SKRIPSI
Halimatusa’diah
NIM : 1111101000007
ABSTRAK
ABSTRACT
Some studies suggest that the relationship with service quality and re-visit interest.
Based on Health Center East Chester data showed that the reduction of patient visits in 2013
from 42.912 visits into 14.912 visits in 2014. The reduction in the number of these visits may
indicate dissatisfaction of patients on the quality of services provided to influence the level of
utilization of health center services.
This study uses a cross sectional study design with quantitative and qualitative
approaches. Samples were examined as many as 60 people were obtained by systematic
random sampling method. The analysis is univariate, bivariate on the quantitative and
qualitative content analysis.
The results showed that the interest of the patient to re-visit general outpatient
services at the health center of East Ciputat is 81.7%. Patient's perceptions of good service
are 53.3% of reliable service, 60% of responsive service, 71.7% of service guarantees, 61.7%
of empathetic service empathy and 73.3% of direct service.
The conclusion of this study indicates that the variable reliability, empathy and direct
evidence of power have a significant relationship with re-visit interest. Meanwhile,
responsiveness and assurance variable has no relationship to re-visit interest. Factors
affecting re-visit interest because of the cost factor, the distance factor and the factor of
access within easy reach.
The result is expected to be a reference to the Puskesmas Ciputat Timur to improve
health center services in supervising the performance of officers in order to raise the
professional work, reward (award) for officers who are able to serve the patients well,
attaching the information contained to always keep the health center and provide training
officers to improve their performance in providing service.
1. Identitas Pribadi
Nama : Halimatusa’diah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal Lahir Alamat
: Tangerang, 19 Juli 1993
Agama No. Telp : Jl. Aria Putra Gg Sukma RT 03/01, TangSel
E-mail : Islam
: 085691585303
:
2. Riwayat Pendidikan
2011 - sekarang
: Manajemen Pelayanan Kesehatan (MPK), Kesehatan Masyarakat Univer
: SMA Negeri 9 Tangerang Selatan
: SMP Puspita Bangsa
: SDN Serua 1
: TK Miftahul Jannah
2008 – 2011
2005 – 2008
1999 - 2005
1998 - 1999
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN i
ABSTRAKii PERNYATAAN PERSETUJUANiv LEMBAR PENGESAHANv DAFTAR RIWAYA
DAFTAR TABELxiii
DAFTAR BAGANxv DAFTAR LAMPIRANxvi
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang1
Rumusan Masalah5
Pertanyaan Penelitian6
Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum 8
2. Tujuan Khusus 8
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Dinas Kesehatan Tangerang Selatan 10
2. Bagi Puskesmas Ciputat Timur 10
3. Bagi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta 10
4. Bagi Peneliti 11
F. Ruang Lingkup Penelitian 11
v
B. Analisis Bivariat
Hubungan Persepsi Pasien tentang Kehandalan Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang60
Hubungan Persepsi Pasien tentang Daya Tanggap Pelayanan
Terhadap Minat Kunjungan Ulang61
Hubungan Persepsi Pasien tentang Jaminan Pelayanan Terhadap
Minat Kunjungan Ulang 63
4. Hubungan Persepsi Pasien tentang Empati Pelayanan Terhadap
Minat Kunjungan Ulang 64
5. Hubungan Persepsi Pasien tentang Daya Bukti Langsung Pelayanan
Terhadap Minat Kunjungan Ulang 65
6. Alasan Pemanfaatan Ulang Rawat Jalan Umum di Puskesmas
Ciputat Timur 67
v
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian 73
B. Gambaran Minat Kunjungan Ulang Rawat Jalan Umum di Puskesmas
Ciputat Timur 74
C. Hubungan Persepsi Pasien tentang Kehandalan Pelayanan Terhadap
Minat Kunjungan Ulang77
Hubungan Persepsi Pasien tentang Daya Tanggap Pelayanan
Terhadap Minat Kunjungan Ulang81
Hubungan Persepsi Pasien tentang Jaminan Pelayanan Terhadap
Minat Kunjungan Ulang83
Hubungan Persepsi Pasien tentang Empati Pelayanan Terhadap
Minat Kunjungan Ulang86
Hubungan Persepsi Pasien tentang Daya Bukti Langsung Pelayanan Terhadap Minat Kunjungan Ula
Alasan Pemanfaatan Ulang Rawat Jalan Umum di Puskesmas
Ciputat Timur91
BAB VI PENUTUP
Simpulan95
Saran96
DAFTAR PUSTAKA 98
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR BAGAN
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
2014
2
fasilitas kesehatan lain. Ia sering menjadi pilihan akhir atau bukan tujuan pertama,
misalnya untuk meminta surat rujukan supaya dapat berobat di fasilitas kesehatan
pasien. Persepsi tentang mutu yang buruk akan sangat mempengaruhi keputusan
Selatan yang memiliki wilayah kerja yang cukup luas. Berdasarkan data Dinas
Kesehatan Tangerang Selatan bahwa pada tahun 2013 terdapat 4.207 kunjungan
pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas (Trimurthy, 2008). Oleh sebab itu,
baru rawat jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur sementara, pada tahun
terjadinya penurunan jumlah kunjungan lama ini menunjukkan bahwa minat
2014 terdapat kenaikan jumlah kunjungan baru rawat jalan umum yaitu sebesar
kunjungan pasien untuk melakukan kembali pelayanan Puskesmas juga menurun.
6.781 kunjungan. Hal yang berbeda dengan jumlah kunjungan lama pasien
Alfikri (2000) mengatakan bahwa terjadinya penurunan kunjungan menunjukkan
rawat jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur, tahun 2013 sebanyak 42.912
bahwa adanya permasalahan dalam pengelolaan pelayanan.
jumlah kunjungan sedangkan tahun 2014 hanya terdapat 14.923 jumlah
kunjungan. Data tersebut menunjukkan bahwa dalam dua tahun terakhir terjadi
pelayanan yang telah mereka rasakan. Salah satu penyebab suatu produk
berulang.
4
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, dari 10 orang yang
B. Rumusan Masalah
melakukan pengobatan di Puskesmas Ciputat Timur sebanyak 5 orang yang tidak
Puskesmas Ciputat Timur merupakan salah satu Puskesmas di Tangerang
berminat untuk melakukan kunjungan ulang. Berdasarkan hal tersebut, maka
Selatan yang memiliki wilayah kerja yang cukup luas. Berdasarkan data Dinas
peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan persepsi pasien terhadap mutu
Kesehatan Tangerang Selatan bahwa pada tahun 2013 terdapat 4.207 kunjungan
baru rawat jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur sementara, pada tahun
2014 terdapat kenaikan jumlah kunjungan baru rawat jalan umum yaitu sebesar
6.781 kunjungan. Hal yang berbeda dengan jumlah kunjungan lama pasien
rawat jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur, tahun 2013 sebanyak 42.912
kunjungan. Data
6
2015?
8. Apakah ada hubungan persepsi pasien tentang dimensi daya tanggap terhadap
tahun 2015?
tahun 2015?
10. Apakah ada hubungan persepsi pasien tentang dimensi empati terhadap
tahun 2015?
11. Apakah ada hubungan persepsi pasien tentang dimensi daya bukti langsung
12. Apa alasan lain yang mempengaruhi pasien melakukan kunjungan ulang
D. Tujuan
1. Tujuan Umum
2015.
Tujuan Khusus
Diketahui gambaran minat pasien untuk melakukan pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan um
Diketahui gambaran persepsi pasien tentang dimensi kehandalan terhadap pelayanan rawat jalan um
Diketahui gambaran persepsi pasien tentang dimensi daya tanggap terhadap pelayanan rawat jal
2015.
2015.
tahun 2015.
g. Diketahui hubungan persepsi pasien tentang dimensi kehandalan
k. Diketahui hubungan persepsi pasien tentang dimensi daya bukti langsung
terhadap minat pemanfaatan ulang rawat jalan umum di Puskesmas
terhadap minat pemanfaatan ulang rawat jalan umum di Puskesmas
Ciputat Timur tahun 2015.
Ciputat Timur tahun 2015.
h. Diketahui hubungan persepsi pasien tentang dimensi daya tanggap
l. Diketahui alasan lain yang mempengaruhi pasien melakukan pemanfaatan
terhadap minat pemanfaatan ulang rawat jalan umum di Puskesmas
ulang rawat jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur.
Ciputat Timur tahun 2015.
tahun 2015.
E. Manfaat
4. Bagi Peneliti
Ciputat Timur.
b. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bagi peneliti lain terkait mutu pelayanan
Penelitian ini merupakan mixed methods yaitu menggabungkan studi penelitian kuantitatif dan kua
Puskesmas Ciputat Timur. Sampel penelitian ini sebanyak 60 responden yang
TINJAUAN PUSTAKA
produk
1
5. 68% sikap masa bodoh atau ketidak pedulian perusahaan (Lebouef, 1992)
1
kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan daya bukti langsung dengan
waktu pelayanan, informasi, hubungan pasien dengan pemberi layanan,
keputusan berkunjung kembali. Rupirda (2013) juga menjelaskan bahwa ada
lingkungan mempengaruhi kunjungan ulang pasien.
hubungan mutu pelayanan (kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan
tanggap, jaminan, empati, dan daya bukti langsung dengan minat kunjungan
ulang.
mutu pelayanan perawat, mutu pelayanan petugas obat dan mutu kondisi
B. Persepsi
3) Situasi
keadaan sosial.
C. Mutu Pelayanan
Menurut Heizer dan Render (2001) yang diadopsi oleh American Society for Quality Control, peng
Mutu pelayanan (Depkes RI, 2009) adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
dengan prosedur dan standar pada kode etik profesi yang telah ditetapkan,
1
dengan menyesuaikan potensi dari sumber daya yang tersedia secara aman
dan memuaskan yang dilakukan dengan wajar, efisien dan efektif dengan
tanggap.
mampu memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada pasien atau
masyarakat.
pelayanan
2
d. Kompetensi (Competence)
e. Kemudahan (Access)
1) Kehandalan (Realibility)
f. Keramahan (Courtesy)
Kemampuan memberikan pelayanan dengan segera, tepat (akurat) dan
g. Komunikasi (Communication)
memuaskan. Secara umum dimensi kehandalan merefleksikan
h. Kepercayaan (Credibility)
konsistensi dan kehandalan (hal yang dapat dipercaya dan
i. Kemananan (Security)
dipertanggung jawabkan ) dari penyedia pelayanan. Dengan kata lain,
j. Pemahaman pelanggan (Understanding the Customer)
kehandalan berarti sejauh mana jasa mampu memberikan apa yang telah
Dalam perkembangan selanjutnya, dirasakan adanya dimensi mutu
pelayanan yang saling tumpang tindih satu dengan yang lainnya yang
tumpang
2
Keinginan para karyawan/staf membantu semua pelanggan serta berkeinginan dan melaksana
memberikan pelayanan.
3) Jaminan (Assurance)
bebas dari bahaya, serta bebas dari resiko dan keragu-raguan. Dimensi-
jasa.
4) Empati (Empaty)
Karyawan/staf mampu menempatkan dirinya pada pelanggan, dapat berupa kemudahannya me
(Retraningsih, 2013)
D. Pelayanan Kesehatan
atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien
populasi sangat besar (lebih kurang 85%), pelayanan kesehatan yang
yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder.
diperlukan bersifat pelayanan kesehatan dasar (basic health service) atau
Pelayanan sudah komplek, dan memerlukan tenaga-tenaga super spesialis.
juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama (primary health
Contohnya : Rumah sakit tipe A dan B.
care). Bentuk pelayanan ini adalah Puskesmas, Puskesmas pembantu,
Ketiga strata atau jenis pelayanan tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri namun
puskesmas keliling dan Balkesmas.
berada di dalam suatu sistem dan saling berhubungan.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services)
melayani pasien yang berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan,
cepat dari rawat jalan ditentukan oleh tiga faktor yaitu (Thimurthy, 2008) :
tindak lanjut bagi pasien rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi masih harus dikontrol
Tenagapelayanandirawatjalanadalahtenagayanglangsung berhubungan dengan pasien, yaitu (D
Tenagaadministrasi(nonmedis)yangmemberikanpelayanan penerimaan pendaftaran dan pemba
Tenaga keperawatan (paramedis) sebagai mitra dokter dalam memberikan pelayanan pemeriks
Tenaga dokter (medis) pada masing-masing poliklinik yang ada.
1. Faktor demografi : terdiri dari usia, jenis kelamin dan status perkawinan.
Faktor kebutuhan terdiri dari tarif, fasilitas, pelayanan personil, lokasi, kecepatan pelayanan, dan
Kebutuhan yang dirasakan yaitu keadaan kesehatan yang dirasakan
Evaluate/clinical diagnosis yang merupakan penilaian keadaan sakit didasarkan oleh penilaian pe
G. Puskesmas
dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembanguna
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
pelayanan
3
tersebut adalah :
pelayanan yang mereka terima. Pembeli yang merasa puas akan kualitas
produk jasa yang mereka terima akan membeli ulang produk itu kembali
(Trimurthy, 2008).
pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi
Dalam mengukur suatu kualitas produk jasa maka diperlukannya
: kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam
penilaian mutu pelayanan yang dilakukan pasien atau masyarakat. Penilaian
menangani transaksi dan penanganan keluhan pelanggan / pasien. Jaminan
mutu tersebut biasanya biasanya bersifat subjektif, ketika dua orang
(Assurance), meliputi karyawan/staf memiliki kompetensi, kesopanan dan
mendapatkan pelayanan yang sama bisa memiliki pandangan atau persepsi
dapat dipercaya, bebas dari bahaya, serta bebas dari resiko dan keragu-raguan,
yang berbeda terhadap pelayanan tersebut. Menurut Parasuraman, penentuan
kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang
kualitas suatu jasa pelayanan dapat ditinjau dari lima dimensi dalam
Tanggap
3
Dimensi kehandalan
Bagan 2.1 : kerangka teori Parasuraman (1990)
Dimensi daya Minat
tanggap Dimensi Pemanfaatan
Ulang Pelayanan
jaminan Dimensi
Kesehatan
empati
Dimensi daya bukti langsung
BAB III
kunjungan ulang.
Variabel Independen :
B. Definisi Operasional
3 Persepsi pasien Penilaian pasien terhadap Wawancara Kuesioner 1. Baik jika Ordinal
tentang daya pelayanan yang diberikan (Rafsanjanie, score ≥
tanggap cepat, cekatan dan tepat dalam 2014) mean/median.
menghadapi permintaan, 2. Buruk jika
pertanyaan, dan permasalahan score <
pasien. mean/median.
4 Persepsi pasien Penilaian pasien terhadap Wawancara Kuesioner 1. Baik jika Ordinal
tentang jaminan pelayanan yang diberikan (Rafsanjanie, score ≥
tentang kompetensi, 2014) mean/median.
pengetahuan dan kesopanan 2. Buruk jika
sehingga memberikan score <
pelayanan yang dapat mean/median.
dipercaya, bebas dari bahaya,
serta bebas dari resiko dan
keragu-raguan.
4 Persepsi pasien Penilaian pasien terhadap Wawancara Kuesioner 1. Baik jika Ordinal
tentang empati pelayanan yang diberikan (Rafsanjanie, score ≥
tentang kemampuan petugas 2014) mean/median.
menempatkan dirinya pada 2. Buruk jika
3
C. Definisi Istilah
D. Hipotesis Penelitian
tahun 2015.
2015.
2015.
METODE PENELITIAN
pemanfaatan ulang.
4
1. Populasi
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik te
pasien.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyo
Keterangan:
𝑃 𝑃1+𝑃2 0,67+0,33
: 2 = 2 = 0,5
n = 51,25 = 52
pasien baru rawat jalan umum. Untuk menghindari adanya data yang
kurang atau data yang hilang, maka peneliti menambah 10% dari jumlah
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) pop
:
k = 𝑛 = 60 = 1
𝑁4808
l unsur I dilakukan pengundian untuk memilih satu angkadarinomorpertamasampaidelapan.Setelahmelakukan
pengundian keluar angka 2, maka pengambil sampel diawali dengan
jarak delapan.
1. Kriteria Inklusi
4
Pasien baru yang berobat di Puskesmas Ciputat Timur yang belum melakukan ku
Pasien bisa baca dan tulis
Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah karakteristik sampel yang tidak dapat dimasukkan atau tidak la
Tidak sehat mental.
Pasien baru rawat jalan poli gigi, poli anak dan poli paru.
3. Informan Penelitian
orang yang terdiri dari 5 (lima) informan utama dan 3 (tiga) informan
4
1. Informan Utama yaitu Pasien Baru Rawat Jalan Umum yang berminat
1. Data Kuantitatif
Jenis data yang digunakan pada pendekatan kuantitatif adalah data primer. Data primer yaitu data ya
penelitian ini berupa variabel dependen dan independen yang diperoleh
2. Data Kualitatif
mendalam.
4
E. Instrumen Penelitian
terstruktur berisi pernyataan yang harus diisi oleh responden terpilih dengan
Tidak = nilainya 1
memberi tanda (√) pada jawaban yang dipilih. Kuesioner dalam penelitian
Ya = nilainya 2
ini diadopsi dan dimodifikasi dari :
Selain itu terdapat instrumen penelitian lainnya yaitu panduan wawancara
1. Enka Rafsanjanie (2014) yang berjudul Hubungan Antara Persepsi Mutu
yang digunakan untuk mengatahui alasan lain yang mempengaruhi pasien
Pelayanan Terhadap Keputusan Berkunjung Kembali Klinik Anak
untuk melakukan kunjungan ulang rawat jalan umum ke Puskesmas Ciputat
RSUD Kota Bekasi Tahun 2013.
Timur.
Pengukuran dalam kuesioner ini menggunakan format skala likert dan skala
Guttman. Skala likert pada variabel independen yaitu nilai 1 = sangat tidak
“ya – tidak”. Nilai yang dimasukan adalah skor atas jawaban responden
F. Triangulasi
triangulasi metode.
1.Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan melakukan cross check informasi dan fakta dari sumber
2.Triangulasi metode
Triangulasi metode dilakukan dengan beberapa metode dalam melakukan pengumpulan info
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel, maka harus
Hidayat (2007) dalam Hamidiyah (2013), agar diperoleh distribusi nilai hasil
uji validitas dan reabilias yaitu 20 orang. Uji validitas dan reliabel ini
dilakukan di Puskesmas Situ Gintung pada bulan September 2015. Hasil validitas dan reliabilit
total correlation dan crombach alpha > 0,468.
H. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal. Uji normalitas dalam
hasil ukur variabel independen. Apabila data berdistribusi normal maka hasil
berdistribusi tidak normal dengan Pvalue < 0,05 sehingga menggunakan cut of
Baik, apabila memiliki nilai ≥ 19
point nilai median masing-masing variabel sebagai berikut :
Tidak baik, apabila memiliki nilai < 19
1. Persepsi pasien tentang kehandalan
5. Persepsi pasien tentang daya bukti langsung pelayanan
pelayanan Baik, apabila memiliki nilai ≥ 22
Baik, apabila memiliki nilai ≥ 15
Tidak baik, apabila memiliki nilai < 22
Tidak baik, apabila memiliki nilai < 15
2. Persepsi pasien tentang daya tanggap
12
I. Pengolahan Data
1. Data Kuantitatif
setuju,
5
2. Data Kualitatif
berikut :
c. Verifikasi
b. Analisis Bivariat
ratio (OR).
Interpretasi odds ratio adalah sebagai berikut : OR = 1 ; artinya tidak ada hubungan
OR < 1 ; artinya tidak ada efek proteksi atau perlindungan
2. Data Kualitatif
Pada pendekatan kualitatif akan dilakukan analisis data dengan menggunakan content analysis
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
Tabel 5.1
Total 60 100
yaitu 81,7%.
54
5
jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur tahun 2015 dapat dilihat pada
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien tentang Kehandalan Pelayanan Rawat Jalan Umu
Baik 32 53,3
Total 60 100
rawat jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur tahun 2015 dapat dilihat
Tabel 5.3
Tahun 2015
Total 60 100
jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur tahun 2015 dapat dilihat pada
Tabel 5.4
Total 60 100
Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa sebagian besar pasien memiliki persepsi baik tentang
Puskesmas Ciputat Timur yaitu 71,7%.
umum di Puskesmas Ciputat Timur tahun 2015 dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
5
Tabel 5.5
Baik 37 61,7
Total 60 100
pasien rawat jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur tahun 2015 dapat
Tabel 5.6
Tahun 2015
Total 60 100
B. Analisis Bivariat
Pemanfaatan Ulang
Tabel 5.7
Minat Pemanfaatan
Persepsi Ulang
Pasien Total OR
Tidak Berminat Pvalue (95% CI)
tentang Berminat
Kehandalan n % n % n %
Tidak Baik 72,7 20 40,8 28 46,7 3,867
Baik 27,3 29 59,2 32 53,3 0,113 0,912 – 16,386
Total 11 100 49 100 60 100
diperoleh hasil Pvalue = 0,113 (P > 0,05) dan nilai OR = 3,867 dengan
6
odds 3,867 kali lebih tinggi untuk memanfaatkan ulang pelayanan rawat
jalan dibandingkan dengan responden yang menyatakan kehandalan pelayanan tidak baik.
Tabel 5.8
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 5 orang (45,5%) menilai daya tanggap pelay
melakukan pemanfaatan ulang. Berdasarkan uji statistik Chi-square
diperoleh hasil Pvalue = 0,741 (P > 0,05) dan nilai OR = 1,316 dengan
Pemanfaatan Ulang
Tabel 5.9
Minat Pemanfaatan
Persepsi Ulang
Pasien Total OR
Tidak Berminat Pvalue (95% CI)
tentang Berminat
Jaminan n % n % n %
Tidak Baik 36,4 13 26,5 17 28,3 1,582
Baik 63,6 36 73,5 43 71,7 0,712 0,397 – 6,306
Total 11 100 49 100 60 100
1,582 kali lebih tinggi untuk memanfaatkan ulang pelayanan rawat jalan
tidak baik.
Tahun 2015
Minat Pemanfaatan
Persepsi
Ulang OR
Pasien Total
Tidak Berminat Pvalue (95% CI)
tentang
Berminat
Empati
n % n % n %
Tidak Baik 9 81,8 14 28,6 23 38,3 11,250
Baik 2 18,2 35 71,4 37 61,7 0,002 2,155 – 58,742
Total 11 100 49 100 60 100
6
baik sebanyak 2 orang (28,2%) yang tidak berminat untuk melakukan pemanfaatan ulang.
tidak baik.
Tabel 5.11
Minat Pemanfaatan
Persepsi Pasien tentang
Ulang Pvalue OR (95% CI)
Total
Tidak Berminat
Daya Bukti Berminat Langsungn%n%n%
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 7 orang (63,6%) menilai daya bukti langsu
berminat untuk melakukan pemanfaatan ulang. Berdasarkan uji statistik
langsung pelayanan baik memiliki peluang 7,778 kali lebih tinggi untuk
6
Timur
Keputusan kunjungan ulang merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yan
dijangkau serta memiliki tarif yang rendah.
1. Faktor jarak
kesehatan. Jarak yang dekat dari rumah sehingga menghemat waktu dan
RP (2) : …disini juga lebih deket dari rumah... dari rumah ke sini paling lima menit ga
RP (4) : “tadinya saya berobat di Puskesmas Ciputat tapi saya sekarang rumah saya uda
Berdasarkan dari hasil kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian informan memilih
untuk mencapai Puskesmas Ciputat Timur. Hal ini juga didukung oleh
pasien berasal dari wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur yang memang
petugas kesehatan :
RP (7) : “disini pasien nya banyak pada lebih milih kesini lebih deket
katanya...”
RP (8) : “iyaaa banyak yang kesini soalnya kan masyarakatnya juga banyak neng... disini
Akses yang mudah dijangkau menjadi salah satu alasan lain pasien untuk memanfaatkan kemba
RP (5) : “soalnya kalo yang Puskesmas di Pisangan itu ribet banget
mba naek angkot dulu terus abis itu saya harus naek ojek soalnya kan
di dalem perumahan soalnya ga ada angkot kalo jalan gempor juga
mba hehehe... rumah saya di situ gintung sono mba yang jebol tanggul
itu kan kalo kesini tinggal naek angkot sekali doang jadi mendingan
kesini gampang ya meskipun disini rame banget mba dibandingin
puskesmas Pisangan mah sepi.... iyaa jadi kalo kesini harus dateng
pagi-pagi ngambil nomor antrian daftar biar ga lama dapetnya
soalnya kan pasiennya banyak kaya gini nih mba liat aja... lama nya
paling pas daftar aja kalo pas mau ke dokter mah cepet kadang
langsung dipanggil”
7
kerjanya saja tetapi juga dari wilayah lainnya seperti Situ Gintung,
Pisangan dan luar wilayah lainnya. Hal ini karena akses nya yang lebih mudah dijangkau o
Timur. Berikut hasil kutipan wawancara yang telah dilakukan :
RP (7) : “…pantes aja saya kan sebelumnya di Puskesmas Pisangan yaa itu pasiennya e
3. Faktor tarif
kesehatan. Tarif yang rendah yaitu sebesar Rp 3000 menjadi daya tarik
Selatan atau Kartu Keluarga (KK). Berikut hasil kutipan wawancara yang
telah dilakukan :
RP (2) : “saya milih berobat kesini lagi karena disini kan murah sih mba Cuma bayar tiga
RP (3) : “yaa gimana yaa saya mah orang ga ada mba jadi lebih baik berobat disini karen
sanggup bayar perbulannya soalnya mba jadi saya pake ktp aja sama aja gratis juga... kalo
saya lupa bawa ktp bayar juga murah cuma 3 ribu doang itu udah dapet obat mba kalo itu
Penerapan tarif yang berlaku di Puskesmas Ciputat Timur sesuai dengan kebijakan yang dik
merupakan masyarakat Kota Tangerang Selatan, sedangkan untuk
biaya pengobatan sebesar tiga ribu rupiah. Seperti yang disampaikan pada
RP (7) : “iyaa sekarang udah gratis tinggal kasih foto copy ktp
Tangsel aja atau kalo anak-anak kasihnya KK Tangsel, itu semuanya
gratis sampe dapet obat pokonya”
RP (8) : “iya neng sekarang udah gratis kalo berobat asalkan punya
ktp Tangsel atau KK Tangsel... setiap berobat bawa foto copy nya kalo engga ya dikenain biaya tig
BAB VI
PEMBAHASAN
secara keseluruhan. 73
karena
76
bersedia harus menunggu waktu yang lama karena merasa bahwa pasien
(gratis).
tanggap, jaminan, empati dan daya bukti langsung. Berikut akan dijelaskan
pasien membutuhkan pelayanan. Petugas juga harus datang tepat waktu sesuai
belakang pendidikannya.
78
Timur hampir merata yaitu sebesar 53,3% menilai kehandalan pelayanan baik.
memiliki odds 3,867 kali lebih tinggi untuk memanfaatkan ulang pelayanan
Menurut persepsi pasien pada pagi hari dokter sesekali terlambat datang.
rawat jalan dibandingkan dengan responden yang menyatakan kehandalan
Pasien juga harus menunggu untuk diperiksa dokter karena rekam medis
pelayanan tidak baik. Hasil penelitian ini tidak dibuktikan oleh penelitian
yang belum datang ke ruang pemeriksaan. Selain itu, dalam keadaan pasien
Devi dan Rina (2013) yang menyatakan bahwa adanya hubungan persepsi
yang sangat banyak petugas loket sering tidak teliti karena sering terjadinya
tentang kehandalan dengan kunjungan ulang pelayanan BRSU Tabanan.
rekam medis pasien yang terselip ke poli lain. Petugas pelayanan loket juga
Berbeda kondisinya dengan penelitian ini disebabkan oleh kehandalan
belum handal dalam melakukan prosedur pelayanan loket. Seperti saat
minat
79
pelayanan yang bersifat negatif ditandai dengan proporsi yang tidak berbeda
jauh antara persepsi pasien tentang kehandalan pelayanan yang baik dan
berkunjung kembali.
80
sosial.
masih belum maksimal. Hal ini dibuktikan oleh telatnya beberapa tenaga
kesehatan
81
Pemanfaatan Ulang
jaminan atau bukan jaminan), pembayaran, rujukan dan rekam medis dalam
tanggap pelayanan tidak baik. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Devi dan Rina (2013) yang menyatakan bahwa adanya
diberikan. Faktor
83
belum dikatakan baik. Hal ini dibuktikan oleh lamanya pasien untuk mendapatkan pelayanan pen
memberikan pelayanan.
dapat dipercaya, bebas dari bahaya, serta bebas dari resiko dan keragu-raguan
teliti, perawat memeriksa kondisi tubuh pasien (berat badan, tingi badan,
84
yang dilakukan tepat dan akurat. Selain itu semua sarana dan prasarana di
terhadap keadaan
85
dan jarak dan faktor kebutuhan terdiri dari tarif, fasilitas, pelayanan personil,
2008).
baik. Hal ini dibuktikan oleh kinerja petugas kesehatan selalu berhati-
86
Pemanfaatan Ulang
(Senyum, Salam dan Sapa), dan harus menjalin komunikasi yang baik
dengan pasien. Petugas dalam bekerja harus berpakaian yang rapi, sopan
cepat sembuh. Akan tetapi terdapat beberapa petugas yang bersikap tidak
ramah kepada pasien. Banyaknya pasien yang datang dan proses administrasi
yang rumit membuat komunikasi antara pasien dan petugas tidak berjalan
dimana empati atau perhatian tenaga kesehatan sangat diharapkan oleh
dengan baik. Petugas melayani tanpa melakukan kontak mata dengan
pemakai jasa atau pasien. Azwar dan Parasuraman menyatakan bahwa
pasien, tidak memberikan senyum dan bersikap tidak ramah.
penilaian jasa pelayanan kesehatan lebih terkait pada kelancaran komunikasi
Hasil analisis bivariat diperoleh adanya hubungan antara persepsi
petugas dengan pasien, empati dan keramah tamahan petugas dalam melayani
pasien tentang empati pelayanan dengan minat pemanfaatan ulang.
pasien dalam kesembuhan penyakit yang diderita oleh pasien kualitas
Responden yang menyatakan empati pelayanan baik memiliki peluang
keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan
11,250 kali lebih tinggi untuk memanfaatkan ulang pelayanan rawat jalan
(2011)
88
Timur masih belum maksimal. Hal ini dibuktikan oleh masih adanya
petugas yang bersikap tidak ramah kepada pasien dan tidak memberikan
melayani pasien dengan baik akan terbiasa untuk bersikap ramah dalam
Bukti fisik atau bukti langsung dapat berupa ketersediaan sarana dan
lengkap seperti alat uap dan pemeriksaan laboratorium. Akan tetapi
prasarana termasuk alat yang siap pakai serta penampilan karyawan/staf
banyaknya pasien yang datang dan ruang tunggu pasien yang terbatas
yang menyenangkan. Dimensi daya bukti langsung pelayanan dalam
membuat kondisi ruang tunggu sangat sesak dan padat. Hal ini membuat
penelitian ini ditunjukkan oleh tenaga medis, non medis dan penunjang
beberapa pasien harus menunggu dengan berdiri.
medis bersih, rapih dan nyaman saat dilihat, kondisi sarana dan prasarana
Hasil analisis bivariat diperoleh adanya hubungan antara persepsi
bersih, rapi, nyaman dan terawat, dan peralatan medis memadai dan
pasien tentang daya bukti langsung pelayanan dengan minat pemanfaatan
modern.
persepsi pasien tentang daya bukti langsung pelayanan yang baik sebesar
yang rapi dan sopan serta melayani pasien dengan ramah. Selain itu juga
serta
91
Jadi, daya bukti yang ada di Puskesmas Ciputat Timur sudah baik. Hal
ini dibuktikan oleh pakaian yang selalu rapih dan bersih, keadaan ruangan yang bersih dan saran
Puskesmas.
melakukan pembelian ulang. Setiap pasien memiliki alasan atau persepsi yang
kesehatan tersebut.
92
kesehatan.
berlaku dan memiliki kartu identitas lain yang menyatakan pasien berdomisili
di Tangerang Selatan.
dekat dengan jalan raya. Berbeda dengan beberapa Puskesmas lainnya yang
biaya yang lebih mahal. Hal ini membuat informan lebih memilih untuk
menggunakan
94
demografi; terdiri dari usia, jenis kelamin dan status perkawinan. struktur
sosial; terdiri dari tingkat pendidikan, pekerjaan dan ras. kepercayaan terdiri
BAB VII
PENUTUP
baik.
A. Simpulan
5. Persepsi pasien tentang empati pelayanan Rawat Jalan Umum di
1. Minat pasien untuk melakukan pemanfaatan ulang pelayanan rawat jalan
Puskesmas Ciputat Timur sebesar 61,7% yang menilai empati pelayanan
umum di Puskesmas Ciputat Timur sebesar 81,7%.
baik.
2. Persepsi pasien tentang kehandalan pelayanan Rawat Jalan Umum di
pelayanan baik.
pelayanan baik.
Adanya hubungan antara persepsi pasien tentang empati dan daya bukti langsung pelayanan de
Tidak adanya hubungan antara persepsi pasien tentang kehandalan, daya tanggap dan jaminan
jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur tahun 2015
B. Saran
Daftar Pustaka
2007
Alfiati, Yenni Dkk. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan
Pelayanan Poli Obsgyn Di RSUD Banjarnegara
Anggraini, Merry Tiyas Dan Afiana Rohmani. 2012. Hubungan Kepuasan Pasien
Dengan Minat Pasien Dalam Pemanfaatan Ulang Pelayanan Kesehatan
Pada Praktek Dokter Keluarga
Azwar, Azrul, 1994, Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta:
Yayasan Penerbit IDI
Azwar, A. 2007. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan Aplikasi Prinsip Lingkaran
Pemecahan Masalah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Bimo Walgito. 2004. Pengantar Psikologi umum. Yogyakarta: Andi offset.
Devi, Ni Luh Gede Nova Cintya Dan Rina Listyowati. 2014. Hubungan Persepsi
Pengguna Layanan Tentang Mutu Pelayanan Unit Rawat Inap (VIP)
Gryatama Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Di BRSU Tabanan Tahun 2013
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2002. Pedoman Pemantuan Berkala:
Kepuasan Pengguna Jasa Puskesmas
Departemen Kesehatan RI,. Pedoman Kerja Puskesmas. Jilid I, Jakarta,
1990/1991/11. Peter, P; Olson, J.C., Cunsomer
Donabedian, A. 1980. Exploration in Quality and Monitoring,. Health Administration
Press, Ann Arbor, Mechigan
Dwijayati, Resti. 2014. Hubungan Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan
Kunjungan Ulang Pasien Diabetes Mellitus Di Instalasi Rawat Jalan Rumah
Sakit Karya Asih Palembang
99
Handayani, SB Dan Setia Iriyanto. 2010. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tarif
Terhadap Kepuasan Serta Implikasinya Terhadap Minat Beli Pasien Rawat
Inap Pada Rumah Sakit Roemani Muhammadiyah Semarang
Handayani, Yuniarsih. 2012. Hubungan Dimensi Kepuasaan Pelayanan Dengan
Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Inap Di RS. Hermina Depok
Tahun 2012.
Hapsari, Yauminnisa. 2006. Analisis Persepsi Pasien Tentang Poliklinik Umum
Terhadap Keputusan Pemanfaatan Ulangnya Di RS Pantiwilasa Citarum
Semarang
Hartanto, Deky. 2014. Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Pegawai Dengan
Kepuasan Dan Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas
Nguter Sukoharjo.
Hasbi, Fill Hendra. 2012. Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu
Pelayanan Dengan Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan
Puskesmas
Helmawati, Triana. Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Minat Kunjungan Ulang
Yang Mediasi Oleh Kepuasan Pasien Di Klinik Rumah Zakat Yogyakarta
Hermawan, Andi Dkk. 2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Masyarakat Berobat Di Puskesmas Kecamatan Buayan. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Keperawatan. Vol.7, No. 2
Iqbal, Mubarak Wahid dan Ns. Nurul Chayatin. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat :
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Salemba Medika
10
Noor Azlinna Azizan & Bahari Mohamed. 2013. The Effect of Perceived Service
Quality On Patient Satisfaction At A Public Hospital In State of Pahang,
Malaysia. Asian Journal of Social Science and Humanities Vol: 2, No: 3.
Notoatmodjo, S. 2007b. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka
Cipta Parasuraman, A dkk. 1990. Delivering Quality Service. New York : The Free
Press Pasiak, Alexander J Dkk. Hubungan Karakteristik Masyarakat Kelurahan
Tuminting
Dengan Pemanfaatan Puskesmas
Prasetijo, Ristiyanti Dan John J.O.I Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta
: ANDI
Prastiwi, Ellya Niken. 2008. Hubungan Kepuasaan Pasien Bayar Dengan Minat
Kunjungan Ulang Di Puskesmas Wisma Jaya Kota Bekasi Tahun 2007
Primatika, Nita Rupirda. 2013. Hubungan Mutu Pelayanan Dengan Kepuasan
Dan Minat Kunjungan Ulang Pasien Di RSGM Universitas Jember
Rachmawati, St. 2014. Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemanfaatan
Rafsanjanie, Enka. 2014. Hubungan Antara Persepsi Mutu Pelayanan Terhadap
Keputusan Berkunjung Kembali Klinik Anak RSUD Kota Bekasi Tahun 2013
Rahmadini, Poppy Dan Meyzi Heriyanto. 2013. Kualitas Pelayanan Dasar
Masyarakat. Jurnal Kebijakan Publik. Vol. 4, No. 1
Retnowati, Dinik. 2008. Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Bringin
Kabupaten Semarang (Analisi Tingkat Kepuasan Masyarakat)
Retraningsih, Ekowati. 2013. Akses Layanan Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo
10
Riyadi T. 2002. Hubungan antara Mutu Puskesmas Menurut Persepsi Pasien dengan
Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Pengobatan Rawat jalan Umum di
Puskesmas Maos Kabupaten Cilacap Jawa Tengah Tahun 2002. MIKM
Undip Semarang ( Tesis )
Subekorini, Pris Hindhi. 2006. Hubungan Persepsi Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
Puskesmas Dengan Pemanfaatan Ulang Pelayanan Pengobatan Rawat Jalan
Umum Di Puskesmas Pejagoan Kabupaten Kebumen Tahun 2006
Sugiono, Evi Febrianty Dkk. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat
Pemanfaatan Kembali Pelayanan Rawat Inap Di Rumah Sakit Stella Maris
Makassar Tahun 2013
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Uny Press.
Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
10
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Suhendro, Angeline Dewi Dkk. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Minat
Kunjungan Ulang Pelayanan Antenatal Di Poliklinik Kebidanan RS Islam
Sunan Kudus
Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
Supardi. 2008. Hubungan Antara Persepsi Mutu Pelayanan Pengobatan Dengan
Kepuasan Pasien di Balai Kesehatan Karyawan Rokok Kudus. (tesis).
Semarang. Universitas Diponegoro.
Tjiptono, Fandy Dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality Dan
Satisfaction.
Yogyakarta : ANDI
Tombi, P. Hana Dkk. Hubungan Antara Karakteristik Masyarakat Kelurahan
Sindulang I Dengan Pemanfaatan Puskesmas Tuminting
Trihono. 2005. Arrimes Manajemen Puskesmas : Berbasis Paradigma Sehat.
Jakarta: CV. Sagung Seto
Trimurthy, Iga. 2008. Analisis Hubungan Persepsi Pasien Tentang Mutu Pelayanan
Dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan Puskesmas
Pandanaran Kota Semarang
Yohana, Antin. 2009. Analisis Harapan dan Kepuasan Pasien Rawat Inap Penyakit
Dalam Terhadap Mutu Pelayanan Dokter Spesialis di RSI Sunan Kudus
(tesis). Semarang: Universitas Diponegoro.
Yuliastuti, Tri Dkk. 2010. Hubungan Antara Persepsi Kualitas Pelayanan Dengan
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
AN PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI RAWAT
PUSKESMAS CIPUTAT TIMUR TAHUN 2015
Assalamu’alaikum Wr.Wb saya mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hida
A. Identitas Responden
Anda diminta memberi tanda silang (X) pada pernyataan dibawah ini pada
jawaban yang disediakan dan mengisi titik-titik.
No Pernyataan SS S TS STS
Kehandalan ( Reability )
1 Petugas loket selalu ditempat
2 Dokter hadir tepat waktu
3 Pemeriksaan dilakukan oleh dokter
4 Dokter memeriksa pasien dengan teliti
5 Perawat melayani dengan teliti
6 Tenaga non medis (pendaftaran, kasir, cs) melayani
dengan teliti
7 Petugas farmasi menjelaskan penggunaan resep obat
dengan jelas kepada anda
Daya Tanggap ( Responsiveness )
1 Pasien membutuhkan waktu yang cepat untuk
mendapatkan pelayanan dokter
2 Dokter cekatan dalam melayani pasien
3 Dokter selalu menanyakan gejala dan riwayat penyakit
anda, sebelum melakukan pemeriksaan
4 Perawat cekatan dalam melayani pasien
5 Tenaga nonmedis (pendaftaran, kasir, cs) cekatan dalam
melayani pasien
6 Pengambilan hasil penunjang medis (hasil lab, penebusan
obat) membutuhkan waktu yang cepat
7 Proses pembayaran dikasir cepat
Jaminan ( Assurance )
1 Pasien merasa percaya pada pelayanan yang diberikan
2 Dokter dan perawat berhati-hati dalam melaksanakan
pekerjaannya
3 Dokter menjelaskan secara jelas terhadap tindakan/
penanganan/terapi sakit yang anda derita
4 Pasien yang datang dilayani dengan baik
10
Empati ( Emphaty )
1 Tenaga medis (dokter, perawat) memberikan senyum,
salam dan sapa kepada anda
2 Tenaga medis (dokter, perawat) memberikan perhatian
kepada anda dengan baik
3 Tenaga non medis (pendaftaran, kasir dan cs) memberikan
perhatian kepada anda dengan baik
4 Dokter mendengarkan keluhan tentang penyakit anda
dengan penuh perhatian
5 Dokter memberikan keterangan penyakit anda tanpa
diminta
6 Tenaga penunjang medis (farmasi, lab) memberikan
perhatian dengan baik kepada anda
Daya Bukti Langsung ( Tangibles )
1 Tenaga medis, non medis, penunjang medis bersih, rapih
dan nyaman saat dilihat
2 Kondisi gedung, ruang tunggu, ruang peneriksaan
Puskesmas Ciputat Timur bersih, rapih, nyaman dan
terawatt
3 Tempat parkir di Puskesmas Ciputat Timur sudah
memadai
4 Toilet, kantin, mushalla Puskesmas Ciputat Timur bersih,
rapih, nyaman dan terawatt
5 Peralatan medis di Puskesmas Ciputat Timur telah
memadai dan modern
Ket :
SS : sangat setuju = nilai 4
S : setuju = nilai 3
TS : tidak setuju = nilai 2
STS : sangat tidak setuju = nilai 1
10
No Pernyataan Ya Tidak
(nilai 2) (nilai 1)
1 Apabila suatu saat Bapak/Ibu/Sdr/I membutuhkan
pelayanan kesehatan, apakah Bapak/Ibu/Sdr/I akan
berminat untuk kembali memanfaatkan pelayanan
rawat jalan umum di Puskesmas Ciputat Timur?
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
……………………………………………………
E. Pedoman Observasi
F. Pedoman Wawancara
RP 1 Sudah mencoba melakukan pengobatan ditempat lain Menurut informan alasan melakukan kunjungan ulang yaitu
akan tetapi tidak kunjung sembuh. Oleh sebab itu saya karena merasa cocok dengan pengobatan di Puskesmas
memutuskan untuk melakukan pengobatan di Ciputat Timur.
Puskesmas ini kemudian cocok. Jadi, saya memutuskan
untuk berobat di Puskesmas Ciputat Timur.
RP 2 Melakukan pengobatan disini gratis kalau mempunyai Menurut informan alasan melakukan kunjungan ulang yaitu
kartu identitas warga Tangerang Selatan kalau saya karena hanya dikenakan biaya sebesar Rp 3000 saja. Selain
tidak punya maka dikenakan biaya sebesar Rp 3000 itu, jarak rumah dengan Puskesmas Ciputat Timur sangat
saja. Selain itu, jarak antara Puskesmas dengan rumah dekat.
saya dekat hanya 5 menit saja.
RP 3 Berobat disini gratis hanya dengan menunjukkan kartu Menurut informan alasan melakukan kunjungan ulang yaitu
identitas Tangerang Selatan saja. karena berobat tidak dikenakan biaya atau gratis.
RP 4 Saya kesini karena jarak antara Puskesmas dengan Menurut informan alasan melakukan kunjungan ulang yaitu
rumah saya dekat hanya butuh waktu 10 menit saja. karena jarak rumah yang dekat dengan Puskesmas Ciputat
Timur
RP 5 Saya kesini karena akses yang gampang, kalau ke Menurut informan alasan melakukan kunjungan ulang yaitu
puskesmas lain lebih ribet harus naik angkot kemudian karena akses yang mudah untuk menjangkau Puskesmas
jalan jauh lagi karena lokasi yang berada didalam Ciputat Timur
perumahan kalau tidak berjalan saya harus naek ojek
jadi harus ngeluarin uang lagi.
11
RP 6 Puskesmas Ciputat Timur memiliki wilayah kerja yaitu Menurut petugas Puskesmas Ciputat Timur
Kelurahan Rempoa dan Cempaka Putih. Akan tetapi banyak Wilayah kerja Puskesmas Ciputat Timur yaitu
pasien yang berasal dari luar Kelurahan Rempoa dan Cempaka Kelurahan Cempaka Putih dan Rempoa. Kemudian
Putih. Kemudian untuk biaya bagi yang punya kartu identitas biaya yang dikenakan sebesar Rp 3.000 dan apabila
Tangerang Selatan gratis sedangkan untuk yang tidak punya memiliki kartu identitas Tangerang Selatan maka
dikenakan biaya pendaftaran Rp 3.000. pengobatan gratis
RP 7 Pasien yang datang dari Kelurahan Situ Gintung, Pisangan dan Menurut petugas Puskesmas Ciputat Timur pasien
Cirendeu juga berobat ke Puskesmas Ciputat Timur. Hal ini yang datang dari wilayah lainnya memilih untuk
karena pasien merasa aksesnya lebih mudah dibandingkan harus berobat di Puskesmas Ciputat Timur karena mudah
ke Puskesmas lainnya yang sulit untuk dijangkau. Kemudian untuk diakses. Kemudian biaya yang dikenakan
untuk biaya bagi yang punya kartu identitas Tangerang Selatan sebesar Rp 3.000 dan apabila memiliki kartu
gratis sedangkan untuk yang tidak punya dikenakan biaya identitas Tangerang Selatan maka pengobatan gratis
pendaftaran Rp 3.000
RP 8 Pasien yang datang bukan hanya dari Cempaka Putih dan Menurut petugas Puskesmas Ciputat Timur pasien
Rempoa saja tapi juga banyak dari kelurahan lain seperti yang datang bukan hanya dari Kelurahan Rempoa
Pisangan dan Situ Gintung. Kemudian untuk biaya bagi yang dan Cempaka Putih saja tetapi juga dari wilayah
punya kartu identitas Tangerang Selatan gratis sedangkan untuk lainnya. Kemudian biaya yang dikenakan sebesar
yang tidak punya dikenakan biaya pendaftaran Rp 3.000 nanti Rp 3.000 dan apabila memiliki kartu identitas
kalo ada biaya tindakan beda lagi itu harganya dari dinkes Tangerang Selatan maka pengobatan gratis.
11
LAMPIRAN
A. Uji Validitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
a1 88,1500 85,082 ,577 ,896
a2 87,9500 84,576 ,481 ,895
a3 88,0500 83,524 ,483 ,895
a4 88,1500 84,555 ,531 ,895
a5 88,1000 86,516 ,565 ,898
a6 88,0000 84,211 ,471 ,895
a7 88,0000 84,842 ,640 ,895
b1 87,8000 79,642 ,549 ,890
b2 87,9500 81,103 ,573 ,893
b3 87,9000 81,253 ,555 ,892
b4 88,0500 86,997 ,563 ,898
b5 88,0000 80,737 ,473 ,892
b6 87,9500 79,103 ,571 ,889
b7 88,1000 79,884 ,514 ,891
c1 87,8500 83,608 ,598 ,895
c2 87,9500 82,576 ,538 ,893
c3 87,8000 80,695 ,651 ,889
c4 88,0500 82,471 ,627 ,893
d1 88,1000 76,726 ,640 ,887
d2 88,0500 79,103 ,627 ,888
d3 88,0500 77,524 ,614 ,888
d4 88,2000 78,800 ,606 ,889
d5 88,0500 77,839 ,744 ,886
d6 88,0500 78,155 ,629 ,888
e1 88,3000 77,379 ,553 ,890
e2 88,2500 79,671 ,573 ,889
e3 88,4500 76,997 ,588 ,889
e4 87,9000 80,937 ,691 ,889
e5 88,2500 76,829 ,563 ,890
f1 89,9000 86,832 ,585 ,899
Reliability Statistics
Cronbach's N of Items
Alpha
,895 30
11
B. Uji Normalitas
Descriptives
Median 22,00
Variance 4,828
Minimum 16
Maximum 25
Range 9
Interquartile Range 3
Tests of a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skorkehandalan ,195 60 ,000 ,940 60 ,005
11
Descriptives
Median 18,00
Variance 10,660
Minimum 14
Maximum 26
Range 12
Interquartile Range 4
Tests of a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skordayatanggap ,255 60 ,000 ,887 60 ,000
Descriptives
Median 12,00
Variance 2,219
Minimum 7
Maximum 15
Range 8
Interquartile Range 2
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skorjaminan ,181 60 ,000 ,938 60 ,004
Descriptives
Median 19,00
Variance 6,220
Minimum 11
Maximum 24
Range 13
Interquartile Range 4
Tests of
Kolmogorov-Smirnov a
Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skorempati ,119 60 ,033 ,956 60 ,029
11
Descriptives
Median 15,00
Variance 7,608
Minimum 10
Maximum 20
Range 10
Interquartile Range 3
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
skorbuktilangsung ,169 60 ,000 ,938 60 ,005
C. Analisis
kehandalan
dayatanggap
jaminan
empati
buktilangsung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
D. Analisis Bivariat
Value Chi-Square
df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Risk Estimate
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)