modul 1.3
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
BAB VI
OSTEOMYOARTHOANGIOLOGI INFERIOR
1. 1.1 Pendahuluan
a. A. Deskripsi Singkat
Etiologinya disebabkan oleh tiga faktor, yaitu faktor biologis (genetik dan
neurotransmitter), sosio kultural, dan psikologis (mekanisme pertahanan jiwa).Pemicu stres
dapat dalam bentuk frustasi, konflik, tekanan, dan krisis.(managemen stres modul 4.2).
Stres terhubung dengan jaras Hipotalamus Pituitari Adrenal (HPA aksis). Di dalam
sistem limbik terdapat hubungan umpan balik dalam sistem humoral dan neurotransmiter yang
berpengaruh antara lain: Cortico Releasing Factor (CRF), Adenocorticotropic hormon (ACTH),
neurotransmiter katekolamin, hormon kortisol, yang mekanisme organobiologinya berpengaruh
terhadap peran organ tubuh lain seperti sistem imun, detak jantung, pembuluh darah, tekanan
darah, dilatasi bronkus, dan sistem saraf autonom
Dalam PPDGJ III Gangguan neurotik, gangguan somatoform, gangguan terkait stres termasuk
dalam kode F40-44 …………..
a. B. Relevansi
a. C. Kompetensi
2. 2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi bangunan pada oscoxae dan bagian proximal femur
Mengacu pada SKDI, disesuaikan daftar penyakit pada ossa ekstremitas inferior dan tingkat
kemampuan dokter dalam mendiagnosis dengan akurat antara lain gangguan Gluteus medius
gait, gangguan hernia femoralis, gangguan fraktur ossa ekstremitas inferior maka diharapkan :
6.2 Penyajian
1) Pelvis
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-
masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di
bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian
inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut
sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan
disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut
acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
2) Femur
Femur adalah yang terkuat dari tulang panjang dalam tubuh dan merupakan tulang hanya di
daerah paha. Bagian paling adalah berbentuk seperti kepala baik-bulat yang duduk di acetabulum
tulang pinggul untuk membentuk sendi panggul. Sebuah leher kurus menghubungkan kepala
dengan poros tulang dan sering situs fraktur pada orang tua.
Bagian bawah dari femur sedikit diratakan dan menyebar keluar dan merupakan bagian dari sendi
lutut. Poros tebal femur terletak pada inti dari paha, benar-benar dikelilingi oleh otot-otot yang kuat
seperti paha depan dan paha belakang.
3) Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di
bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies
untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala
fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal
tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.
5) Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di
bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk
malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.
Skeleton extremitas inferior disebut juga dengan rangka anggota bawah yang terdiri dari 66 tulang,
yaitu :
Amphiarthrosis Sacroiliaca :
Articulatio Sacrococcygea :
1. Cornu sacralis
2. Cornu coccygea
M. Illiacus
Origo :
2/3 bagian atas fossa iliaca
Labium internus oritae iliaca
Basis ossis sacri
Insertio : Tendo m. psoas major dan corpus femoris agak di sebelah caudal
trochanter minor
b. OTOT DAERAH GLUTEA
M. Gluteus Maximus paling superficial
Origo :
Linea glutea posterior ilii
Fascies posterior bagian bawah sacrum
Sisi coccyx
Ligamentum sacrotubelare
Fascia yang menutupi m. gluteus medius
M. Gemellus Inferior
Origo : Bagian atas tuber ischiadicum
Insertio : Fascies medialis trochanter major
m. gemellus superior dan m. gemellus inferior berinervasi pada cabang dari
ramus muscularis
M. Quadratus Femoris sebelah caudal m. gemellus inferior, sebelah cranial
m. adductor magnus
Origo : Tuber ischiadicum
Insertio : Linea quadrata
Inervasi : Serabut-serabut dari n. lumbalis IV dan n. sacralis I
M. Quadriceps Femoris
Insertio : Basis patella
o M. Rectus Femoris di bagian ventral paha
Origo : SIAI (Spina Iliaca Anterior Inferior)
Fungsi :
Flexi paha
Extensi tungkai bawah
o M. Vastus Lateralis
Origo :
Bagian atas linea intertrochanterica
Tuber glutea
Bagian depan trochanter major
o M. Vastus Intermedius
Origo : Corpus femoris
o M. Vastus Medialis
Origo :
Crista supraepicondilaris medius
Bagian bawah linea intertrochanterica
c. LOGE FLEXOR
Otot-otot yang bekerja pada loge flexor diinervasikan n. Ischiadicus
M. Biceps Femoris terletak di bagian posterolateral paha
Origo :
Caput longum melekat pada tuber ischiadicum
Caput breve melekat pada labium laterale linea aspera
Insertio :
Capitulum fibulae
Condyles lateralis tibae
Fungsi :
Extensi paha
Fleksi cruris
a. LOGE EXTENSOR
Semua otot pada loge extensor diinervasikan oleh n. peroneus profundus
M. Tibialis Anterior di sebelah lateral tibia
Origo : Condylus lateralis tibiae
Insertio :
Fascies plantaris basis ossis metaternalis
Fascies medialis ossisc cuneiformis medialis
Fungsi :
Dorsoflexi
Spinasi kaki (adduksi dan inversi)
b. LOGE FLEXOR
Semua otot pada loge flexor diinervasikan oleh n. tibialis
KELOMPOK SUPERFICIAL :
M. Gastrocnemius paling superficial, membentuk betis
Origo :
Caput medialis : condylus medialis femoris
Caput lateralis : condyles lateralis femoris
Insertio : Facies posterior calcanii
Fungsi :
Flexi tungkai bawah
Plantarflexi kaki
c. LOGE PERONEI
Otot yang bekerja di loge peronei berfungsi untuk membantu plantarflexi dan pronasi
kaki serta diinervasikan oleh n. peroneus superficialis.
M. Peroneus Longus superficial, di bagian atas lateral tungkai bawah
Origo :
Condyles lateralis tibiae
Facies lateralis caput fibulae
2/3 bagian atas facies lateralis corpus fibulae
Insertio :
Facies plantaris ossis cueneiforme I
Sisi lateral basis ossi metatarsalis I
4. OTOT-OTOT KAKI
Fascia Pedis : fascia yang menutupi otot-otot kaki
a. M. Extensor Digitorum Brevis
Origo :
Lig. Talocalcanei laterale
Lig. Criciatum cruris
Insertio :
Tendo I : Facies dorsalis basis phalangis hallucis
Tendo II, III, IV : Sisi laterak basis phalanx media
Fungsi : Dorsoflexi phalanx proximalis jari kaki I, II, III, IV
Inervasi : n. peroneus profundus
LAPISAN III
M. Flexor Hallucis Brevis
M. Flexor Digiti Minimi Brevis
M. Adductor Hallucis
LAPISAN IV
M. Interossei Dorsales
M. Interossei Plantares
Plexus Lumbosacralis
Extremitas bawah dipersarafi oleh Plexus Lumbosacralis. Plexus ini berasal dari rami primarii anterior
nervi spinals segmen lumbalis, sacralis, dan coccygealis. Masing-masing membentuk plexus lumbalis
(Th12-L4) dan plexus sacralis (L4-Co1). Segmen S4-Co1 juga dapat disebut sebagai plexus
coccygealis. Kedua plexus dihubungkan dengan Truncus Lumbosacralis.
1. Plexus Lumbalis
Dibentuk oleh rami primarii anteriores nervi lumbalis I,II, III, dan sebagian IV, serta cabang
kecil n. subcostalis
Dibentuk dalam substansi m. psoas major di depan processi transverse vertebrae lumbale
B. SYSTEMA ARTERIOSUM
1. Arteri Femoralis
ukurannya paling besar diantara arteri yang ada pada ektermitas bawah
dibagi menjadi 2 bagian yaitu : arteri femoralis superior/superfisialis dan arteri femoralis
profunda
2. Arteri Poplitea
pertemuan antara arteri femoralis superior denganarteri femoralis profunda yang masuk fosa
poplitea menjadi ateri poplitea
dibagi menjadi cabang yaitu : arteri Tibialis Anterior dan Tibio Feronial
Di bawah lutut arteri poplitea terbagi menjadi: arteri tibialis anterior dan arteri tibialis posterior
Arteri tibialis posterior turun menyusuri betis dari kaki bagian bawah dan bercabang
menjadi :arteri plantaris medial dan arteri plantaris lateral.
C. SYSTEMA VENOSUM
……………………..
Pembuluh darah vena memiliki tiga lapisan seperti arteri.
Tetapi lapisan tengahnya berotot lebih tipis dari lapisan arteri.
Mudah kempes dan kurang elastis.
Oleh karena itu pembuluh darah vena dalam anggota gerak mengalir secara gravitasi dan
berdasarkan pompa otot.
Vena femoralis profunda adalah cabang yang membawa darah dari otot paha bagian dalam.
3. Vena Poplitea
Vena Poplitea merupakan pertemuan antara vena femoralis superfisialis dan vena femoralis profunda
yang masuk fosa poplitea, menjadi vena poplitea yang membawa darah dari otot sekitar lutut.
Vena Tibialis Anterior adalah cabang pertama poplitea yang mengalir sepanjang permukaan dari
membrane interoseus di bagian depan kaki.
Vena Tibialis Posterior yaitu vena yang membawa darah dari bagian medial dan posterior dari kaki
bawah.
6. Vena Peronial
Vena Peronial yaitu vena yang membawa darah dari lateral dan posterior kaki bagian bawah.
7. Vena Perforator
Vena Perforator yaitu pembuluh darah vena yang menghubungkan antara vena superfisialis dengan
vena dalam.
Kasus terintegrasi:
Seorang pemuda berusia 18 tahun mengalami kecelakaan motor dan kemudian dilarikan ke rumah
sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan fraktur pada corpus femur dan tidak dapat ditemukan
nadi saat dilakukan pulsasi pada lipat paha.
2. Mengapa nadi tidak dapat ditemukan pada saat dilakukan pulsasi? Disebabkan pecahnya
arteri karena trauma
6.3 Penutup
A. Rangkuman
Gluteus medius gait Bila bertumpu pada sisi lumpuh, berjalannya miring, tidak
seimbang
B. Tes Formatif
1. Seorang laki-laki usia 50 tahun datang ke praktik dokter umum dengan keluhan nyeri dan
timbul benjolan pada pangkal ibu jari kaki kanan yang sudah diderita selama 3 bulan ini. Pada
pemeriksaan fisik tampak pangkal ibu jari kanan tersebut nyeri bila digerakkan serta pada sisi
lateralnya terdapat benjolan dengan diameter 2 cm yang melekat pada dasar. Pemeriksaan asam
urat darah meningkat. Diagnosis keadaan di atas adalah
A. Artritis Gout
B. Artritis Reumatoid
C. Sinovitis Vilonodular
D. Artritis Tuberkulosis
E. Osteoartritis
2. Perempuan 18th, nyeri diujung kaki kiri sejak 5 hari yang lalu, jari tsb tampak pucat dan dingin
dibanding kaki kanan. Pulsasi hanya jelas teraba di inguinal tetapi lemah. sejak 1bln yang lalu
sakit kepala terus menerus. TD di lengan kiri-kanan sama, tetapi TD di tungkai kiri lebih lemah
dari yang lain. Diagnosis paling mungkin?
A. Arterioskelosis
B. Arterosklerosis Obliterans
C. Tromboflebitis
D. Tromboangitis Obliterans
E. Arteritis Takayasu
C. Umpan Balik
Mahasiswa diwajibkan memperluas referensi dari perpustakaan dan atau melalui e-learning/book dan
journal ilmiah di internet. Pemahaman selanjutnya di diskusi kasus penyakit pada mata kuliah belajar
bertolak berdasarkan masalah (BBDM).
D. Tindak Lanjut
Apabila mahasiswa harus mampu menjawab 80% semua pertanyaan tes formatif dengan benar, maka
mahasiswa dianggap telah dapat memahami pokok bahasan ini. Selanjutnya mahasiswa dapat
mempelajari pokok bahasan lain.
Bila belum mencapai 80% diharapkan mahasiswa mempelajari kembali, menghafal rangkuman.
1. A. Artritis Gout
2. E. Arteritis Takayasu
Daftar Pustaka
Senarai