Anda di halaman 1dari 91

Ekstremitas Inferior

Present by…
Neti Eka Jayanti,M.Si
TERMINOLOGI
• ANATOMI : ilmu yang memelajari susunan
alat tubuh manusia

• FISIOLOGI : Ilmu yang memelajari fungsi alat


tubuh manusia (faal)

• OSTEOLOGI : Ilmu yang memelajari tentang


tulang-tulang (Bahasa latin : Os) (bahasa
Yunani : Osteon)

• Tulang pada tubuh bersendi membentuk


susunan disebut rangka (SKELETON).
ARAH DAN BIDANG ANATOMI
 Superior (=atas) atau kranial: lebih dekat pada kepala.
Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.
 Inferior (=bawah) atau kaudal: lebih dekat pada kaki.
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.
 Anterior (=depan): lebih dekat ke depan.
Contoh: Lambung terletak anterior terhadap limpa.
 Posterior (=belakang): lebih dekat ke belakang.
Contoh: Jantung terletak posterior terhadap tulang rusuk.
ARAH DAN BIDANG ANATOMI
 Superfisial: lebih dekat ke/di permukaan.
Contoh: Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
 Profunda: lebih jauh dari permukaan.
Contoh: Tulang hasta dan pengumpil terletak lebih profunda dari
otot lengan bawah.
 Medial (=dalam): lebih dekat ke bidang median.
Contoh: pangkal lengan terletak medial terhadap tubuh.
 Lateral (=luar): menjauhi bidang median.
Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.
 Proksimal (=dekat): lebih dekat dengan batang tubuh atau
pangkal.
Contoh: Siku terletak proksimal terhadap telapak tangan.
 Distal (=jauh): lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal.
Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap pangkal
lengan.
ISTILAH GERAKAN
ANATOMI
 Fleksi dan ekstensi
Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan.
Ekstensi adalah gerakan untuk meluruskan. Contoh:
gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan. Gerakan
ayunan ke depan merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke
belakang disebut (retro)fleksi/ekstensi. Ayunan ke
belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi.

Adduksi dan abduksi
Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah
gerakan menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka
tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat merupakan
gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan
kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi
 (mendekati tubuh).
Elevasi dan depresi
Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah
gerakan menurunkan. Contohnya: Gerakan membuka mulut
(elevasi) dan menutupnya (depresi)juga gerakan pundak
keatas (elevasi) dan kebawah (depresi)
ISTILAH GERAKAN ANATOMI

 Inversi dan eversi


Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki
ke dalam tubuh. Eversi adalah gerakan
memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu
diketahui untuk istilah inversi dan eversi hanya
untuk wilayah di pergelangan kaki.
 Supinasi dan pronasi
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan.
Pronasi adalah gerakan menelungkupkan. Juga perlu
diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya digunakan
untuk wilayah pergelangan tangan saja
 Endorotasi dan eksorotasi
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada
sekililing sumbu panjang tulang yang bersendi
(rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan
rotas ke luar.
SISTEM OTOT ................
Terdapat 5 jaringan dasar yang
membentuk sistem muskuloskeletal

 tulang
 ligamen (merekatkan antar tulang)
 cartilago (substansi seperti gel yang
melindungi sendi dan ruang antar vertebra)
 Otot skelet
 tendon (menempelnya otot pada tulang)
Rangka manusia

Rangka aksial Rangka apendikular

Tulang Tulang
tengkorak dada
Tulang Tulang anggota Tulang anggota
Tulang gerak atas gerak bawah
rusuk
belakang
Rangka
tubuh
manusia
ISTILAH OSTEOLOGI
1. Linea (garis) : penonjolan tulang dalam bentuk garis rata
2. Labium (bibir) : pinggir dari sebuah krista
3. Krista (Crista) : Penonjolan tulang dalam bentuk garis yang
lebar, merupakan suatu daerah diantara dua buah pinggir
tulang
4. Tuberculum : penonjolan tulang yang berbentuk bulat dan
kecil
5. Tuberositas : penonjolan tulang yang berbentuk bulat dengan
ukuran sedang
6. Tuber : penonjolan tulang bentuknya besar
7. Trokhanter (trochanter) : penonjolan tulang yang bulat dengan
ukuran besar
8. Kaput (caput) : Penonjolan kepala sendi berbentuk bulat
9. Kondilus : (Yunani=gelang), merupakan bagian sendi dari tulang
yangmembesar dan berbentuk bulat)

10. Epikondilus : penonjolan yang bukan persendian, tempatnya di atas


kondilus

11. Kapitulum : (Latin : kaput = kepala), penonjolan sendi yang bulat dan
kecil.

12. Fasies : sebuah dataran permukaan sendi

13. Trokhlea : bagian persendian tulang yang berbentuk katrol


(trokhlea=katrol)
14. Malleolus : (seperti palu), merupakan penonjolan tulang yang besar
(pada ujung bawah tibia dan fibula)

15. Spina : sebuah penonjolan tulang yang runcing

16. Kornu (tanduk) : penonjolan tulang seperti tanduk yang panjang

17. Lingula : penonjolan tulang yang kecil seperti lidah


18. Ramus : (=cabang), sebuah cabang yang besar dari bagian
utama tubuh
19. Prossesus : merupakan penonjolan tulang yang panjang.
a. Prosesus spinosus: penonjolan tulang yang runcing
b. Prosesus stiloideus, penonjolan tulang yang panjang
seperti tiang
c. Prossesus kondiloideus : seperti katrol
d. Prossesus pterigoideus: seperti sayap
e. Prosesus koronoideus : seperti mahkota berbentuk
segitiga
f. Prosesus korakoideus : seperti paruh burung gagak.
20. Alae : penonjolan tulang yang berbentuk sayap
21. Foramen : sebuah lubang kecil (pintu pada tulang)
22. Kanalis : sebuah saluran tulang
23. Kanalikulus : sebuah saluran tulang yang kecil
24. Hiatus : sebuah pintu
25. Insisura : sebuah lekukan tulang atau lengkungan dari
sebuah pinggir tulang
26. Fovea : sebuah lekukan tulang yang kecil (foveolae = lekukan
sangat kecil)
27. Fossa : lekukan tulang yang luas
28. Sulkus : (alur) lekukan tulang yang memanjang
29. Sinus : (anthrum) sebuah rongga berisi udara
30. Hamulus : sebuah penonjolan tulang yang berbentuk seperti
kaitan
31. Unkus : sebuah penonjolan tulang juga yang berbentuk
seperti kaitan
32. Lamina : lempeng tulang yang tipis
33. Skuama : Lempeng tulang yang berbentuk sisik yang tipis.
Tulang

Bentuk tulang Jenis tulang

Tulang Tulang Tulang Tulang rawan Tulang sejati


pipa pendek pipih - Hialin
- Elastis
- Fibrosa
Tulang tidak
beraturan
JENIS (KLASIFIKASI) TULANG
1. Tulang Panjang : memiliki korpus (batang) contoh : Tulang
paha, tulang lengan atas
2. Tulang Pendek : ukuran panjang dan lebar hampir sama,
contoh : tulang pergelangan tangan
3. Tulang Gepeng : bentuk seperti lempengan, contoh : tulang
belikat, tulang tengkorak
4. Tulang tak beraturan, seperti ruas tulang belakang, tulang
panggul, dan kepala
5. Tulang sessamoideum, (tulang menyerupai biji)
seperti patella, pisiform.
6. Tulang berongga udara, seperti maksilare, ethmoidale
7. Tulang diploikum : terdapat dalam tulang tengkorak.
8. Tulang tambahan, berkembang dari pusat penulangan
seperti trigonum, tuberositas pada korpus metatarsal ke-5
FUNGSI TULANG
1. Formasi Rangka : membentuk rangka
tubuh
2. Formasi sendi : membentuk persendian
3. Perlekatan otot-otot
4. Kerja sebagai pengungkit
5. Penyokong berat badan
6. Proteksi : melindungi bagian yang halus
7. Pembentukan sumsum tulang
(haemopoesis)
8. Fungsi immunologis
9. Penyimpanan kalsium
Sendi
Hub. antar tulang (artikulasi)

Komponen penunjang sendi Tipe persendian

Ligamen Kapsul Cairan Tulang Diartrosis Sinartrosis


sendi sinovial rawan
hialin

Sinfibrosis
Sendi Sendi Sendi Sendi Sendi Sinkondrosis
peluru putar pelana engsel luncur
SENDI = Joint = Articulatio
Sendi merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang dapat
digerakkan. Hubungan dua tulang disebut persendian
(artikulasi).
Beberapa komponen penunjang sendi:
a)Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi
sendi. Di bagian dalamnya terdapat rongga.
b)Ligamen (ligamentum) adalah jaringan pengikat yang
mengikat luar ujung tulang yang saling membentuk
persendian. Ligamentum juga berfungsi mencegah dislokasi.
c)Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang
rawan yang menutupi kedua ujung tulang. Berguna untuk
menjaga benturan.
d)Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi.
• Ada berbagai macam tipe persendian:
1. Sinartrosis
Sinartrosis adalah persendian yang tidak
memperbolehkan pergerakan. Dapat dibedakan
menjadi dua:

a. Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya


dihubungkan jaringan ikat fibrosa. Contoh: persendian
tulang tengkorak.

b. Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang


dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh: hubungan
antarsegmen pada tulang belakang.
2. Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan
terjadinya gerakan. Dapat dikelempokkan menjadi:
a.Sendi peluru: persendian yang memungkinkan
pergerakan ke segala arah. Contoh: hubungan
tulang lengan atas dengan tulang belikat.
b.Sendi pelana: persendian yang memungkinkan
beberapa gerakan rotasi, namun tidak ke segala arah.
Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
c.Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan
berputar (rotasi). Contoh: hubungan tulang tengkorak
dengan tulang belakang I (atlas).
d.Sendi luncur: persendian yang memungkinkan
gerak rotasi pada satu bidang datar. Contoh:
hubungan tulang pergerlangan kaki.
e.Sendi engsel: persendian yang memungkinkan
gerakan satu arah.
Contoh: sendi siku antara
tulang lengan atas dan tulang hasta.

.
3.Amfiartosis
Persendian yang dihubungkan oleh jaringan
tulang rawan sehingga memungkinkan terjadinya
sedikit gerakan
a.Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh
jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contoh:persendian antara fibula dan tibia.

b.Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan


tulang rawan yang berbentuk seperi cakram.
Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang
belakang, simfidis pubis, simfisis menti
Sendi peluru

Sendi putar

Persendian sinartrosis

Sendi pelana

Sendi engsel

Persendian diartrosis Sendi luncur


Rangka anggota gerak bawah

Rangka Apendikular (rangka kaki), terdiri atas:


•2 tulang paha,
•2 tulang kering,
•2 tulang betis,
•2 x 7 tulang pergelangan kaki,
•2 x 5 tulang telapak kaki, dan
•2 x 14
Tulang tulang ruas jari
paha

Tulang lengan atas

Tulang tempurung lutut

Tulang betis

Tulang pengumpil Tulang hasta


Tulang kering

Tulang pergelangan tangan


Tulang telapak tangan
Tulang pergelangan kaki
Tulang jari tangan
Tulang telapak kaki

Tulang jari kaki

Tulang anggota gerak atas Tulang anggota gerak bawah


Tulang anggota gerak bawah tersusun dari
bagian-bagian berikut :
1) Tulang paha (femur)
Tulang paha
( femur) berjumlah 2 buah.
Tulang paha (femur)
merupakan tulang
terpanjang dari tubuh, yang
berupa tulang pipa dan
mempunyai sebuah batang
dan dua ujung.

OS FEMUR
•Proximal : caput femoris,
collum, corpus.
•Distal : condylus lateralis,
condylus medialis, epicondylus
lateralis, epicondylus medialis.
2) Tulang tempurung
lutut (patela)
Tulang tempurung lutut
( patela) berjumlah 2 buah.
Tulang tempurung lutut
( patela) terletak di depan se
ndi lutut, tetapi tidak ikut
serta di dalamnya.
PATELLA
Ventral kasar, dorsal licin
Apex : sebelah distal,
facies articularis yang lebih
lebar sebelah lateral
Basis : sebelah proximal
3) Tulang betis ( fibula)
Tulang betis
( fibula) berjumlah 2 buah.
Tulang ini merupakantulang
pipa dengan sebuah batang
dan dua ujung.
Tulang betis adalah
tulang sebelah lateral tungkai
bawah.

FIBULA
Proximal : capitulum fibulae
Dorsoventral : bagian distal
sebelah dorsal ada sulcus
musculus peronaeus longus
Lateral medial : malleolus
fibulae
Pada corpus ada 4 krista :
anterior, lateralis, posterior,
interossea.
4) Tulang kering ( tibia)
Tulang kering (tibia) berjumlah 2 buah.

Tulang kering(tibia) ini merupakan kerangka yang utama dari


tungkai bawah dan terletak medial dari tulang betis. Tulang
kering merupakan tulang pipa dengan sebuah batangdan dua
kali ujung.
TIBIA
Proximal : 2 epicondylus lateralis dan medialis.
Diantaranya : eminentia intercondyloidea, fossa
intercondyloidea.
Pada condylus lateralis dan medialis ada;
facies lateralis – berbentuk concaf
facies medialis – bentuk oval dan datar
5) Tulang pergelangan
kaki (tarsal)
Tulang pergelangan kaki
(tarsal) berjumlah 2 kali 7 buah.
OSSA TARSALIA
Tdd:
• Talus
Berarticulasi dengan naviculare
pedia dan calcaneus.
• CALCANEUS
• NAVICULARE PEDIS
• CUNEIFORME, tdd 3: lateral,
intermedia, media
• CUBOIDEUM
6) Tulang tapak kaki (metatarsal)
Tulang tapak kaki (metatarsal)
berjumlah 2 kali 5 buahtulang.

OSSA METATARSALIA
Terdiri : caput, corpus, basis
Beda dengan metacarpal : basis
lebih besar dari caput
7) Tulang jari kaki (phalanges) berjumlah 2
kali 14 ruas jari.
SENDI PADA EKSTREMITAS BAWAH
A. Articulatio Genus (sendi lutut) terdiri dari 5 sendi yaitu :
1) Articulatio meniscofemoralis medialis :
1) Meniscus
2) Facies articularis inferior condyli medialis
2) Articulatio meniscofemoralis lateralis :
1) Meniscus
2) Facies articularis inferior condyli lateralis
3) Articulatio meniscotibialis medialis :
1) Meniscus
2) Facies articularis superior condyli medialis
4) Articulatio meniscotibialis lateralis :
1) Meniscus
2) Facies articularis superior condyli lateralis

5) Articulatio femoropatellaris :
1) Facies patellaris
ARTICULATIO GENUS (SENDI LUTUT):
 Merupakan articulatio composita (femur, tibia, patella)

 Pada permukaan sendi terdapat menisci (meniscus medialis

& lateralis, fungsi:


- menyesuaikan bentuk permukaan sendi
-  diskongruensi
- menerima tumbukan sebagai penyangga
 Mempunyai 2 aksis: transversal  fleksi-ekstensi

longitudinal  endo-eksorotasi

Lengkung dorsoventral,
makin ke dorsal, jari2
semakin pendek
Meniscus medialis Meniscus lateralis
Lig. Cruciatum ant. Lig. Cruciatum
post.
1. lig. Popliteum obliguum, 5. lig. Cruciatum anterius, dalam
dari insertio m semimembranosus septim intercondylicum, dari
ke laterocranial. kraniolateral ke kaudomedial.
Fungsi mencegah pergeseran femur
2. lig. Popliteum arcuatum, ke belakang/tibia ke depan
dari lateral distal ke cranio medial 6. lig. Cruciatum posterius, dari
3. lig. Collaterale mediale, dibag kaudolateral ke kraniomedial
medial, lebar, pipih  saat fl-ekst 7. lig. Transversum genus, di depan
selalu ada bagian yg kendor antara meniskus medialis & lateral
4. lig. Collaterale laterale, dibag 8. lig. Menisci lateralis, di belakang
lateral. Membulat  kendor saat mnisc lateralis ke lig cr posterius
fleksi, teregang saat ekstensi
3 4
1

6 2

5 7 3
4
8
Lig. Collaterale mediale: Lig. Collaterale laterale:
Saat fleks & ekstensi selalu ada Saat fleksi  kendor
bagian yang kendor
ekstensi  teregang
terjadi karena condylus femoris berbentuk “spiral”
shg saat lutut fleksi dpt dilakukan rotasi
EKSTRIMITAS INFERIOR ARTERIAE, VENAE.

Arteria Ekstrimitas Inferior


Berasal dari A. illiaca eksternaa.
Femoralis - a. poplitea - Fossa Poplitea - 
a. Tibialis Anterior –
 a. Dorsalis Pedisa Tibialis Posterior

Terdapat Femoral Triangle  a. femoralis,


v. femoralis &
Arteri Femoralis

Bercabang menjadi :
A. Epigastrica superficialis

A. Circumflexa ilium superficialis


A.Pudenda ExternaSuperficialis
A. Pudenda Externa Profunda
Rr. Musculares
A.Profunda Femoris
A. Geniculi Descendens
A. PopliteaFossa

Poplitea - a./v. poplitea, n.


tibialis, n. peroneus
communis, ujung v. saphena
parva, distal n. cutaneus
femoralis posterior, n.
obturatorius, nodus
lymphaticus dan jaringan
lemak.

Cabang :
Rr. Musculares superior
Aa. Surales
Rr. Cutanei
A. genus superior medialis
A. genus superior lateralis
A. genus media
A. Tibialis Anterior

Cabang :
A. recurrens tibialis
posterior
A. fibularis
A. recurrens tibialis anterior
Rr. Musculares
A. malleolaris anterior medialis

A. malleolaris anterior lateralis


A. Dorsalis Pedis

Cabang :
A. tarsea lateralis
Aa. Tarsea medialis
A. Arcuata
A. metatarsea dorsalis I
A. plantaris profunda
A. Tibialis Posterior

Cabang :
A. Peronea
A. nutricia tibiae
Rr. musculares
A. malleolaris posterior
medialis
R. Communicans
Rr. Calcanei medialis
A. Plantaris medialis

A. Plantaris lateralis
Vena Ekstrimitas
Inferior

Berasal dari v. illiaca


eksterna

Vena superficialis 
terletak di bawah kulit,
antara fascia superficialis
dan fascia profunda di
subcutan

Vena profundae 
berjalan bersama arteria
Vena Superficialis :

V. Saphena Magna

V. Saphena Parva

Vena Profunda

V. Digitales platares
V. Tibialis posterior
V. Tibialis anterior
V. Poplitea
V. Femoralis
V. Profunda femo
B. PERSENDIAN ANTARA TIBIA DAN FIBULA

• Articulatio Tibiofibularis :
– Facies articularis fibularis tibiae
– Facies articularis capituli fibulae
• Syndesmosis Tibiofibularis :
– Incisura fibularis tibiae
– Lig. Tibiofibularia anterior dan posterior
HUBUNGAN ANTARA TIBIA DAN FIBULA:
Terdapat dalam 2 bentuk:
1
1. Diarthrosis  artic. tibiofibularis
diperkuat oleh lig. Capituli fibulae anterius & posterius
(serabut dari medial atas ke lateral bawah)
2. Synarthrosis  (2a) syndesmosis tibiofibularis &
(2b) membrana
interossea cruris 2b

(2a): sendi di sebelah distal, diperkuat lig.


Tibiofibulare anterior & posterior (arah
serabut dari medial atas ke lateral bawah)
(2b): arah serabut dari medial atas ke lateral bawah
semua serabut dari medial atas ke lateral bawah

fungsi: mengimbangi gaya pada tulang fibula 2a


krn sebagian besar otot yg melekat menimbulkan
gaya kearah distal  fibula tdk tergeser ke distal
C. Articulatio Talotarsalis :
• Articulatio talocalcanaris (sendi loncat bagian belakang) :
– Facies articularis calcaneaposterior
– Facies articularis talaris posterior
• Articulatio talocalcanonavicularis (sendi loncat bagian depan) :
– Facies articularis calcanea media
– Facies articularis calcanea anterior
– Facies articularis navicularis
– Facies articularis talaris media
– Facies articularis talaris anterior
– Facies articularis talaris
ARTICULATIO TALOCRURALIS:
 Sendi antara tulang tungkai bawah dengan talus (tulang

pergelangan kaki)
 Gerakan: dorsofleksi – plantofleksi kaki

ARTICULATIO TALOTARSALIS:
 Gerakan: supinasi (inversio), pronasi (eversio)
OTOT-OTOT MEDIAL PAHA
ATAS
1. M.gracilis OTOT-OTOT VENTRAL PANGKAL PAHA
2. M.pectineus 1. M.Iliacus
3. M.adductor brevis 2. M.psoas major
4. M.adductor longus 3. M.psoas minor
5. M.adduktor magnus
6. M.obturatorius eksternus OTOT-OTOT VENTRAL PAHA
1. M.quadriceps femoris
OTOT-OTOT DORSAL 2. M.sartorius
PINGGUL 3. M.tensor fasciae latae
1. M.gluteus maximus
2. M.gluteus medius
3. M.gluteus minimus
4. M.piriformis
5. M.obturatorius internus
6. M.gemellus superior
7. M.gemellus inferior
8. M.quadratus femoris

OTOT-OTOT DORSAL PAHA


1. M.biceps femoris
2. M.semitendinosus
3. M.semimembranosus
OTOT-OTOT KAKI DORSAL
1. M.ekstensor digitorum brevis
2. M.ekstensor hallucis brevis

OTOT-OTOT MEDIAL TELAPAK KAKI


1. M.abduktor hallucis
2. M.flexor hallucis brevis
3. M.adduktor hallucis

OTOT-OTOT BAGIAN TENGAH


TELAPAK KAKI
1. M.flexor digitorum brevis
2. M.quadratus plantae
3. Mm.lumbricales pedis I-IV
4. Mm.interosei plantares I-III
5. Mm.interossei dorsales pedis I-IV

OTOT-OTOT LATERAL TELAPAK KAKI


1. M.abduktor digiti minimi
2. M.flexor digiti minimi brevis
3. M.opponens digiti minimi
ISTILAH MUSCLE
Origo
Pengertian origo adalah bagian ujung otot yang melekat pada tulang
dengan pergerakan yang tetap atau stabil pada saat kontraksi. Otot berasal
dari pertengahan facies anterior dari badan tulang radius dan membrana
interossea antara radius dan ulna.

Insersio
Pengertian insersio adalah bagian ujung otot yang melekat pada tulang
dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi. Dengan kata
lain insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak
ketika otot berkontraksi.

Perbedaan Origo dan Insersio


Perbedaannya ialah origo merupakan tendon yang melekat pada tulang
yang tidak dapat digerakkan, sedangkan insersio merupakan tendon yang
melekat pada tulang yang dapat digerakkan.
Muscle of the Thigh and Hip
1. M. sartorius:
o: SIAS
i: tuberositas tibiae
f: antefl, eksorot, abd paha; Fleksi, endorot.,
tungkai bwh
6
2. M. rectus femoris
7
o: SIAI (capt rectum); tepi atas depan
1 8
acetabulum (capt obliquum)
2 i : patella
f: antefl, abd, exorot. Paha
3. Vastus medialis:
4
3
o: lab. Mediale l aspera
4. Vastus lateralis
o: lab. Lateralis l aspera
5. Vastus intermedius
o: dataran ventral femur
 i: patella-lig patellae-tuberositas tibiae
f: extensi tungkai bwh.
2,3,4 dan 5  m. Quadriceps femoris
6. m. Tensor fasialatae
o: SIAS
i : mll tractus illiotibialis—
6
7 condylus lat tibiae
8
f : antefl, endorot, abd paha

7. m. pectenius
o: pecten ossis pubis
i : l pectinea femoris
f : antefl, add, exort paha

8. m. adduktor longgus
o: ramus sup ossis pubis
i: lab mediale l aspera
f: antefl, add, exorot. Paha
Muscle of the Thigh (deep layer)
1. M. gracilis
o: ramus inferior ossis pubis
i : tuberositas tibiae
f : antefleks, add paha; fleks, endorotasi tungkai
bwh.

4 2. M. Adduktor brevis
2
o: ramus inf ossis pubis
i : lab mediale l aspera
5
f : add, antefleks, exorot paha
3 1
6
3. M. Adduktor magnus
o: ramus inf ossis pubis & ossis ischii; tuber
7 ischiadicum
8 i: lab med l aspera, epicondylus med femoris
f: add, antefl paha (o: os pubis
Dorsofl paha (o: tuber isch.)
Endorot paha (o: tuber isch.)
Exorot paha (o: os pubis)
4. M. pectineus 5. M. adductor longus
(potongan)
6. M. vastus intermedius 7. M. vastus lateralis
8. M. vastus medialis
Muscle of the Thigh (deep layer)

1. M. adduktor minimus
2. M. adduktor magnus
1
3. M. gracilis
2

3
Muscle of the Thigh (lateral view)
1. M.gluteus maximus
o: l glutea sup, dataran dorsal sacrum, lig
sacrotuberosum
i : tuberositas glutea, fasciae latae
1 f: dorsofl, exorot, abd paha
2
2. M. tensor fascia latae
3. M. vastus lateralis

3
5
4. M.biceps femoris
o: tuber ischiadicum (capt longum)
4
l aspera lab laterale (capt breve)
i : caput fibulae
f : dorsofl, add exorot paha (capt longum)
fleks, exorot tungkai bwh.

5. Tractus illiotibialis
Muscle of the Thigh (supervisial view)
1. m. gluteus maximus (potongan)
2. m. gluteus medius
o: l glutea ant
i : trochanter major
f : dorsofl, endorot, abd paha
3. m. piriformis
o: dataran dalam os sacrum
i : mll for ischiadicum majus—trochanter major
1 2
f: exorot, abd paha
4. m. quadratus femoris
3 o: tuber ischiadicum
i : crista intertrochanterica
f : exorot, dorsofl
5
6 5. m. gemellus superior
o: spina ischiadica
7
i : trochanter major
f: exorot paha
4
6. m. obturatorius internus
o: facies pelvina membr obturatoria & tlg disekitarnya
1 i : fossa trochanterica
f: exorot paha

7. m. gemellus inferior
o: tuber ischiadicum
i : trochanter major
f: exorot paha
Muscle of the Thigh (supervisial view)
1. m. quadratus femoris 7. m. semi membranosus
o: tuber ischiadicum
2. m. obtorator internus
i : condylus medialis tibiae
3. m. piriformis
10 f : dorsofl, add paha
9
4 4. m. gluteus minimus Fleksi, endorot tungkai bwh
3 o: l glutea inf
2
i : trochanter major 8. m. semi tendinosus
6
f: antefl, endorot, abd paha o: tuber ischiadicum
1
i : tuberositas tibiae
12
9 5. m. biceps femoris f : dorsofl, add paha;
(a) caput longum cum fleks, endorot tungkai bwh.
5a
8
(b) caput breve 9. m. gluteus maximus
5b
11 (potongan)
7
6. m. gemellus superior 10. m. gluteus medius (potongan)
11. m. gracilis
12. m. pectineus
Muscle of the Thigh (deep layer view)
1. m. adduktor magnus
2. m. semimembranosus
3. m. biceps brachii caput breve
4
4. m. pectineus
1
2

3
Muscle of the crus and the foot
1. m.tibialis anterior
o: dataran lateral corp tibiae bag prox – membr
interossea—condylus lat tibiae
i : os cuneiforme I basis ossis metatarsalis I
f : fleks dorsal kaki, supinasi kaki

4
1 2. m. extensor digitorum longus
o: dataran ventral fibula, bag prox capt fibulae,
membr interossea
i : 4 tendo ke phalanx media & distal jari II-V
5
f : fleks dorsal, pronasi kaki ekst phalanx jari II-V

2 3. m. extensor hallucis longus


3
o: facies ant fibulae, membr interossea
i : phalanx distalis jari I
f : fleks dorsal, supinasi kaki, extensio pgalanx jari
kaki I

4. m. peroneus longus
5. m. peroneus brevis
4. m. peroneus longus
o: capt fibulae, facies lat fib bag
prox, septum
intermusculare ant & post
4
i : jalan dorsal maleolus lat—
telapak kaki—ke os
5
cuneiforme I & basis ossis
metatarsalis I
f : flex plantar, pronasi kaki

5. m. peroneus brevis
o: dataran lateral fibula
i : tuberositas ossis metatarsalis V
f : flex plantar, pronasi kaki
Muscle of Region of the Knee and Crus

1. m. poroneus longgus

2. m. gastronemeus: (caput laterale)


o: condylus med femoris (capt mediale)
Condylus lat femoris (capt laterale)
i : + tendo m soleus membentuk tendo calcaneus—
tuber
calcanei
2 1 f : flex plantar kaki, supinasi, flex tungkai bwh, exor
4 3 tungkai
5 bwh (capt med), endorts tungkai bwh (capt lat)
3. m. extensor hallucis longus
6
4. m. soleus
o: cap fibulae & corp fibulae bag prox, l poplitea tibiae,
arcus
tendineus antara origo di tibia & fibula
i : dgn tendo calcaneus ke tuber calcanei
f : fleks plantar kaki
5. m. extensor digitorum longus
6. m. peroneus brevis
Muscle of Crus

4
1. Tendo achiles
2. m. gastronemeus caput laterale
3. m. gastronemeus caput mediale
3 2
4. m. plantaris
o: lanjutan distal lab lateralis l aspera, lig
popliteum obliguum
i : bergabung disebelah medial tendo
calcaneus—tuber calcanei
1 f : fleks tungkai bwh dan kaki
Muscle of Crus
1. m. soleus
2. Tuber calvaneus
2

3. Tendo archiles
1
4. m. plantaris

2
Muscle of Crus
1. m. popliteus 3. m. flexor digitorum longus
o: condylus lateralis
femoris o: dataran dorsal tibia
i : l poplitea i : mll dorsal malleolus
f : fleks, endorot tungkai medialis—telapak
1
bwh kaki—4 tendo ke
phalanx distalis jari II-V
2. m. tibialis posterior
o: facies dorsalis capt f: flex plantar, supinasi kaki,
3
2 tibiae, facies medialis
flex phalanx jari II-V
fibulae, membr
interossea
4. m. flexor hallucis longus
i : os naviculare, os
4 o: dataran medial fibula bag
cuneiforme 1-3, os distal
cuboideum, basis ossis i : mll dorsal malleolus
metatarsalis II-IV
f : flex plantar, supinasi medialis—ke phalanx
kaki distalis jari I
f: flex plantar, supinasi kaki,
flex phalanx jari I
EKSTREMITAS
BAWAH

3. Osteoarthritis
1.Arthriti
s Pirai
2. Sindrom
(Gout)a Reiter

4. Dermatitis Numularis 5.
(Eksim Bawah) Varise
s

Anda mungkin juga menyukai