Anda di halaman 1dari 16

suturing

Elga Handayani
Muhammad Defri Ramadhoni
Tujuan Suturing
1. Menyatukan tepi luka jaringan lunak dan menahan pada posisinya sampai terjadinya
penyembuhan luka
2. Menahan pengembalian flap mukoperiosteal diatas tulang
3. Mengurangi resiko infeksi
4. Membantu menghentikan pendarahan
Syarat Ideal Bahan Suturing :

Benang Jarum

● Memiliki tensile strenght yang tinggi Terbuat dari stainless steel berkulitas
untuk menahan margin luka dengan tinggi yang meimiliki tahanan tinggi
baik terhadap bending dan breakage
Steril dan tahan korosi
● Non-Allergic atau non-infllamation
Memiliki diameter sekecil mungkin
● Least capillarity to avoid retaining the
inflammatory transudate at the wound Menyediakan pegangan yang stabil
terhadap needle holder
● Mudah disterilkan
Harus cukup tajam untuk memasuki
● Mudah terlihat diwilayah kerja jaringan
● Affordable Mudah disterilkan
prinsip-prinsip suturing

 Jarum harus dipegang dengan bantuan needle holder kira-kira 3/4


jaraknya dari ujung jarum.
 Jarum tidak boleh dipegang pada ujung jahitan karena ini adalah titik
terlemah dari jarum dan menggenggam pada titik ini menyebabkan
jarum tertekuk atau patah
 Jarum harus menembus jaringan secara tegak lurus (perpendicular)
terhadap permukaannya, karena menusuk jaringan secara miring dapat
menyebabkan robekan.
 Jahitan harus ditempatkan pada jarak yang sama (2–3 mm) dari garis
insisi. Kedalaman penetrasi juga harus sama di kedua sisi garis.
prinsip-prinsip suturing

 Jarum harus dilewatkan dari jaringan bergerak ke jaringan terfiksasi.


 Bila satu sisi jaringan lebih tipis dari sisi lainnya, maka jarum harus
melewati dari sisi yang lebih tipis ke sisi yang lebih tebal.
 Simpul tidak boleh diletakkan di atas tepi luka
 Setiap jahitan harus ditempatkan dengan jarak 3-4 mm
 Jahitan tidak boleh diikat terlalu kencang sehingga menyebabkan
jaringan memucat. Jahitan seharusnya hanya mendekati margin luka.
WRONG
Jarum tidak boleh dipegang pada ujung jahitan karena RIGTH
ini adalah titik terlemah dari jarum dan menggenggam
Jarum dipegang dengan needle
pada titik ini menyebabkan jarum tertekuk atau patah.
holder pada 1/3 belakang
Benang dimasukkan ke dalam bagian
belakang jarum dengan memutar
terlebih dahulu benang pada  needle
holder ditahan oleh ibu jari tangan kiri
agar tegang
Cara memegang needle holder

Needle holder dipegang


oleh jari ke I dan IV
seperti tampak pada
gambar, jari II dan III
digunakan sebagai
stabilisator
Macam-macam suturing
Interrupted suture
interrupted suture
• Teknik suturing yang paling sering digunakan dalam bedah mulut.
• Jarum masuk 2-3 mm dari margin flap (jaringan seluler) dan keluar pada jarak
yang sama di seberang sampingnya.
• Kedua ujung jahitan kemudian diikat menjadi simpul dan dipotong 0,8 cm di
atas simpul.
• Untuk menghindari robeknya flap, jarum harus melewati margin luka satu per
satu, dan berjarak setidaknya 0,5 cm dari tepi.
• Pengeratan jahitan yang berlebihan juga harus dihindari (risiko nekrosis
jaringan), serta tumpang tindih tepi luka saat memposisikan simpul.
• Keuntungan dari interrupted suture adalah ketika jahitan ditempatkan dalam
satu baris, secara tidak sengaja ada kelonggaran satu atau bahkan kehilangan
satu tidak akan mempengaruhi yang lainnya.
Macam-macam suturing
Simple continuous
Simple suture
continuous suture
• setelah melewati jarum melalui kedua margin flap, simpul awal dibuat seperti
pada jahitan terputus tetapi hanya ujung jahitan bebas yang dipotong. Jahitan
Needle bearing kemudian digunakan untuk membuat jahitan kontinu berturut-
turut di tepi luka (Gbr. 3.22).
• Jahitan terakhir tidak dikencangkan, tetapi loop yang dibuat sebenarnya
berfungsi sebagai ujung jahitan yang bebas. Setelah itu, jahitan benang melilit
needle holder dua kali, yang menangkap jahitan melengkung (loop pertama),
menariknya melalui loop kedua. Kedua ujungnya dikencangkan, sehingga
menciptakan simpul bedah.
 
Macam-macam suturing
continuous locking
continuous locking suture suture
Jahitan ini mirip dengan simple continuous, tetapi dengan keuntungan tambahan
bahwa tingkat penguncian disediakan dengan menarik jahitan melalui loopnya
sendiri. Karena mekanisme penguncian, jaringan menyelaraskan diri tegak lurus
dengan sayatan. Kemudian dapat mencegah pengetatan terus menerus pada
jahitan saat penutupan luka berlangsung. Loop ini diposisikan di sisi bukal dari luka,
setelah dikencangkan.
Macam-macam suturing
mattress
Mattress suturesuture
Jahitan ini berupa horizontal atau vertical, yang digunakan di area di mana
penutupan flap dengan bebas tegangan tidak dapat dilakukan. Mattress suture
digunakan untuk menahan tarikan otot, membalikkan tepi luka dan untuk
menyesuaikan flap jaringan dengan erat ke struktur di bawahnya (misalnya, cangkok
tulang, cangkok jaringan, implan gigi, membran regeneratif, dll.)

Horizontal Vertikal
Macam-macam suturing
subticutular suture
Subcuticular suture
Prosedur ini dipopulerkan oleh Halstead pada tahun 1893, yang
menjelaskan bahwa prosedur ini dapat digunakan tanpa simpul
dengan membuat ujungnya keluar tidak jauh dari luka dan
menempelkannya ke kulit. Teknik ini dapat meminimalkan bekas
jahitan
 
Figure of suture
Figure of suture
Figure of eight dapat digunakan untuk penutupan soket
ekstraksi serta untuk adaptasi papila gingiva di sekitar gigi.
Macam macam simpul (knot)
Square knot Surgical knot Grabby’s knot
 

 
Gambar 19: Simpul nenek.  
Gambar 17: square
knot.
Melepaskan jahitan
Jahitan harus dilepas secara atraumatik dan sebersih mungkin. Prinsip
pelepasan jahitan adalah sebagai berikut:
• Area tersebut harus diseka dengan hidrogen peroksida untuk
menghilangkan debris dan jaringan nekrotik dari jahitan.
• Cutting scissors suture yang tajam harus digunakan untuk memotong loop
dari jahitan. Biasanya menggunakan explorer untuk membantu mengangkat
jahitan jika berada di dalam sulkus atau di dekat oposisi terhadap jaringan.
Maka akan menghindari kerusakan jaringan dan rasa sakit yang tidak
diinginkan.
• Selama pelepasan, ujung simpul yang dipotong dipegang dengan lembut
dan jahitannya diangkat ke arah garis insisi karena untuk mencegah
ketegangan pada luka.
• Jahitan kulit biasanya dilepas setelah periode 7 sampai 10 hari tergantung
pada areanya, dan jahitan mukosa dilepas antara 5 dan 7 hari.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai