TINDAKAN KEPERAWATAN
▪ Korban tidur terlentang pada posisi supine, penolong berlutut di sisi kanan korban
▪ Tangan kanan korban diluruskan di sisi kepala korban.
▪ Tangan kiri korban ditekuk menyilang dada hingga posisi telapak tangan berada
dibahu kanan korban.
▪ Lutut kaki kiri korban ditekuk ke kanan
▪ Posisi tangan kiri penolong di bahu kiri korban, tangan kanan penolong di lipatan
lutut kiri korban
▪ Tarik korban dengan kedua tangan bersamaan ke kanan
hingga korban miring kanan (90 derajat) tahan badan korban
dengan kedua kaki penolong agar korban tidak terguling.
▪ Secara pelan-pelan miringkan lagi tubuh korban (disangga oleh
kedua paha penolong) hingga korban berada pada posisi miring.
▪ Cek kembali nadi karotis dan pernafasan korban, jika masih
ada baru korban bisa ditinggalkan
▪ Evaluasi kembali nadi dan pernafasan korban hingga petugas
ambulans datang.
TINDAKAN BHD
TAHAP KERJA:
1. Pasien diatur dalam posisi telentang diatas bidang datar keras
2. Respon Pasien diperiksa dengan rangsang suara dan nyeri
3. Call for help dilakukan jika Pasien tidak berespon
4. Nafas dan Nadi diperiksa bersamaan tidak lebih dari 10 detik jika pasien tidak
berespon
5. Jika NADI dan Nafas tidak ada lakukan RJP Teknik kombinasi 30 : 2 diberikan
dengan teknik dan irama yang benar. 30 Compresi dan 2 Ventilasi
6. Jika NADI Ada dan Nafas tidak ada maka lakukan Rescue Breating diberikan
dengan frekuensi 20x dalam 2 menit (setiap 6 detik).
7. Penilaian dilakukan secara periodik terhadap ada tidaknya nadi dan napas
spontan
8. Pasien diatur dalam posisi miring mantap ketika napas spontan dan nadi telah
kembali ada/positif
ALUR TINDAKAN
BANTUAN HIDUP DASAR AWAM
1. Lakukan penilaian kesadaran pasien
2. Cari BANTUAN
3. Cek denyut arteri karotis – setidaknya lima detik dan tidak lebih dari 10 detik
4. RJP : tekan kuat dan cepat. Mulai dengan kompresi dada sebelum pemberian nafas buatan
5. Amati pengembangan dinding dada saat pemberian bantuan nafas -- hindari pemberian
nafas buatan berlebihan. Diberikan 10-12 nafas buatan pada setiap menit, dengan lama
maksimal 1 detik pada setiap nafas buatan
6. Rasio 30 kompresi : 2 nafas buatan
7. Cek denyut nadi setiap 5 kali siklus ( 30 : 2)
8. Jika Pasien Stabil Maka lakukan Miring Mantap ( Recovery Position)
ALUR TINDAKAN
BANTUAN HIDUP DASAR AWAM TERLATIH
1. Lakukan penilaian kesadaran pasien .
2. Aktifkan Kode Biru, cari BANTUAN
3. Minta alat defibrillator → automatic external defibrillator (AED).
4. Cek denyut arteri karotis – setidaknya lima detik dan tidak lebih dari 10 detik
5. RJP : tekan kuat dan cepat. Mulai dengan kompresi dada sebelum pemberian nafas buatan
6. Amati pengembangan dinding dada saat pemberian bantuan nafas -- hindari pemberian nafas buatan
berlebihan. Diberikan 10-12 nafas buatan pada setiap menit, dengan lama maksimal 1 detik pada
setiap nafas buatan
7. Rasio 30 kompresi : 2 nafas buatan
8. Cek denyut nadi setiap 5 kali siklus ( 30 : 2)
9. Setelah AED ada di tempat, cek irama, dan ikuti petunjuk AED
KEUNTUNGAN “HANDS ONLY CPR”
www.emssafetyservices.com
Pemijatan
www.emssafetyservices.com
Posisi siku
www.emssafetyservices.com
Tumpuan
www.emssafetyservices.com
Recoil
www.emssafetyservices.com
Kedalaman
www.emssafetyservices.com
Kecepatan
www.emssafetyservices.com
Interupsi
www.emssafetyservices.com
CONCLUSION
▪ Anda bisa melakukan bantuan
hidup dasar untuk menyelamatkan
jiwa → lakukan “Hands only CPR”
▪ Pastikan keadaan aman buat anda
dan korban sebelum memberikan
bantuan