Anda di halaman 1dari 8

Skenario 3

Undang-undang Praktik Kedokteran


Seorang dokter yang baru lulus dari UKDI praktek pribadi dirumahnya, sambil menunggu
penempatan intenshif, sehingga dengan sendirinya dokter tersebut belum memiliki STR dan SIP .
Dokter tersebut juga memberikan obat – obatan yang dia sediakan di tempat prakteknya dan
menarik tarif yang mahal karena dia tau didaerah tersebut jarang terdapat dokter.

A. Terminologi
1. UKDI -> UKMPPDI
Uji Kompetensi Dokter Indonesia harus ditempuh oleh dokter yang baru lulus FK
atau habis masa berlaku registrasi sebagai salah satu syarat untuk mengurus registrasi
di KKI. Merupakan syarat untuk membuat SIP dan untuk menstandarisasi kompetensi
dokter lulusan Indonesia.
2. Internship
Internship merupakan program magang bagi dokter yang baru menyelesaikan masa
pendidikan profesi dengan tujuan untuk menerapkan kompetensi yang diperoleh
selama pendidikan secara terintegrasi , komprehensif, mandiri, serta menggunakan
pendekatan kedokteran keluarga dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara
hasil pemdidikan dengan praktik di lapangan.
3. SIP (Surat Izin Praktik)
SIP merupakan bukti tertulis yang diberikan pemerintah (pejabat kesehatan di
kabupaten/kota tempat praktik dokter) kepada dokter dan dokter gigi yang akan
menjalankan praktik kedokteran setelah memenuhi persyaratan tertentu.
4. Praktik
Pelaksanaan secara nyata apa yang tertulis di dalam teori.
5. STR (Surat Tanda Registrasi)
STR merupakan dokumen hukum/tanda bukti tertulis bagi dokter dan dokter spesialis
bahwa yang bersangkutan telah mendftarkan diri dan telah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan serta telah diregistrasikan pada KKI. Masa berlaku 5 tahun. (Menurut
Permenkes no 299/Menkes/PER/II/2010 ) dan syarat perpanjangan 250 SKP (Satuan
Kredit Partisiapan).
B. Rumusan Masalah
1. Apa fungsi MKEK INDI dalam skenario ini?
2. Mengapa internship penting?
3. Apakah dokter melakukan pelanggaran praktik kedokteran dan apa jenis aspek
pelanggaran hukum dan etika beserta sanskinya?
4. Didalam skenario itu, apakah termasuk jenis malpraktek?
5. Apakah merupakan suatu pelanggaran jika melakukan praktik tanpa STR dan SIP
meskipun di daerah yang jarang terdapat dokter?

C. Hipotesis
1. Karena MKEK menjadi satu-satunya majelis profesi yang menyidangkan kasus
dugaan pelanggaran etik atau disiplin profesi dikalangan kedokteran
2. Agar dokter lenih matang, mengalami secara langsung bagaimana melayani pasien,
pedistrubusian dokter, menerapkan kompetensi yang diperoleh selama pendidikan
dalam rangka pemahiran dan penyelarasan antara hasil pendidikan dengan praktik di
lapangan. Telah disepakati oleh Kementrian Kesehatan, KKI, IDI, dan Kementrian
Pendidikan Nasional sejak 2008.
3. Melanggar praktik tanpa STR (UU nomer 29 tahun 2004 Bab 10 Pasal 75) denda 100
juta atau pidana 3 tahun
Melanggar praktik tanpa SIP (UU nomer 29 tahun 2004 Bab 10 Pasal 76; Bab 7
Pasal 36)
Biaya praktik yang terlalu tinggi (kodeki pasal 3)
Dokter di dalam skenario ini termasuk melakukan jenis pelanggaran administratif
4. Iya, karena termasuk jenis malpraktek administratif yaitu melanggar peraturan
perundang –undangan yang telah dikeluarkan oleh negara.
5. Iya, karena telah diatur di UU
- jika tidak ada apoteker, diperbolehkan obat dalam keadaan darurat (Pasal 35 ayat 1
UU no 29 tahun 2004)
- diperbolehkan dalam keadaan darurat didaerah terpencil
D. Skema/ Peta Konsep

E. Sasaran Belajar
1. Mengetahui syarat-syarat yang diperlukan untuk memperoleh STR dan SIP
2. Mempelajari wewenang dan tugas MKEK IDI dalam skenario ini
3. Mengetahui landasan hukum dan UU Praktik Kedokteran serta KODEKI dan
sanksinya
4. Mengetahui prosedur penyelenggaraan praktik kedokteran di Indonesia
5. Mengetahui dasar moral praktik

F. Pembahasan
1) -> Memiliki STR (UUPK No.29 tahun 2004 Pasal 29 Ayat 3)
Untuk memperoleh STR dokter harus memenuhi persyaratan :
 Memiliki ijazah dokter,dokter spesialis,dokter gigi atau dokter gigi spesialis;
 Mempunyai surat pernyataan telah mengucapkan sumpah dokter atau dokter gigi;
 Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;
 Memiliki sertifikat kompetensi; dan
 Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.
-> Memiliki SIP
Syarat memiliki SIP adalah sebagai berikut :
 Memiliki surat tanda registrasi dokter atau dokter gigi yang masih berlaku
sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 , 31 dan 32
 Mempunyai tempat praktik
 Memiliki rekomendasi dari organisasi profesi

2) Tugas MKEK IDI : Menyelesaikan setiap permasalahan tentang bioetik dan etika
kedokteran dan masalah konflik medikolegal.
Wewenang MKEK IDI : Memperoleh dokumen terkait seperti bukti kewenangan
berupa surat izin praktik tenaga medis , dan surat-surat lain yang berkaitan dengan
kasusnya.

3) Landasan Hukum dan Undang-undang praktik kedokteran dan sanksinya


a. Kode Etik Kedokteran
 Pasal 3 : Kemandairian Profesi
“Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya , seoreang dokter tidak boleh
dipengaruhi oleh seuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan
kemandirian profesi”
 Cakupan Pasal 17
“Setiap dokter seyogyanya tidak menarik honorium sejumlah yang tidak
pantas dan bertentangan dengan peri kemanusiaan”
 Pasal 8 : Profesionalisme
“seorang dokter wajib dalam setiap peraktik medisnya, memberikan
pelayanan secara berkompeten dengan kebebasan teknis dan moral
sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang (compassion) dan penghormatan
atas martabat manusia”
b. Undang-undang No 29 tahun 2004
 Pasal 29 ayat (1)
“setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan peraktik kedokteran di
Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda
registrasi dokter gigi”
 Pasal 36
“Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan peraktik kedokteran di
Indonesia wajib memeiliki Surat Izin Peraktik”

Sanksi yang diterima :


 Pasal 75 ayat (1)
“Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan peraktik
kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud
pada pasal 29 ayat 1 dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau
denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)”
 Pasal 76
“Setiap dokter dan dokter gigi yang sengaja melakukan peraktik
kedokteran tanpa memiliki surat izin peraktik sebagaimana dimaksud pada
pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau
denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)”

c. Pemenkes nomer 2052 tahun 2011 tentang izin peraktik dan pelaksanaan peraktik
kedokteran.
 Pasal 2 ayat 1
“Setiap dokter dan dokter gigi yang menjalankan peraktik kedokteran
wajib memiliki SIP”

4) Prosedur penyelengaraan praktik kedokteran di Indonesia


 Dokter lulus dari program perkuliahan
 Setelah lulus mendapat gelar S.ked
 Lalu mengikuti Ujain UKDI
 Dokter mengikuti Internship selama 1-1.5 tahun
 Setelah selesai internship dokter mendapat STR (Surat Tanda Registrasi)
 Dokter mendapat SIP (Surat Izin Praktik)
 Dapat membuka peraktik sendiri

5) Dasar moral dalam penyelenggaraan praktik kedokteran


a. Menghormati martabat manusia (Respect for Person)
 Setiap individu harus diperlakukan sebagaimana manusia yang
mempunyai otonomi
 Setiap manusia yang otonominya berkurang atau hilang perlu
mendapatkan perlindungan
b. Berbuat Baik (Beneficence)
 Ramah menolong pasien lebih dari sekedar memenuhi kewajiban
c. Nonmeleficence
 Peraktik pengobatan haruslah memiliki pengobatan yang paling kecil
resikonya dan paling besar manfaatnya
d. Keadilan (Justice)
 Dokter harus menyadari perbedaan kedudukan sosial, ekonomi,
pandangan politik, agama, dan paham kepercayaan, kewarganegaraan,
status, serta gender dari pasian.

G. Kesimpulan
Sebagai seorang dokter, kita haruslah menjadi dokter yang baik. Baik yang
dimaksud adalah berbagai hal penting yang dimana kita sebagai dokter harus
mengindahkan, menaati dan tidak melanggar hal-hal yang secara hukum telah ditentukan
dan secara moral telah diajarkan.
Dalam hal ini, khususnya dalam menyelenggarakan praktik kedokteran
hendaknya kita sebagai dokter mematuhi aturan dan kewajiban moral, seperti bahwa
seorang dokter dalam praktiknya harus memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) dan SIP
(Surat Izin Praktik) karena, jika tidak tentu ini akan merugikan bagi dokter dan juga
pasiennya serta jika dokter membuka praktik mandiri tanpa memenuhi persyaratan
tersebut, maka dia dianggap melakukan malpraktek administrasi (melanggar hukum
administrasi negara) dan dapat menerima sanksi seperti yang telah diatur dalam Undang-
Undang serta dalam menjalankan praktik seorang dokter harus melakukan 4 kaidah dasar
moral dan waspada serta mengindari terjadinya pelanggarn yang dapat merugikan diri
kita sendiri. Dengan segala bentuk pencegahan mulai dari diri sendiri hingga pencegahan
secara umum atau global dan dengan sadar menegakkan hukum serta etika luhur dalam
jiwa seorang dokter.

H. Saran
Di dalam melakukan praktik kedokteran, seorang dokter wajib menjunjung tinggi
Sumpah Dokter, UUPK, dan KODEKI yang berlaku.
DAFTAR PUSTAKA

1. Hanafiah J, Amir A. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan.2012.Jakarta : EGC


2. Majelis Kehormatan Etika Kedokteran – Pusat Ikatan Dokter Indonesia. Kode Etik
Kedokteran Indonesia.2012.Jakarta
3. MKEK IDI, 2012. Cahaya Etika dalam Memahami dan Menindaklanjuti Sangsi Disiplin
Profesional dalam Praktik Kedokteran. Jawa Tengah
4. Ohuiwutun T. Penyelesaian Etika Kedokteran Dalam Praktik Pelayanan Medis
5. Undang – Undang Praktik Kedokteran No 24 tahun 2009
6. UU No 29 tahun 2004. Praktik Kedokteran

Anda mungkin juga menyukai