Nama Mahasiswa
: Hariyo Sulistiyo
NPM
: 1614901110077
Ruangan : ICU/ICCU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Identitias klien :
Diagnosa medis :
Tindakan keperawatan : Resusitasi
Diagnosa Keperawatan : Penurunan Curah jantung
Data : Perubahan EKG
Resusitasi
Aktivitas-aktivitas :
Evaluasi ketiadaan respon untuk menentukan tindakan yang cepat
Panggil bantuan jika tidak ada pernapasan atau tidak ada respon
Lakukan RJP yang memfokuskan pada kompresi dada pada pasien
Mulai 30 kompresi dada dengan laju dan kedalaman yang spesifik dan
komplit
Monitor respon pasien setelah usaha resusitasi
Sediakan obat sesuai kebutuhan
Prinsip-prinsip tindakan dan rasional
No
1
Prinsip Tindakan
Periksa Kesadaran Penderita
Menepuk bahu/ menggoyangkan badan
penderita
Jika belum merespon, panggil dengan
suara keras
Jika tidak merespon berikan rangsangan
nyeri
Call For Help
Berteriak minta tolong dengan orang
sekitar
Aktifkan EMS (Emergency Medical
Service) dengan menelpon 911 atau
Panggilan petugas kesehatan terdekat
Saat menghubungi petugas kesehatan,
Rasional
Mengetahui status
kesadaran pasien
Meminta bantuan
segera untuk
meminimalkan
angka keparahan
saat kita
menghadapi situasi
kritis
3
Atur Posisi Korban
Posisi baring telentang (agar efektif
dalam melakukan pemeriksaan napas dan
nadi
Baringkan ditempat datar dan keras
4
Ekstensikan Kepala Korban
Tehnik mengangkat dengan cara 1 tangan
di dahi korban dan tangan lainnya di
bawah dagu korban
5
Periksa Mulut Korban
Kaji adanya benda asing/ material
muntahan dimulut korban. Jika terlihat
ambil benda asing tersebut. Pengambilan
material cair dengan kain, pengambilan
material padat dengan jari
6
Periksa Napas
Lihat dada penderita apakah normal
(normalnya turun naik)
Dengar suara napas dengan merasakan
hembusan napas di pipi
7
Beri 2x napas buatan
Pencet hidung korban, lingkari mulut
korban dengan mulut anda secara ketat
Hembuskan napas pelan dan dalam
sampai melihat dada penderita naik
Batas waktu antara napas kedua 1,5 detik
Mempermudah kita
dalam melakukan
pemeriksaan tandatanda vital
Membuka jalan
nafas korban
Mencega terjadinya
ada sumbatan nafas
yang disebakan oleh
benda asing
Mengetahui apakah
terjadi abnormal
dinding dada &
suara tambahan saat
bernafas
Memaksimalkan
pemberian O2 saat
terjadi keadaan kritis
8
Periksa nadi korban
Pada orang dewasa terletak di arteri
karotis (leher)
Angkat dagu seperti tahap 4, tekan dan
rasakan nadi carotis, tahan 5-10 detik
Jika nadi ADA dan napas TIDAK ADA,
beri napas buatan sebanyak 10-12x/menit
Jika nadi dan napas TIDAK ADA, mulai
gunakan KOMPRESI DADA
9
Kompresi Dada
Tekan teratur pada dinding dada.
Diharapkan darah akan mengalir ke organ
vital dan organ vital masih tetap berfungsi
hingga EMS datang
Lokasi penekanan pada area, dua jari di
atas proxesus xifoideus.
Penekanan dilakukan dengan
menggunakan pangkal telapak tangan.
Dengan posisi satu tangan diatas tangan
yang lain.
Tekanan pada tulang dada dilakukan
sedemikian rupa sehingga masuk 4-6 cm
(pada orang dewasa).
Jaga lengan penolong agar tetap lurus,
sehingga yang menekan adalah bahu (atau
lebih tepat tubuh bagian atas) dan bukan
tangan atau siku
Pastikan tekanan lurus ke bawah pada
tulang dada karena jika tidak, tubuh dapat
tergelincir dan tekanan untuk mendorong
akan hilang
Gunakan berat badan saat kita berikan
tekanan
Dorongan yang terlalu besar akan
mematahkan tulang dada
Waktu untuk menekan dan waktu untuk
melepas harus sama waktunya
Berikan kompresi 30x dengan kecepatan
Memaksimalkan
kerja pompa jantung
untuk mengaliri ke
organ tubuh
terutama di otak
agar sel tidak
mengalami banyak
kematian.
100-120x/menit
Setiap 30 kali kompresi harus
dikombinasikan dengan napas buatan
10
Kordinasikan Antara Kompresi dengan napas
buatan
Setiap akhir 30x kompresi diselingi
dengan 1-1,5 detik napas buatan
Rangkaian 30 kali kompresi dan 2 kali
napas buatan diulang selama 5 kali siklus
baru lakukan evaluasi nadi(tahap ke-8)
Lanjutkan resusitasi hingga petugas
kesehatan datang
Konsentrasi udara
inspirasi dari udara
kamar sekitar 21%,
konsumsi oksigen
tubuh sekitar 5%,
sehingga udara
ekspirasi sekitar
16%, oleh karena
iitu walaupun
bantuan nafas
menggunakan udara
ekspirasi, namun
masih memberikan
konsentrasi oksigen
tiga kali lipat
kebutuhan konsumsi
oksigen.
Kontra indikasi :
a. Fraktur Kosta, trauma thorax
Analisa Sintesa
Penurunan Tingkat Kesadaran
10. Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan RJP, monitor EKG pasien masih menunjukan
keterangan Asistole, dan reaksi pupil terhadap cahaya negatif. Maknanya
:Klien dinyatakan mati biologis saat sel otak mengalami kematian, bila terjadi
henti nafas dan henti jantung tidak dapat mendistribusikan darah yang
mengandung oksigen, kemungkinan kerusakan yang irreversibel terjadi dalam
4-6 menit dan otak memulai kematian dalam 10 menit
Banjarmasin, 27 Desember 2016
Ners Muda
(..)
Preseptor Klinik
(..)