Asetil Sistein
Nama Kimia
N-acetyl-L-cysteine. (3)
Struktur Kimia
C5H9NO3S
Sifat Fisikokimia
Keterangan Lain
Kelas Terapi
Antiasma
Dorbigot;Fluimucil;Sistenol (2);
Indikasi
Terapi tambahan untuk pasien dengan sekresi mukus abnormal / kental pada kondisi
bronchopulmonary akut dan kronik (pneumonia, bronkitis, emfisema, tracheobronchitis,
chronic asthmatic bronchitis, tuberkulosis,
bronchiectasis, primary amyloidosis of the lung); atelectasis yang disebabkan oleh obstruksi
mukus; komplikasi cystic fibrosis paru; kondisi post-traumatic pada dada.4,5
Juga digunakan selama anestesi dan penyiapan pasien untuk bronchograms,
bronchospirometry, bronchial wedge catheterization dan studi diagnostik bronkial yang lain.
(5)
Nebulasi (3,5) : 3-5 mL larutan 20% atau 6-10 mL larutan 10%, diberikan melalui face mask
atau mouthpiece, 3-4 kali sehari. Jika diperlukan 1-10 mL larutan 20% atau 2-20 mL larutan
10%, setiap 2-6 jam.
Oral (kaplet, granul atau tablet effervescent) (3) : 200 mg 2-3 kali sehari. Anak 1-2 th : 100 mg
2 kali sehari; anak 2-7 th : 200 mg 2 kali sehari.
Farmakologi
Cepat diabsorpsi dari saluran cerna dan konsentrasi plasma maksimum dicapai dalam 0.5-1
jam setelah dosis oral 200-600 mg.Bioavailabilitas oral rendah (4-10%), tergantung apakah
yang diukur adalah total asetilsistein atau bentuk reduksinya.
Bioavailabilitas oral yang rendah disebabkan oleh metabolisme dalam dinding usus dan firstpass metabolisme di hati. (3)
Renal clearance sekitar 30% dari total body clearance. (3)
Waktu paruh (oral) : 6.25 jam. (3)
Stabilitas dan
Penyimpanan
Kontraindikasi
Hipersensitif terhadap asetil sistein atau komponen lain dalam formula. (4)
Gangguan hati. (2)
Efek Samping
Interaksi dengan
Makanan
Pengaruh Terhadap
Kehamilan
Kategori B. (1,4)
Asetil sistein dilaporkan menembus plasenta pada manusia setelah pemberian oral atau IV.
Tetapi belum ada studi kontrol yang cukup tentang penggunaan pada ibu hamil.
Asetil sistein digunakan selama kehamilan jika memang benar-benar dibutuhkan. (5)
Pengaruh Terhadap Ibu Belum diketahui mengenai distribusinya ke dalam ASI, tetapi diperlukan perhatian untuk
Menyusui
penggunaan pada ibu menyusui. (5)
Pengaruh Terhadap
Anak-anak
Pengaruh Terhadap
Hasil Laboratorium
Parameter Monitoring
Bentuk Sediaan
Peringatan
Mekanisme Aksi
Monitoring Penggunaan Pasien asma yang mendapatkan inhalasi asetil sistein harus dipantau secara ketat selama
Obat
terapi. Jika terjadi bronkospasme, sebaiknya diberikan bronkodilator secara nebulasi.
Jika bronkospasme masih terus terjadi, penggunaan asetil sistein sebaiknya segera
dihentikan.5
Peningkatan volume sekret cair bronkial akan bertambah setelah penggunaan asetil sistein
dan kemungkinan akan menutupi saluran nafas. Jika batuk tidak cukup untuk membuka
saluran nafas,
maka perlu dilakukan mechanical suction atau endotracheal aspiration. (5)
Daftar Pustaka
1. Micromedex
2. MIMS 105th edition Annual Indonesia 2006/2007.
3. Martindale 35th ed, 2006
4. Drug Information Handbook International, Lexi-Comps, 2005
5. AHFS, 2006