Anda di halaman 1dari 3

Laboratorium Klinik Bedah dan Radiologi

Fakultas Kedokteran Hewan Seminar : Bedah Kasus Mandiri


Universitas Syiah Kuala Tanggal : 27 Juni 2019

GASTROPEXY PADA ANJING JANTAN

Nama : Febri Ramadana, S.KH


Nim : 1802101020052
Pembimbing : Dr. drh. Erwin, M. Sc.

PENDAHULUAN lambung untuk mengeluarkan gas di


Anjing merupakan hewan yang lambung. Kemudian lambung difiksasi
banyak dipelihara oleh manusia sebagai dengan dinding abdomen untuk mencegah
hewan kesayangan, karena mudah rotasi kembali (Williams, 1991).
beradaptasi dengan lingkungan dan dapat
berinteraksi dengan sesamanya ataupun Tujuan Kegiatan
manusia (Dharmajono, 2003). Anjing juga Untuk mengetahui prosedur operasi
banyak dipelihara sebagai hewan berburu, gastropexy meliputi tindakan pra-operasi,
penjaga rumah, dan sebagai hewan pelacak operasi, pasca operasi, serta terapi yang
di kepolisisan. Kecintaan terhadap anjing digunakan hingga hewan sembuh.
seringkali membuat pemilik memberikan
makanan yang sama dengan makanan yang Manfaat Kegiatan
dikonsumsinya (Men dan Arjentina, 2018). Kandidat dokter hewan mampu
Kandungan nutrisi yang kurang tepat, pola melakukan tindakan bedah gastropexy yang
pemberian pakan dan jenis pakan yang meliputi tindakan pra-operasi, operasi,
diberikan dapat menyebabkan gangguan pasca operasi, serta terapi yang digunakan
pencernaan. Salah satu gangguan hingga hewan sembuh.
pencernaan yang terjadi pada anjing adalah
Gastric dilatation/volvulus syndrome MATERI DAN METODE
(GDV) (Glickman dkk., 2000).
GDV adalah suatu sindrom pada Waktu dan Tempat Operasi
anjing dengan kondisi lambung mengalami Operasi gastropexy akan
dilatation dan torsio (Wingfield, 2002). dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 02
Hewan yang mengalami GDV menunjukan Juli 2019. Lokasi kegiatan di Rumah Sakit
gejala klinis yaitu, hipersalivasi, depresi, Hewan Pendidikan (RSHP) Prof Dr.
lemah dan akumulasi gas abnormal pada Noerjanto Fakultas Kedokteran Hewan
lambung. Kasus GDV sering terjadi pada Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
anjing berumur muda hingga tua dan ras
anjing besar seperti Herder, Great dane,
Rottweiller, Labrador retriever, Alaskan Persiapan Pra-operasi
malamute, Saint Bernard. Persiapan pasien
Tindakan yang dilakukan dalam Hewan yang digunakan adalah anjing
penanganan kasus GDV salah satunya domestik (Canis domesticus) jantan,
dengan tindakan operasi seperti gastropexy dengan berat badan 8 kg. Pemeriksaan fisik
(Monnet, 2003). Operasi dilakukan dengan dilakukan sebelum tindakan operasi, pasien
membuka abdomen dibagian cranioventral, dipuasakan makan selama 6-8 jam, dan
kemudian lambung direposisi dan tube puasa minum 2-4 jam. Anjing yang akan
dilewatkan melalui esophagus menuju operasi harus dimandikan 1-2 hari

1
sebelumnya dan dilakukan pencukuran sepsis tersebut dipertahankan hingga
bulu 2 jam sebelum operasi di bagian yang operasi selesai.
akan di operasi.
Pelaksanaan Operasi:
Persiapan Alat dan Bahan 1. Hewan disiapkan secara sepsis untuk
Alat operasi yang sudah steril pembedahan.
diletakkan di meja khusus dan disusun di 2. Setelah hewan teranestesi, hewan
dekat meja operasi secara berurut. Alat dibaringkan dengan posisi dorsal
yang digunakan yaitu clipper, handle recumbency.
scalpel, blade, duk klem, scissor, spuit, 3. Selanjutnya dipasang kain penutup
allis tissue forcep, needle holder, pinset operasi (kain duk).
anatomis, pinset chirurgis, dan kain duk. 4. Daerah yang akan dioperasi di
Bahan yang digunakan adalah atropin desinfeksi dengan alkohol 70% dan
sulfat, ketamine, xylazine, alkohol 70%, iodium tinctur 3%.
iodium tinctur 3%, ringer laktat, benang cat 5. Insisi dilakukan di bagian linea alba
gut, benang nilon, kasa steril, penicillin- berturut-turut insisi pada kulit, fascia,
streptomicin, dan vitamin. musculus, dan peritoneum.
6. Tepi sayatan kiri dan kanan dijepit
Persiapan Ruang Operasi dengan allis tissue forcep dan sedikit
Ruang operasi didesinfeksi diangkat ke atas untuk memudahkan
menggunakan desinfektan. Meja operasi identifikasi gastric.
dispray dengan desinfektan dan dilap 7. Lakukan fiksasi lambung dengan
dengan lap basah kemudian dikeringkan. peritoneum dan jahit menggunakan
benang nilon dengan pola jahitan
Premedikasi dan Anastesi continous.
Hewan diberikan premedikasi dan 8. Peritonium ditutup dengan benang nilon
anastesi, premedikasi yang digunakan pola simpel interupted.
adalah atropine sulfat dengan dosis 0,02- 9. Muskulus dan fascia dijahit pola
0,04 mg/kg BB secara subkutan. Setelah 10 continuous menggunakan cat gut.
menit pasca premedikasi dilakukan 10. Kulit dijahit pola simpel interupted atau
penyuntikan anestesi umum dengan matras menggunakan benang nilon.
menggunakan ketamin (dosis 10-40 mg/kg
BB) dan xylazin (dosis 1-3 mg/kg BB) Perawatan Pasca Operasi
secara intra muscular. Setelah pemberian Hewan ditempatkan dalam kandang
anestesi frekuensi pernafasan, denyut yang bersih dan kering, lalu dipasangkan
jantung, dan suhu diperiksa secara berkala Elizabeth collar. Hewan diberikan
(setiap 3 menit) sampai pembedahan selesai antibiotik, antiinflamasi dan vitamin secara
(Tilley dan Smith, 2000). per oral untuk mempercepat fase
penyembuhan lukanya selama 5 hari.
Persiapan Operator dan Ko Operator Pengolesan salep dilakukan dua kali sehari
Sebelum dilakukan operasi, operator yaitu pagi dan sore sampai hewan sembuh.
dan co-operator mencuci tangan dari ujung Sebelum dilakukan pemberian obat salep,
jari sampai kesiku dengan air sabun dan luka operasi dibersihkan terlebih dahulu
dibilas dengan air bersih. Tangan baru diolesi salap bioplasenton.
dikeringkan dengan handuk bersih
kemudian didesinfeksi dengan alkohol 70 R/ Amoxicillin 500 mg
%, kemudian operator dan co-operator pulv da in caps No. X
menggunakan handscoon dan pakaian s.b.d.d. 1 cap p.o.p.c
khusus. Saat operasi berlangsung, keadaan paraf
R/ Meloxicam 2,5 mg

2
Vit C 2 tab
m.f pulv da in caps No. V
s.s.d.d.1 cap p.o.p.c
paraf

R/ Bioplasenton salf 1 tube


s.u.e
paraf

DAFTAR PUSTAKA
Dharmojono. 2003. Anjing Permasalahan
dan Pemecahan. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Glickman, L.T., Lantz, G.C., Schellenberg,
D.C. and Glickman, N.W. (2000).
Incidence of and breed related risk
factors for gastric dilatation and
volvulus in dogs. J Am Vet Med
Assoc. 216:40.
Mariyani. 2009. Kasus Urolithiasis pada
Anjing dan Kucing. Institut Pertanian
Bogor. Bogor
Monnet, E. 2003. Gastric dilation-volvulus
syndrome in dog. Veterinary Clinic of
North America: Small Animal
Practice. 33(5): 987-1005.
Williams, J.M. (1991). Gastric dilatation
and volvulus. BSAVA manual of
Canine and Feline Abdominal
Surgery. 1st ed. BSAVA ltd Co.,
Gloucester. Pp :80-95.
Wingfield, W.E. 2002. Gastric dilatation
volvulus. The Veterinary ICU Book.
Wyoming: Teton New Media, 753–
762.

Anda mungkin juga menyukai