Anda di halaman 1dari 4

TES PRESIPITASI DENGAN ALKALOID REAGENSIA

TEORI
Alkaloid reagensia yang digunakan untuk mengendapkan larutan protein adalah larutan
garam logam berat, alkaloid reagensia, amonium sulfat dan alkohol pekat. Seperti halnya asam
amino, protein bersifat zwitter ion (ion dwi kutub / ion dipolar) yang bermuatan negative (-) dan
positif (+).
Pengendapan dengan alkaloid reagensia
Alkaloid reagensia yaitu untuk mengendapkan larutan alkaloid. Reagen ini misalnya :
a. Asam Pikrat
b. Asam Gallat
c. Asam Sulfosalisilat
d. Asam Fosfowolframat
e. Asam Fosfomolibdat, dll
Reagen ini untuk mengendapkan protein. Pengendapan protein dengan alkaloid reagensia
menjadi reaksi balik dalam bentuk dwi kutub (asam). Ion negative (-) dari alkaloid reagensia
bergabung dengan protein (+) atau kation menjadi garam proteinat mengendap. Contoh : protein
dalam bentuk sebagai kation ini dengan asam pikrat (kuning) menjadi asam protein pikrat.
Warna endapan tergantung warna alkaloid reagensia yang ditambahkan. Endapan yang terjadi
akan larut lagi dengan penambahan alkali encer.
Dasar reaksi ini adalah penetralan muatan.  Pengendapan akan terjadi bila protein  berada
pada daerah alkalis terhadap titik iso elektris. Dalam  keadaan ini  protein bermuatan negatif. 
Dengan  penambahan ion  positif, pH larutan menuju titik iso  elektris (muatan  netral) 
menyebabkan  protein   mengendap. Pada pH di atas titik isolistrik protein bermuatan negatif,
sedangkan di bawah titik isolistrik protein bermuatan positif. Oleh karena itu, untuk
mengendapkan protein dengan ion logam, diperlukan pH larutan di atas titik isolistrik, sedangkan
pengendapan dengan ion negatif memerlukan pH di bawah titik isolistrik. Ion-ion positif yang
mengendapkan protein antara lain Ag+, Ca2+, Zn2+, Hg2+, Fe3+, Cu2+ dan Pb2+. Sedangkan ion-ion
negatif yang dapat mengendapkan protein ialah ion salisilat, trikloroasetat, pikrat, tanat dan
sulfosalisilat. Berdasarkan sifat tersebut putih telur atau susu dapat digunakan sebagai antidote
atau penawar racun apabila seseorang keracunan logam berat (Riawan, 1990).

CARA KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Sediakan 3 tabung reaksi dan masukan masing-masing 10 tetes sampel protein (susu
encer)
3. Tabung 1 masukan 10 tetes larutan asam pikrat (perbandingan 1:1)
4. Tabung 2 masukan 10 tetes larutan asam fosfomolibdat (1:1)
5. Tabung 3 masukan 10 tetes larutan asam fosfowolframat (1:1)
6. Kemudian amati perubahan warna dan catat dalam laporan

HASIL PRAKTIKUM
N REAKSI HASIL
O
1 Larutan susu encer + Asam Pikrat Kuning
2 Larutan susu encer + Asam Fosfomolibdat Putih Kebiruan
3 Larutan susu encer + Asam Endapan Putih
Fosfowolframat

ANALISIS
1. Larutan susu encer + Asam Pikrat
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, sampel protein yang berupa susu encer jika
ditambahkan dengan asam pikrat akan menghasilkan warna kuning. Warna tersebut
merupakan garam proteinat pikrat.
2. Larutan susu encer + Asam Fosfomolibdat
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, sampel protein yang berupa susu encer jika
ditambahkan dengan asam fosfomolibdat akan menghasilkan warna putih keabuan.
Warna tersebut berasal dari endapan protein fosfomolibdat (garam proteinat)
3. Larutan susu encer + Asam Fosfowolframat
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, sampel protein yang berupa susu encer jika
ditambahkan dengan asam fosfowolframat akan menghasilkan endapan putih. Endapan
putih tersebut berasal dari endapan protein fosfowolframat.

Protein akan mengalami pengendapan karena mengalami titik isolistrik akibat reaksi antara
albumin degan ion-ion negatif mengakibatkan terjadinya denaturasi dan koagulasi. Warna keruh
disebabkan karena terjadi ikatan antara ion salisilat dengan albumin, ion-ion negatif dapat
menjenuhkan larutan hingga pH larutan berada di bawah pH isolistrik sehingga gumpalan larut
kembali. Hal ini sesuai dengan dasar teori yang dikemukakan oleh Riawan (1990), yang
menyatakan bahwa logam berat dapat mengendapkan protein dengan cara menurunkan pH di
bawah titik isolistrik.

SOAL
1. Bersifat sebagai apakah protein dalam reaksi ini? Alkaloid reagensia bersifat sebagai apa?
2. Tulislah masing-masing reaksi kimianya dan apakah warna endapan yang terjadi?
3. Apakah alkaloid reagensia itu? Sebutkan 4 contohnya.

JAWABAN SOAL
1. Protein bersifat sebagai zwitter ion karena berada dalam suatu kondisi yang memiliki pH
yang tidak netral yaitu asam. Alkaloid bersifat sebagai presipitan yang mengendapkan
protein melalui pembentukan garam proteinat dari ion negative alkaloid reagensia yang
bergabung dengan ion positif dari protein.
2. Reaksi protein dengan Asam pikrat :

Warna endapan yang terjadi kuning.


Reaksi protein dengan asam fosfomolibdat warna endapan yang terjadi putih kebiruan..
Reaksi protein dengan asam fosfowolframat warna endapan yang terjadi putih.
3. Alkaloid reagensia adalah reagensia yang dipakai untuk mengendapkan larutan alkaloid dan
protein karena adanya nitrogen trivalen pada alkaloid dan protein. Alkaloid adalah senyawa
organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali. Contoh reagensia: Asam Pikrat,
Asam Gallat, Asam Sulfosalisilat, Asam Fosfowolframat, Asam Fosfomolibdat.

ANGGOTA MEJA 6 :
Catharina 163
Elvika Chandra 171
Mutiara Hapsari 172
Zakiyah Wuriyasih P.S 173

Anda mungkin juga menyukai