Anda di halaman 1dari 6

ANATOMI FISIOLOGI KNEE JOINT

Knee joint adalah salah satu sendi kompleks dalam tubuh manusia. Femur, tibia, fibula, dan
patella disatukan menjadi satu kelompok yang kompleks oleh ligament. (Ballinger, 2007)
Sendi merupakan pertemuan antara dua atau beberapa tulang dari kerangka.Terdapat tiga
jenis utama berdasarkan kemungkinan gerakannya yaitu sendi fibrus, sendi tulang rawan dan
sendi sinovial (C Evelyn, 1999).
Sendi fibrus atau sinartroses adalah sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat,
maka tidak mungkin ada gerakan antara tulang – tulangnya, misalnya: sutura antara tulang pipih
tengkorak. Sendi tulang rawan atau amfiartroses adalah sendi dengan gerakan
sedikit dan permukaan persendiannya dipisahkan oleh bahan dan mungkin sedikit gerakannya.
Misalnya, Simphisis pubis, dimana sebuah bantalan tulang rawan mempersatukan kedua tulang
pubis. Sendi synovial atau diartroses adalah persendian yang bergerak bebas dan terdapat
banyak ragamnya.

Gambar IIA.1 Anatomi Knee Joint kanan dari sisi Anterior view dan Posterior view (Nucleus Medical Art, 1997-
2007)

Gambar IIA.2 Anatomi Knee Joint Kanan dari sisi Lateral view dan Medial view (Nucleus Medical Art, 1997-2007)
Sendi lutut dibentuk oleh epiphysis distalis tulang femur, epiphysis proksimalis, tulang
tibia dan tulang patella, serta mempunyai beberapa sendi yang terbentuk dari tulang yang
berhubungan, yaitu antar tulang femur dan patella disebut articulatio patella femoral, antara
tulang tibia dengan tulang femur disebut articulatio tibio femoral dan antara tulang
tibia dengan tulang fibula proximal disebut articulatio tibio fibular proxsimal (De Wolf, 1996).
Sendi lutut merupakan suatu sendi yang disusun oleh beberapa tulang , ligament beserta
otot, sehingga dapat membentuk suatu kesatuan yang disebut dengan sendi lutut atau knee
joint. Anatomi sendi lutut terdiri dari:
1. Tulang pembentuk sendi lutut antara lain:
a. Tulang Femur
Merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang kerangka pada bagian pangkal
yang berhubungan dengan acetabulum membentuk kepala sendi yang disebut caput femoris. Di
sebelah atas dan bawah dari columna femoris terdapat taju yang disebut trochantor mayor dan
trochantor minor, di bagian ujung membentuk persendian lutut, terdapat dua buah tonjolan yang
disebut condylus medialis dan condylus lateralis, di antara kedua condylus ini terdapat lekukan
tempat letaknya tulang tempurung lutut (patella) yang disebut dengan fosa condylus (Syaifuddin,
1997).
b. Tulang Tibia
Tulang tibia bentuknya lebih kecil, pada bagian pangkal melekat pada os fibula, pada bagian
ujung membentuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat taju yang disebut os
maleolus medialis. (Syaifuddin, 1997).
c. Tulang Fibula
Merupakan tulang pipa yang terbesar sesudah tulang paha yang membentuk persendian lutut
dengan os femur pada bagian ujungnya. Terdapat tonjolan yang disebut os maleolus lateralis atau
mata kaki luar. (Syaifuddin, 1997).
d. Tulang Patella
Pada gerakan fleksi dan ekstensi patella akan bergerak pada tulang femur. Jarak patella dengan
tibia saat terjadi gerakan adalah tetap dan yang berubah hanya jarak patella dengan femur.
Fungsi patella di samping sebagai perekatan otot-otot atau tendon adalah sebagai pengungkit
sendi lutut. Pada posisi flexi lutut 90 derajat, kedudukan patella di antara kedua condylus femur
dan saat extensi maka patella terletak pada permukaan anterior femur (Syaifuddin, 1997).
2. Ligamentum pembentuk sendi lutut
Gambar IIA.3 Susunan Ligamen Sendi Lutut Anterior View (R.Putz, R.Pabst, 2002)

Keterangan Gambar A.3 Susunan Ligamen Sendi Lutut (R.Putz, R.Pabst, 2002) yaitu :
1. Ligamen cruciatum anterior
2. Meniscus lateralis
3. Ligament collateral fibula
4. Ligament capitis fibula posterior
5. Caput fibula
6. Femur, condylus medial
7. Ligament meniscofemorale posterior
8. Ligament collateral tibia
9. Ligament popliteum obliqum
10. Ligament cruciatum posterior

Gambar IIA.4 Susunan Ligamen Sendi Lutut Lateral View (R.Putz R.Pabst, 2002)

Keterangan Gambar A.4 Susunan Ligamen Sendi Lutut (R.Putz R.Pabst, 2002) yaitu :
1. Ligamen patella
2. Meniscus medialis
3. Ligament collateral tibia
Stabilitas sendi lutut yang lain adalah ligamentum. Ada beberapa ligamentum yang terdapat
pada sendi lutut antara lain :
a. Ligamentum crusiatum anterior, yang berjalan dari depan eminentia intercondyloidea tibia, ke
permukaan medial condylus lateralis femur, fungsi menahan hiperekstensi dan menahan
bergesernya tibia ke depan.
b. Ligamentum crusiatum posterior, berjalan dari facies lateralis condylus medialis femoris,
menuju fossa intercondyloidea tibia, berfungsi menahan bergesernya tibia, ke arah belakang.
c. Ligamentum collateral lateralle yang berjalan dari epicondylus lateralis ke capitulum fibulla,
yang berfungsi menahan gerakan varus atau samping luar.
d. Ligamentum collateral mediale tibia (epicondylus medialis tibia), yang berfungsi
menahan gerakan valgus atau samping dalam dan eksorotasi, dan secara bersamaan ligament
collateral juga berfungsi menahan bergesernya ke depan pada posisi lutut fleksi 90 derajat.
e. Ligamentum popliteum abligum, berasal dari condylus lateralis femoris menuju ke insertio
musculus semi membranosus melekat pada fascia musculus popliteum.
f. Ligamentum transversum genu, membentang pada permukaan anterior meniscus
medialis dan lateralis. Semua ligament tersebut berfungsi sebagai fiksator dan stabilisator sendi
lutut. Tranversum genu di samping ligament ada juga bursa pada sendi lutut. Bursa merupakan
kantong yang berisi cairan yang memudahkan terjadinya gesekan dan gerakan, berdinding tipis
dan dibatasi oleh membran synovial. Ada beberapa bursa yang terdapat pada sendi lutut antara
lain : (a) bursa popliteus, (b) bursa supra patellaris, (c) bursa infra patellaris, (d) bursa subcutan
prapatellaris, (e) bursa sub patellaris, (f) bursa prapatellaris.
3. Sistem Otot

Gambar IIA.5 Otot Paha dan Pangkal Paha Tampak dari Depan (R.Putz R.Pabst, 2002)

Keterangan Gambar IIA.5 Otot Paha dan Pangkal Paha Tampak dari Depan (R.Putz R.Pabst,
2002) yaitu :
1. Musculus vatus medial
2. Femur condylus medial
3. Ligament patella
4. Bursa subcutanea infrapatellaris
5. Caput fibula
6. Bursa subtendinea prepatellaris
7. Fascialata, tractus, illiotibialis
8. Musculus Vastus lateralis
9. Musculus Rectus femoris

Otot-otot yang bekerja pada sendi lutut yaitu:


a. Bagian anterior adalah musculus rectus femoris, musculus vastus lateralis, musculusVastus
medialis, musculus vastus intermedius.
b. Bagian posterior adalah musculus biceps femoris, musculus semitendinosus,
musculussemimembranosus, musculus Gastrocnemius.
c. Bagian medial adalah musculus Sartorius
d. Bagian lateral adalah musculus Tensorfacialatae

4. Biomekanik sendi lutut


Aksis gerak fleksi dan ekstensi terletak di atas permukaan sendi, yaitu melewati condylus
femoris. Sedangkan gerakan rotasi aksisnya longitudinal pada daerah condylus medialis
(Kapandji, 1995). Secara biomekanik, beban yang diterima sendi lutut dalam keadaan normal
akan melalui medial sendi lutut dan akan diimbangi oleh otot-otot paha bagian lateral, sehingga
resultannya akan jatuh di bagian sentral sendi lutut.
a. Osteokinematika
Osteokinematika yang memungkinkan terjadi adalah gerakan fleksi dan ekstensi pada bidang
sagital dengan lingkup gerak sendi fleksi antara 120-130 derajat, bila posisi hip fleksi penuh,
dan dapat mencapai 140 derajat, bila hip ekstensi penuh, untuk gerakan ekstensi, lingkup gerak
sendi antara 0 – 10 derajat gerakan putaran pada bidang rotasi dengan lingkup gerak sendi untuk
endorotasi antara 30 – 35 derajat, sedangkan untuk eksorotasi antara 40-45 derajat dari posisi
awal mid posision. Gerakan rotasi ini terjadi pada posisi lutut fleksi 90 derajat (Kapandji, 1995),
gerakan yang terjadi pada kedua permukaan tulang meliputi gerakan rolling dan sliding. Saat
tulang femur yang bergerak maka, gerakan rolling ke arah belakang dan sliding ke arah depan
(berlawanan arah). Saat fleksi, femur rolling ke arah belakang dan sliding ke belakang, untuk
gerakan ekstensi, rolling ke depan dan sliding ke belakang. Saat tibia yang bergerak
fleksi adapun ekstensi maka rolling maupun sliding bergerak searah, saat fleksi maka rolling
maupun sliding bergerak searah, saat fleksi rolling dan sliding ke arah belakang, sedangkan saat
ekstensi rolling dan sliding bergerak ke arah depan.
b. Artrokinematika

Artrokinematika pada sendi lutut di saat femur bergerak rolling dan sliding berlawanan arah,
disaat terjadi gerak fleksi femur rolling ke arah belakang dan sliding-nya ke depan, saat gerakan
ekstensi femur rolling kearah depannya sliding-nya ke belakang. Jika tibia bergerak fleksi
ataupun ekstensi maka rolling maupun sliding terjadi searah, saat fleksi menuju dorsal,
sedangkan ekstensi menuju ventral (Kapandji, 1995).

Anda mungkin juga menyukai