kamar Bedah Bedah
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
No : MI.05
Materi :Asuhan Keperawatan pada Pasien Pasca Operasi di Kamar Bedah
Waktu :32 JPL( T=2 JPL, P=0 JPL, PL=30 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien pasca operasi di ruang pemulihan
sesuai standar.

No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. Bahan ajar 1. Technical Surgical
2. Praktek Lapangan 2. LCD 2. Modul Pelatihan
1. Menjelaskan tentang pemantauan 1. Pemantauan pasien pasca operasi 3. Panduan praktek 3. Fundamental of Nursing
hemodinamika pasien pasca operasi a. Aldrette Score lapangan
b. Bromage Score
c. Steward Score
d. Transfer Pasien ke Ruang Pemulihan
e. Timbang Terima Pasien ke Rawat Inap

2. Melakukan Asuhan Keperawatan Pasca 2. Asuhan Keperawatan Pasca Operatif di


Operatif di Kamar Bedah Kamar Bedah
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Intervensi
d. Implementasi
e. Evaluasi
No : MI.06
Materi :Pengelolaan Kamar Bedah
Waktu :15 JPL( T=8 JPL, P=7 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta dapat melakukan pengelolaan kamar bedah
No TPK Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media dan Alat Bantu Referensi
1 Setelah mengikuti sesi ini, pesertamampu : 1. CTJ 1. Bahan Ajar 1. Technical Surgical
1. Menjelaskan Pengelolaan SDM Di Kamar 1. Pengelolaan SDM Kamar Bedah 2. Diskusi 2. LCD 2. Modul Pelatihan
Bedah a. Beban Kerja Kamar Bedah 3. Simulasi 3. Alat Peraga 3. Manual Operating Room Nursing
b. Perhitungan ketenagaan 4. Demonstrasi 4. Panduan Simulasi
c. Pembuatan Jadwal Dinas 5. Panduan
demonstrasi
2. Menjelaskan Pengelolaan Logistik di Kamar 2. Pengelolaan Logistik Kamar Bedah
Bedah a. Linen kamar Bedah
b. Jenis Alat
c. Inventarisasi
d. Kalibrasi
e. Maintenance

3. Melakukan Pengelolaan Instrumen di Kamar 3. Pengelolaan Alat Instrumen Operasi


Bedah a. Pengelolaan Post Op
b. Maintenance
c. Pembersihan

4. Melakukan Cara Pengelolaan Sampah dan 4. Pengelolaan Sampah di Kamar Bedah


Limbah di Kamar Bedah a. Jenis Jenis Sampah
b. Pemilahan Sampah
c. Penanganan Sampah

5. Menjelaskan Proses Washing, Packing dan 5. Washing, Packing dan Sterilisasi di


Sterilisasi di Kamar Bedah Kamar Bedah
a. Prosedur Washing
b. Prosedur Packing Alat Alat di
Kamar Bedah
c. Prosedur Dekontaminasi dan
Sterilisasi di Kamar Bedah
No : MP.01
Materi :Building, Learning, Comitment
Waktu : 5 JPL( T = 0 JPL, P = 5 JPL, PL = 0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta saling mengenal serta mampu merumuskan norma kelas yang disepakati bersama

Pokok Bahasan dan Sub Pokok


No TPK Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Bahasan
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. Diskusi 1. LCD 1. Kementerian Kesehatan RI, Badan
1. Perkenalan 2. Game 2. Whiteboard PPSDM Kesehatan Pusdiklat
1. Melaksanakan Perkenalan Antara Peserta, 2. Pencairan (Ice Breaker) 3. Spidol Aparatur, 2012, Modul Pelatihan
Fasilitator dan Panitia Pelatihan 3. Harapan Kelas, Kekhawatiran 4. Modul Pengendali Diklat.
2. Mencapai Suasana Pencairan di kelas Mencapai Harapan dan Komitmen 5. Game
3. Merumuskan Harapan-Harapan Terhadap 4. Norma Kelas 6. Petunjuk Diskusi
Pelatihan yang Merupakan Kesepakatan 5. Kontrol Efektif
Bersama
4. Merumuskan Norma Kelas
5. Menetapkan Kontrol Efektif Terhadap
Pelaksanaan Norma Kelas

6. Melaksanakan Perkenalan Antara Peserta dan


pembimbing praktek lapangan
7. Merumuskan Norma
8. Menetapkan Kontrol Efektif Terhadap
Pelaksanaan Norma di Lahan praktek
No : MP.02
Materi :Anti Korupsi
Waktu : 2 JPL( T=1 JPL, P=1 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta mengetahui bagaimana strategi dan/atau upaya dalam pemberantasan korupsi.

Pokok Bahasan dan Sub Pokok


No TPK Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Bahasan
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. CTJ 1. LCD 3. Departemen Kesehatan RI, 2006,
1. Berperan serta dalam Strategi dan/atau 1. Pengertian Anti Korupsi 2. Diskusi 2. Modul Modul TOT Pelatihan Pengelola
Upaya Pemberantasan Korupsi. 2. Bentuk-bentuk Korupsi Program Kesehatan Indera
3. Faktor Penyebab Korupsi Pendengaran
4. Berbagai Strategi dan/atau Upaya 4. Pusdiklat Departemen Kesehatan
Pemberantasan Korupsi RI, 2001, Membangun Komitment
Belajar.
No : MP.03
Materi :Rencana Tindak Lanjut
Waktu : 1 JPL( T=1 JPL, P = 0 JPL, PL=0 JPL)
Tujuan Pembelajaran Umum :Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun rencana tindak lanjut pasca pelatihan penatalaksana keperawatan
perioperatif di kamar bedah

Pokok Bahasan dan Sub Pokok


No TPK Metode Media dan Alat Bantu Referensi
Bahasan
1 Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu : 1. Diskusi 1. Bahan ajar 1. Kementerian Kesehatan RI,
1. Menyusun Rencana Tindak Lanjut 1. Pengertian dan Tujuan Rencana 2. LCD Badan PPSDM Kesehatan
Tindak Lanjut 3. Form Rencana Tindak Pusdiklat Aparatur, 2012, Modul
2. Langkah-Langkah dalam Menyusun Lanjut Pelatihan Pengendali Diklat.
Rencana Tindak Lanjut
3. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut
DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN

Pre test

PEMBUKAAN

 Membangun komitmen
belajar(BLC)
C.
 Metode : games,diskusi

Pengetahuan & Ketrampilan :


Materi Inti :
WAWASAN:
1. Patient safety di kamar bedah
 Kebijakan
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
 Manajemen 3. Asuhan Keperawatan pada pasien
 Teori Pra Operasi di Kamar Bedah
4. Asuhan Keperawatan pada pasien
METODE Intra Operasi di Kamar Bedah
 Curah Tanya Jawab 5. Asuhan Keperawatan pada pasien
 Diskusi pasca operasi di Kamar Bedah
 Penugasan 6. Pengelolaan kamar bedah
METODE :
Ceramah Tanya Jawab
Curah Pendapat
Praktek Kelas
Praktek Lapangan

Praktek kasus nyata


dilapangan

Rencana tindak lanjut

Post Test

Penutupan
D. PROSES DAN METODOLOGI :

Waktu yang dialokasikan selama 12 minggu efektif 72 hari efektif

Keterangan :

Fase Pra Pelatihan :


 Sebelum pelaksanaan pelatihan, jauh hari dilakukan kegiatan publikasi dan
penjaringan peserta pelatihan dengan mengedarkan leaflet ke rumah sakit mitra,
organisasi profesi dan peminatan, intitusi pendidikan dan instasi kesehatan
lainnya. Publikasi juga dilakukan dengan memasang iklan singkat
pemberitahuan di media massa. Kegiatan ini dibawah tanggung jawab sie
publikasi dan dokumentasi.
 Menjelang acara pelatihan maka dilakukan rapat koordinasi panitia dan rumah
sakit dalam hal ini Instalasi Diklat untuk mengetahui keadaan serta persiapan
akhir. Apabila peserta melebihi kuoata maka diupayakan untuk dimasukkan ke
dalam daftar tunggu pelatihan selanjutnya.
Fase Pelatihan
a. Pembukaan :
Kegiatan pembukaan dilakukan pada hari pertama pelatihan dan dibuka oleh
Direktur Utama Rumah Sakit. Dalam acara ini sekaligus secara simbolis
dilakukan penyematan secara simbolis tanda pengenal peserta pelatihan.
b. Membangun Komitmen
Dalam sesi ini semua peserta dengan dipandu Master of Training (MoT)
melakukan proses perkenalan, brain storming dan sekaligus penyamaan visi dan
komitmen untuk kegiatan pelatihan. Pada sesi ini juga dibentuk kepengurusan
kelas.
Proses pada sesi ini digunakan metode partispatif peserta dan MoT melalui
kegiatan berbentuk permainan.
c. Kegiatan Pembelajaran
 Meningkatkan wawasan
Pada bagian ini peserta diberi materi klasikal sesuai dengan jadwal yang
sudah disusun. Penyampai materi adalah para pengajar yang memenuhi
syarat dan punya pengetahuan dan pengalaman di kamar bedah. Pelaksanaan
pada minggu pertama dengan estimasi waktu yang dibutuhkan selama 5 hari
dimulai jam 07.30 s/d 16.30 (10 jpl/hari). Metode yang digunakan adalah
ceramah dan diskusi.
 Meningkatkan Ketrampilan
Pada fase ini peserta dilatih secara psikomotor tentang ketrampilan
ketrampilan yang ada di kamar bedah. Pada tahap ini peserta berada di
ruang skill lab dan diberikan demo secara langsung tentang ketrampilan
tersebut. Peserta kemudian diminta untuk mencoba satu persatu dengan
dibimbing fasilitator yang kompeten. Estimasi waktu sekitar 5 hari pada
minggu II dimulai jam 07.30 s/d 16.30 (10 jpl/hari).
d. Praktek Nyata
Pada tahap ini peserta langsung masuk ke lahan praktek selama 10 minggu (5
hari efektif per minggunya dengan 11 jpl/hari). Pada tahap ini peserta akan
secara bertahap diajarkan ketrampilan menjadi seorang Scrub Nurse di kamar
bedah.
Peserta pada awalnya akan diminta untuk melakukan observasi kemudian
melakukan tindakan dengan dibimbing sampai akhirnya bisa melakukan dengan
tetap dalam pengawasan pembimbing. Pembimbingan dilakukan oleh
pembimbing yang berkompeten dengan rasio Pembimbing : Peserta = 1 : 2.
Pembimbing harus mempunyai syarat yang telah ditetapkan.
Pada tahap ini pula peserta juga diberi penugasan secara berkelompok untuk
menyusun laporan hasil melaksanakan asuhan keperawatan intra operasi pada
kasus kasus yang ada. Secara rutin tiap akhir minggu kelompok akan melakukan
presentasi kasus yang telah dibuatnya sehingga tercapai kompetensi yang telah
ditetapkan.
e. Evaluasi.
Evaluasi dilakukan melalui dua jenis yaitu Kognitif dan Komprehensif
 Evaluasi Kognitif dilakukan dengan mengukur melalui kegiatan pre test dan
post test. Soal dibuat dengan memperhatikan materi materi yang akan
diberikan dengan distribusi yang proporsional.
 Evaluasi Komprehensif
Evaluasi ini dilakukan dua kali pada minggu V dan X dari observasi terus
menerus yang dilakukan oleh Ketua Tim masing masing kamar bedah untuk
menilai kompetensi secara komprehensif dari peserta pelatihan. Point point
yang diobservasi adalah :
1. Prosedur cuci tangan prosedural
2. Prosedur cuci tangan bedah
3. Prosedur memakai sarung tangan prosedural
4. Menyiapkan alat instrumen dan linen steril
5. Prosedur memakai sarung tangan operasi
6. Prosedur memakai baju operasi
7. Prosedur melepas baju operasi
8. Penampilan saat instrumentasis
9. Penampilan secara umum
Diharapkan peserta dapat melampui evaluasi tersebut dengan baik.
E. EVALUASI PELATIHAN
Evaluasi pelatihan yang dilakukan yaitu :
1. Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui :
a. Penjajagan awal melalui pre test
b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima melalui post test
c. Ketrampilan peserta melalui uji praktek
2. Evaluasi terhadap widyaiswara dan atau fasilitator
Evaluasi meliputi penyampaian pengetahuan maupun keterampilan kepada peserta
3. Evaluasi terhadap penyelenggaraan yang meliputi :
a. Manfaat mata sajian bagi pelaksanaan tugas
b. Relevansi program dilkat dengan tugas
c. Manfaat diklat bagi peserta/ instansi
d. Hubungan peserta dengan pelaksanaan diklat
e. Pelayanan sekretariat terhadap peserta
f. Pelayanan akomodasi
g. Pelayanan konsumsi
h. Pelayanan lahan praktek
i. Pelayanan perpustakaan

F. SERTIFIKAT
Peserta yang telah mengikuti pelatihan keterampilan perawat teknik dasar kamar bedah
ini sekurang kurangnya 90 % dari alokasi waktu pelatihan dan dinyatakan berhasil
menurut hasil evaluasi belajar, mendapatkan 6 (enam) angka kredit
G. PESERTA
1. Perawat yang berminat bekerja di kamar bedah baik lulusan baru maupun yang sudah
bekerja atau perawat kamar bedah
2. Perawat yang berminat meningkatkan kompetensi dalam penatalaksanaan perioperatif
pasien di kamar bedah
3. Lulusan keperawatan dengan pendidikan minimal D3 keperawatan
4. Memiliki STR
5. Jumlah peserta maksimal 25 orang

H. PELATIH
Tenaga Perawat Instalasi Bedah Sentral dengan Kriteria :
1. Pendidikan minimal pelatih adalah D III Keperawatan atau Ners .
2. Pengalaman minimal 5 tahun
3. Telah mengikuti pelatihan kediklatan seperti: Tenaga Pelatih Program Kesehatan
(TPPK)/ TOT . Bersertifikat TOT atau MOT
Daftar Nama Pelatih ( kompetensi terlampir) :
a. Dr Djati Listiyanto Pujo, Sp,An KIC
b. Sri Harmini Sundarwati, SKp, Mkep.
c. Anto Indriyadi, SKep, Ns.
d. Rizki Paramita Sakti, Skep. Ns
e. Abdul Hakim, SKep, Ns.
f. Niken Puspitasari, SKep, Ns.
g. Esti Eva Kurnia, SKep, Ns.
h. Ana Mukti Lestari, Skep. Ns
i. Triyani Anita Sari Skep. Ns
j. Budi Prayitno, Skep. Ns.
k. V Panca Susilawati, AMK
l. Yuli Widiastuti, AMK
m. Bangun Hari Pradono, AMK
n. Nurjanah, AMK
I. KOMPONEN PENYELENGGARA
a. Institusi penyelenggara pelatihan : Instalasi Diklit RSUP Dr. Kariadi
b. Tenaga pengelola diklat yang telah mengikuti TOC : 1 orang
c. MOT : 1 orang ( Surat Tugas terlampir )
d. Waktu penyelenggaraan pelatihan : 465 jam pembelajaran ( JPL ), 12 minggu
pelatihan
e. Tempat Penyelenggaraan Pelatihan Penatalaksanaan Keperawatan Pasien Perioperatif
di Kamar Bedah adalah :
a) Instalasi Diklit RSUP Dr. Kariadi
b) Ruang Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr. Kariadi
BAB V
PENUTUP

Pelatihan ini merupakan bentuk pelatihan berdasarkan kompetensi, diharapkan pada akhir
pelatihan ini linatih dapat berperan sebagai perawat kamar bedah dan pengelola kamar bedah
antara lain dapat melakukan asuhan keperawatan perioperatif komprehensif, dapat melakukan
instrumentasis pada operasi sedang sampai dengan operasi besar sesuai standar.
Keberhasilan program pelatihan ini menjadi harapan semua pihak baik RSUP Dr. Kariadi
sebagai penyelenggara maupun peserta pelatihan sebagai pengguna. Oleh karena itu
kerjasama yang solid dari semua pihak yang terlibat sangat diharapkan demi terselenggaranya
dan suksesnya pelatihan ini.

Semarang,
Ka. Instalasi Bedah Sentral dan Day Surgery

Dr. Jati Listyanto Pujo,Sp.An,KIC


NIP : 1961 0915 1989 121001
PANDUAN PRAKTIK LAPANGAN

PELATIHAN PENATALAKSANAAN PERIOPERATIF PASIEN


DI KAMAR BEDAH BAGI PERAWAT

PENYUSUN :
TIM INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUP DR. KARIADI SEMARANG
2019
PANDUAN PRAKTIK LAPANGAN
PELATIHAN PENATALAKSANAAN PERIOPERATIF PASIEN

DI KAMAR BEDAH BAGI PERAWAT

A. Pendahuluan

Salah satu materi dalam pelatihan penatalaksanaan perioperatif pasien di Kamar Bedah
adalah praktik klinik di kamar bedah. Melakukan praktik klinik di kamar bedahmerupakan
salah satu persyaratan yang harus dikerjakan oleh peserta, untuk mempraktikkan sesi-sesi
dalam modul yang telah didapat di kelas. Disamping itu peserta juga perlu melatih
kemampuan dan ketrampilan teknik dasar kamar bedah, sehingga dapat mempraktikkan
ketrampilan saat mengikuti kegiatan operasi.
Praktik klinik dilakukan secara bertahap selama 10 (sepuluh) minggu sesuai dengan
kurikulum yang telah disusun. Lahan praktik ada di Instalasi Bedah Sentral RSUP Dr.
Kariadi Semarang

B. Tujuan

Tujuan Umum:
Setelah mengikuti pelatihan teknik kamar bedah ini, peserta diharapkan mampu memberikan
asuhan keperawatan pada klien perioperatif

Tujuan Khusus:
a. Menerapkan prinsip keselamatan pasien di kamar bedah sesuai standar
b. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien pra operasi di kamar bedah sesuai
standar
c. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien intra operasi di kamar bedah sesuai
standar
d. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien post operasi di ruang pemulihan sesuai
standar

C. Peserta Pelatihan
 Dalam praktik, peserta dibagi dalam kelompok kecil (2 orang) didampingi 1 orang
fasilitator (rasio fasilitator terhadap peserta yaitu 1: 2).
 Pada akhir praktik akan dibentuk kelompok untuk presentasi kasus (5- 6 orang/
kelompok)
D. Proses

Sebelum praktik dimulai, penyelenggara pelatihan bersama dengan Master of Training


menyiapkan tempat praktik untuk peserta pelatihan.

1. Praktik Klinik I:
“Melakukan cuci tangan prosedural”
Tujuannya, pada akhir sesi, peserta mampu:
 Melihat dan mempraktikkan kompetensi cuci tangan prosedural dengan tepat
 Mempraktikkan kegiatan cuci tangan
Waktu:
Peserta dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang dengan dibimbing oleh
seorang fasilitator

Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: Tool observasi cuci tangan, sikat cuci tangan

2. Praktik Klinik II
“Melakukan prosedur gowning gloving steril ”
Tujuannya, pada akhir sesi, peserta mampu:
 Melakukan prosedur gowning gloving steril secara benar

Waktu: 10 menit
Peserta dibagi dalam kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang dengan dibimbing oleh
seorang fasilitator

Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: Tool observasi gowning gloving, jas operasi
dan sarung tangan steril

3. Praktik Klinik III


“Persiapan instrumentasi ”
Tujuannya pada akhir sesi, peserta mampu:
 Mengidentifikasi alat / instrumen operasi sesuai kebutuhan
 Mempraktikkan keterampilan yang diperoleh dari Praktik I dan II
 Berlatih menjadi instrumentasis operasi kecil, sedang dan besar

Waktu: 120 menit


Peserta dibimbing oleh seorang fasilitator. Tiap fasilitator mengawasi 2 peserta .
Peralatan yang perlu dibawa, antara lain: tool observasi instrumentasis, perlengkapan
instrumentasis operasi
Lampiran
Petunjuk Penilaian Observasi :
Skor 1 : Karena alpha langkah tidak dilakukan
Skor 2 : Langkah dilakukan tetapi masih salah
Skor 3 : Langkah dilakukan dengan benar tetapi belum luwes masih perlu banyak latihan
Skor 4 : Langkah dilakukan dengan luwes dan sempurn
1. Prosedur cuci tangan untuk operasi
SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
Periksa tangan dalam kondisi tidak ada luka dan kuku tidak
1
panjang
2 Lepas semua perhiasan dan jam tangan
3 Lipat lengan baju 10 cm di atas siku
4 Buka kran air
Basahi tangan dan lengan s/d 5 cm diatas siku di bawah
5
air mengalir
Buka kemasan sikat, bersihkan kuku dg menggunakan
6 pembersih kuku dibawah air mengalir (dengan arah
menjauhi badan)
Tuangkan chlorheksidin gluconat 4% ke spon secukupnya
7
(5 ml)
Basahi spon dan remas-remas sampai berbusa, lumuri dan
8
gosok seluruh permukaan tangan sampai 5 cm di atas siku.
Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit
9
(dengan arah menjauhi badan).
Buang sikat & bilas dengan air mengalir sampai bersih
10
(spon tetap dipegang).
Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali
11
tangan sampai ¾ lengan (5 detik untuk 2 tangan)
Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri & kanan
(mulailah menggosok telapak tangan selama 15 detik,
punggung tangan 15 detik, kemudian seluruh jari 15 detik
12
secara berurutan. Setiap jari digosok seolah mempunyai 4
sisi) lalu buang spon kemudian dibilas dibawah air
mengalir sampai bersih.
Lumuri kembali dan gosok telapak tangan sampai
13 pergelangan tangan dg chlorheksidin glukonat 4%, lakukan
cuci tangan prosedural ( hand wash).
Bilas dengan air mengalir dari telapak tangan sampai ke
14
siku
Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai ke siku,
15
jangan dikibaskan.
16 Matikan keran air

Pertahankan posisi tangan agar telapak tangan sejajar


17
dengan bahu.
2. Mengenakan gaun steril untuk operasi ( Gowning )
SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
Ambil gaun bedah steril, dengan cara memegang
1 bagian lengan kanan dan kiri, angkat dengan
kedudukan tangan setinggi bahu
Masukkan tangan ke dalam lengan gaun dengan tetap
2
menjaga ketinggian setinggi bahu
Petugas yang tidak steril mengambil bagian dalam dari
gaun dan menarik ke belakang untuk merapikan dan
3
harus menutup seluruh bagian belakang pemakai, serta
mengikatkan tali gaun dengan rapi

Jumlah total skor (..........)


------------------------------ x 100 =
.................
12

3. Memakai sarung tangan untuk operasi (Gloving )


SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
Tangan berada di dalam gaun bedah saat menjumput
1
sarung tangan yang terlipat keluar
Dengan dibantu tangan sebelah yang masih berada di
2
dalam lengan gaun pakai sarung tangan yang satu
Dengan tangan yang sudah bersarung pakai sarung
3
tangan yang satunya lagi
Jumlah total skor (..........)
------------------------------ x 100 =
.................
12
4. Prosedur melepas gaun operasi
SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
1 Lepas tali gaun operasi bisa minta bantuan orang lain
2 Lepas gaun operasi dengan cara menarik ke arah depan
Lepas kedua lengan dan gulung gaun operasi dari daerah
tali ke arah daerah yang tidak menempel pada tubuh
3
kita, sehingga akan terjadi posisi dimana gaun yang
menempel pada tubuh kita berada di luar gulungan
4 Gulung gaun operasi dari daerah leher gaun ke bawah
Letakkan gaun ke dalam plastik / kantong khusus yang
5
telah disediakan
6 Lepas sarung tangan
Jumlah total skor (..........)
------------------------ x 100 = .................
24

5. Penampilan kerja dalam instrumentasis


SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
1 Menyiapkan alat secara lengkap
2 Memperhatikan keselamatan pasien
3 Memperhatikan privasi pasien
4 Aktif dalam mengatur posisi pasien
5 Cermat dalam memasang elektro cauter
6 Selalu menghitung instrumen sebelum operasi
7 Selalu menghitung instrumen intra operasi
8 Selalu menghitung instrumen pasca operasi
9 Mengelola sampah sesuai tempat dan kriteria sampah
Jumlah total skor (..........)
-------------------------- x 100 = ...............
36
Materi Inti. 01
Patient Safety
Pokok Bahasan 3: Implementasi Patient Safety di Kamar Bedah

PANDUAN ROLE PLAY

Tujuan:
Setelah mengikuti role play ini peserta mampu melakukan implementasi patient safety di
kamar bedah.

Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta ke dalam 3 kelompok @ 6 - 7 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan kasus dan peran yang telah disediakan
3. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk melakukan diskusi selama
15 menit sesuai dengan peran yang diterima.
4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kasus yang dilakukan secara berurutan, sehingga didapatkan 1 kali kesempatan
presentasi bagi tiap kelompok untuk 3 kasus dengan waktu masing-masing 15 menit, total
persentasi 45 menit.
5. Setelah selesai presentasi, masing masing kelompok diberi kesempatan untuk
menyampaikan pendapat mengenai kasus yang dipresentasikan sekitar 20 menit.
6. Pelatih memberikan klarifikasi sekitar 10 menit

Waktu : 2 Jpl x 45 menit = 90 menit


Materi Inti. 2
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Pokok Bahasan 2: Pengendalian Bahaya di Kamar Bedah

PANDUAN DEMONSTRASI

Tujuan:
Setelah mengikuti demonstrasi ini peserta mampu melakukan pengendalian bahaya di kamar
bedah.

Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta ke dalam 5 kelompok @ 4 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan peralatan yang telah dipersiapkan kepada masing- masing peserta
3. Pelatih melakukan peragaan tentang penggunaan Alat Pelindung Diri, dengan waktu 15
menit
4. Pelatih memberi kesempatan kepada setiap peserta kelompok untuk mempraktekkan
penggunaan Alat Pelindung Diri, dengan waktu 10 menit
5. Pelatih memberikan contoh kasus untuk masing masing kelompok, dan diperagakan oleh
tiap kelompok untuk 5 kasus dengan waktu masing-masing 10 menit, total presentasi 50
menit.
6. Setelah selesai, masing masing kelompok diberi kesempatan untuk menyampaikan
pendapat mengenai materi yang diperagakan sekitar 15 menit.
7. Pelatih memberikan klarifikasi sekitar 10 menit

Waktu : 2 Jpl x 45 menit = 90 menit

Kasus 1 : Tn A, diagnosa suspect TB paru, rencana tindakan biopsi Paru


Pilih Alat Pelindung Diri ( APD )yang wajib digunakan oleh petugas di Kamar
bedah untuk merawat pasien tersebut

Kasus 2 : Ny. S, diagnosa G1P0A0, hamil 34 minggu HIV, rencana tindakan Sectio Caesarea
Pilih APD yang tepat untuk digunakan oleh petugas di Kamar bedah untuk merawat
pasien tersebut

Kasus 3 : An. E, diagnosa fr. Mandibula, rencana tindakan rekonstruksi tulang wajah
Pilih APD yang tepat untuk digunakan oleh petugas di Kamar bedah untuk merawat
pasien tersebut

Kasus 4 : Ny. B, diagnosa Condiloma Accuminata, rencana tindakan Cauterisasi


Pilih APD yang tepat untuk digunakan oleh petugas di Kamar bedah untuk merawat
pasien tersebut

Kasus 5 : Tn. I, diagnosa Osteo Arthritis, rencana tindakan Total Hip Replacement
Pilih APD yang tepat untuk digunakan oleh petugas di Kamar bedah untuk merawat
pasien tersebut
Materi Inti. 03
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Pra Operasi di Kamar Bedah
Pokok Bahasan 3: Asuhan Keperawatan Pra Operatif

PANDUAN ROLE PLAY

Tujuan:
Setelah mengikuti role play ini, peserta mampu melakukan Asuhan Keperawatan Pra
Operatif

Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 (dua) kelompok, @ 10 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan roleplay kepada setiap peserta dalam kelompok
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk melakukan perannya @ 15 menit/
kelompok, meliputi:
a. Pengecekan persiapan pasien pra operasi di ruang rawat
b. Timbang terima pasien
c. Proses Sign In
Total waktu 30 menit
4. Pelatih mengamati setiap peserta dalam kelompok dengan menggunakan checklist yang
telah disiapkan.
5. Setelah 2 kelompok selesai melakukan simulasi, kelompok saling menilai proses role play,
waktu 10 menit
6. Pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu
sekitar 5 menit.

Waktu : 1 Jpl x 45 menit = 45 menit


3 Jpl x 60 menit = 180 menit
1. Proses Timbang Terima Pasien
SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
1 Memperkenalkan diri
2 Memperhatikan keselamatan pasien
3 Memperhatikan privasi pasien
4 Aktif dalam mengatur posisi pasien
5 Melakukan pengecekan administrasi Rekam Medik
6 Melakukan verifikasi identitas pasien
7 Melakukan verifikasi administrasi kepada pasien

Petunjuk Penilaian Observasi :


Skor 1 : Karena alpha langkah tidak dilakukan
Skor 2 : Langkah dilakukan tetapi masih salah
Skor 3 : Langkah dilakukan dengan benar tetapi belum luwes masih perlu banyak latihan
Skor 4 : Langkah dilakukan dengan luwes dan sempurna
Materi Inti. 03
Asuhan Keperawatan pada Pasien Pra Operasi di Kamar Bedah
Pokok Bahasan 2: Teknik sesuai Prinsip Aseptik

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan prinsip Aseptik dengan benar.

Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 4 (empat ) kelompok, @ 5 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan simulasi kepada setiap peserta dalam kelompok.
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk melakukan simulasi @ 20 menit/
kelompok, meliputi:
a. Gowning
b. Gloving
c. Drapping
4. Pelatih mengamati setiap peserta dalam kelompok dengan menggunakan checklist yang
telah disiapkan, peserta yang tidak melakukan simulasi menjadi observer .
5. Setelah semua peserta selesai melakukan simulasi dalam kelompok, pelatih memberikan
masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 10 menit.
6. Pelatih Melakukan evaluasi dan memberikan kesempatan peserta untuk melakukan
simulasi ulang pada peserta yang dianggap belum kompeten berdasarkan ceklist, waktu
sekitar 25 menit.

Waktu : 3 JPL (P) x 45 menit = 135 menit


15 JPL (PL) x 60 menit = 900 menit
2. Mengenakan gaun steril untuk operasi
SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
Ambil gaun bedah steril, dengan cara memegang
1 bagian lengan kanan dan kiri, angkat dengan
kedudukan tangan setinggi bahu
Masukkan tangan ke dalam lengan gaun dengan tetap
2
menjaga ketinggian setinggi bahu
Petugas yang tidak steril mengambil bagian dalam dari
gaun dan menarik ke belakang untuk merapikan dan
3
harus menutup seluruh bagian belakang pemakai, serta
mengikatkan tali gaun dengan rapi

Jumlah total skor (..........)


------------------------------ x 100 =
.................
12

3. Memakai sarung tangan untuk operasi


SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
Tangan berada di dalam gaun bedah saat menjumput
1
sarung tangan yang terlipat keluar
Dengan dibantu tangan sebelah yang masih berada di
2
dalam lengan gaun pakai sarung tangan yang satu
Dengan tangan yang sudah bersarung pakai sarung
3
tangan yang satunya lagi
Jumlah total skor (..........)
------------------------------ x 100 =
.................
12

Petunjuk Penilaian Observasi :


Skor 1 : Karena alpha langkah tidak dilakukan
Skor 2 : Langkah dilakukan tetapi masih salah
Skor 3 : Langkah dilakukan dengan benar tetapi belum luwes masih perlu banyak latihan
Skor 4 : Langkah dilakukan dengan luwes dan sempurna
Materi Inti. 04
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Intra Operasi
Pokok Bahasan 8: Asuhan Keperawatan Intra Operatif

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan Asuhan Keperawatan Intra
Operatif dengan benar.

Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 (dua) kelompok, @ 10 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan roleplay kepada setiap peserta dalam kelompok
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk melakukan perannya @ 15 menit/
kelompok, meliputi:
a. Proses Time Out
b. Proses Sign Out sebagian
Total waktu 30 menit
4. Pelatih mengamati setiap peserta dalam kelompok dengan menggunakan checklist yang
telah disiapkan.
5. Setelah 2 kelompok selesai melakukan simulasi, kelompok saling menilai proses role play,
waktu 10 menit
6. Pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu
sekitar 5 menit.

Waktu : 1 JPL (P) x 45 menit = 45 menit


150 JPL (PL) x 60 menit = 9000 menit

Melakukan Time out

Selama mendemostrasikan keterampilannya, apakah peserta melakukan Ketercapaian


No Keterampilan Ya Tidak
Dilakukan sebelum insisi operasi
1. Mempersilakan semua anggota tim untuk menyebutkan nama dan peran
masing-masing (operator, anesthesis, scrub, sirkuler, dll) *
2. Pastikan nama pasien, nama prosedur, dan area insisi yang akan dilakukan *
3. Pastikan antibiotic profilaksis perlu diberikan atau tidak *
4. Jika perlu, konfirmasi waktu pemberian *
5. Dokumentasikan pada lembar safety surgery dan lembar perawatan pasien *
6. Lakukan konfirmasi antisipasi kejadian kritis kepada operator dan anestesi*
7. Lakukan konfirmasi pada perawat scrub mengenai kesterilan alat yang
digunakan, jumlah bahan habis pakai, jumlah alat yang dipakai *
8. Dokumentasikan pada lembar safety surgery dan ceklist alat
9. Tampilkan hasil pemeriksaan imaging jika ada, pastikan benar identitas,
benar pemasangan tampilan *
10. Bubuhkan nama dan paraf pada lembar safety surgery *
Materi Inti. 04
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Intra Operasi
Pokok Bahasan 3: Ketrampilan Dasar Scrub Nurse

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan Asuhan Keperawatan Intra
Operatif dengan benar.

Petunjuk:
1. Pelatih membagi peserta menjadi 2 (dua) kelompok, @ 10 orang/ kelompok.
2. Pelatih membagikan panduan simulasi kepada setiap peserta dalam kelompok
3. Setiap peserta dalam kelompok diberi kesempatan untuk melakukan simulasi @ 15 menit/
orang, meliputi:
a. Scrubbing
b. Menata Instrumen
Total waktu 300 menit
4. Pelatih mengamati setiap peserta dalam kelompok dengan menggunakan checklist yang
telah disiapkan.
5. Setelah 2 kelompok selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau
klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 15 menit.

Waktu : 7 JPL (P) x 45 menit = 315 menit


150 JPL (PL) x 60 menit = 9000 menit
Checklist Scrubbing :
Petunjuk Penilaian Observasi :
Skor 1 : Karena alpha langkah tidak dilakukan
Skor 2 : Langkah dilakukan tetapi masih salah
Skor 3 : Langkah dilakukan dengan benar tetapi belum luwes masih perlu banyak latihan
Skor 4 : Langkah dilakukan dengan luwes dan sempurna

4. Prosedur cuci tangan prosedural


SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
Periksa tangan dalam kondisi tidak ada luka dan kuku tidak
1
panjang
2 Lepas semua perhiasan dan jam tangan
3 Lipat lengan baju 10 cm di atas siku
4 Buka kran air
Basahi tangan dan lengan s/d 5 cm diatas siku di bawah
5
air mengalir
Buka kemasan sikat, bersihkan kuku dg menggunakan
6 pembersih kuku dibawah air mengalir (dengan arah
menjauhi badan)
Tuangkan chlorheksidin gluconat 4% ke spon secukupnya
7
(5 ml)
Basahi spon dan remas-remas sampai berbusa, lumuri dan
8
gosok seluruh permukaan tangan sampai 5 cm di atas siku.
Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit
9
(dengan arah menjauhi badan).
Buang sikat & bilas dengan air mengalir sampai bersih
10
(spon tetap dipegang).
Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali
11
tangan sampai ¾ lengan (5 detik untuk 2 tangan)
Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri & kanan
(mulailah menggosok telapak tangan selama 15 detik,
punggung tangan 15 detik, kemudian seluruh jari 15 detik
12
secara berurutan. Setiap jari digosok seolah mempunyai 4
sisi) lalu buang spon kemudian dibilas dibawah air
mengalir sampai bersih.
Lumuri kembali dan gosok telapak tangan sampai
13 pergelangan tangan dg chlorheksidin glukonat 4%, lakukan
cuci tangan prosedural ( hand wash).
Bilas dengan air mengalir dari telapak tangan sampai ke
14
siku
Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai ke siku,
15
jangan dikibaskan.
16 Matikan keran air

Pertahankan posisi tangan agar telapak tangan sejajar


17
dengan bahu.
5. Penampilan kerja dalam instrumentasis
SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
1 Menyiapkan alat secara lengkap
2 Memperhatikan keselamatan pasien
3 Memperhatikan privasi pasien
4 Aktif dalam mengatur posisi pasien
5 Cermat dalam memasang elektro cauter
6 Selalu menghitung instrumen sebelum operasi
7 Selalu menghitung instrumen intra operasi
8 Selalu menghitung instrumen pasca operasi
9 Mengelola sampah sesuai tempat dan kriteria sampah
Jumlah total skor (..........)
-------------------------- x 100 = ...............
36

Petunjuk Penilaian Observasi :


Skor 1 : Karena alpha langkah tidak dilakukan
Skor 2 : Langkah dilakukan tetapi masih salah
Skor 3 : Langkah dilakukan dengan benar tetapi belum luwes masih perlu banyak latihan
Skor 4 : Langkah dilakukan dengan luwes dan sempurna
Materi Inti. 04
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Intra Operasi
Pokok Bahasan 5: Pengenalan Jarum dan Benang Bedah

PANDUAN DEMONSTRASI

Tujuan:
Setelah mengikuti demonstrasi ini, peserta mampu melakukan Asuhan Keperawatan Intra
Operatif dengan benar.

Petunjuk:
1. Pelatih mendemonstrasikan jenis jarum dan benang bedah, waktu 20 menit
2. Pelatih memberikan masing – masing peserta untuk maju dan melakukan perakitan antara
jarum dan benang bedah, waktu @5 menit / orang
Total waktu 100 menit
3. Pelatih mengamati setiap peserta
4. Setelah selesai melakukan demonstrasi , pelatih memberikan masukan atau klarifikasi
terhadap hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 15 menit.

Waktu : 4 JPL (P) x 45 menit = 135 menit


Materi Inti. 04
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Intra Operasi
Pokok Bahasan 4: Penggunaan Alat Elektromedik di Kamar Bedah

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan penggunaan alat elektromedik
dengan tepat

Petunjuk:
1. Pelatih melakukan simulasi tentang penggunaan alat elektromedik.
2. Pelatih meminta setiap peserta melakukan simulasi @ 10 menit/ orang, meliputi:
a. Menyalakan mesin ESU
b. Memasang netral elektrode
c. Memasang asesoris ESU
d. Seting daya yang akan digunakan
Total waktu 200 menit
3. Setelah selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 25 menit.

Waktu : 5 JPL (P) x 45 menit = 225 menit


150 JPL (PL) x 60 menit = 9000 menit
Materi Inti. 04
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Intra Operasi
Pokok Bahasan 7 : Handling instrumen tindakan bedah

PANDUAN DEMONSTRASI

Tujuan:
Setelah mengikuti demonstrasi ini, peserta mampu melakukan tindakan handling instrumen
dengan tepat

Petunjuk:
1. Pelatih melakukan peragaan persiapan alat dan proses instrumentasi operasi, waktu 10
menit
2. Pelatih meminta setiap peserta melakukan peragaan @ 10 menit/ orang, meliputi:
a. Persiapan instrumen operasi
b. Menata meja instrumen
c. Instrumentasi operasi
Total waktu 200 menit
3. Setelah selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 5 menit.

Waktu : 5 JPL (P) x 45 menit = 225 menit


150 JPL (PL) x 60 menit = 9000 menit
Materi Inti. 06
Pengelolaan Kamar Bedah
Pokok Bahasan 4: Pengelolaan sampah di Kamar Bedah

PANDUAN SIMULASI

Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan pengelolaan sampah di Kamar
Bedah

Petunjuk:
1. Pelatih memberikan arahan tentang cara mengelola sampah, waktu 10 menit
2. Pelatih meminta setiap peserta melakukan simulasi @ 5 menit/ orang, meliputi:
a. Memilah jenis sampah
b. Membedakan warna kantung sampah
c. Mengelola limbah benda tajam
Total waktu 100 menit
3. Setelah selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 25 menit.

Waktu : 3 JPL (P) x 45 menit = 135 menit


Materi Inti. 06
Pengelolaan Kamar Bedah
Pokok Bahasan 3: Pengelolaan alat Instrumen Operasi

PANDUAN DEMONSTRASI

Tujuan:
Setelah mengikuti simulasi ini, peserta mampu melakukan pengelolaan alat instrumen operasi
di Kamar Bedah

Petunjuk:
1. Pelatih melakukan demonstrasi tentang cara mengelola instrumen post operasi, waktu 10
menit
2. Pelatih meminta setiap peserta melakukan demonstrasi @ 8 menit/ orang, meliputi:
a. Dekontaminasi instrumen operasi
b. Washing instrumen operasi
c. Packing instrumen operasi
Total waktu 160 menit
3. Setelah selesai melakukan simulasi, pelatih memberikan masukan atau klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang sesuai, waktu sekitar 10 menit.

Waktu : 4 JPL (P) x 45 menit = 180 menit


Petunjuk Penilaian Observasi :
Skor 1 : Karena alpha langkah tidak dilakukan
Skor 2 : Langkah dilakukan tetapi masih salah
Skor 3 : Langkah dilakukan dengan benar tetapi belum luwes masih perlu banyak latihan
Skor 4 : Langkah dilakukan dengan luwes dan sempurna

6. Prosedur cuci tangan prosedural


SKOR
No Standar / Prosedur
1 2 3 4
Lepas semua perhiasan, termasuk cincin dan jam tangan.
1
Keringkan tangan dengan handuk / tissue / hand dryer
2 Basahi tangan dengan air yang mengalir
3 Lumuri tangan dengan sabun antiseptik, pada telapak tangan
4 Gosok punggung tangan dan sela jari dengan 4 hitungan
Gosok telapak tangan dan sela jari pada telapak tangan dengan
5
4 hitungan
6 Gerakkan mengunci semua jari dengan 4 hitungan
Gerakkan memutar pada ibu jari dan menyapu punggung
tangan dengan 4 hitungan
Gossok telapak tangan dengan gerakan ujung jari memutar 4
7
hitungan
8 Bilas seluruhnya dengan air yang mengalir
9 Tutup kran air
10 Keringkan tangan dengan handuk / tissue
Jumlah total skor (..........)
------------------------------ x 100 = .................
40
\

lJampiran; Form Evaluasi Penyelenggaraan


Evaluasl Penyelenggaraan
PEIATIHAT,J:
Diklat RSUP Dr, Kariadi
Tanggal :

Hasll Evaluasl Terhadap Penyelenggara Pelatihan

KOMPONEN
Pengalaman belaiar dalam petatihan

penyelenggaraan proses belaiar


mengaiar
Kenyarnanarr ruang belalar
alat bantu pelatihan di

Penyediaari dan f,elayanan bahen


b€lajar ( seponi pengadaarr, bahan

dan kebersihan karnar

pelayanan akomodasi

dsn pelayanan konsumsi

' a5 -. $$ ; laur;;A:Sm i- 85 ; baix, 86 ko elelq


Komentar & Saran Terhadap :

1. FASILITATOR :

2, PENY'ELENGGARF,AN/PELAYANAN PANII IA

3, MOT:

Hal-hal dirasakan membantu maupun m ambat dllam kegiatan pelatihan ini


YANG T'IRASAKAN MEIIT BANil VANG DinAsAKAN
DALAM PEI.ATIHAN INI MENGHAMBAT DALAM
PELATIHAN INI

MATERI YANG RELEVAN DAI.AM MATERIYANG KUEMIG


R ELE\/AN DAI-AM PEL.ATIHAN
PENILAIAN TERHADAP FASILITATOR / PELATIH
Nama Diklat
Nama Fasilitator
Materi
Hari/Tanggal
Waktu/Jam

KOMPONEN
NILAI
45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
a. Penguasaan Materi
b. Ketepatan Waktu
c. Sistematika Penyajian
d. Penggunaan Metode dan Alat Bantu Diklat
e. Empati, Gaya da;r Sikap terhadap Peserta
f. Penggunaan Bahasa dan Volume Suara
g. Pemberian Motivasi Belajar kepada Peserta
h, Pgncapaian TIU
Kesempafain Tanya Jawab
j Kemampuan Menyajikan
k. Kerapihan Pakaian
I Kerjasama antar Tim Pengajar

Saran

PENILAIAN TERHAD/\P FASILITATOR / PELATIH


Nama Diklat
Nama Fasilitator
Materi
Hariffanggal
Waktu/Janr

KOMPONEN NILAI
4 si
--j--
50
so_i_ur[l_Q]re]_8ol_!"1reo
Penguasaan Materi
Ketepatan Waktu
Sistematika Penyajian
Penggunaan Metode dan Alat Bantu Diklal
ErRpati, Gaya dan Sikap terhadap Peserta
Penggunaan Bahasa dan Volume Suara
Pemberian Motivasi Belajar kepada Peserta
Pencapaian TltJ
Kesempatan Tanya Jawab
Kemampuan Menyajikan
Kerapihan Pakaian
Kerjasama antar Tim Pengajar
Keterangan : 45 - 55 : kurang, 56 - 75..sedang, 76 - 85 : baik, 86 ke atas sangat baik
Saran :

Anda mungkin juga menyukai