Anda di halaman 1dari 15

ANATOMI LUTUT

Patella (tempurung lutut) merupakan tulang sesamoidea yang terbesar pada tubuh dan
terbentuk dalam tendo musculus quadriceps femoris ketika melintas di anterior dari sendi genus
untuk berinsertio pada tibia. Patella berbentuk segitiga.

 Apexnya mengarah ke inferior untuk tempat lekat ligamentum patellac, yang


menghubungkan patella pada tibia
 Basisnya luas dan tebal untuk tempat lekat musculus quadriceps femoris dari atas
 Permukaan posteriornya bersendi dengan femur dan memiliki facies medialis dan lateralis
yang melandai menjauhi rigi halus yang menonjol facies lateralis berukuran lebih besar
dibandingkan facies medialis untuk bersendi dengan permukaan terkait yang lebih luas
pada condylus lateralis femoris.

Sendi lutut merupakan sendi yang terbesar pada tubuh manusia. Sendi ini terletak pada kaki
yaitu antara tungkai atas dan tungkai bawah. Pada dasarnya sendi lutut ini terdiri dari dua
articulatio condylaris diantara condylus femoris medialis, lateralis dan condylus tibiae yang terkait
dalam sebuah sendi pelana , diantara patella dan fascies patellaris femoris. Sendi lutut merupakan
persendian yang paling besar pada tubuh manusia. Sendi ini terletak pada kaki yaitu antara tungkai
atas dan tungkai bawah. Pada dasarnya sendi lutut ini terdiri dari dua articulatio condylaris diantara
condylus femoris medialis dan lateralis dan condylus tibiae yang terkait dan sebuah sendi pelana ,
diantara patella dan fascies patellaris femoris.

Pada bagian atas sendi lutut terdapat condylus femoris yang berbentuk bulat, pada bagian
bawah terdapat condylus tibiae dan cartilago semilunaris. Pada bagian bawah terdapat articulatio
antara ujung bawah femur dengan patella. Fascies articularis femoris . tibiae dan patella diliputi
oleh cartilago hyaline. Fascies articularis condylus medialis dan lateralis tibiae di klinik sering
disebut sebagai plateau tibialis medialis dan lateralis. Sendi lutut terdiri dari dua articulatio
kondilaris, yaitu:

1. Antara kondilus femoralis dan kondilus tibia


2. Sendi plana antara fasies patelaris femoris dan patella
Sendi fibular tibial tidak terlibat langsung (Snell, 1998). Kondilus femoralis melebar ke arah
distal dan posterior. Kondilus ini dibentuk oleh kondilus lateralis femoralis dan kondilus medialis
tibial dan kondilus lateralis tibial yang dipisahkan oleh eminentia interkondiloidea. Pada
permukaan dari sendi terdapat patella. Patella adalah tulang sesamoid yang paling besar pada tubuh
manusia dan terletak pada tendon dari otot quadriceps femoralis. Pada bagian inferior apex patella
berikatan dengan ligamen patellae yang terletak di anterior tuberkel tibial sampai ke kondilus.

Pada bagian atas sendi lutut terdapat condylus femoris yang berbentuk bulat, pada bagian
bawah terdapat condylus tibiae dan cartilago semilunaris. Pada bagian bawah terdapat articulatio
antara ujung bawah femur dengan patella. Fascies articularis femoris . tibiae dan patella diliputi
oleh cartilago hyaline. Fascies articularis condylus medialis dan lateralis tibiae di klinik sering
disebut sebagai plateau tibialis medialis dan lateralis.
1) Tulang pembentuk sendi lutut
Sendi lutut dibentuk dari tiga buah tulang yaitu tulang femur, tulang tibia, tulang fibula dan
tulang patella.
a. Tulang femur
Merupakan tulang panjang yang bersendi keatas dengan pelvis dan kebawah
dengan tulang tibia. Tulang femur terdiri dari epiphysis proksimal, diaphysis dan
epiphysis distalis. Pada tulang femur ini yang berfungsi dalam persendian lutut adalah
epiphysis distalis. Epiphysis distalis merupakan bulatan sepanjang yang disebut
condylous femoralis lateralis dan medialis.

Dibagian proksimal tonjolan tersebut terdapat sebuah bulatan kecil yang disebut
epicondilus lateralis dan medialis. Bila dilihat dari depan, terdapat dataran sendi yang
melebar ke lateral yang disebut facies patelaris yang nantinya bersendi dengan tulang
patella. Dan bila dilihat dari belakang, diantara condylus lateralis dan medialis terdapat
cekungan yang disebut fossa intercondyloideal.

b. Tulang patella

Merupakan tulang sesamoid terbesar dalam tubuh manusia dengan bentuk


segitiga dan gepeng dengan aspex menghadap kearah distal. Pada permukaan depan
atau anterior tulang patella kasar sedangkan permukaan dalam atau dorsal memiliki
permukaan sendi yang lebih besar dan facies medial yang lebih kecil

c. Tulang tibia

Merupakan salah satu tulang tungkai bawah selain tulang fibula, tibia merupakan
tulang kuat satu-satunya yang menghubungkan femur dan tumit kaki. Seperti halnya
tulang femur, tulang tibia dibagi tiga bagian, bagian ujung proksimal, corpus dan ujung
distal bagian dari tulang tibia yang membentuk sendi lutut adalah bagian proksimal,
dimana pada bagian ujung proksimal terdapat condillus medialis dan tubercullum inter
condiloseum lateral. Didepan dan dibelakang eminentia terdapat fossa intercondilodea
anterior dan posterior.

d. Tulang fibula

Tulang fibula ini berbentuk kecil panjang, terletak di sebelah lateral dari tibia juga
terdiri dari tiga bagian : epiphysis proximal, diaphysis dan epiphysis distalis. Epiphysis
proximalis membulat disebut capitulum fibula yang keproximal.

2) Jaringan Lunak disekitar Sendi Lutut


a. Meniscus
Meniscus merupakan jaringan lunak, meniscus pada sendi lutut adalah meniscus
latralis. Adapun fungsi meniscus adalah:
a. Penyebaran pembebanan
b. Peredam kejut (shock absorber)
c. Mempermudah gerakan rotasi
d. Mengurangi gerakan dan stabilisator setiap penekanan akan diserap
oleh meniscus dan diteruskan ke sebuah sendi.
b. Kapsul Sendi

Kapsul sendi sinovial tersusun atas 2 lapisan, yaitu lapisan dalam dan lapisan luar
yang keduanya memiliki komponen penyusun yang berbeda.
 Lapisan terluar kapsul sendi terbentuk dari jaringan ikat fibrosa rapat berwarna
putih yang memanjang sampai bagian periosteum tulang yang menyatu pada
sendi. Ligamen adalah penebalan kapsul yang berfungsi untuk menopang kapsul
sendi dan memberikan stabilitas. Ligamen dapat menyatu dalam kapsul atau
terpisah dari kapsul melalui envaginasi kapsul.
 Lapisan terdalam kapsula sendi adalah membrane sinovial yang melapisi
keseluruhan sendi, kecuali pada kartilago artikular. Membran sinovial mensekresi
cairan sinovial, materi kental yang jernih seperti putih telur. Materi ini terdiri dari
95% air dengan Ph7,4 dan merupakan campuran polisakarida (sebagian besar asam
hialuronat), protein, dan lemak. Cairan Sinovial berfungsi untuk melumasi dan
memberikan nutrisi pada kartilago artikular. Cairan ini juga mengandung sel
fagosit untuk mengeluarkan fragmen jaringan mati (debris) dari rongga sendi
yang cidera atau terinfeksi.

Capsula articularis terletak pada permukaan posterior dari tendon m. quadriceps


femoris dan didepan menutupi patella menuju permukan anterior dari femur diatas
tubrositas sendi. Kemudian capsula ini berlanjut sebagai loose membran yang
dipisahkan oleh jaringan lemak yang tebal dari ligamentum patellae dan dari bagian
tengah dari retinacula patellae menuju bagian atas tepi dari dua meniscus dan kebawah
melekat pada ligamentum cruciatum anterior.

Selanjutnya capsula articularis ini menutupi kedua ligamentun cruciatum pada


sendi lutut sebagai suatu lembaran dan melintasi tepi posterior ligamentum cruciatum
posterior. Dari tepi medial dan lateral dari fascies articularis membentuk dua tonjolan,
lipatan synovial, plica alares yang terkumpul pada bagian bawah. Kesemuanya hal ini
membentuk suatu synovial villi. Plica synovialis patellaris, membentang pada bagian
belakang yang mengarah pada bidang sagital menuju cavum sendi dan melekat pada
bagian paling bawah dari tepi fossa intercondyloidea femoris. Plica ini merupakan
lipatan sagital yang lebar pada synovial membran. Lipatan ini membagi cavum sendi
menjadi dua bagian, berhubungan dengan dua pasang condylus femoris dan tibiae.

Lipatan capsul sendi pada bagian samping berjalan dekat pinggir tulang
rawan.Sehingga regio epicondylus tetap bebas. Kapsul sendi kemudian menutupi
permukaan cartilago, dan bagian permukaan anterior dari femur tidak ditutupi oleh
cartilago. Pada tibia capsul sendi ini melekat mengelilingi margo infraglenoidalis,
sedikit bagian bawah dari permukaan cartilago, selanjutnya berjalan kebawah tepi dari
masing-masing meniscus.
c. Bursa Sendi Lutut
Bursa sendi merupakan suatu tube seperti kantong yang terletak di bagian bawah
dan belakang pada sisi lateral didepan dan bawah tendon origo m. popliteus. Bursa ini
membuka kearah sendi melalui celah yang sempit diatas meniscus lateralis dan tendon
m. popliteus. Banyak bursa berhubungan sendi lutut. Empat terdapat di depan, dan
enam terdapat di belakang sendi. Bursa ini terdapat pada tempat terjadinya gesekan di
antara tulang dengan kulit, otot, atau tendon.
1. Bursa Anterior
a. Bursa Supra Patellaris

Terletak di bawah m. quadriceps femoris dan berhubungan erat dengan rongga


sendi.

b. Bursa Prepatellaris
Terletak pada jaringan subcutan diantara kulit dan bagian depan belahan bawah
patella dan bagian atas ligamentum patellae.
c. Bursa Infrapatellaris Superficialis
Terletak pada jaringan subcutan diantara kulit dan bagian depan belahan bawah
ligamentum patellae
d. Bursa Infapatellaris Profunda
Terletak di antara permukaan posterior dari ligamentum patellae dan
permukaan anterior tibiae. Bursa ini terpisah dari cavum sendi melalui jaringan
lemak dan hubungan antara keduanya ini jarang terjadi.
2. Bursa Posterior
Recessus Subpopliteus Ditemukan sehubungan dengan tendon m. popliteus
dan berhubungan dengan rongga sendi. 2. Bursa M. Semimembranosus Ditemukan
sehubungan dengan insertio m. semimembranosus dan sering berhubungan dengan
rongga sendi.
d. Ligamentum Sendi Lutut
1. Ligamentum Ekstracapsular
a. Ligamentum Patellae
Melekat (diatas) pada tepi bawah patella dan pada bagian bawah
melekat pada tuberositas tibiae. Ligamentum patellae ini sebenarnya
merupakan lanjutan dari bagian pusat tendon bersama m. quadriceps femoris.
Dipisahkan dari membran synovial sendi oleh bantalan lemak intra patella dan
dipisahkan dari tibia oleh sebuah bursa yang kecil. Bursa infra patellaris
superficialis memisahkan ligamentum ini dari kulit.
b. Ligamentum Collaterale
Fibulare Ligamentum ini menyerupai tali dan melekat di bagian atas pada
condylus lateralis dan dibagian bawah melekat pada capitulum fibulae.
Ligamentum ini dipisahkan dari capsul sendi melalui jaringan lemak dan tendon
m. popliteus. Dan juga dipisahkan dari meniscus lateralis melalui bursa m.
poplitei.
a. Ligamentum Collaterale Tibiae.
Ligamentum ini berbentuk seperti pita pipih yang melebar dan melekat dibagian
atas pada condylus medialis femoris dan pada bagian bawah melekat pada
margo infraglenoidalis tibiae. Ligamentum ini menembus dinding capsul sendi
dan sebagian melekat pada meniscus medialis. Di bagian bawah pada margo
infraglenoidalis, ligamentum ini menutupi tendon m. semimembranosus dan a.
inferior medialis genu .
b. Ligamentum Popliteum Obliquum
Merupakan ligamentum yang kuat, terletak pada bagian posterior dari sendi
lutut, letaknya membentang secara oblique ke medial dan bawah. Sebagian dari
ligamentum ini berjalan menurun pada dinding capsul dan fascia m. popliteus
dan sebagian lagi membelok ke atas menutupi tendon m. semimembranosus.
c. Ligamentum Transversum Genu
Ligamentum ini terletak membentang paling depan pada dua meniscus
, terdiri dari jaringan connective, kadang- kadang ligamentum ini tertinggal
dalam perkembangannya , sehingga sering tidak dijumpai pada sebagian orang.

2. Ligamentum Intraapsular
Ligamentum cruciata adalah dua ligamentum intra capsular yang sangat kuat,
saling menyilang didalam rongga sendi. Ligamentum ini terdiri dari dua bagian
yaitu posterior dan anterior sesuai dengan perlekatannya pada tibiae. Ligamentum
ini penting karena merupakan pengikat utama antara femur dan tibiae.
a. Ligamentum Cruciata Anterior
Ligamentum ini melekat pada area intercondylaris anterior tibiae dan
berjalan kearah atas, kebelakang dan lateral untuk melekat pada bagian
posterior permukaan medial condylus lateralis femoris. Ligamentum ini akan
mengendur bila lutut ditekuk dan akan menegang bila lutut diluruskan
sempurna. Ligamentum cruciatum anterior berfungsi untuk mencegah
femurbergeser ke posterior terhadap tibiae. Bila sendi lutut berada dalam
keadaan fleksi ligamentum cruciatum anterior akan mencegah tibiae tertarik ke
posterior.
b. Ligamentum Cruciatum Posterior
Ligamentum cruciatum posterior melekat pada area intercondylaris
posterior dan berjalan kearah atas , depan dan medial, untuk dilekatkan pada
bagian anterior permukaan lateral condylus medialis femoris. Seratserat
anterior akan mengendur bila lutut sedang ekstensi, namun akan menjadi tegang
bila sendi lutut dalam keadaan fleksi. Serat-serat posterior akan menjadi tegang
dalam keadaan ekstensi. Ligamentum cruciatum posterior berfungsi untuk
mencegah femur ke anterior terhadap tibiae. Bila sendi lutut dalam keadaan
fleksi , ligamentum cruciatum posterior akan mencegah tibiae tertarik ke
posterior.

3. Kartilago Semilunar (Meniscus)


Cartilago semilunaris adalah lamella fibrocartilago berbentuk C , yang pada
potongan melintang berbentuk segitiga. Batas perifernya tebal dan cembung,
melekat pada bursa. Batas dalamnya cekung dan membentuk tepian bebas .
Permukaan atasnya cekung dan berhubungan langsung dengan condylus femoris.
Fungsi meniscus ini adalah memperdalam fascies articularis condylus tibialis untuk
menerima condylus femoris yang cekung.
a. Cartilago Semilunaris Medialis
Bentuknya hampir semi sirkular dan bagian belakang jauh lebih
lebar daripada bagian depannya. Cornu anterior melekat pada area
intercondylaris anterior tibiae dan berhubungan dengan cartilago
semilunaris lateralis melalui beberapa serat yang disebut ligamentum
transversum. Cornu posterior melekat pada area intercondylaris
posterior tibiae. Batas bagian perifernya melekat pada simpai dan
ligamentum collaterale sendi. Dan karena perlekatan inilah cartilago
semilunaris relatif tetap.
b. Cartilago Semilunaris Lateralis
Bentuknya hampir sirkular dan melebar secara merata. Cornu
anterior melekat pada area intercondylaris anterior, tepat di depan
eminentia intercondylaris. Cornu posterior melekat pada area
intercondylaris posterior, tepat di belakang eminentia intercondylaris.
Seberkas jaringan fibrosa biasanya keluar dari cornu posterior dan
mengikuti ligamentum cruciatum posterior ke condylus medialis
femoris. Batas perifer cartilago dipisahkan dari ligamentum collaterale
laterale oleh tendon m. popliteus, sebagian kecil dari tendon melekat
pada cartilago ini. Akibat susunan yang demikian ini cartilago
semilunaris lateralis kurang terfiksasi pada tempatnya bila di
bandingkan dengan cartilago semilunaris medialis.

3) Persarafan Sendi Lutut


Persarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang-cabang dari nervus yang yang
mensarafi otot-otot di sekitar sendi dan befungsi untuk mengatur pergerakan pada sendi
lutut. Sehingga sendi lutut disarafi oleh: (1) N. Femoralis, (2) N. Obturatorius, (3) N.
Peroneus communis, dan (4) N. Tibialis

4) Suplai Darah
Suplai darah pada sendi lutut berasal dari anastomose pembuluh darah disekitar
sendi ini. Dimana sendi lutut menerima darah dari descending genicular arteri femoralis,
cabang-cabang genicular arteri popliteal dan cabang descending arteri circumflexia
femoralis dan cabang ascending arteri tibialis anterior. Aliran vena pada sendi lutut
mengikuti perjalanan arteri untuk kemudian akan memasuki vena femoralis.

5) Sistem lymph
System limfe pada sendi lutut terutama terdapat pada perbatasan fascia
subcutaneous. Kemudian selanjutnya akan bergabung dengan lymph node sub inguinal
superficialis. Sebagian lagi aliran lymph ini akan memasuki lymph node popliteal, dimana
aliran lymph berjalan sepanjang vena femoralis menuju deep inguinal lymph node.

6) Pergerakan sendi lutut


Pergerakan pada sendi lutut meliputi gerakan fleksi , ekstensi , dan sedikit rotasi.
Gerakan fleksi dilaksanakan oleh m. biceps femoris , semimembranosus, dan
semitendinosus, serta dbantu oleh m.gracilis , m.sartorius dan m. popliteus. Fleksi sendi
lutut dibatasi oleh bertemunya tungkai bawah bagian belakang dengan paha.
Ekstensi dilaksanakan oleh m. quadriceps femoris dan dibatasi mula-mula oleh
ligamentum cruciatum anterior yang menjadi tegang. Ekstensi sendi lutut lebih lanjut
disertai rotasi medial dari femur dan tibia serta ligamentum collaterale mediale dan lateral
serta ligamentum popliteum obliquum menjadi tegang , serat-serat posterior ligamentum
cruciatum posterior juga di eratkan. Sehingga sewaktu sendi lutut mengalami ekstensi
penuh ataupun sedikit hiperekstensi , rotasi medial dari femur mengakibatkan pemutaran
dan pengetatan semua ligamentum utama dari sendi, dan lutut berubah menjadi struktur
yang secara mekanis kaku. Rotasio femur sebenarnya mengembalikan femur pada tibia ,
dan cartilago semilunaris dipadatkan mirip bantal karet diantara condylus femoris dan
condylus tibialis. Lutut berada dalam keadaan hiper-ekstensi dikatakan dalam keadaan
terkunci.
Selama tahap awal ekstensi , condylus femoris yang bulat menggelinding ke depan
mirip roda di atas tanah, pada permukaan cartilago semilunaris dan condylus lateralis. Bila
sendi lutut di gerakkan ke depan , femur ditahan oleh ligamentum cruciatum posterior,
gerak menggelinding condylus femoris diubah menjadi gerak memutar. Sewaktu ekstensi
berlanjut , bagian yang lebih rata pada condylus femoris bergerak kebawah dan cartilago
semilunaris harus menyesuaikan bentuknya pada garis bentuk condylus femoris yang
berubah. Selama tahap akhir ekstensi , bila femur mengalami rotasi medial, condylus
lateralis femoris bergerak ke depan, memaksa cartilago semilunaris lateralis ikut bergerak
ke depan.
Sebelum fleksi sendi lutut dapat berlangsung , ligamentum-ligamentum utama
harus mengurai kembali dan mengendur untuk memungkinkan terjadinya gerakan diantara
permukaan sendi. Peristiwa mengurai dan terlepas dari keadaan terkunci ini dilaksanakan
oleh m. popliteus, yang memutar femur ke lateral pada tibia. Sewaktu condylus lateralis
femoris bergerak mundur , perlekatan m. popliteus pada cartilago semilunaris lateralis
akibatnya tertarik kebelakang. Sekali lagi cartilago semilunaris harus menyesuaikan
bentuknya pada garis bentuk condylus yang berubah.
Bila sendi lutut dalam keadaan fleksi 90 derajat , maka kemungkinan rotasio sangat
luas. Rotasi medial dilakukan m. sartorius, m. gracilis dan m. semitendinosus. Rotasi lateral
dilakukan oleh m. biceps femoris.
Pada posisi fleksi, dalam batas tertentu tibia secara pasif dapat di gerakkan ke depan
dan belakang terhadap femur , hal ini dimungkinkan karena ligamentum utama , terutama
ligamentum cruciatum sedang dalam keadaan kendur.

7) Biomekanik Sendi Lutut


Biomekanik adalah ilmu yang mempelajari gerakan tubuh manusia. Pada bahasan
Karya Tulis Ilmiah ini penulis hanya membahas komponen kinematis, ditinjau dari gerakan
secara Osteokinematika dan secara Artrokinematika yang terjadi pada sendi lutut.
a. Osteokinematika sendi lutut
Lutut termasuk dalam sendi ginglyus (hinge modified) dan mempunyai
gerak yang cukup luas seperti sendi siku, luas gerak fleksinya cukup besar.
Osteokinematika yang memungkinkan terjadi pada sendi lutut adalah gerak flexi
dan extensi pada bidang segitiga dengan lingkup gerak sendi untuk gerak fleksi
sebesar + 140° hingga 150° dengan posisi ekstensi 0° atau 5° dan gerak putaran
keluar 40° hingga 45° dari awal mid posisi, 20. Fleksi sendi lutut adalah gerakan
permukaan posterior ke bawah menjauhi permukaan posterior tungkai bawah.
Putaran ke dalam adalah gerakan yang membawa jari-jari ke arah sisi dalam tungkai
(medial). Putaran keluar adalah gerakan membawa jari-jari ke arah luar (lateral)
tungkai. Untuk putaran (rotasi) dapat terjadi posisi lutut fleksi 90°, R (<90°).
b. Artrokinematika sendi lutut
Pada kedua permukaan sendi lutut pergerakan yang terjadi meliputi gerak
sliding dan rolling, maka disinilah berlaku hukum konkaf-konvek. Hukum ini
menyatakan bahwa “jika permukaan sendi cembung (konvek) bergerak pada
permukaan sendi cekung (konkaf) maka pergerakan sliding dan rolling berlawanan.
Dan “jika permukaan sendi cekung, maka gerak slidding dan rolling searah”
(Mudasir, 2002). Pada permukaan femur cembung (konvek) bergerak, maka
gerakkan slidding dan rolling berlawanan arah. Saat gerak fleksi femur rolling ke
arah belakang dan sliddingnya kebelakang. Dan pada permukaan tibia cekung
(konkaf) bergerak, fleksi ataupun ekstensi menuju ke depan atau ventral.

Anda mungkin juga menyukai