Anda di halaman 1dari 15

Macam-macam Jahitan Luka

1. Jahitan Simpul Tunggal


Sinonim : Jahitan Terputus Sederhana, Simple Inerrupted Suture
Merupakan jenis jahitan yang sering dipakai. digunakan juga untuk jahitan situasi.
Teknik : – Melakukan penusukan jarum dengan jarak antara setengah sampai 1 cm ditepi luka
dan sekaligus mengambil jaringan subkutannya sekalian dengan menusukkan jarum secara
tegak lurus pada atau searah garis luka.
– Simpul tunggal dilakukan dengan benang absorbable denga jarak antara 1cm.
– Simpul di letakkan ditepi luka pada salah satu tempat tusukan
– Benang dipotong kurang lebih 1 cm.
2. Jahitan matras Horizontal
Sinonim : Horizontal Mattress suture, Interrupted mattress
Jahitan dengan melakukan penusukan seperti simpul, sebelum disimpul dilanjutkan dengan
penusukan sejajar sejauh 1 cm dari tusukan pertama.
Memberikan hasil jahitan yang kuat.
3. Jahitan Matras Vertikal
Sinonim : Vertical Mattress suture, Donati, Near to near and far to far
Jahitan dengan menjahit secara mendalam dibawah luka kemudian dilanjutkan dengan menjahit
tepi-tepi luka. Biasanya menghasilkan penyembuhan luka yang cepat karena di dekatkannya
tepi-tepi luka oleh jahitan ini.
4. Jahitan Matras Modifikasi
Sinonim : Half Burried Mattress Suture
Modifikasi dari matras horizontal tetapi menjahit daerah luka seberangnya pada daerah
subkutannya.
5. Jahitan Jelujur sederhana
Sinonim : Simple running suture, Simple continous, Continous over and over
Jahitan ini sangat sederhana, sama dengan kita menjelujur baju. Biasanya menghasilkan hasiel
kosmetik yang baik, tidak disarankan penggunaannya pada jaringan ikat yang longgar.
6. Jahitan Jelujur Feston
Sinonim : Running locked suture, Interlocking suture
Jahitan kontinyu dengan mengaitkan benang pada jahitan sebelumnya, biasa sering dipakai
pada jahitan peritoneum. Merupakan variasi jahitan jelujur biasa.
7. Jahitan Jelujur horizontal
Sinonim : Running Horizontal suture
Jahitan kontinyu yang diselingi dengan jahitan arah horizontal.
8. Jahitan Simpul Intrakutan
Sinonim : Subcutaneus Interupted suture, Intradermal burried suture, Interrupted dermal stitch.
Jahitan simpul pada daerah intrakutan, biasanya dipakai untuk menjahit area yang dalam
kemudian pada bagian luarnya dijahit pula dengan simpul sederhana.
9. Jahitan Jelujur Intrakutan
Sinonim : Running subcuticular suture, Jahitan jelujur subkutikular
Jahitan jelujur yang dilakukan dibawah kulit, jahitan ini terkenal menghasilkan kosmetik yang
baik

Jahitan Luka
Keterangan gambar. A. Jahitan simpul tunggal, B. Matras vertikal, C. Matras horizontal,
D. Subkutikuler kontinyu, E. Matras horizontal half burried, F. Continous over and over
 
Angkat Jahitan
Adalah proses pengambilan benang pada luka. Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:
¨ Muka atau leher hari ke 5
¨ Pereut hari ke7-10
¨ Telapak tangan 10
¨ Jari tangan hari ke 10
¨ Tungkai atas hari ke 10
¨ Tungkai bawah 10-14
¨ Dada hari ke 7
¨ Punggung hari ke 10-14
Jenis-Jenis Benang Hecting dan Fungsinya Pada Penjahitan Luka
Dalam penjahitan luka, tentunya diperlukan benang operasi dan jarum untuk melakukan
penjahitan luka. Jarum jahit yang digunakan dalam proses penjahitan luka yaitu jarum kulit dan
jarum otot. Jarum kulit merupakan jenis jarum hecting yang digunakan dalam tindakan penjahitan
kulit, alat ini memiliki bentuk  dengan ujung jarum yang panjang dan berbentuk segitiga. Bentuk
jarum tersebut dibuat sedemikian rupa agar dapat dengan mudah menembus jaringan kulit yang
alot. Sedangkan jarum otot merupakan jenis dari jarum hecting yang digunakan dalam tindakan
penjahitan otot. Jarum otot ini terbuat dari bahan stainless steel dan memiliki ujung tajam atau
runcing dan bulat. Jarum otot dibuat sedemikian rupa agar dapat dengan mudah menembus
jaringan otot.
Sedangkan untuk catgut atau benang operasi yang digunakan, dapat dengan menggunakan
catgut yang terbuat dari bahan alami yaitu chromic catgut dan plain catgut. Chromic catgut adalah
salah satu jenis catgut yang terbuat dari benang alami yaitu kolagen sapi atau domba, chromic
catgut adalah jenis catgut yang dapat diserap oleh jaringan. Chromic catgut dilapisi dengan garam
chromium sehingga memperpanjang waktu penyerapan secara sempurna yaitu 90 hari. Sedangkan
plain catgut adalah benang jahit yang terbuat dari benang alami yaitu kolagen sapi atau domba.
Sama halnya dengan chromic catgut, plain catgut adalah jenis benang operasi yang dapat diserap
oleh jaringan. Waktu yang dibutuhkan untuk penyerapan secara sempurna oleh benang ini yaitu 70
hari. Dalam memilih benang operasi yang akan digunakan, perhatikanlah ketebalan benang dan
area luka yang akan dilakukan penjahitan.
Hecting merupakan sebuah prosedur penting dalam tindakan operasi. Hecting atau
penjahitan luka merupakan sebuah tindakan untuk menyatukan jaringan kulit yang robek atau
luka. Dalam hecting, terbapat berbagai macam jenis hecting diantaranya sebagai berikut:
 Jahitan kulit
 Jahitan interrupted:
Jahitan simple interrupted (jahitan satu demi satu)
Jenis hecting ini merupakan jenis hecting yang banyak digunakan dan paling terkenal. Dalam
menggunakan jenis hecting ini, jarak antara jahitan sejauh 5-7 mm dan batas jahitan dari tepi luka
sebaiknya 1-2 mm. Dalam jenis hecting ini semakin dekat jarak antara setiap jahitan maka
semakin baik bekas luka setelah penyembuhan.
 Jahitan matras
Jahitan matras vertikal
Jenis hecting ini digunakan apabila tepi luka tidak dapat dicapai dengan menggunakan jenis
hecting satu demi satu. Seperti di daerah yang tipis lemak subkutisnya dan tepi lukan yang
cenderung masuk ke dalam.
Jahitan matras horizontal
Jenis hecting ini digunakan untuk manautkan fassia dan aponeurosis. Jenis hecting ini tidak boleh
digunakan untuk menjahit lemak subkutis karena hal tersebut dapat menyebabkan kulit diatansa
nampak lebih bergelombang.
Jahitan continous
 Jahitan jelujur
Jenis hecting ini lebih cepat dibuat, lebih kuat dan dalam pembagian tekanannya lebih rata jika
dibandingkan dengan jahitan terputus. Dalam penjahitan ini memiliki kelemahan yaitu apabila
benang putus atau simpul terurai maka seluruh tepi luka akan terbuka. Jenis dari jahitan ini yaitu
Jahitan interlocking, feston dan jahitan kantung tembakau
 Jahitan subkutis
Jahitan continous
Jahitan terusan subkutikuler atau intrademal. Jahitan ini digunakan apabila setelah luka sembuh
ingin didapatkan hasil penjahitan yang baik.
Jahitan dalam
Jahitan ini dilakukan apabila terdapat luka infeksi seperti insisi abses, dipasang dren. Dren
memiliki fungsi untuk mengalirkan cairan keluar berupa darah atau serum. Dren dapat terbuat dari
guntingan sarung tangan.
Pola Jahitan dan Jenis Benang dalam Bedah Veteriner
  Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh (diskontinuitas jaringan).
Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia,
ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan.
Dalam penjahitan luka,ada tiga hal yang menentukan pemilihan jenis benang jahit, yaitu
jenis bahannya, kemampuan tubuh untuk menyerapnya dan susunan filamennya. Benang yang
dapat diserap melalui reaksi enzimatik pada cairan tubuh kini banyak dipakai. 
Penyerapan benang oleh jaringan dapat berlangsung antara tiga hari sampai tiga bulan bergantung
pada jenis benang dan kondisi jaringan yang dijahit. 
Menurut bahan asalnya, benang dibagi dalam benang yang terbuat dari usus domba
(catgut) dan dibedakan dalam catgut murni yang tanpa campuran dan catgut kromik yang
bahannya bercampur larutan asam kromat. 
Catgut murni cepat diserap, kira-kira dalam waktu satu minggu, sedangkan catgut cromik
diserap lebih lama, kira-kira 2-3 minggu.

Menurut kontinuitasnya, teknik jahitan dibagi menjadi


Interrupted Suture
Teknik ini menjahit tepi luka dengan satu jahitan, disimpulkan kemudian dipotong. Teknik
ini memerlukan lebih banyak benang karena setiap jahitan harus dibuat simpul dan dipotong.
Relatif lebih aman karena bila satu jahitan putus jahitan lainnya tidak terganggu. Baik
digunakan untuk luka yang terinfeksi, karena mudah membuka jahitan jika ada satu tempat yang
mengalami infeksi sehingga tidak mengganggu jahitan lainnya.
Interrupted suture bisa berbentuk jahitan simple, atau subkutikuler, matras vertikal ataupun
matras horizontal
Penjahitan dianjurkan dimulai di tengah dan dilanjutkan setiap pertengahan  dari insisi
yang tersisa.
Arah jarum yang tegak lurus dengan permukaan kulit  dan juga tegak lurus sayatan
kulit Jarak masuk dan keluarnya jarum dari tepi sayatan sama dengan dalamnya jaringan yang
diambil (x) dan jarak antar jahitan sama dengan dua kali jarak tersebut (2)
Keuntungan :
1. Mudah
2. Kekuatan jahitan besar
3. Kecil kemungkinan menjerat sistem sirkulasi sehingga mengurangi edema
4. Mudah untuk mengatur tepi-tepi luka
Kerugian:
1. Lama
2. Bekas jahitan lebih terlihat
3. Interrupted Suture/simple interrupted suture

 jahitan simple  interrupted

4.

 jahitan simple  interrupted

Perhatikan pola umum jahitan simple  interrupted

  
Terlalu longgar         Terlalu kuat hingga kulit robek

  

Terlalu dangkal, 
                  
Terlalu dalam Eversi (benar)        

Inversi (salah)

Continuous Suture / Running Stitches


Adalah suatu serial jahitan yang dibuat dengan menggunakan benang tanpa terputus antara
jahitan sebelum dan sesudahnya.  
Untaian benang dapat diikat pada setiap ujung jahitan. Cara ini dapat dilakukan dengan
cepat, kekuatan  tegangan seluruh jahitan sepanjang luka hamper sama.  
Tarikan yang terlalu kuat harus dihindari untuk mencegah putusnya  jahitan yang akan
merusak semua jahitan.  Biasanya digunakan diperitoneum atau fascia dinding abdomen. 
Untuk luka infeksi tidak dianjurkan menggunakan teknik ini.  Kerugiannya, jika satu
jahitan longgar maka akan berpengaruh terhadap jahitan sebelum atau sesudahnya.
Syarat :
1. Harus dengan asisten yang tugasnya hanya melepas & memegang benang, BUKAN
mengencangkan jahitan.
2. Selama penjahitan benang tidak boleh kendor.
3. Jarum diambil siap pakai (Midposisi)
Keuntungan
1. Cepat
2. Sedikit simpul
Kerugian
1. Jahitan menjadi mudah longgar jika satu jahitan saja tidak kuat
2. Sulit mengoreksi jika terjadi infeksi
3. Pengangkatan harus sekaligus, tidak bisa per area(misalnya jika di area tertentu ada pus)
4.

Jahitan simple continuous

Jahitan continuous interlocking/lock stitch


·Pola jahitan menerus terkunci (Continous lock stitch). “Penguncian” dilakukan dengan cara jarum
dan benang melewati tiap lingkaran pola jahitan menerus sederhana sebelum diikatkan.
Penguncian tersebut menahan jaringan lebih baik karena “terkunci”. 

Jahitan continuous interlocking/Running locked sutures

Lambert menerus
Pola Lambert menerus (Continous Lambert’s suture). Ini merupakan pola jahitan inversi yang
digunakan pada rongga visera seperti usus. Jahitan dilakukan menembus serosa dan muskuler dan
selaput submuksoa tetapi tidak melalui membran mukosa .
Continous Lambert’s suture

Lambert terputus
Pola Halstead (Halstead suture). Ini merupakan pola jahitan Lembert terputus duakali
menggunakan benang tunggal yang dilakukan hal yang sama pada sisi lainnya dan diikat. Ini
merupakan pola yang berbeda dari pola mattress horisontal sederhana.

Halstead suture

Cushing
Pola Crushing atau Gambee (Crushing suture). Ini merupakan tipe jahitan yang spesial untuk
menutup saluran usus. Pola crushing lebih dipilih daripada pola inversi biasa ketika lumen dari
usus besar yang dijahit hanya menghasilkan sedikit penyambungan.
Crushing suture

Matras/Mattress
Mattress suture through rubber tubing
Pola Mattress melalui pipa kare (Mattress suture through rubber tubing). Saat tarikan benang
dirasakan terlalu kencang dan jahitan diinginkan untuk dipotong melalui kulit lebih baik benang
jahit yang tersisa dilonggarkan melalui sebagian kecil dari tabung karet untuk tetap paralel pada
lapisan kulit 

Mattress suture through rubber tubing

Interrupted Vertical Mattress Suture


Pola Mattress vertikal (Vertical mattress suture). Tidak seperti pada pola mattress
horisontal, bagian yang terlihat pada jahitan disisi insisi terlihat vertikal terhadap garis insisi tetap
pada posisi paralel 
Indikasi utama  penggunaan  vertical matress suture adalah untuk mengangkat permukaan
pinggir luka, yaitu bila tepi luka tidak sama tinggi sehingga jika dengan jahitan simple interrupted
tepi luka (epitel dengan epitel) tidak bertemu (inversi). 
Vertical mattress suture sering digunakan pada bagian tubuh yang memiliki kecenderungan
untuk inverted, seperti  posterior neck  atau luka yang terdapat pada permukaan yang concave. 

vertical mattress suture

Beberapa peneliti percaya bahwa penggunaan vertical mattress suture yang menyebabakan pinggir
luka mengalami eversi lebih baik dibandingkan teknik penjahitan luka yang lain. Vertical matres
berfungsi untuk menyamakan permukaan sayatan

Horizontal Mattress Suture


Pola Mattress (pola horisontal mattress, pola horisontal mattress terputus, pola four stitch
terputus). 
Pola ini juga harus bersifat sedikit lentur dalam merapatkan jahitan. Jika ikatan jahitan
dikencangkan terjadinya lapisan luka yang terbalik keatas dapat terjadi. Jahitan dimulai seperti
pada pola terputus sederhana. Tetapi benang jahit melintasi kembali ke lapisan sebelahnya
membentuk seperti huruf U dan kemudian diikat. Saat benang diikat bagian benang yang tampak
dipermukaan terlihat paralel dan sejajar dengan bagian disampingnya dari garis insisi.
        

matras horizontal
Teknik ini dipergunakan biasanya pada luka yang memiliki jarak kedua permukaan pinggir
luka yang cukup jauh, sehingga regangan cukup kuat. Jahitan ini dipergunakan sebagai  initial
suture  untuk mendekatkan dua permukaan pinggir luka. 
Teknik  suture  ini juga cukup efektif dalam memegang permukaan kulit luka yang rapuh
seperti kulit di telapak tangan dan kaki. Teknik ini juga efektif untuk hemostasis akibat perdarahan
bawah kulit di tepi luka (misalnya di kulit kepala).
Horizontal mattress suture juga berguna untuk aproksimasi tanpa mengganggu sesuatu
struktur yang berjalan sejajar dengan luka sayatan, seperti pembuluh darah, nervus dan lain-lain.

Smead-Jones/Far-and-Near
Jahitan ini digunakan pada jaringan dengan regangan yang kuat, misalnya penjahitan fascia.

 jahitan Smead-Jones

Corner Stitch
Variasi dari teknik horizontal mattress suture dan half-buried horizontal mattress suture, atau
disebut juga corner stitch. Teknik  suture corner stitch  dipergunakan untuk mendekatkan pinggir
luka yang membentuk sudut tanpa menghilangkan atau mengurangi suplai darah ke permukaan
kulit tersebut.
  

 jahitan sudut
Jahitan pure-string
Merupakan jahitan tidak terputus pada sekeliling lumen atau area tertentu yang dikencangkan
seperti tali celana. Contohnya seperti pada apendektomi.
  

jahitan pure-string

Jahitan subcuticuler
Seluruh jahitan berada dibawah lapisan epidermal. Bisa dilakukan dengan menggunakan
jahitan continuous atau interrupted dan tidak diangkat setelah operasi. Jalurnya searah atau paralel
dengan luka.  Jahitan dilakukan pendek-pendek, dibagian lateral sepanjang luka. Setelah jahitan
selesai dilakukan, kedua ujung tali diikat. 
Keuntungannya adalah baik secara kosmetik karena penyatuan kulit dilakukan dari bawah,
hingga kulit tidak terlukai oleh bekas jahitan.

jahitan subcuticular 1

jahitan subcuticular 2

Dilakukan untuk tujuan kosmetik, sehingga harus dilaksanakan dengan benar :


1. Simpul pertama di subkutis (absorbable).
2. Pengambilan subkutis harus sama dalam dari permukaan kulit.
3. Keluar masuknya jarum harus sejajar dari sisi luka berseberangan.
4. Diselesaikan tanpa simpul (dengan penjahitan bentuk Z dimana jarum dimasukkan kembali
pada lubang yang sama)

Stapler 
Selain jahitan dengan benang, aproksimasi tepi luka dapat juga dengan menggunakan stapler.
Aplikasinya dengan menggunakan alat seperti halnya stapler kertas. Keuntungannya adalah lebih
cepat, namun kerugiannya kadang-kadang tepi luka tidak sama tinggi dan inversi.
  

penggunaan stapler

Skin Tapes
Plester kulit (steril) dapat digunakan bila jaringan yang dipertemukan memiliki regangan yang
rendah. Biasanya digunakan setelah jahitan subkutikuler yang baik sehingga terjadi aproksimasi
antara epitel kedua tepi luka. 
Penggunaan plester ini lebih cepat, namun rawan terjadi pergeseran.
  

penutupan akhir luka dengan plester


Jenis-jenis benang
Benang yang dapat diserap (Absorbable Suture )
Alami (Natural) :
1. Plain Cat Gut : dibuat dari bahan kolagen sapi atau domba. Benang ini hanya memiliki daya
serap pengikat selama 7-19 hari dan akan diabsorbsi secara sempurna dalam waktu 70 hari. 
2. Chromic Cat Gut dibuat dari bahan yang sama dengan plain cat gut , namum dilapisi dengan
garam Chromium untuk memperpanjang waktu absorbsinya sampai 90 hari.

Buatan (Synthetic)
Adalah benang- benang yang dibuat dari bahan sintetis, seperti Polyglactin (merk dagang Vicryl
atau Safil), Polyglycapron (merk dagang Monocryl atau Monosyn), dan Polydioxanone (merk
dagang PDS II). 
Benang jenis ini memiliki daya pengikat lebih lama , yaitu 2-3 minggu, diserap secara lengkap
dalam waktu 90-120 hari.

Benang yang tak dapat diserap (nonabsorbable suture)


Alamiah (Natural) :
Dalam kelompok ini adalah benang silk (sutera) yang dibuat dari protein organik bernama fibroin,
yang terkandung di dalam serabut sutera hasil produksi ulat sutera.
Buatan (Synthetic) :
Dalam kelompok ini terdapat benang dari bahan dasar nylon (merk dagang Ethilon atau
Dermalon). Polyester (merk dagang Mersilene) dan Poly propylene (merk dagang Prolene).

Anda mungkin juga menyukai