Anda di halaman 1dari 5

Jarum Operasi

Jarum operasi banyak jenisnya dan dapat dibedakan berdasarkan ujung jarum atau ukurannya.
Pemilihan jarum operasi dilakukan berdasarkan jenis jaringan yang akan dijahit (ketebalan,
elastisitas, kekuatan), topografi luka (dalam, dangkal), dan tipe jarum operasi (ujung, badan,
diameter). Jarum jahit tersedia dalam beragam bentuk, diameter, dan ukuran. Secara umum,
jarum jahit terdiri atas tiga bagian, yaitu needle point, needle body, dan swaged (pressfit) end.
Needle point berbentuk tajam dan berfungsi untuk penetrasi kedalam jaringan. Body merupakan
bagian tengah dari jarum jahit. Sedangkan swaged (press-fit) end merupakan bagian tempat
menempelnya benang. Jarum jahit digunakan untuk menutup luka insisi pada mukosa dan
biasanya berbentuk round atau triangular. Jarum jahit biasanya terbuat dari besi tahan karat
(stainless steel) yang kuat dan fleksibel. Jarum jahit memiliki bentuk dan jenis yang beragam
seperti straight needle, curved
needle, eyed needle, dan eyeless needle. Selain itu, jarum jahit juga tersedia dalam berbagai
ukuran, yaitu 1/4, 3/8, 1/2, dan 5/8. Jenis jarum jahit yang paling sering digunakan dalam bidang
kedokteran adalah curved (circle) needle dengan ukuran 3/8 dan 1/2.

Tiga komponen dasar dari jarum operasi yang digunakan untuk membedakan
jarum operasi adalah pangkal jarum (pangkal yang menyatu dengan benang, pangkal
berlubang), badan, dan ujung jarum (Gambar 1).
Gambar 1. Komponen Dasar Jarum Operasi.

Bagian pangkal jarum (Eye needle) adalah bagian penghubung antar jarum dan benang operasi.
1. Closed eye needle: benang diikat dengan jarum melalui mata selama operasi. Metode ini
ekonomis karena jarum dapat digunakan kembali, namun ketajamannya akan berkurang
dalam kasus ini dan lubang besar dan lebih banyak kerusakan jaringan dapat disebabkan
karena lewatnya jahitan untai ganda dan menariknya melalui jaringan menyebabkan lebih
banyak trauma jaringan, itulah mengapa jarum ini disebut “traumatic”.
2. Eyeless needle (Swage): benang langsung dipasang ke jarum oleh pabrikan. Jarum
memiliki lubang atau saluran yang terbentuk di ujungnya, lubang tersebut dibor dengan
laser untuk memberikan transisi yang lebih mulus dengan jahitan. Dengan demikian,
benang operaso mengikuti jarum melalui jaringan tanpa menyebabkan cedera jaringan,
dan ketebalan jarum dan jahitan kurang dari satu mata, itulah mengapa jarum ini disebut
"atraumatic"
Gambar 2. Pangkal jarum operasi

Gambar 3. Bentuk badan jarum lurus atau melingkar (1/4, 5/8, ½, 3/8).
Ujung jarum operasi ada yang tajam berbentuk segitiga atau berbentuk bulat,
seperti pada Gambar 4.

1. Taper-point needle: Jarum ini dirancang untuk memberikan penetrasi yang baik ke
jaringan lunak, setelah jarum melewati jaringan jaringan menutup rapat di sekitar bahan
jahitan yang membentuk garis jahitan anti bocor. Posisi penahan jarum berada di antara
titik jarum dan area pemasangan. Posisi ini memberikan stabilitas yang lebih baik pada
penahan jarum. Tersedia dengan diameter yang lebar, diameter yang lebih halus baik
untuk jaringan yang lebih lunak seperti gastrointestinal dan vaskular, Diameter tinggi
baik untuk jaringan yang lebih keras seperti otot.
2. Taper-cut needle: Jarum ini seperti dua jarum dalam satu dengan tubuh bulat untuk
mengurangi trauma pada luka dan dengan ujung pemotongan untuk meningkatkan
penetrasi dan ujung pemotongan terbatas pada ujung jarum, mereka tidak disarankan
untuk menjahit kulit.
3. Regular: Jarum ini Memiliki bentuk segitiga seperti pemotongan terbalik tetapi puncak
segitiga di sisi dalam kurva cekung, cocok untuk sebagian besar tujuan yang biasanya
diterapkan pada kulit, ligamen, rongga hidung, tendon dan oral.
4. Reverse cutting needle: Jarum ini berbentuk segitiga, apeks segitiga di sisi luar lengkung
cekung, dengan ujung lancip di bagian luar kelengkungan membantu memotong luka
dengan tiga sisi di sisinya, digunakan khusus untuk jaringan yang keras dan standar
penetrasi seperti kulit, tendon. selubung, atau mukosa mulut dan ligamen.
5. Spatula needle: Jarum halus ini dirancang dengan ujung tajam, persegi, tubuh datar dari
atas ke bawah untuk mengurangi cedera jaringan sedangkan memiliki penetrasi yang
mudah dan jalur kontrol yang tinggi melalui dan di antara lapisan jaringan lunak dan
dirancang khusus untuk ophthalmitis dan prosedur bedah okuloplastik.
6. Blunt taper point: Jenis ini tidak setajam jarum standar, sedangkan jarum tumpul telah
dirancang untuk mengurangi risiko cedera akibat jarum suntik, digunakan dalam semua
operasi yang mengandung berbagai jaringan rapuh seperti hati dan segala spesialisasi
yang mencakup operasi otot atau fasia.

Sumber:
Sudisma I G N, Putra Pemayun Igag, Jaya Wardita Aag, Gorda Iw. 2006. Ilmu Bedah Veteriner
Dan Teknik Operasi. Isbn: 979-25-5196-6
General Medical Disposable. 2019. Surgical Needles

Anda mungkin juga menyukai