Anda di halaman 1dari 15

Skenario III: Etika & Hukum Kedokteran

Menjaga Rahasia Medik

Seorang dokter gigi sudah bekerja pada satu perusahaan di kawasan industri, dan
sebagai dokter gigi untuk bisa praktik harus memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) sebagaimana
dokter gigi lain yang bekerja di Puskesmas, RS atau praktek swasta. Sebelum memperoleh
SIP tiap dokter/dokter gigi sesuai dengan peraturan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) harus
lulus uji kompetensi dokter gigi Indonesia (UKDGI). Pada suatu hari dokter gigi tersebut
dipanggil oleh manajes personalia dan diberi tugas untuk memeriksa kesehatan gigi dan mulut
semua karyawan perusahaan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan umum. Sebelumnya
tiap karyawan diminta untuk membaca dan mengisi informed consent tentang pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut. Semua hasil pemeriksaan rutin ini akan dimasukan ke dalam berkas
rekam medik. Hasil pemeriksaan ini tidak akan dipublikasikan karena ini berkaitan dengan
Rahasia Medik sebagai realisasi dari pelaksanaan kode etik dokter gigi.

1
Identifikasi

 Surat Izin Praktik (SIP): Bukti tertulis yang diberikan dinas kesehatan kepada dokter dan
dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan untuk menjalankan praktik kedokteran.
 Praktik: Pelayanan kesehatan dengan pelaksanaan secara nyata yang disebutkan pada
teori.
 Konsil Kedokteran Indonesia (KKI): Suatu badan otonom, mandiri, dan non structural
yang bersifat independen yang terdiri atas konsil kedokteran dan kedokteran gigi yang
memiliki tugas dan fungsi yaitu untuk melakukan registrasi dokter dan dokter gigi
mengesahkan pendidikan profesi dokter dan dokter gigi dan melakukan pembinaan
terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan masyarakat.
 Uji Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (UKDGI): Uji kompetensi yang harus ditempuh
oleh dokter yang baru lulus fakultas kedokteran atau program studi pendidikan dokter atau
habis masa berlaku registrasinya sebagai salah satu syarat untuk mengurus registrasi di
KKI.
 Rekam Medis: Berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
pemeriksaan, pengobatan,tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana
pelayanan kesehatan.
 Inform Consent: Persetujuan tindakan medis yang akan dilakukan (tertulis atau tidak
tertulis)
 Rahasia Medik: Segala sesuatu yang harus dirahasiakan mengenai apa yang diketahui dan
didapatkan selama menjalani praktek lapangan kedokteran, baik yang menyangkut masa
sekarang maupun yang sudah lampau, baik pasien yang masih hidup maupun yang sudah
meninggal.
 Kode Etik Dokter Gigi: Norma dan etis, pola aturan, tata cara, tanda, [edoman, etis, yang
diterima oleh kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku dalam menjalankan
profesinya.
 Dokter atau dokter gigi: Tenaga medis, dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik didalam atau luar negeri
yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan kode etik.
 Pasien: Setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh
pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung atau tidak kepada dokter atau
dokter gigi.

Analisa Masalah
1. Bagaimana proses yang ditempuh calon dokter gigi untuk menjadi dokter gigi?
2. Apa yang menjadi landasan kedokteran gigi?
3. Apa saja syarat untuk melakukan publikasi rahasia medik?
4. Apa fungsi informed consent?
5. Apa tujuan dari UKDGI?
6. Apa saja fungsi dan bentuk dari rekam medis?
7. Apa saja fungsi dan tugas KKI?

2
Hipotesa Sementara
1. Bagaimana proses yang ditempuh calon dokter gigi untuk menjadi dokter gigi?
 Lulus S.Ked
 Koas
 Baiat
 UKDGI – Sertifikat kompetensi
 STR
 SIP

2. Apa yang menjadi landasan kedokteran gigi?


 Lafal sumpah dokter
 UU
 Permenkes

3. Apa saja syarat untuk melakukan publikasi rahasia medis?


 Perintah jabatan
 Daya paksaan
 Membela diri
 Kepentingan umum yang lebih tinggi
 Konsultasi profesionalisme
 Pendidikan dan penelitian
 Pasien bersangkutan
 Konsulen
 Untuk pengadilan

4. Apa fungsi informed consent?


 Promosi dari hak otonomi perorangan
 Proteksi dari pasien dan subjek
 Mencegah terjadinya penipuan dan paksaan
 Menimbulkan rangsangan kepada profesi medis untuk mengadakan intropeksi
terhadap diri sendiri
 Promosi dari keputusan-keputusan rasional
 Keterlibatan masyarakat (dalam memajukan prinsip otonomi sebagai suatu nilai
social dan mengadakan pengawasan dalam penyelidikan biomedik)

5. Apa tujuan dari UKDGI?


 Menjaga kualitas dokter gigi Indonesia, sebagai pemimpin kesehatan bahkan
diharapkan pada suatu saat nanti kualitasnya sesuai standar nasional.

6. Apa saja fungsi dan bentuk dari rekam medis?


 Fungsi
1. Data administratif pelayanan kesehatan
2. Dapat dijadikan bahan pembuktian di pengadilan
3. Dapat dijadikan dasar untuk perincian biaya pelayanan kesehatan yang harus
dibayar oleh pasien
4. Dapat dijadikan bahan untuk penelitian untuk penelitian dalam lapangan
kedokteran, keperawatan, dan kesehatan

3
 Bentuk
1. Manual yaitu tertulis lengkap dan jelas
2. Elektronik sesuai ketentuan

7. Apa saja fungsi dan tugas KKI?


 Pasal 77 UU Praktik Kedokteran No. 29 tahun 2004 (UUPK)
1. Melakukan registrasi dokter dan dokter gigi
2. Mengesahkan standar pendidikan profesi dokter dan dokter gigi
3. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan praktik kedokteran yang
dilaksanakan bersama lembaga terkait dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan medis

Bagan Hipotesa Sementara

KDB
Dokter Gigi Pasien

Rekam Medis

UKDGI Rahasia Medis

Sertifikasi Registrasi Lisensi

KKI Dinas Kabupaten/Kota

STR (5 tahun) SIP

4
 Learning Objective 1 = Memahami & Menjelaskan Proses Menjadi Dokter Gigi
LI. 1.1 Sumpah Dokter
 Sejarah Sumpah Dokter
 Definisi Sumpah Dokter
 Tujuan Sumpah Dokter
 Lafal Sumpah Dokter Gigi Indonesia
LI 1.2 Uji Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (UKDGI)
 Definisi UKDGI
 Tujuan UKDGI
 Jenis UKDGI
 Persyaratan UKDGI
LI 1.3 Surat Tanda Registrasi (STR)
 Definisi STR
 Tujuan STR
 Persyaratan STR
LI 1.4 Surat Izin Praktik (SIP)
 Definisi SIP
 Tujuan SIP
 Persyaratan SIP

 Learning Objective 2 = Memahami & Menjelaskan UU Kedokteran Gigi


LI 2.1 Landasan Hukum Dokter Gigi
LI 2.2 Hak dan Kewajiban Dokter Gigi
LI 2.3 Hak dan Kewajiban Pasien

 Learning Objective 3 = Memahami & Menjelaskan Informed Consent


LI 3.1 Definisi Informed Consent
LI 3.2 Bentuk Informed Consent
LI 3.3 Informasi Informed Consent
LI 3.4 Persyaratan Informed Consent

 Learning Objective 4 = Memahami & Menjelaskan Rekam Medis


LI 4.1 Definisi Rekam Medis
LI 4.2 Isi Rekam Medis
LI 4.3 Fungsi Rekam Medis
LI 4.4 Lama Penyimpanan Rekam Medis
LI 4.5 Lembar yang ditandatangani

 Learning Objective 5 = Memahami & Menjelaskan Rahasia Medis


LI 5.1 Definisi Rahasia Medis
LI 5.2 Peraturan yang Mengatur Tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran
LI 5.3 Hal-Hal yang perlu Dirahasiakan dalam Rahasia Kedokteran
LI 5.4 Kapan Seorang Dokter Dapat Membuka Rahasia Kedokteran
LI 5.5 Sanksi Membuka Rahasia Kedokteran
LI 5.6 Kandungan Ayat

5
 Learning Objective 1 = Memahami & Menjelaskan Proses Menjadi Dokter Gigi
LI 1.1 Sumpah Dokter
 sejarah sumpah dokter
Sumpah Dokter atau secara internasional dikenal sebagai The Hippocratic
Oath. Hippocratic Oath. Sumpah Hippocratic. Berasal dari Hippocrates,
seorang penyembuh (healer) Yunani kuno yang terkenal. Sebuah sumpah
untuk memberikan penghormatan terbaik kepada mereka yang telah diberi
anugerah ilmu pengetahuan sebagai penyembuh (guru kita), juga kepada
pasien dengan mengerahkan segenap kemampuan sebagai penyembuh.
Penamaan Sumpah Hippocrates itu sendiri masih banyak dipertanyakan,
meskipun dari pihak yang berwenang atas sejarah kedokteran menyatakan,
sumpah itu ditulis selama abad keempat sebelum masehi. Dan mengacu pada
doktrin Phytagoras yang ditulis Hippocrates, maka disimpulkan bahwa
sumpah itu ditulis Hippocrates.
 definisi sumpah dokter:
Sumpah profesi kesehatan yang diucapkan pada suatu upacara fakultas
kedokteran setelah sarjana kedokteran atau S.Kg, lulus ujian profesinya.
Acara ini dihadiri oleh pemimpin fakultas, senat fakultas, pemuka agama para
dokter baru beserta keluarganya.
 tujuan sumpah dokter:
1. Untuk menguatkan kebenaran dan kesungguhan.
2. Membangun dan memperkuat tekad dan ketetapan hati.
3. Membentengi diri dan mencegah dari perbuatan tercela.
4. Menunjukkan kesetiaan dan ketaatan.
5. Mengikatkan komitmen moral dan etika pribadi pada etika profesi.
 Lafal sumpah dokter gigi indonesia:
LAFAL SUMPAH DOKTER GIGI INDONESIA
Sesuai SK Menkes No 434/Menkes/SK/X/1983

Demi Allah saya bersumpah bahwa :


Saya, akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan,
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur
profesi Dokter Gigi,
Saya, akan menjalankan tugas saya dengan cara yang terhormat dan
bersusila sesuai dengan martabat pekerjaan saya sebagai dokter gigi.
Saya, akan marahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui sehubungan
dengan pekerjaan saya sebagai dokter gigi.
Saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran gigi saya untuk
sesuatu yang bertentangan dengan perikemanusiaan sekalipun diancam.
Saya, akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan.
Saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan penderita Saya, dalam
menunaikan kewajiban terhadap pasien akan berikhtiar dengan sungguh-
sungguh tanpa terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan,
kesukuan, perbedaan kelamin, politik, kepartaian, dan kedudukan sosial.
Saya, akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan
pernyataan terimakasih yang selayaknya.
Saya, akan memperlakukan teman sejawat sebagaimana saya sendiri ingin
diperlakukan,
Saya akan menaati dan mengamalkan Kode Etik Kedokteran Gigi Indonesia
6
Saya, ikrarkan sumpah / janji dengan sungguh-sungguh serta penuh
keinsyafan dan tanggung jawab dengan mempertaruhkan kehormatan diri
saya.

LI 1.2 Uji Kompetensi Dokter Gigi (UKDGI)


 definisi UKDGI:
Ialah uji kompetensi yang harus ditempuh oleh dokter gigi yang baru lulus
pendidikan kedokteran gigi atau habis masa berlaku registrasinya sebagai
salah satu syarat untuk mengurus registrasi KKI.
 tujuan UKDGI:
Untuk memberikan informasi berkenaan kompetensi pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dari para lulusan dokter gigi secara komperhensif
kepada pemegang kewenangan dalam pemberian sertifikat kompetensi
sebagai bagian dari persyaratan registrasi untuk kemudian seorang dokter gigi
dapat mengurus pengajuan SIP.
 jenis UKDGI:
1. Ujian Praktik ( Objective Structured Clinical Examination/ OSCE)
Ujian OSCE akan menuntut untuk bersikap professional dalam menangani
pasien sesuai dengan prosedur yang ada. Ujian OSCE mencakup semua
bagian dalam bidang kedokteran gigi, diantaranya bidang pedodontik,
ortodontik, bedah mulut, ilmu penyakit mulut, radiologi, kesmas,
periodontologi, phrosthodontik, dan konservasi.
2. Ujian teori (CBT)
Ujian yang dilakukan dengan menggunakan perangkat computer yang
tersambung secara online dengan kantor pusat yang mengadakan ujian CBT.
 Persyaratan UKDGI:
1. Melakukan pendaftaran secara online di www.kdgi.online.org
2. Datang ke panitia local UKDGI yang dipilih sebagai tempat uji dengan
membawa:
a. Foto copy ijazah dokter gigi yang dilegalisir.
b. Bukti sumpah.
c. Pas foto berwarna berlatar belakang merah ukuran 3x4, tiga buah dan 4x6
dua buah.
3. Membayar biaya pendaftaran.

LI 1.3 Surat Tanda Registrasi (STR)


 definisi STR:
Bukti tertulis yang diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada dokter
dan dokter gigi yang telah diregistrasi.
 tujuan STR:
Meningkatkankualitas dan kompetensi dalam rangka melindungi masyarakat
dan dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik.
 persyaratan STR:
1. Foto copy ijazah terakhir yang dilegalisir dua lembar.
2. Pas foto ukuran 4x6 dengan latar merah 3 lembar.
3. Apabila telah memiliki surat izin seperti SIP dan sudah habis masa
berlakunya dapat dilampirkan dalam berkas.
4. Apabila sudah memiliki sertifikat kompetensi boleh dilampirkan.
7
5. Apabila surat izin (SIP) masih berlaku sesuai dengan PMK 1796 Pasal 36
Ayat 1 dinyatakan telah memiliki STR sampai masa berlakunya berakhir.

LI 1.4 Surat Izin Praktik (SIP)


 definisi SIP:
Bukti tertulis yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten-Kota kepada
dokter dan dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah
memenuhi persyaratan.
 tujuan SIP:
1. Memberi perlindungan terhadap pasien.
2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan
oleh dokter dan dokter gigi.
3. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi.
 persyaratan SIP:
1. Foto copy surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter
gigi yang diterbitkan dan dilegalisir asli oleh Konsil Kedokteran Indonesia
yang masih berlaku.
2. Surat pernyataan mempunyai tempat praktik , atau surat keterangan dari
sarana pelayanan kesehatan sebagai tempat praktiknya.
3. Surat rekomendasi dari organisasi profesi sesuai tempat praktik.
4. Pas foto berwarna ukuran 4x6 sebanyak 3 lembar dan 3x4 sebanyak dua
lembar.

 Learning Objective 2 = Memahami dan Menjelaskan Landasan Hukum Dokter


Gigi dan Pasien
LI 2.1 Landasan Hukum Dokter Gigi:
1. Sumpah dokter gigi Indonesia
2. UU no.29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
3. Permenkes no.1419 tahun 2005 tentang penyelenggaraan praktik dokter
dan dokter gigi
4. Permenkes 152 tahun 2007 tentang izin praktik dan pelaksanaan
praktik kedokteran
5. UU RI No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
6. No.23/KKI/KEP/XI/2006 tentang pengesahan standar kompetensi
dokter gigi
7. No. 378/Menkes/Sk/III/2007 tentang standar profesi perawat gigi
8. No. 1457/MENKES/ SK/X/2003 tentang standar pelayanan minimal
bidang kesehatan di Kabupaten/Kota
9. kepmenkes 296 tahun 2008 tentang pedoman pegobatan dasar di
puskesmas

LI 2.2 Hak dan Kewajiban Dokter Gigi


 hak dokter gigi:
8
1. Melakukan praktik dokter setelah memperoleh SID dan SIP.
2. Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas dan
memberikan layanan medis sesuai SOP.
3. Memperoleh info lengkap dan jujur dari pasien dan keluarga.
4. Menerima imbalan jasa sewajarnya.
5. Menolak melakukan tindakan medic yang bertentangan dengan etika,
hukum, agama, dan hati nurani.
6. Mengakhiri hubungan dengan seorang pasien jika menurut penilaiannya
kerjasama pasien dengannya tidak berguna lagi kecuali dalam keadaan
gawat darurat.
7. Menolak pasien yang bukan bidang spesialisnya kecuali dalam keadaan
darurat atau tidak ada dokter lain yg mampu melayaninya.
8. Hak atas kebebasan pribadi dokter.
 kewajiban dokter gigi:
1. Memberikan pelayanan medis sesuai SP dan SOP dan professional dan
kebutuhan medis pasien.
2. Merujuk pasien ke dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang lebih baik, apabila tidak mampu melakukan suatu
pemeriksaan atau pengobatan.
3. Merahasiakan kondisi pasien bahkan sampai wafat.
4. Melakukan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan.
5. Menambah ilmu pengetahuan atau belajar sepanjang hayat.

LI 2.3 Hak dan Kewajiban Pasien


 hak pasien:
1. Hak untuk hidup.
2. Memperoleh pelayanan kedokteran sesuai SOP.
3. Memperoleh tentang diagnosis dan terapi dari dokter.
4. Menolak prosedur diagnosis dan terapi yang direncanakan.
5. Menolak atau menerima keikutsertaan dalam riset kedokteran.
6. Kerahasian dan rekam mediknya atas hal pribadinya.
 kewajiban pasien:
1. Memeriksa diri sedini mungkin.
2. Memberikan informasi lengkap tentang penyakitnya.
3. Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter.
4. Menandatangani surat PTM, surat jaminan dirawat di RS.
5. Yakin pada dokter dan yakin akan sembuh.
6. Melunasi biaya perawatan di RS.

 Learning Objective 3 = Memahami & Menjelaskan Informed Consent


LI 3.1 Definisi Informed Consent:
Persetujuan yang diperoleh dokter sebelum melakukan pemeriksaan, pengobatan
dan tindakan medik apapun yang akan dilakukan.

LI 3.2 Bentuk Informed Consent:


a. Tersirat (implied consent) / dianggap telah diberikan: persetujuan yang
diberikan pasien tanpa penyataan tegas.
1. Keadaan normal: pemeriksaan laboratorium, suntikan dan penjahitan.

9
2. Keadaan darurat: saat pasien dalam keadaan tidak sadar, tidak bias
memberi persetujuan dan keluarga tidak ada di tempat.
b. Dinyatakan (expressed consent): bila pemeriksaan yang akan dilakukan lebih
dari prosedur pemeriksaan dan tindakan yang biasa.
1. Lisan: pemeriksaan dalam vaginal, mencabut kuku.
2. Tulisan: pembedahan, prosedur pemeriksaan dan pengobatan yang
invasive.

LI 3.3 Informasi
1. Aturan
Dalam permenkes nomor 589 tahun 1989, dokter harus menyampaikan
informasi/penjelasan kepada pasien/keluarga diminta/tidak diminta.
2. Isi informasi
Dalam UUPK tentang persetujuan tindakan dokter/dokter gigi, pemberian
informasi sekurang kurangnya harus mencakup:
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis.
b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan.
c. Alternative tindakan lain dan resikonya.
d. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi.
e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.

LI 3.4 Persyaratan
a. Syarat syarat pemberi persetujuan:
1. Yang berhak member persetujuan adalah pasien yang sudah dewasa diatas
21 tahun dan dalam keadaan sehat mental.
2. Jika pasien di bawah umur 21 tahun dan pasien gangguan jiwa yang
member persetujuan adalah orang tua/wali/keluarga terdekat.
3. Untuk pasien dalam keadaan tidak sadar, tidak didampingi oleh keluarga
terdekat dan dalam keadaan gawat darurat, tidak diperlukan persetujuan
dari siapapun (pasal 11 bab IV Permenkes nomor 585).
b. Syarat sah informed consent dalam the medical defence union:
1. Diberikan secara bebas.
2. Diberikan oleh orang yang sanggup membuat perjanjian.
3. Telah dijelaskan bentuk tindakan yang akan dilakukan.
4. Mengenai suatu hal yang khas.
5. Tindakan itu juga dilakukan pada situasi yang sama.

 Learning Objective 4 = Memahami & Menjelaskan Rekam Medis


LI 4.1 Definisi Rekam Medis:
Dalam permenkes nomor 749 a/ menkes/ per/ XII/ 1989, rekam medis adalah
berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan,tindakan, dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan
kesehatan.

LI 4.2 Isi Rekam Medis


a. Untuk pasien rawat jalan:
1. Identitas dan formulir perizinan ( lembar hak kuasa ).
2. Riwayat anamnesis: keluhan utama, riwayat sekarang, riwayat penyakit
dulu, riwayat penyakit keluarga.
10
3. Laporan pemeriksaan fisik: pemeriksaan laboratorium, foto rontgen,
scanning, MRI.
4. Diagnosis khusus.
5. Instruksi diagnosis dan therapeutic dengan tanda tangan pejabat kesehatan
yang berwenang.
b. Untuk pasien rawat inap
Memuat informasi yang sama seperti rawat jalan, dengan tambahan:
1. Persetujuan tindakan medis.
2. Catatan konsultasi.
3. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
4. Catatan observasi klinik dan hasil pengobatan.
5. Resume akhir dan evaluasi.
LI 4.3 Fungsi Rekam Medis
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang ikut
ambil bagian dalam memberi pelayanan, pengobatan, dan perwatan pasien.
2. Sebagai dasar perencanaan pengobatan/perawatan yang harus diberikan kepada
pasien.
3. Sebagai bukti tertulis atas pelayanan, perkembangan penyakit dan pengobatan
selama pasien berkunjung/ dirawat dirumah sakit.
4. Sebagai dasar analisis, studi, evaluasi terhadap mutu pelayanan yang diberikan
kepada pasien.
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan
tenaga kesehatan lainnya.
6. Menyediakan data-data khusus yang sangat berguna untuk keperluan penelitian
dan pendidikan.
7. Sebagai dasar didalam perhitungan biaya pembayaran pelanan medis pasien.
8. Menjadi sumber ingatan yang harus di dokumentasikan, serta, sebagai bahan
pertangungjawaban dan laporan.
LI 4.4 Lama Penyimpanan
 Pada permenkes tentang rekam medic tahiun 1989, pada pasal 7, dinyatakan:
A. Lama penyimpanan rekam medis sekurang-kurangnya 5 tahun terhitung
tanggal terakhir pasien berobat.
B. Lama penyimpanan rekam medis yang berkaitan dengan hal-hal yang
bersifat khusus dapat ditetapkan sendiri rekam medis yang tidak aktif
dapat disimpan diruangan lain atau microfilm.
LI 4.5 Lembaran yang Harus Ditandatangani
 Dalam rekam medis lembaran yang perlu ditandatangani dokter adalah:
1. Surat pengantar rawat inap.
2. Catatan medis.
3. Lembaran instruksi dokter (diagnostic dan pengobatan).
4. Surat rujukan atau konsul dan balasan konsul.
5. Permintaan pemeriksaan laboratorium, radiologi, histopatologi.
6. Resep.
7. Permintaan darah.
8. Surat persetujuan / penolakan tindakan medic (operasi).
9. Surat persetujuan pembiusan.
10. Laporan operasi.
11
11. Surat laporan pasien positif HIV atau AIDS.
12. Resume medis.
13. Surat laporan sebab kematian.
14. Surat pernyataan mengikuti penelitian atau informed consent.
15. Surat izin membawa mayat.
16. Konoranium dokter atau pribadi, rumah sakit, perusahaan.

 Learning Objective 5 = Memahami & Menjelaskan Rahasia Medis


LI 5.1 Definisi
 (PP No.10 tahun 1966)
Rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang harus dirahasiakan mengenai
apa yang diketahui dan didapatkan selama menjalani praktek lapangan
kedokteran, baik yang menyangkut masa sekarang maupun yang sudah
lampau, baik pasien yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
LI 5.2 Peraturan yang Mengatur Tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran
1. PP No. 26 tahun 1960 tentang lafal sumpah dokter
“Saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan merahasiakan segala sesuatu yang
saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter”
2. Menurut PP No. 10 tahun 1966 tentang wajib simpan rahasia dokter
LI 5.3 Hal-Hal yang Perlu Dirahasiakan dalam Rahasia Kedokteran
 Dokter wajib merahasiakan segala fakta yg didapat dalam pemeriksaan
penderita, interpretasinya untuk menegakkan diagnosa dan melakukan
pengobatan:
1. Anamnesis.
2. Pemeriksaan fisik.
3. Pemeriksaan dengan alat-alat kedokteran.
LI 5.4 Kapan Seorang Dokter dapat Membuka Rahasia Kedokteran
 pendirian yang mutlak:
a. Mutlak (absolut) berpendapat bahwa rahasia jabatan atau pekerjaan harus
dipegang teguh tanpa ada alternatif lain apapun konsekuensinya.
b. Dalam segala hal sikapnya mudah dan konsekuen yakni tutup mulut.
 pendirian yang nisbi atau relatif:
a. Golongan nisbi atau relatif pada dewasa ini merupakan teori yang
terbanyak diikuti dan dapat dikatakan diikuti umum.
b. Teori ini dalam praktek sering sekali mendatangkan konflik moral dan
kesulitan-kesulitan lain dalam masalah yang kompleks.
 Dalam KUHP terdapat pasal-2 yang mengatur tentang membuka Rahasia
Kedokteran:
1. KUHP pasal 48
Tidak boleh dihukum barangsiapa melakukan perbuatan karena terdorong
oleh daya paksa.
2. KUHP pasal 50
Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan kepentingan
undang-undang, tidak dipidana.
3. KUHP pasal 51

12
Tidak boleh dihukum barangsiapa melakukan perbuatan atau menjalankan
perintah jabatan yang diberikan pembesar yang berhak.
 Daya paksa?
1. Melindungi kepentingan umum.
2. Melindungi orang yang tidak bersalah.
3. Melindungi pasien yang mempercayakan rahasianya.
4. Melindungi dokter sendiri.

LI 5.5 Sanksi Membuka Rahasia Kedokteran


1. Sanksi Pidana:
a. KUHP pasal 112
b. KUHP pasal 322
2. Sanksi Perdata:
a. KUH perdata pasal 1365
b. KUH perdata pasal 1366
c. KUH perdata pasal 1367
3. Sanksi Administratif
a. UU No. 6 tahun 1963 pasal 11
4. Sanksi Sosial
LI 5.6 Kandungan Ayat
 Surah Al-Anfal Ayat 27
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS: Al-Anfaal ayat
27).
 Surah Al-Mu’minun Ayat 8
Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan
janjinya. (QS: Al-Mu’minun ayat 8).

13
Daftar Pustaka

Hanafia J, Amir A.2007.Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan.Jakarta: Buku


Kedokteran EGC

http://malikayz.blogdetik.com/2012/02/02/kajian-ayat-al-quran-surat-al-anfal-ayat-27-
dan-al-mukminun-ayat-8/

http://hilalisme.wordpress.com/2012/07/20/farmasi-melek-hukum-edisi-1-kesehatan-
dan-kefarmasian-umum/

http://www.kki.go.id/index.php/subMenu/874

Bustan, M.N. 2006. Pengantar Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta

http://www.kamuskesehatan.com

14
15

Anda mungkin juga menyukai