Anda di halaman 1dari 36

RESERTIFIKASI DOKTER UMUM

BP2KB PDUI CABANG SUMUT


Peraturan perundang-undangan yang mendasari
praktek kedokteran di Indonesia antara lain berasal
dari:
 Undang-Undang Praktek Kedokteran (UUPK) No 29 Tahun
2004
 Permenkes No. 2052/MENKES/PER/X/2011
 Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI 2012)
 Perkonsil No. 6 Tahun 2011 tentang Registrasi Dokter dan
Dokter Gigi
 Tatakelola Organisasi IDI
UNDANG-UNDANG RI No. 29
Tahun 2004
PRAKTEK KEDOKTERAN
UUPK No. 29 Tahun 2004
Bab I Pasal 1 Ketentuan Umum

 Praktik kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter


dan dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.
 Dokter dan dokter gigi adalah dokter , dokter spesialis, dokter gigi, dan
dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi
baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik
Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
 Konsil Kedokteran Indonesia adalah suatu badan otonom, mandiri,
nonstruktural, dan bersifat independen, yang terdiri atas Konsil Kedokteran
dan Konsil Kedokteran Gigi.
 Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan
seorang dokter atau dokter gigi untuk menjalankan praktik kedokteran di
seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi.
UUPK No. 29 Tahun 2004
Bab I Pasal 1 Ketentuan Umum

 Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang
telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi
tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk melakukan tindakan
profesinya.
 Registrasi ulang adalah pencatatan ulang terhadap dokter dan dokter gigi
yang telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.
 Surat izin praktik adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada
dokter dan dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah
memenuhi persyaratan.
 Surat tanda registrasi dokter dan dokter gigi adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Konsil Kedokteran Indonesia kepada dokter dan dokter gigi
yang telah diregistrasi.
UUPK No. 29 Tahun 2004
Bab I Pasal 1 Ketentuan Umum

 Sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya


pelayanan kesehatan yang dapat digunakan untuk praktik
kedokteran atau kedokteran gigi
 Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah
kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada
dokter atau dokter gigi.
 Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah suatu pekerjaan
kedokteran atau kedokteran gigi yang dilaksanakan berdasarkan
suatu keilmuan, kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
yang berjenjang, dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat.
UUPK No. 29 Tahun 2004
Bab I Pasal 1 Ketentuan Umum

 Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter


dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.
 Kolegium kedokteran Indonesia dan kolegium kedokteran gigi
Indonesia adalah badan yang dibentuk oleh organisasi profesi
untuk masing-masing cabang disiplin ilmu yang bertugas
mengampu cabang disiplin ilmu tersebut.
 Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah
lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya
kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam
penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan
menetapkan sanksi.
UUPK No 29 Tahun 2004
Bab II Asas dan Tujuan

 Pengaturan praktik kedokteran bertujuan untuk:


 memberikan perlindungan kepada pasien;
 mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
medis yang diberikan oleh dokter dan dokter gigi; dan
 memberikan kepastian hukum kepada masyarakat,
dokter dan dokter gigi.
UUPK No 29 Tahun 2004
Bab V Pendidikan dan Pelatihan Kedokteran
dan
Kedokteran Gigi

 Pasal 28
 (1) Setiap dokter atau dokter gigi yang berpraktik
wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran
atau kedokteran gigi berkelanjutan yang
diselenggarakan oleh organisasi profesi dan lembaga
lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi dalam
rangka penyerapan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi kedokteran atau kedokteran gigi.
UUPK No 29 Tahun 2004
Bab VI Registrasi Dokter dan Dokter Gigi
 Pasal 29
 (1) Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib
memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi.

 (2) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.

 (3) Untuk memperoleh surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi
harus memenuhi persyaratan:
 memiliki ijazah dokter , dokter spesialis, dokter gigi, atau dokter gigi spesialis;
 mempunyai surat pemyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi;
 memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
 memiliki sertifikat kompetensi; dan
 membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi;

 (4) Surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi berlaku selama (lima)
tahun dan diregistrasi ulang setiap 5 (lima) tahun sekali dengan tetap memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c dan huruf d.

Anda mungkin juga menyukai