Anda di halaman 1dari 18

A.

Deskripsi Anatomi

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari mengenai struktur tubuh. kata


anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu ana dan tome yang berarti memotong
atau memisahkan.(Ethel Sloane,2003). Anatomi adalah ilmu yang mempelajari
susunan-susunan tubuh dan hubungan bagian-bagiannya satu sama lain. Anatomy
regional mempelajari menurut letak geografis letak bagian tubuh. Dan setiap
region atau daerah, misalnya lengan, tungkai, kepala, dada, dan seterusnya
ternyata terdiri atas sejumlah struktur atau susunan yang umum didapati pada
suatu region. Struktur itu ialah tulang, otot, saraf, pembuluh darah, dan
seterusnya. Dengan dasar penelaahan yang seperti itu maka dijumpai sejumlah
sistem jaringan yang berbeda-beda. (Pearce, 2009).
1. Osteology
Osteology adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem pertulangan pada
tubuh manusia (Susilowati, 2013). Tulang merupakan jaringan tubuh yang
befungsi untuk menopang tubuh dan bagian-bagiannya. Karena fungsi untuk
menopang tulang mempunyai struktur yag kaku. Tulang dan tulang rawan
mempunyai struktur yang berbeda. Pada tulang biasa, jika dilihat melalui
mikroskop akan dijumpai struktur yang khas berupa lamellae. Pada tulang rawan
struktur demikian tidak akan dijumpai, tetapi akan ditemukan bahan dasar tulang
rawan berupa hyalin, elastin, atau collagen (Wibowo, Daniel S, 2005).
Salah satu hal yang diperhatikan dalam pembuatan suatu prosthesis adalah
tulang penyususn, keadaan sendi yang berpengaruh, serta otot pada mobilitas

anggota gerak yang mengalami amputasi. Berikut akan dibahas mengenai tulang
penyusun , keadaan sendi, serta otot yang berpengaruh pada amputasi transtibial.
a. Os femur
Tulang femur merupakan tulang terpanjang dan terkuat dalam tubuh
manusia. Ujung bawah tulang femur bergabung dengan patella dan tibia untuk
membentuk knee joint. Tulang femur memiliki tiga bagian yaitu epiphisis,
diaphisis, dan metaphisis. Pada bagian proksimal tulang ini memiliki condylus
medial dan condylus lateral. (Putz,2002)

Gambar 2.4
Anterior View Oss Femur

Dextra (Putz, 2002)

b. Os tibia
Tibia adalah tulang
berartikulasi

dengan

fibulae di atas, dan dengan talus dan

medial besar tungkai bawah. Ia


condyles femoris dan caput
ujung distal fibula di bawah. Ia

memiliki ujung atas yang melebar, dan ujung bawah yang lebih sempit, dan
batang (corpus). Pada ujung atasnya terdapat condyles medialis dan lateralis
( kadang-kadang disebut plateau tibialis medialis dan lateralis), yang berartikulasi
dengan condyles medialis dan lateralis femur, dipisahkan oleh cartilago

semiulnaris medialis dan lateralis (meniscus medialis dan lateralis). Yang


memisahkan permukaan atas sendi condyles tibialis adalah area intercondylaris
anterior dan posterior; di antara kedua area ini terdapat eminentia intercondylaris.
Condyles lateralis memiliki facies artikularis cirkularis untuk caput
fibulae pada aspek lateralnya. Condyles medialis mempunyai sebuah alur pada
aspek posteriornya untuk insertion m.semimembranosus.
Ujung bawah tibia sedikit melebar dan pada aspek inferiornya tampak
sebuah permukaan sendi berbentuk pelana untuk talus. Ujung bawahnya
memanjang ke bawah membentuk malleolus medialis. Facies lateralis malleolus
medialis beartikulasi dengan talus. Ujung bawah tibia memiliki lekukan lebar dan
kasar pada permukaan lateralnya untuk beartikulasi dengan fibula (Sneel, 1986).

Gambar 2.5
Tulang tibia dilihat dari sisi anterior (Putz & Pabts, 2002)

c. Os fibula
Terdiri dari 3 bagian : epiphysis proximalis, diaphysis dan epiphysis distalis.

Epiphysis proximalis membulat disebut capitulum fibulae yang ke arah proximal


meruncing menjadi apex capituli fibulae. Pada capitulum terdapat dataran sendi
yang disebut facies articularis capituli fibulae untuk bersendi dengan tibia.
Diaphysis mempunyai 4 crista yaitu crista lateralis, crista medialais, crista
anterior dan crista interossea. Mempunyai 3 dataran yaitu facies medialis, facies
lateralis, dan facies posterior.
Epiphysis distalis ke arah lateral membulat disebut malleolus lateralis.
(Susilowati, 2013)

Gambar 2.6
Tulang fibula dilihat dari sisi medial (Putz & Pabts, 2002).

d. Os patella
Patella adalah tulang sesamoid yang terdapat di dalam tendo m.quadricep.
ia berbentuk segitiga, dengan puncaknya mengarah ke bawah, puncaknya
berhubungan dengan tuberositas tibiae melalui ligmentum patellae. Permukaan
posterior berartikulasi dengan condyles femoris. Ia terletak pada posisi terbuka di
depan sendi lutut dan dengan mudah dipalpasi melalui kulit. Ia dipisahkan dari
kulit oleh bursa subcutanea yang penting.
Tepi atas, lateral, dan medial menjadi tempat pelekatan berbagai bagian
dari m.quadricep femoris. Ia dicegah bergeser ke lateral selama kerja m.quadricep
oleh serat horizontal bawah dari m.vastus medialis dan oleh besarnya ukuran
condyles lateralis femoris. (Snell, 1986).

Gambar 2.7
Tulang patella

dilihat dari sisi

anterior dan posterior (Putz & Pabts, 2002).

2. Atrologi
Arthology atau articulation adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk
pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari kerangka. Dengan demikian maka
arthology adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian. (Pearce,2009).
a. Sendi penyusun knee joint
Pada amputasi transtibial, sendi yang berpengaruh adalah knee joint.
Berikut uraian mengenai knee joint. Knee joint dibentuk oleh condylus medialis dan
lateralis tibiae yang berbentuk datar sebagai dasar sendi dengan condylus medialis

dan lateralis femoralis yang berbentuk convex sebagai caput articularis, yang
nantinya akan tertutup oleh os patella. Di antara os femur dan os tibia terdapat
meniskus medial dan lateral yang fungsinya untuk menstabilkan kedua permukaan
tulang tersebut dan melicinkan gerakan sendi. Jenis persendiannya adalah hinge joint
atau sendi engsel. Pada knee joint diperkuat oleh kapsul ligamen dan ligamen. Kapsul
ligamennya berbentuk menyerupai silinder dan menghasilkan cairan synovium.
Permukaan anterior kapsul ligamen terdapat ruang untuk patella. Sedangkan ligamen
yang memperkuat pada knee joint adalah:
1) Ligamentum Cruciatum Anterior
Berjalan dari depan fossa intercondyloidea anterior ke permukaan medial
condilus lateralis femoris yang berfungsi menahan hiperekstensi dan menahan
bergesernya tibia ke depan.
2) Ligamentum Cruciatum Posterior
Berjalan dari facies lateralis condylus medialis femoris menuju ke fossa
intercondylodea tibia yang berfungsi menahan bergesernya tibia ke arah belakang.
3) Ligamentum Collateral Lateral
Berjalan dari epicondylus lateralis ke capitulum fibula yang berfungsi
menahan gerakan varus atau samping luar.
4) Ligamentum Collateral Mediale
Berjalan
dari epicondylus
medial ke

permukaan medial

tibia

(epicondylus medialis tibia) yangberfungsi menahan gerakan valgus atau samping


dalam eksorotasi.

Namun

secara

bersamaan

fungsi

fungsi ligament

collateralle menahan bergesernya tibia ke depan pada lutut 90.


5) Ligamentum Patella
Yang merupakan lanjutan dari tendon M. Quadriceps Femoris yang
berjalan dari patella ke tuberositas tibia. (Ayunda, 2014).

Gambar

2.8

Knee

joint

lateral

view,

kanan

(putz&

Pabts

2002)

Gambar 2.9
Posterior View Knee Joint, Dextra (Putz & Pabts, 2002)

3. Miologi
Miology adalah penelitian ilmiah otot, dan badan ilmu pengetahuan yang
berhubungan denganya.(Dorlan, 2006). Miology adalah ilmu yang mempelajari
tentang otot tubuh manusia (Pearce, 2009).
a. Otot otot penyusun knee joint
Gerakan fleksi dan ekstensi knee joint terjadi pada bidang sagital dengan
aksis transversal. Letak aksisnya berada di epicondylus lateral femur. Otot otot
penggerak utama fleksi knee joint yaitu m. biceps femoris, m. semitendinosus, dan
m. semi membranosus. Sedangkan otot-otot penggerak utama ekstensi knee joint
yaitu m. rectus femoris, m. vastus intermedius, m. vastus medialis dan m. vastus
lateralis. Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai otot-otot penggerak knee joint
dapat dilihat pada table berikut:

TABEL 2.1
Otot Otot Penggerak Utama Knee Joint
Fungsi

Fleksi

Ekstensi

Nama Otot
Biceps femoris

Origo
Tuber ischiadicum

Insersio
Caput fibulae

Innervasi
n. Sciatic

Semi
tendinosus

Tuber ischiadicum

Caput fibulae

n. Sciatic

Semi
membranosus

Tuber ischiadicum

Condylus
medial tibiae

n. Sciatic

Rectus femoris

SIAS

Basis patella

n. Femoralis

Vastus
intermedius

atas corpus
femor

Basis patella

n. Femoralis

Vastus medialis

Linea
intertrochanterica

Medial patella

n. Femoralis

Vastus lateralis

Trochantor mayor

Lateral patella

n. Femoralis

(Putz dan Pabst, 2002).

Gambar 2.10
Otot-otot regio femoralis dilihat dari sisi anterior (Putz & Pabts, 2002)

Gambar 2.11
Otot-otot Paha & Pinggul lateral view. (Putz & Pabts, 2002)

18

3
4

17

16

6
7

8
9

10

15

11
12
13
14

Gambar 2.12
Otot otot tungkai bawah dilihat dari sisi anterior (Putz & Pabts, 2002)

Gambar 2.13
Otot otot tungkai bawah dilihat dari sisi posterior (Putz & Pabts, 2002)

Anda mungkin juga menyukai