PENDAHULUAN
1
2
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
b. Capsul Sendi
Capsul sendi terletak pada permukaan posterior dari tendon
m. quadriceps femoris dan didepan menutupi patella menuju
permukan anterior dari femur diatas tubrositas sendi. Selanjutnya
capsul sendi ini menutupi kedua ligamentun cruciatum pada sendi
10
d. Bursa
Bursa sendi merupakan suatu tube seperti kantong yang
terletak di bagian bawah dan belakang pada sisi lateral didepan
dan bawah tendon origo m. popliteus. Bursa ini membuka kearah
sendi melalui celah yang sempit diatas meniscus lateralis dan
tendon m. popliteus. Banyak bursa berhubungan sendi lutut.
Empat terdapat di depan, dan enam terdapat di belakang sendi.
12
3. Sistem Persyarafan
Persarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang-cabang dari
nervus yang yang mensarafi otot-otot di sekitar sendi dan befungsi
untuk mengatur pergerakan pada sendi lutut. Sehingga sendi lutut
disarafi oleh :
1. N. Femoralis
2. N. Obturatorius
3. N. Peroneus communis
4. N. Tibialis
13
2.1.4 Patologi
Pada osteoarthritis yang pertama kali mengalami perubahan adalah
tulang rawan, dimana permukaan sendi tidak beraturan dan
membengkak yang diikuti erosi. Karena tulang rawan sendiri berfungsi
untuk meredam getaran antara tulang. Tulang rawan terdiri atas jaringan
lunak kolagen yang berfungsi untuk menguatkan sendi, proteoglika
yang membuat jaringan tersebut elastis dan carian (70% bagian) yang
menjadi bantalan, pelumas dan pemberi nutrisi.
Kondrosit adalah sel yang tugasnya membentuk proteoglikan dan
kolagen pada rawan sendi. Osteoartritis terjadi akibat kondrosit gagal
mensintesis matriks yang berkualitas dan memelihara keseimbangan
antara degradasi dan sintesis matriks ekstraseluler, hal tersebut
menyebabkan terjadi perubahan pada diameter dan orientasi dari serat
17
2.1.6 Diagnosis
Diagnosis osteoarthritis sendi lutut umumnya didasarkan pada
gabungan gejala klinis dan perubahan radiografi. Gejala klinis perlu
diperhatikan oleh karena tidak semua radiografi osteoarthritis sendi
lutut mempunyai keluhan sendi (Parjoto, 2000).
Pada kasus ini apabila tidak mendapat penanganan yang baik dan
tepat , maka memerlukan berbagai masalah baru yang terjadi akibat
proses penyakit itu sendiri, Seperti adanya spur (osteofit) sehingga
terjadi proses penghancuran tulang rawan sendi. Tulang subkondral
lama kelamaan dapat menusuk pada metafisis dari tulang tibia dan
tulang femur sebagai akibatnya terjadi komplikasi meniscus
quadriceps femoris, menurunya ketahan struktur dan komplikasi
20
b) Pendarahan
c) Pasien ketergantungan pada alat pacu jantung
d) Luka terbakar yang besar
e) Infeksi
f) Gangguan sensoris
g) Bahan metal
2. Ultrasound(US)
Ultrasound adalah peristiwa getaran mekanik dengan bentuk gelombang
longitudinal yang berjalan melalui media tertentu. Proses fisika US yang
terjadi di dalam medium menurut (Sujatno, 2002). Efek-efek biofisik US:
a) Efek mekanik
Efek yang pertama kali didapat oleh tubuh adalah efek mekanik.
gelombang ultrasound menimbulkan peregangan dan perapatan
didalam jaringan dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi dari
ultrasound. Efek mekanik ini juga disebut dengan micro massage.
Pengaruhnya terhadap jaringan yaitu meningkatkan permeabilitas
terhadap jaringan dan meningkatkan metabolisme (Sujatno, 2002)
b) Efek thermal
Panas yang dihasilkan tergantung dari nilai bentuk gelombang yang
digunakan, intensitas dan lama pengobatan. Yang paling besar yang
menerima panas adalah jaringan interfaces. Efek thermal akan
memberikan pengaruh pada jaringan yaitu sama seperti yang
ditimbulkan oleh panas yang lain seperti MWD (Sujatno, 2002).
24
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Osteoarthritis merupakan gangguan pada sendi yang bergerak, gangguan ini dapat
bersifat kronik, berjalan progresif lambat, tidak meradang dan seakan-akan proses
penuaan dari rawan sendi yang menglami kemunduran atau degenerasi disertai
dengan pertumbuhan tulang baru. peran fisioterapis dibutuhkan untuk membantu
pemulihan pasien, bahwa fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak. pelatihan
fungsi dan komunikasi, fisioterapis menggunakan modalitas ultrasound dan TENS
yang bertujuan memberikan efek elektroterapeutik dan mekanis.
3.2 SARAN
25
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Journal-3989-Irfan.pdf(diakses
pada tanggal 19/Mei/2017).
Parjoto, Slamet, 2002; Assesment Fisioterapi pada Osteoarthritis Sendi Lutut;
TITAFI XV Semarang (diakses pada tanggal 30/Mei/2017).
Parsetyo Husada (1996). Tematologi. Surakarta: Akademi Fisioterapi Depkes Ri.
Surakarta Semarang (diakses pada tanggal 30/Mei/2017).
(Putu Imyati,Gede Kembayan,2013).
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/viewFile/5815/4377(diakses
pada tanggal 19/Mei/2017).
(R. Jones, 2009)
https://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/sistem-pembuluh-daraf-perifer
-nita.pdf (diakses pada tanggal 28/Mei/2017).
(sukma wati, 2015)
http://sukma08nov.blogspot.co.id/2015/01/asuhan-keperawatan-pada-anak-
dengan.html (diakses pada tanggal 22/november/2017)
(Wijianto. 2009)
Osteokinematik dan atrokinematik bomekanika sendi lutut jurusan
fisioterapi muhammadiyah Surakarta (diakses pada tanggal 28/Mei/2017).