ASUHAN
KEPERAWATAN
(3S – SDKI, SLKI, SIKI)
Ns. Rino Cahyono Simbolon, S.Kep.,
M.Kep.,PhD**.
DEWAN PENGURUS PUSAT
PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA
Acknowledgment
POKOK
BAHASAN
• Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(SDKI)
• Standar Luaran Keperawatan Indonesia
(SLKI)
• Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI)
STANDAR DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
INDONESIA (SDKI)
Standar Kompetensi
- Pendidikan: Vokasi, Ners
Generalis, Ners Spesialis, Ners
Subspesialis
- Kekhususan: Medikal Bedah,
Standar
Gadar, Kamar Bedah, Kritis, Asuhan
Jiwa, Maternitas, dll. Keperawatan
- Diagnosis
- Intervensi
SK - Luaran
Undang Undang Kep.
No. 38 Tahun 2014
(outcome)
P
Standar
P Profesi SKP
N
SAK
Standar Kinerja Profesional
I - Penjaminan Mutu
- Pendidikan
- Riset
- Etika
- Penilaian Kerja
UU No. 44 Tahun 2009 tentang RS Pasal 13
Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit harus bekerja sesuai
dengan standar profesi, standar pelayanan Rumah Sakit, standar prosedur
operasional yang berlaku, etika profesi, menghormati hak pasien dan
mengutamakan keselamatan pasien
Perawat merupakan
‘Penegak Diagnosis’
TUJUAN PENYUSUNAN SDKI
(1)
Bagi Pelayanan Keperawatan
Diagnosis Keperawatan
merupakan bagian vital dalam
Implemen-
menentukan asuhan keperawatan tasi
yang sesuai untuk membantu
klien mencapai kesehatan yang
optimal
International Classification for Nursing
Practice – Diagnosis Classification
Terminologie
Nursing Diagnostic
System of the Centre Omaha
CCC North
s for Nursing
Development and
System
American
Nursing
Research Diagnosis
Association
ZEFP
Nursing NANDA
Diagnosis
Home Health
Care
ICF HHCC Classificatio
International
n
Classification of SNOMED
Functioning, Disability CT
and Health
Systematized Nomenclature of
Medicine Clinical Terms
STANDARDIZED NURSING LANGUAGES
(SNLS) TERMINOLOGY
DEVELOPMENT TIMELINE
PROSES KEPERAWATAN
DAN STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
SLKI
Implementasi Perencanaan
SIKI
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosis Luaran
(SDKI) (SLKI)
Intervensi
(SIKI)
3S
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi SDKI-SLKI-SIKI
149 Diagnosis
• Memuat
Keperawatan yang
disusun dari berbagai sumber rujukan
berupa textbook, standar diagnosis
dari lembaga/Negara lain dan jurnal-
jurnal ilmiah dan telah ditelaah oleh
para praktisi dan akademisi
keperawatan.
• Struktur Buku SDKI:
• Sambutan-sambutan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Bab I Pendahuluan
• Bab II Ketentuan Umum
• Bab III Ketentuan Khusus
• Bab IV Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia
• Proses Penyusunan SDKI
BUKU SDKI • Tim Penyusun dan Tim Kontributor
• Daftar Pustaka
Level 1 LEVEL OF
Reviu
Sistematik
Level 2
Studi Kohort
EVIDENCE
Level 3
Studi Kasus-Kontrol
Level 4
Studi Kasus
Level 5
Opini Ahli
Diadaptasi dari:
Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International Classification of
Nursing Practice – Diagnosis Classification (ICNP, 2015)
PROSES DIAGNOSTIK
(DIAGNOSTIC PROCESS)
1 Analisis Data
• Bandingkan data dengan nilai normal
• Kelompokkan data
Diadaptasi dari:
Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); Ackley, Ladwig & Makic (2017);
Berman, Snyder & Frandsen (2015); Potter & Perry (2013)
PROSES DIAGNOSTIK
(LANJUTAN…)
Data dikelompokkan berdasarkan kategori/subkategori
Diagnosis Keperawatan
Aktivitas dan
Istirahat Diadaptasi dari:
Neurosensori Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International
Classification of Nursing Practice – Diagnosis Classification (Wake,1994);
Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of Nursing Diagnosis
Reproduksi dan
(Doenges et al, 2013).
Seksualitas
PROSES DIAGNOSTIK (LANJUTAN…)
1
Analisis Data
2 Identifikasi
Masalah
3 Perumusan
Diagnosis
KOMPONEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INDIKATOR
DIAGNOSTIK
Pada diagnosis aktual
dan promkes
1) Bio-fisio-psikologis
2) Efek terapi/Tindakan
3) Situasional
4) Maturasional Indikator
Diagnostik
KOMPONEN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
INDIKATOR DIAGNOSTIK
TANDA DAN
GEJALA
• Ditemukan sebanyak
Mayor 80-100% untuk
validasi diagnosis
MASALAH / LABEL
DIAGNOSIS
Fokus Diagnosis
Deskriptor
Label/Masalah
Definisi
Peyebab
Label/Masalah
Definisi
Faktor Risiko
Label/Masalah
Definisi
SLKI
Implementasi Perencanaan
SIKI
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosis Luaran
(SDKI) (SLKI)
Intervensi
(SIKI)
3S
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi SDKI-SLKI-SIKI
DEFINIS
I
Luaran (Outcome) Keperawatan
• Aspek-aspek yang dapat diobservasi dan diukur meliputi
kondisi, perilaku, atau persepsi pasien, keluarga atau
komunitas sebagai respons terhadap intervensi
keperawatan. Luaran keperawatan menunjukkan status
diagnosis keperawatan setelah dilakukan intervensi
keperawatan (Germini et al, 2010; ICNP, 2015).
• Hasil akhir intervensi keperawatan yang terdiri atas
indikator-indikator atau kriteria-kriteria hasil pemulihan
masalah (ICN, 2009).
TUJUAN PENYUSUNAN
SLKI
• Menjadi acuan penentuan luaran (outcome) keperawatan
• Mengarahkan intervensi keperawatan
• Meningkatkan efektivitas asuhan keperawatan
• Mengukur pencapaian level keberhasilan intervensi
keperawatan
• Meningkatkan mutu asuhan keperawatan
PENETAPAN LUARAN KEPERAWATAN
Penetapan luaran memenuhi prinsip SMART
• Measurable distandarisasi
A • Timed
perawat
Diadaptasi dari:
Ackley et al (2017), Berman et al (2015), Doenges et al (2013), Potter & Perry
(2013),
JENIS LUARAN KEPERAWATAN
Luaran
Positif
Luaran
Keperawatan
Luaran
Negatif
JENIS LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)
Ekspektasi
• Penilaian terhadap hasil yang diharapkan
• Meningkat, Menurun atau Membaik
Kriteria Hasil
• Karakteristik pasien yang dapat diamati atau diukur
• Dijadikan sebagai dasar untuk menilai pencapaian hasil intervensi
• Menggunakan skor (1 s.d 5) pada pendokumentasian computer-based
SISTEM
KLASIFIKASI
• Mengikuti klasifikasi diagnosis keperawatan
• International Classification of Nursing Practice
– Diagnosis Classification (Wake, 1994)
• Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division
of Nursing Diagnosis (Doenges et al, 2013)
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN (LANJUTAN)
EKSPEKTASI LUARAN
No KEPERAWATAN Definisi
Ekspektasi Contoh Luaran
1 Meningkat Bertambah baik dalam ukuran, Bersihan Jalan Napas
jumlah maupun derajat atau Curah Jantung
tingkatan Perawatan Diri
Sirkulasi Spontan
Status Kenyamanan
2 Menurun Berkurang baik dalam ukuran, Tingkat Keletihan
jumlah maupun derajat atau Tingkat Ansietas
tingkatan Tingkat Berduka
Tingkat Perdarahan
3 Membaik Menimbulkan efek yang lebih baik, Eliminasi Fekal
adekuat, atau efektif. Fungsi Seksual
Identitas Diri
Penampiran Peran
Proses Pengasuhan
KOMPONEN LUARAN KEPERAWATAN
(LANJUTAN)
VARIASI PENGGUNAKAN SKALA LIKERT (1 –
5) KRITERIA HASIL LUARAN KEPERAWATAN
1 2 3 4 5
Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
Menurun Meningkat
1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
PENERAPAN LUARAN
KEPERAWATAN
Metode Dokumentasi Manual/Tertulis
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ………….,
maka [Label] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
- Kriteria 1 (hasil)
- Kriteria 2 (hasil)
- Kriteria 3 (hasil)
- dst
Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Bersihan Jalan
Napas
Meningkat, dengan kriteria hasil:
• Batuk efektif meningkat
• Produksi sputum menurun
• Mengi menurun
• Frekuensi napas 12 -20 kali/menit
PENERAPAN LUARAN
KEPERAWATAN (LANJUTAN)
Metode Dokumentasi Berbasis Komputer
Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama ………….,
maka [Label] [Ekspektasi] dengan kriteria hasil:
- Kriteria 1 (skor)
- Kriteria 2 (skor)
- Kriteria 3 (skor)
- dst
Contoh:
Setelah dilakukan intervensi selama 3 jam, maka Bersihan Jalan
Napas
•Meningkat,
Batuk efektif
dengan kriteria5hasil:
• Produksi sputum 5
• Mengi 5
• Frekuensi napas 5
C ONTOH LUARAN
SLKI
Nomor Kode
Panggil
Label Luaran
Definisi Luaran
Ekspektasi
Luaran
Kriteria Hasil
dan Skor
TAUTAN SDKI -
SLKI
• Tautan (linkage) merupakan suatu hubungan antara
dua elemen atau konsep, yakni SDKI dan SLKI.
• Tautan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
penilaian klinis (clinical judgement) perawat.
• Pemilihan luaran keperawatan tetap harus didasarkan pada
penilaian klinis dengan mempertimbangkan kekhasan
kondisi pasien, keluarga, kelompok atau komunitas
• Satu diagnosis dapat memiliki lebih dari satu luaran,
jika diperlukan
C ONTOH TAUTAN SDKI - SLKI
(LANJUTAN)
STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN
INDONESIA (SIKI)
PROSES KEPERAWATAN DAN
STANDAR ASUHAN
KEPERAWATAN
Pengkajian
SLKI
Implementasi Perencanaan
SIKI
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN
DPP PPNI
Tanda & Gejala
Kriteria Hasil
Faktor Risiko
Diagnosis Luaran
(SDKI) (SLKI)
Intervensi
(SIKI)
3S
Observasi
Terapeutik
Edukasi
Kolaborasi SDKI-SLKI-SIKI
MENGAPA PERLU DISTANDARISASI?
• Panduan penyusunan intervensi keperawatan
• Penyeragaman istilah / penyebutan intervensi keperawatan
• Perluasan (ekspansi) ilmu keperawatan
• Pengembangan sistem informasi
• Pembelajaran decision making bagi peserta didik keperawatan
• Penentuan biaya pelayanan kepada perawat
• Pengkomunikasian keperawatan intraprofesi dan interprofesi
kesehatan
KEUNGGULAN YANG HARUS
DIMILIKI STANDAR INTERVENSI
KEPERAWATAN
• Komprehensif
• Area generalis dan spesialis
• Fisiologis dan psikososial
• Kuratif, preventif dan promotif
• Individu, keluarga, komunitas
• Direct care dan indirect care
• Independent dan collaborative
• Berbasis riset
• Mudah digunakan (easy to use)
• Menggunakan istilah klinis yang jelas
• Dapat dikaitkan dengan diagnosis & outcome keperawatan
Direct
RENTANG INTERVENSI
KEPERAWATAN
Nurse-
initiated Intervensi Indirect
Healthcare
-initiated
RENTANG INTERVENSI KEPERAWATAN
(LANJUTAN)
Aktivitas dan
Istirahat Diadaptasi dari:
Neurosensori Standar Praktik Keperawatan Indonesia (PPNI, 2005); International
Classification of Nursing Practice – Diagnosis Classification (Wake,1994);
Doenges & Moorhouse’s Diagnostic Division of Nursing Diagnosis
Reproduksi dan
(Doenges et al, 2013).
Seksualitas
SISTEM KLASIFIKASI (LANJUTAN)
5 KATEGORI
1. Fisiologis
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi fisik dan regulasi
homeostatik
2. Psikologis
• Intervensi keperawatan untuk mendukung fungsi mental, proses
mental dan perilaku.
3. Perilaku
• Intervensi Keperawatan untuk mendukung perubahan perilaku atau
gaya hidup
4. Relasional
• Intervensi keperawatan untuk mendukung hubungan interpersonal
atau interaksi sosial
5. Lingkungan
• Intervensi keperawatan untuk mendukung keamanan lingkungan dan
menurunkan risiko gangguan kesehatan
SISTEM KLASIFIKASI
(LANJUTAN)
14 SUBKATEGORI
1. Respirasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pernapasan dan oksigenasi
2. Sirkulasi
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi jantung dan pembuluh darah
14 SUBKATEGORI (LANJUTAN)
8. Nyeri dan Kenyamanan
• Kelompok intervensi yang memulihkan nyeri dan kenyamanan
9. Integritas Ego
• Kelompok intervensi yang memulihkan kesejahteraan dengan diri sendiri secara
emosional
10. Pertumbuhan dan Perkembangan
• Kelompok intervensi yang memulihkan fungsi pertumbuhan dan perkembangan
MENGAPA PERLU
DIKLASIFIKASI?
1. Memudahkan penelusuran intervensi keperawatan
2. Memudahkan untuk memahami beraneka ragam intervensi
keperawatan yang sesuai dengan area praktik dan/atau cabang
disiplin ilmu.
3. Memudahkan pengkodean (coding) untuk penggunaan
berbasis komputer (computer-based)
KOMPONEN INTERVENSI KEPERAWATAN
Label
• Nama dari intervensi yang merupakan kata kunci
untuk memperoleh informasi tentang intervensi
tersebut
Definisi
• Makna dari label intervensi berupa perilaku yang
dilakukan oleh perawat
Tindakan
• Rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh perawat
untuk mengimplementasikan intervensi keperawatan
INTERVENSI DAN TINDAKAN?
INTERVENSI KEPERAWATAN
• Segala treatment yang dikerjakan oleh perawat yang
didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis untuk
mencapai luaran (outcome)
TINDAKAN KEPERAWATAN
• Perilaku spesifik yang dikerjakan oleh perawat untuk
mengimplementasikan intervensi
JENIS TINDAKAN KEPERAWATAN
OBSERVASI
1 • Mengumpulkan data status kesehatan pasien
TERAPEUTIK
2 • Memulihkan status kesehatan atau mencegah perburukan masalah
EDUKASI
3 • Meningkatkan pengetahuan/kemampuan merawat diri
KOLABORASI
4 • Bekerjasama dengan perawat atau tenaga kesehatan lainnya
Label Intervensi
Definisi Intervensi
Tindakan (Activity)
Referensi
TAUTAN
• Tautan (linkage) merupakan suatu (LINKAGE)
hubungan antara dua
elemen/konsep, yakni SDKI dan SIKI
• Membantu menentukan intervensi keperawatan setelah
menegakkan diagnosis keperawatan
• Tautan ini bukan untuk menggantikan clinical
judgement perawat
• Pemilihan intervensi keperawatan tetap didasarkan pada
clinical judgement dengan mempertimbangkan kekhasan
kondisi pasien, keluarga, kelompok atau komunitas
KARAKTERISTIK
TAUTAN
• Bersifat komprehensif, satu diagnosis keperawatan
bertaut dengan multi-intervensi.
• Tidak bersifat preskriptif, namun lebih bersifat
rekomendasi
• Tautan ini memberikan gambaran tentang kemungkinan-
kemungkinan intervensi yang dapat dijalankan untuk
mengatasi diagnosis keperawatan.
• Memiliki tingkatan (level) yang berbeda dalam mengatasi
suatu diagnosis, intervensi utama dan intervensi
penunjang
• Tautan dapat dilakukan 3 hal (addition, deletation,
modification) berdasarkan kondisi pasien
CONTOH TAUTAN SDKI-
SIKI
LEVEL
INTERVENSI
• Level Satu
1 • Intervensi Utama
• Level Dua
• Intervensi Pendukung
2
LEVEL TAUTAN
(LANJUTAN)