Anda di halaman 1dari 39

KETERAMPILAN DASAR

TINDAKAN KEPERAWATAN

BANTUAN HIDUP DASAR


ruangbelajarzainal@gmail.com
Zainal Abidinsah
@2022
PENGERTIAN BHD / BLS

▪ Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah


serangkaian usaha awal untuk mengembalikan
fungsi pernafasan dan atau sirkulasi pada
seseorang yang mengalami henti nafas dan
atau henti jantung (Cardiacarrest).
▪ Pertolongan pertama yang dilakukan pada
korban henti jantung atau henti napas
sebelum ditangani oleh tenaga medis atau
rumah sakit.
TUJUAN PEMBERIAN BHD

▪ Mencegah pernapasan dan


sirkulasi darah berhenti
▪ Memberikan bantuan dari luar
terhadap sirkulasi darah dan
pernapasan korban henti
jantung atau henti napas
melalui Resusitasi Jantung
Paru (RJP).
MENGAPAHARUS
DILAKUKAN BHD ?
HENTI JANTUNG

dapat terjadi kapan Saja,


Terkena pada siapa Saja,
pada situasi Apa Saja.
AKIBAT HENTI JANTUNG

Keterlambatan Kemungkinan Berhasil


1 menit 98 dari 100
4 menit 50 dari 100
10 menit 1 dari 100
KONDISI/ WAKTU KRITIS

Clinical Death (Kematian Klinis)


•Tidak ada Nafas dan Nadi

Brain Damage (Kerusakan otak)


•Setelah 4 - 6 menit

Biological Death (Kematian Biologis)


Golden Periode •Setelah 10 menit
Apa Yang Harus Dilakukan Ketika
HENTI JANTUNG ??
▪ Kematian klinis terjadi pada penderita henti napas dan henti jantung.
▪ * Bila penderita henti napas, belum tentu henti jantung
* Penderita henti jantung akan otomatis mengalami henti napas

▪ Resusitasi Jantung dan Paru


Resusitasi Jantung Paru (RJP)

Resusitasi Jantung Paru


(RJP) merupakan upaya untuk
mengembalikan fungsi jantung
dan fungsi paru-paru yang
berhenti bekerja.

Tujuan ➔ untuk memberikan


suplai oksigen ke otak, jantung
& organ vital lainnya.
LANGKAH- LANGKAH MELAKUKAN
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
Pastikan 3A

Aman Diri Aman Aman


(APD) Lingkungan Pasien
Cek Respon Pasien

Cek respon pasien :


Guncang bahu korban
“Pak, Pak / Bu, Bu! Apakah anda baik- baik saja?
Bila pasien tidak ada respon:
1. Minta bantuan (SPGDT)
2. Menghubungi Code Blue (Jika Di RS)
Cek Nadi Dan Napas
Cek Nadi Karotis dan Pernafasan <10 detik
Look, Listen, Feel

Nadi tidak teraba, penolong awam harus


memulai RJP dengan kompresi dada.

Jika nadi teraba, tetapi nafas tidak ada,


maka berikan nafas 5-6 detik sampai
terlihat pengembangan dada.
BILA NADI TIDAK ADA
DAN NAPAS TIDAK ADA Lakukan kompresi dada dan bantuan
pernapasan Dengan perbandingan
HENTI JANTUNG
30x kompresi : 2x ventilasi
Dilakukan sampai ada respon atau sampai
codeblue atau bantuan datang
HIGH QUALITY
CARDIOPULMONARY RESUSCITATION

1. Kompresi harus dilakukan paling 5. Minimalisasi interupsi, paling lama 10


lama 10 detik sejak henti jantung detik
2. Jumlah kompresi dada luar 6. Kompresi dada harus dilakukan
setidaknya 100 kali/menit terlebih dahulu sebelum pemberian
bantuan nafas, dimulai sebanyak 30
3. Kedalaman Kompresi setidaknya 5 kompresi.
cm pada orang dewasa dan 4 cm
pada bayi 7. Ketika memberikan nafas buatan,
efektifitasnya dilihat dari kembangan
4. Dinding dada harus recoil sempura dinding dada
pada setiap kompresi
8. Pemberian ventilasi buatan yang
berlebihan harus dihindari.
Teknik Kompresi Dada
Tekhnik Kompresi Pada Anak
Resusitasi Jantung Paru
(RJP)
ALGORITMA PENANGANAN BHD
KAPAN RJP DIHENTIKAN ??

▪Terdapat nadi dan nafas


▪Tim bantuan BHL datang
▪Penolong kelelahan atau lingkungan berbahaya
▪Terdapat tanda-tanda klinis/kematian pada pasien
RECOVERY POSITION
(POSISI MIRING MANTAP)

▪ Suatu posisi yang diberikan kepada korban/pasien yang tidak sadar


namun terdapat nadi dan pernafasan spontan.
▪ Posisi ini bermanfaat menjaga agar jalan nafas tetap terbuka dan
mengurangi risiko sumbatan jalan nafas dan aspirasi.
▪ Posisi ini dilakukan setelah anda memberikan CPR/RJP dan hasil
pemeriksaan korban sudah terdapat denyut jantung (sirkulasi), airway
dan breathing baik.
▪ Posisi ini dilakukan pada pre hospital (di lapangan) yang bersifat
sementara hingga bantuan medis/petugas ambulans datang untuk
memberikan pertolongan lebih lanjut.
Bila penderita mulai bernafas normal,
Letakkan penderita pada posisi miring mantap
(Recovery Position)
Prosedur posisi miring mantap :

▪ Korban tidur terlentang pada posisi supine, penolong berlutut di sisi kanan korban
▪ Tangan kanan korban diluruskan di sisi kepala korban.
▪ Tangan kiri korban ditekuk menyilang dada hingga posisi telapak tangan berada
dibahu kanan korban.
▪ Lutut kaki kiri korban ditekuk ke kanan
▪ Posisi tangan kiri penolong di bahu kiri korban, tangan kanan penolong di lipatan
lutut kiri korban
▪ Tarik korban dengan kedua tangan bersamaan ke kanan
hingga korban miring kanan (90 derajat) tahan badan korban
dengan kedua kaki penolong agar korban tidak terguling.
▪ Secara pelan-pelan miringkan lagi tubuh korban (disangga oleh
kedua paha penolong) hingga korban berada pada posisi miring.
▪ Cek kembali nadi karotis dan pernafasan korban, jika masih
ada baru korban bisa ditinggalkan
▪ Evaluasi kembali nadi dan pernafasan korban hingga petugas
ambulans datang.
TINDAKAN BHD
TAHAP KERJA:
1. Pasien diatur dalam posisi telentang diatas bidang datar keras
2. Respon Pasien diperiksa dengan rangsang suara dan nyeri
3. Call for help dilakukan jika Pasien tidak berespon
4. Nafas dan Nadi diperiksa bersamaan tidak lebih dari 10 detik jika pasien tidak
berespon
5. Jika NADI dan Nafas tidak ada lakukan RJP Teknik kombinasi 30 : 2 diberikan
dengan teknik dan irama yang benar. 30 Compresi dan 2 Ventilasi
6. Jika NADI Ada dan Nafas tidak ada maka lakukan Rescue Breating diberikan
dengan frekuensi 20x dalam 2 menit (setiap 6 detik).
7. Penilaian dilakukan secara periodik terhadap ada tidaknya nadi dan napas
spontan
8. Pasien diatur dalam posisi miring mantap ketika napas spontan dan nadi telah
kembali ada/positif
ALUR TINDAKAN
BANTUAN HIDUP DASAR AWAM
1. Lakukan penilaian kesadaran pasien
2. Cari BANTUAN
3. Cek denyut arteri karotis – setidaknya lima detik dan tidak lebih dari 10 detik
4. RJP : tekan kuat dan cepat. Mulai dengan kompresi dada sebelum pemberian nafas buatan
5. Amati pengembangan dinding dada saat pemberian bantuan nafas -- hindari pemberian
nafas buatan berlebihan. Diberikan 10-12 nafas buatan pada setiap menit, dengan lama
maksimal 1 detik pada setiap nafas buatan
6. Rasio 30 kompresi : 2 nafas buatan
7. Cek denyut nadi setiap 5 kali siklus ( 30 : 2)
8. Jika Pasien Stabil Maka lakukan Miring Mantap ( Recovery Position)
ALUR TINDAKAN
BANTUAN HIDUP DASAR AWAM TERLATIH
1. Lakukan penilaian kesadaran pasien .
2. Aktifkan Kode Biru, cari BANTUAN
3. Minta alat defibrillator → automatic external defibrillator (AED).
4. Cek denyut arteri karotis – setidaknya lima detik dan tidak lebih dari 10 detik
5. RJP : tekan kuat dan cepat. Mulai dengan kompresi dada sebelum pemberian nafas buatan
6. Amati pengembangan dinding dada saat pemberian bantuan nafas -- hindari pemberian nafas buatan
berlebihan. Diberikan 10-12 nafas buatan pada setiap menit, dengan lama maksimal 1 detik pada
setiap nafas buatan
7. Rasio 30 kompresi : 2 nafas buatan
8. Cek denyut nadi setiap 5 kali siklus ( 30 : 2)
9. Setelah AED ada di tempat, cek irama, dan ikuti petunjuk AED
KEUNTUNGAN “HANDS ONLY CPR”

1. ANDA TIDAK PANIK


2. MUDAH DILAKUKAN, ANDA DAPAT
MENOLONG NYAWA SESEORANG
3. DAPAT DIAJARKAN PADA SIAPA SAJA
Kesalahan yang
Sering dilakukan
saat RJP
Mengunci Jari Tangan

www.emssafetyservices.com
Pemijatan

www.emssafetyservices.com
Posisi siku

www.emssafetyservices.com
Tumpuan

www.emssafetyservices.com
Recoil

www.emssafetyservices.com
Kedalaman

www.emssafetyservices.com
Kecepatan

www.emssafetyservices.com
Interupsi

www.emssafetyservices.com
CONCLUSION
▪ Anda bisa melakukan bantuan
hidup dasar untuk menyelamatkan
jiwa → lakukan “Hands only CPR”
▪ Pastikan keadaan aman buat anda
dan korban sebelum memberikan
bantuan

Anda mungkin juga menyukai