id
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pengaturan Malpraktek Kedokteran Dalam Hukum Pidana Indonesia.
Suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak tertentu di mana tindakan
hukum tersebut bertentangan dengan undang-undang dan rasa aman publik atau
merugikan orang lain, maka bentuk tindakan tersebut masuk ke dalam kategori
hukum pidana, begitu juga halnya di dalam tindakan medik yang dilakukan oleh
dokter maupun para pengemban profesi kesehatan yang lain di mana tindakan-
tindakan yang diambil di dalamnya pasti akan berpengaruh terhadap orang lain
bahkan terkadang sangat vital akibatnya terhadap orang lain tersebut, hal ini
dikarenakan baik dokter dan pengemban profesi kesehatan yang lain apa yang
mereka lakukan di dalam pekerjaan mereka berkaitan langsung dengan kesehatan
bahkan nyawa seseorang. Di dalam hukum publik atau hukum pidana dikenal asas
legalitas, yakni nullum delictum nula poena sine praevia lege poenali
sebagaimana terdapat dalam Pasal 1 ayat (1) KUHP. Asas ini menyatakan tidak
dapat dipidananya seseorang kecuali atas perbuatan yang dirumuskan dalam suatu
aturan perundang-undangan yang telah ada terlebih dahulu. Asas ini begitu
penting peranannya agar para penegak hukum tidak berlaku sewenang-wenang
dalam melakukan penegakan hukum. Tindakan atau perbuatan yang dilakukan
oleh seseorang dapat dikatakan bahwa orang tersebut telah melakukan tindak
pidana atau tidak, harus diketahui secara pasti apakah ada peraturan perundang-
undangan yang mengatur tentang tindakan atau perbuatan hukum yang dilakukan
oleh orang tersebut. Dalam dunia kedokteran, kita tentu tidak bisa menyatakan
bahwa seorang dokter telah melakukan suatu bentuk malpraktek medik sehingga
harus dijatuhi pidana. Dipastikan secara jelas terlebih dahulu mengenai tindakan
apa saja yang telah dilakukan oleh dokter terhadap pasiennya, lalu apakah
tindakan tersebut telah sesuai dengan prosedur yang harus dijalankan dalam
kondisi tersebut (artinya kondisi yang sedang diderita oleh pasien), kemudian
apabila pasien menderita luka akibat tindakan yang telah dilakukan oleh dokter
atau penyakit yang ia derita tidak kunjung sembuh perlu dilihat secara rinci dan
jelas mengenai apakah hal tersebut terjadi sebagai akibat dari tindakan yang
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
63
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Identitas Terdakwa
Nama : dr. TAUFIK WAHYUDI MAHADY, Sp.OG
Bin DR. RUSLI MAHADY
Tempat lahir : Banda Aceh
Umur / tanggal lahir : 35 Tahun / 01 Maret 1973
Jenis kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat tinggal : Jl. Tunjung No. E 24 Sektor Timur Darussalam
Banda Aceh
Agama : Islam
Pekerjaan : Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan
commit to user
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pukul 21.00 WIB, atau setidak - tidaknya pada suatu waktu dalam bulan
Agustus 2007 atau setidak - tidaknya pada suatu waktu di tahun 2007,
bertempat di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Tingkat III Banda
Aceh, atau setidak - tidaknya pada suatu tempat yang masih termasuk
dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Banda Aceh, karena kesalahannya
menyebabkan korban Rita Yanti Binti (Alm) Jamal luka berat, perbuatan
tersebut di lakukan Terdakwa dengan cara - cara sebagai berikut:
Bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Agustus 2007, sekira pukul
20.00 WIB, korban yang sedang mengandung 9 (sembilan) bulan bersama
dengan suaminya datang ke Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Tingkat
III Banda Aceh sebagai pasien rujukan bidan desa yang akan melakukan
persalinan. Oleh karena kondisi korban dalam keadaan gawat janin, maka
Terdakwa sebagai dokter spesialis kandungan yang bertugas di Rumah
Sakit Kesdam Iskandar Muda Tingkat III Banda Aceh mengambil
tindakan untuk dilakukan Operasi Caesar terhadap proses persalinan
terhadap korban. Tim Operasi yang terlibat dalam Operasi Caesar tersebut
adalah Terdakwa selaku Operator, dr. Fahrul Jamal selaku Dokter Anestesi
(Bius), M. Daud Hamdani selaku Penata Anestesi, Lettu CKM Deni
Sumarsana selaku Asisten Anestesi, Martini selaku Asisten Operator dan
Yuni Ernawati selaku Instrumen;
Bahwa sebelum dilakukan operasi, Terdakwa selaku operator tidak
menyuruh Instrumen untuk melakukan penghit ungan terhadap alat yang
digunakan termasuk kain kasa yang digunakan sebelum dan sesudah
operasi;
Bahwa kemudian sekira pukul 21.00 WIB, korban dimasukkan ke
dalam kamar operasi dan dimulai dengan dilakukan pembiusan di daerah
punggung bawah korban yang dilakukan oleh dr. Fahrul Jamal dengan
memasukkan jarum spinal (anestesi lokal), setelah tindakan selesai luka
tusukan di tutup dengan kain kasa steril dan korban ditidurkan. Lalu
Hartini selaku Asisten membersihkan medan operasi bagian luar dengan
desinfektan (cairan betadine), meletakkan kain duk kecil dan di klem
commit to user
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan duk klem, di pasang dengan duk besar selanjutnya bekas betadine
diberikan alkohol dikeringkan dengan kain kasa, kemudian di pasang tali
suction. Setelah itu Terdakwa selaku Operator Operasi Caesar terhadap
korban, langsung menyayat perut korban sampai jaringan keras pada perut
(fasia), lalu Terdakwa memotong fasia dengan gunting jaringan,
memasukkan pingset ke dalam otot dan menarik ototnya. Kemudian
Terdakwa meminta arteri klam kepada Asisten dan memerintahkan
Asisten untuk menjempit Peritoneum (jaringan di atas rahim), kemudian
Terdakwa meminta gunting jaringan untuk menggunting Peritoneum.
Setelah itu Terdakwa menyayat rahim korban dan mengambil bayinya,
lalu menjepit tali pusat bayi dan memotong tali pusat bayi dan bayi
diserahkan kepada bidan. Kemudian Terdakwa mengeluarkan plasenta
dari rahim korban dan membersihkan darah pada rahim dengan selang
suction, lalu Terdakwa meminta kain kasa yang dijepit dengan oval
(demper) kepada asisten untuk membersihkan rahim dan setelah
digunakan kain kasa tersebut langsung dibuang ke tempat sampah,
sehingga tidak dapat di lakukan penghitungan kembali terhadap kain kasa
yang telah digunakan. Setelah itu Terdakwa meminta benang jahit beserta
pinset kepada Instrumen dan Terdakwa menjahit rahim, kemudian
menjahit Perotoneum (jaringan di atas rahim) lalu menjepit fasia (jaringan
keras) dan menjahit subkutis (lemak di bawah kulit) kemudian dijahit kulit
luar;
Bahwa sewaktu sebelum memulai menutup dinding perut,
Terdakwa seharusnya menanyakan kepada Instrumen dan Asisten apakah
alat yang digunakan telah lengkap termasuk kain kasa yang digunakan apa
telah sama jumlahnya saat sebelum digunakan dan saat setelah digunakan.
Terdakwa juga seharusnya melihat dengan teliti kembali ke dalam rongga
perut apakah ada yang tertinggal di dalam perut, kemudian setelah
dinyatakan tidak ada yang tertinggal baru dapat dilakukan penjahitan,
namun hal tersebut tidak Terdakwa lakukan;
commit to user
66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sp.OG mencari asal infeksi ternyata ada hubungan dari kulit ke dalam
dinding perut;
Lalu membuka dinding perut dan melakukan eksplorasi dan saat
dibuka pada lapisan dalam dinding ke arah infeksi terdapat 1 (satu) benda
putih ke abu-abuan sangat bau kemudian ditarik dengan menggunakan
pinset, ternyata benda tersebut adalah kain kasa sepanjang lebih kurang 20
x 10 cm. Kemudian di lanjutkan dengan melihat jaringan sekitarnya,
ternyata terjadi perlengketan hebat antara uterus, omentum/usus dan
adneksa kiri dan kanan, setelah perlengketan berhasil dilepaskan, di
temukan perlengketan berat antara kandung kemih (kencing) dengan
segmen bawah rahim (tempat sayatan operasi caesar) dengan otot perut,
ditemukan perlengketan segmen bawah rahim luka operasi lama dengan
kandung kencing (dugaan infeksi lama) dan dicoba untuk dilepaskan untuk
membuat korban tidak merasa nyeri setelah operasi, setelah tidak ada
pendarahan lagi dan kain kasa yang tertinggal telah diangkat (diambil),
lalu dilakukan penutupan luka operasi dan operasi di tutup selapis demi
selapis;
Akibat perbuatan Terdakwa, korban mengalami luka sebagaimana
Surat Keterangan Medis Nomor: 04/MR/I/2009 yang dibuat dan
ditandatangani oleh dr. M. Andalas, Sp.OG yaitu dokter pada Badan
Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin, pada
tanggal 27 Januari 2009, dari hasil pemeriksaan ditemukan:
a. Tampak bekas operasi Seksio Caesar ia dengan insisi Pfannensteil (di
bawah lipatan perut dengan ukuran panjang 20 cm, dengan sebagian
besar berparut;
b. Tampak 2 (dua) lubang (fistel) di kiri dan kanan luka, dengan ukuran
panjang 1 cm, lebar 1 cm, kedalaman 3 cm;
c. Tampak nanah pada luka mengeluarkan secret / cairan berbau aktif.
d. Tampak bagian luka kiri dan kanan ada terlihat otot (selaput dalam)
yang timbul keluar;
commit to user
68
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
73
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Ketentuan dalam pasal ini terpenuhi dengan kelalaian yang dilakukan oleh
terdakwa, kelalaian tersebut menjadi bukti bahwa terdakwa tidak
memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional dan kebutuhan medis pasien.
Terdakwa juga bisa dijerat ketentuan Pasal 58 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan yang mengatur bahwa
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga
kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan yang
diterimanya. Ketentuan dalam pasal ini terpenuhi dengan bukti Surat
Keterangan Medis Nomor: 04/MR/I/2009 yang dibuat dan ditandatangani
oleh dr. M. Andalas, Sp.OG yaitu dokter pada Badan Pelayanan Kesehatan
Rumah Sakit Umum Dr. Zainoel Abidin, pada tanggal 27 Januari 2009,
dari hasil pemeriksaan ditemukan:
e. Tampak bekas operasi Seksio Caesar ia dengan insisi Pfannensteil (di
bawah lipatan perut dengan ukuran panjang 20 cm, dengan sebagian
besar berparut;
f. Tampak 2 (dua) lubang (fistel) di kiri dan kanan luka, dengan ukuran
panjang 1 cm, lebar 1 cm, kedalaman 3 cm;
g. Tampak nanah pada luka mengeluarkan secret / cairan berbau aktif.
h. Tampak bagian luka kiri dan kanan ada terlihat otot (selaput dalam)
yang timbul keluar.
Surat Keterangan Medis tersebut menjadi bukti yang tidak
terbantahkan bahwa akibat kelalaian yang dilakukan oleh terdakwa,
korban mengalami kerugian berupa luka berat yang mengakibatkan korban
tidak bisa menjalankan aktifitasnya untuk sementara waktu.
4. Tuntutan
Penuntut umum dalam perkara ini membacakan tuntutannya pada
tanggal tanggal 30 Juni 2009 di Persidangan yang pada pokoknya
commit to user
74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
77
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Tampak bagian luka kiri dan kanan ada terlihat otot (selaput
dalam) yang timbul keluar;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut
diatas menurut hemat Majelis, unsur tersebut terpenuhi.
Unsur dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian;
Menimbang, bahwa Terdakwa dalam melakukan tindakan
operasi Seksio Caesar adalah sebagai dokter spesialis kandungan yang
bertugas di Rumah Sakit Kesdam Iskandar Muda Tingkat III Banda
Aceh, maka unsur tersebut terpenuhi.
Berdasarkan pertimbangan hakim tersebut peneliti memberikan
analisis sebagai berikut. Dalam unsur karena kealpaannya, dalam kasus
ini bentuk kelalaian atau kealpaan yang dilakukan oleh terdakwa
merupakan bentuk culpa lata atau culpa berat yang merupakan
kelalaian yang nyata atau sembrono. Bentuk culpa lata masih dibagi
menjadi dua, yaitu onbewuste culpa (kealpaan / kelalaian yang tidak
disadari) yang merupakan sikap batin yang tercela dan sangat
berbahaya, karena pelaku sama sekali tidak menyadari di dalam
batinnya kalau perbuatan yang akan dilakukannya dapat menimbulkan
akibat yang dilarang oleh Undang-Undang. Padahal seharusnya ia
memikirkan kemungkinan terjadinya akibat yang melanggar larangan
Undang-Undang tersebut. Bentuk yang kedua adalah bewuste culpa
(kealpaan / kelalaian yang disadari) merupakan bentuk kesalahan yang
terletak pada sikap batin pelaku yang seharusnya berusaha
menghindari akibat yang seharusnya berusaha menghindari akibat
yang terlarang yang sudah diketahuinya atau disadarinya terlebih
dahulu sebelum ia melakukan perbuatan, bentuk culpa lata inilah yang
dilakukan oleh terdakwa, tindakan yang dilakukannya dengan tidak
melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap peralatan dan
perlengkapan yang digunakan dalam operasi caesar, serta tidak
melakukan pengecekan secara teliti terlebih dahulu sebelum
melakukan penutupan luka sayatan pada perut korban dengan
commit to user
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
83
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
84
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
meyakinkan bersalah melanggar Pasal 360 ayat (1) jo Pasal 361 (2)
KUHPidana, sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum
pada kedua dakwaan tersebut;
2) Membebaskan ia Terdakwa oleh karena itu dari kedua dakwaan
tersebut;
3) Memulihkan hak Terdakwa dalam kemampuan kedudukan harkat
serta martabatnya;
4) Menetapkan barang bukti berupa: 1 (satu) kain kasa berukuran 10
X 20 cm, tetap terlampir dalam berkas perkara;
5) Menetapkan Terdakwa tetap berada di luar tahanan;
6) Membebankan biaya perkara di dua tingkat peradilan kepada
Negara;
85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
88
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MENGADILI:
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: Jaksa
/Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Banda Aceh tersebut;
commit to user
89
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MENGADILI SENDIRI
1) Menyatakan Terdakwa dr . Taufik Wahyudi Mahady, Sp.OG Bin
DR. Rusli Mahady terbukti bersalah melakukan tindak pidana
"karena kealpaannya menyebabkan orang lain luka sedemikian
rupa sehingga berhalangan melakukan pekerjaan untuk sementara
waktu, yang dilakukan dalam melakukan suatu jabatan atau
pekerjaan";
2) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa dr . Taufik Wahyudi
Mahady, Sp.OG Bin DR. Rusli Mahady berupa pidana penjara
selama 6 (enam) bulan;
3) Menetapkan lamanya Terdakwa berada dalam tahanan,
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4) Menyatakan barang bukti berupa:
a. 1 (satu ) potong kain kassa berukuran leb ih kurang 10 x 20 cm
yang sangat bau;
b. Di rampas untuk dimusnahkan ;
5) Menghukum Termohon Kasasi / Terdakwa tersebut untuk
membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam
tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp. 2.500,- (dua ribu lima
ratus rupiah);
Dengan pertimbangan Hakim sebagai berikut:
Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi
No.109/Pid.B/2009/ PN.BNA. yang dibuat oleh Panitera pada
Pengadilan Negeri Banda Aceh yang menerangkan, bahwa pada
tanggal 28 Desember 2009 Jaksa/Penuntut Umum pada Kejaksaan
commit to user
90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Bahwa alat - alat dan kain kasa yang digunakan pada saat operasi
Caesar harus dilakukan penghitungan terlebih dahulu oleh
instrumen dan dilaporkan ke Operator atau operator yang
mengecek ke instrument apakah telah dilakukan penghitungan atau
belum;
2. Berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim pada halaman 16 alinea
ke-2, disebutkan bahwa dari surat bukti bertanda T-16 kasus
tertinggalnya kain kasa pada operasi Caesar sebagaimana dikaitkan
pada beberapa surat kabar di Banda Aceh adalah bukan kasus
malpraktek tapi suatu kekhilafan (resiko medik) di mana
sehubungan dengan kasus tersebut ketua POGI cabang Banda Aceh
merekomendasikan terhadap Terdakwa adalah melakukan
pengawasan selama 6 (enam) bulan untuk izin praktek selanjutnya,
di mana POGI sebagai wadahnya Terdakwa hanya mengenakan
sanksi administrasi terhadap anggotanya, bukan ancaman pidana,
sehingga dari uraian - uraian pertimbangan di atas Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi berpendapat unsur barang siapa dalam kasus ini
tidak dapat dipertanggung jawabkan pada Terdakwa maka unsur
barang siapa tidak terpenuhi / terbukti dikenakan kepada
Terdakwa;
Bahwa organisasi profesi POGI hanya menjatuhkan sanksi
adminstrasi, bukan lembaga peradilan dan tidak diberikan tugas atau
kewenangan memeriksa dan memutus perkara pidana;
Bahwa dalam Pasal 64 Undang - Undang Nomor 29 Tahun
2004 dijelaskan bahwa yang menjadi tugas dari Majelis Kehormatan
Disiplin Kedokteran Indonesia:
commit to user
93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
luka berat atau menjadi sakit sementara atau tidak dapat menjalankan
jabatannya atau pekerjaannya sementara dan telah ada perbuatan nyata
yang dilakukan oleh Terdakwa serta telah ada akibat nyata yang
dialami oleh korban, sehingga bukan mengenai kode etik kedokteran
yang dilanggar oleh Terdakwa atau penegakan disiplin kedokteran
terhadap Terdakwa, kemudian di dalam BAB X Ketentuan Pidana
Undang - Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
tidak diatur mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa;
Kemudian Pengadilan Tinggi Banda Aceh telah melampaui
batas wewenangnya, sebagaimana disebutkan di dalam putusan
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi halaman 1 baris ke- 1 yang
menyatakan bahwa Terdakwa dr. TAUFIK WAHYUDI, Sp.OG Bin
DR. RUSLI MAHADY yang tersebut atas tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melanggar Pasal 360 ayat (1) Jo Pasal 361 (2)
KUHPidana, sebagaimana didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum
pada kedua dakwaan tersebut;
Bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan dengan dakwaan:
commit to user
95
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101