Anda di halaman 1dari 16

Ikatan dan Jahitan

Ditulis Oleh: Dr.Vampire


A. SIMPUL
Simpul merupakan bagian penting dalam tindakan bedah. Proses hemostasis,
penyambungan jaringan, jahitan akan bertahan jika dilakukan penyimpulan dengan
teknik yang benar. Tiap jaringan yang dijahit mempunyai karakter yang berbeda, untuk
itulah diperlukan teknik penyimpulan yang berbeda pula.
Prinsip Prinsip Dalam Membuat Simpul

Kuat dan tidak mudah lepas,


Sederhana
Ikatan sekecil mungkin, ujung dipotong secukupnya.
Tidak boleh ada gesekan antara untaian benang yang akan melemahkan jahitan
Tidak boleh ada kerusakan materi jahitan (tidak boleh menjepit benang dengan
instrumen)
Tidak boleh terdapat tarikan yang berlebihan
Pertahankan tarikan pada satu ujung benang setelah ikatan pertama supaya
lilitan tidak longgar pada jahitan kontinu

Macam Simpul

Reef knot

Dilakukan tiga kali simpul dengan gerakan 1 dan 3 sama.


Semua simpul memakai reef knot.
Dapat dikerjakan dengan :

Satu tangan
Dua tangan
Instrumen

Surgeons knot

Simpul pertama dilakukan 2 kali lilitan selanjut nya simpul 1 kali lilitan dengan
arah/gerakan yang berbeda dengan sebelumnya.
Dipakai jika regangan tinggi

Deep Tying

Dilakukan pada area yang dalam (misalnya simpul di intra abdomen)


dilakukan beberapa simpul yang sama (sleep knot dan diakhiri dengan reef knot.
Sebaiknya menggunakan tangan(bukan instrument)

Slip Knot

Dua simpul yang sama kemudian didorong dengan jari, kemudian simpul ketiga
berlawanan dengan simpul 1 dan 2.
Prinsip gerakan dalam simpul
Terdiri dari 2 macam gerakan:
Gerakan simpul ke 1 harus sama dengan 3, 5, 7 dst.
Gerakan simpul ke 2 harus sama dengan 4, 6, 8 dst.

Hasilnya:

Kamudian dilanjutkan sekali lagi dengan arah yang berlawanan dari simpul terakhir,
hasilnya
Deep Tying
Perbedaan dengan reef knot:
Pada pengencangan simpul benang tidak boleh ditarik ke atas melainkan harus
didorong ke bawah menggunakan jari telunjuk.

Perhatikan urutan penyimpulannya

Slip knot
Terdiri atas :
1. Dua kali gerakan yang sama (dengan telunjuk atau jari tengah) atau
Gerakan reef knot yang ditarik ke arah yang sama (tanpa penyilangan)
1. Harus diakhiri dengan reef knot. Jadi terdapat 4 gerakan

Reef knot dengan menggunakan instrumen

Ulangi dengan arah ikatan kedua beda dengan yang pertama


Dan ikatan ketiga sama dengan ikatan pertama

B. JAHITAN
Jahitan telah dilakukan berabad-abad yang lalu, mulai dengan menggunakan bulu
binatang, serat tumbuhan sampai sintetik.
Tujuan penjahitan adalah

Menutup defek
Mendekatkan tepi luka yang mempunyai tegangan
Mendekatkan tepi kulit
Meminimalkan perdarahan dan infeksi

Teknik penjahitan tergantung kepada:

Tipe luka
Lokasi anatomi luka.
Ketebalan kulit
Derajat ketegangan
Hasil kosmetik yang diharapkan

Untuk mengoptimalkan hasil secara fungsi dan kosmetik, perlu diperhatikan:

Meminimalkan dead space


Mengembalikan kepada kontur anatomis bagian yang dijahit
Meminimalkan bekas jahitan dengan cara memilih benang yang tepat dan
tension yang minimal.

Menurut waktu penjahitannya, jahitan dibagi menjadi:

Jahitan Primer

Adalah jahitan yang dilakukan segera setalah luka terbentuk

Jahitan Sekunder

Dilakukan setalah jahitan pertama (primer) terlepas atau longgar. Atau dilakukan
mengoreksi dead space.
Tujuan jahitan sekunder adalah untuk:

Memperkuat jahitan primer


Menghilangkan dead space
Mencegah akumulasi cairan pada luka abdominal selama proses penyembuhan.
Untuk penutupan luka sekunder karena kerusakan jahitan pada masa
penyembuhan.
Umumnya digunakan benang tidak diserap.

Menurut kontinuitasnya, jahitan dibagi menjadi:


Jahitan interrupted, yaitu jahitan satu tidak ada hubungan dengan jahitan yang
lainnya,.Kedua adalah jahitan kontinyu/continous running suture, antara jahitan
sebelum dan sesudah, terdapat hubungan berupa benang yang tidak dipotong.

Interrupted Suture

Teknik ini menjahit tepi luka dengan satu jahitan, disimpulkan kemudian dipotong.
Teknik ini memerlukan lebih banyak benang karena setiap jahitan harus dibuat simpul
dan dipotong. Relatif lebih aman karena bila satu jahitan putus jahitan lainnya tidak
terganggu. Baik digunakan untuk luka yang terinfeksi, karena mudah membuka jahitan
jika ada satu tempat yang mengalami infeksi sehingga tidak mengganggu jahitan
lainnya.
Interrupted suture bisa berbentuk jahitan simple, atau subkutikuler, matras vertikal
ataupun matras horizontal
Penjahitan dianjurkan dimulai di tengah dan dilanjutkan setiap pertengahan dari insisi
yang tersisa.
Arah jarum yang tegak lurus dengan permukaan kulit dan juga tegak lurus sayatan kulit
Jarak masuk dan keluarnya jarum dari tepi sayatan sama dengan dalamnya jaringan
yang diambil (x) dan jarak antar jahitan sama dengan dua kali jarak tersebut (2)
Keuntungan:

Mudah
Kekuatan jahitan besar
Kecil kemungkinan menjerat sistem sirkulasi sehingga mengurangi edema
Mudah untuk mengatur tepi-tepi luka

Kerugian:

Lama
Bekas jahitan lebih terlihat

Perhatikan pola umum jahitan simple interrupted

Terlalu longgar

Terlalu dangkal,

Eversi (benar)

Terlalu kuat hingga kulit robek

Terlalu dalam

Inversi (salah)

Continuous Suture / Running Stitches

Adalah suatu serial jahitan yang dibuat dengan menggunakan benang tanpa putus
antara jahitan sebelum dan sesudahnya. Untaian benang dapat diikat pada setiap
ujung jahitan. Cara ini dapat dilakukan dengan cepat, kekuatan tegangan seluruh
jahitan sepanjang luka hamper sama. Tarikan yang terlalu kuat harus dihindari untuk
mencegah putusnya jahitan yang akan merusak semua jahitan. Biasanya digunakan
diperitoneum atau fascia dinding abdomen. Untuk luka infeksi tidak dianjurkan
menggunakan teknik ini. Kerugiannya, jika satu jahitan longgar maka akan
berpengaruh terhadap jahitan sebelum atau sesudahnya.
Syarat :

Harus dengan asisten yang tugasnya hanya melepas & memegang benang,
BUKAN mengencangkan jahitan.
Selama penjahitan benang tidak boleh kendor.
Jarum diambil siap pakai (Midposisi)

Keuntungan

Cepat
Sedikit simpul

Kerugian

Jahitan menjadi mudah longgar jika satu jahitan saja tidak kuat
Sulit mengoreksi jika terjadi infeksi
Pengangkatan harus sekaligus, tidak bisa per area(misalnya jika di area tertentu
ada pus)

Teknik Jahitan

Jahitan continuous/continuous running suture

Gambar Jahitan continuous

Jahitan continuous interlocking/Running locked sutures

Gambar Jahitan continuous interlocking/Running locked sutures


1. Interrupted Suture/simple interrupted suture

Gambar jahitan simple interrupted

Gambar jahitan simple interrupted


1. Interrupted Vertical Mattress Suture
Indikasi utama penggunaan vertical matress suture adalah untuk mengangkat
permukaan pinggir luka, yaitu bila tepi luka tidak sama tinggi sehingga jika dengan
jahitan simple interrupted tepi luka (epitel dengan epitel) tidak bertemu (inversi).
Vertical mattress suture sering digunakan pada bagian tubuh yang memiliki
kecenderungan untuk inverted, seperti posterior neck atau luka yang terdapat pada
permukaan yang concave.

Gambar vertical mattress suture


Beberapa peneliti percaya bahwa penggunaan vertical mattress suture yang
menyebabakan pinggir luka mengalami eversi lebih baik dibandingkan teknik penjahitan
luka yang lain. Vertical matres berfungsi untuk menyamakan permukaan sayatan

1. Horizontal Mattress Suture


Teknik ini bertujuan untuk membuat pinggir luka menjadi eversi (menjorok keluar) dan
membagi rata tekanan pada seluruh pinggir permukaan luka,

Gambar matras horizontal


Teknik ini dipergunakan biasanya pada luka yang memiliki jarak kedua permukaan
pinggir luka yang cukup jauh, sehingga regangan cukup kuat. Jahitan ini dipergunakan
sebagai initial suture untuk mendekatkan dua permukaan pinggir luka.
Teknik suture ini juga cukup efektif dalam memegang permukaan kulit luka yang
rapuh seperti kulit di telapak tangan dan kaki. Teknik ini juga efektif untuk hemostasis
akibat perdarahan bawah kulit di tepi luka (misalnya di kulit kepala).
Horizontal mattress suture juga berguna untuk aproksimasi tanpa mengganggu sesuatu
struktur yang berjalan sejajar dengan luka sayatan, seperti pembuluh darah, nervus dll
1. Smead-Jones/Far-and-Near
Jahitan ini digunakan pada jaringan dengan regangan yang kuat, misalnya penjahitan
fascia.

Gambar jahitan Smead-Jones


1. Corner Stitch
Variasi dari teknik horizontal mattress suture dan half-buried horizontal mattress suture,
atau disebut juga corner stitch. Teknik suture corner stitch dipergunakan untuk
mendekatkan pinggir luka yang membentuk sudut tanpa menghilangkan atau
mengurangi suplai darah ke permukaan kulit tersebut.

Gambar jahitan sudut

1. Jahitan pure-string
Merupakan jahitan tidak terputus pada sekeliling lumen atau area tertentu yang
dikencangkan seperti tali celana. Contohnya seperti pada apendektomi.

Gambar jahitan pure-string

1. Jahitan yang dikubur (burried)


Seluruh jahitan berada dibawah lapisan epidermal. Bisa dilakukan dengan
menggunakan jahitan continuous atau interrupted dan tidak diangkat setelah operasi.
Jalurnya searah atau paralel dengan luka. Jahitan dilakukan pendek-pendek, dibagian
lateral sepanjang luka. Setelah jahitan selesai dilakukan, kedua ujung tali diikat.
Keuntungannya adalah baik secara kosmetik karena penyatuan kulit dilakukan dari
bawah, hingga kulit tidak terlukai oleh bekas jahitan.

Gambar jahitan subcuticular

Dilakukan untuk tujuan kosmetik, sehingga harus dilaksanakan dengan benar :


1.
2.
3.
4.

Simpul pertama di subkutis (absorbable).


Pengambilan subkutis harus sama dalam dari permukaan kulit.
Keluar masuknya jarum harus sejajar dari sisi luka berseberangan.
Diselesaikan tanpa simpul (dengan penjahitan bentuk Z dimana jarum
dimasukkan kembali pada lubang yang sama)

Stapler
Selain jahitan dengan benang, aproksimasi tepi luka dapat juga dengan menggunakan
stapler. Aplikasinya dengan menggunakan alat seperti halnya stapler kertas.
Keuntungannya adalah lebih cepat, namun kerugiannya kadang-kadang tepi luka tidak
sama tinggi dan inversi.

Gambar penggunaan stapler


Skin Tapes
Plester kulit (steril) dapat digunakan bila jaringan yang dipertemukan memiliki regangan
yang rendah. Biasanya digunakan setelah jahitan subkutikuler yang
baik sehingga terjadi aproksimasi antara epitel kedua tepi luka. Penggunaan plester ini
lebih cepat, namun rawan terjadi pergeseran.

Gambar penutupan akhir luka dengan plester

1. PENGANGKATAN JAHITAN
Pengangkatan jahitan antara lain disesuaikan dengan lokasi anatomis luka, kondisi
luka, usia luka, jenis benang yang digunakan, jenis tehnik jahitan. Jahitan mungkin
ditinggalkan terutama bila digunakan benang yang diserap. Pengangkatan dilakukan
pada jahitan kulit. Benang mungkin diangkat sekaligus atau berselang-seling dengan
selang waktu1 3 hari.
TABEL Suggested Removal Times for Interrupted Skin Sutures

Area

Removal time
(days)

Face
Neck
Scalp
Upper extremity
Trunk
Extensor surface
hands
Lower extremity

3 to 5
5 to 8
7 to 9
8 to 14
10 to 14
14
14 to 28

Teknik Pengangkatan jahitan:


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pastikan jaringan telah rapat


Bersihkan dengan kasa lembab steril
Tindakan aseptik
Identifikasi jenis jahitan (simple interupted, matras, continous subcuticular dll)
Angkat simpul dengan pinset anatomis
Gunting benang yang paling dekat dengan kulit
Cabut benang perlahan lahan. Jika ada tahanan, tarik kearah awal jahitan dan
kembali tarik kearah berlawanan.
8. Periksa apakah ada seroma, pus atau krusta, jika ada cuci dan bersihkan.
9. Jika luka operasi rentan kontaminasi, bisa dibalut kembali dengan steril dressing

Simpul ditarik dengan pinset


Gunting benang yang menempel ke kulit di tepi jahitan

Tarik simpul kearah berlawanan


- See more at:
http://bedahminor.com/index.php/main/show_page/213#sthash.cWTbbjsj.dpuf

Anda mungkin juga menyukai