1
Kasus Malpraktik
Dr.Setyaningrum
2
Kasus dr Dewa Ayu Sasiary
Prawani, dr Hendry Simanjuntak, &
dr Hendy Siagian tahun 2010.
Dinyatakan BEBAS oleh MA tahun
2014
Kasus Dr.Heryani
Parewasi,Sp.OG, dituntut pidana
pada Desember 2017, divonis
BEBAS pada 25 Juni 2018
3
4
Dokter dan tenaga kesehatan yang menjalani sengketa
medik pada jalur hukum, meski telah dinyatakan bebas
namun menyisakan trauma mendalam serta
ketidakpercayaan publik terhadap dokter atau tenaga
kesehatan ybs.
5
STANDAR DALAM
PELAYANAN KESEHATAN
6
UU No.36/2009 ttg Kesehatan
“standar profesi” adalah batasan kemampuan (knowledge, skill and professional attitude) minimal
yang harus dikuasai oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat
“standar pelayanan” adalah pedoman yang diikuti oleh Tenaga Kesehatan dalam melakukan pelayanan
kesehatan. Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi dibuat oleh organisasi profesi serta
yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi
pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standar profesi. Disusun
dalam bentuk Panduan Praktik Klinis, dapat dilengkapi dengan Clinical Pathway, algoritme, protokol, prosedur,
9
Sanksi Pidana dalam UU No.36 Th 2009 Ttg Kesehatan
• Pasal 190 : sengaja tidak memberikan pertolongan gawat darurat
• Pasal 191 : menggunakan obat/alat tradisional menyebabkan kerugian, luka berat/
kematian
• Pasal 196 : menjual obat/alkes yang belum memenuhi standar
• Pasal 197 : menjual obat/alkes tanpa ijin
• Pasal 200 : sengaja menghalangi pemberian ASI ekslusif
10
Sanksi Pidana dalam UU No.36 Th 2014 Ttg Tenaga
Kesehatan
• Pasal 84 ayat (1) : kelalaian menyebabkan luka berat
• Pasal 84 ayat (2) : kelalaian menyebabkan kematian
• Pasal 85 : praktik tanpa STR
• Pasal 86 : praktik tanpa SIPA
11
KUH Pidana
• Pasal 359 KUHP yaitu karena kesalahannya menyebabkan kematian
• Pasal 360 KUHP yaitu karena kesalahannya menyebabkan orang luka berat
• Pasal 361 KUHP yaitu karena kesalahannya dalam melakukan suatu jabatan
atau pekerjaannya hingga menyebabkan mati atau luka berat akan dihukum
lebih berat
• Pasal 322 KUHP tentang Pelanggaran Rahasia Kedokteran
12
RUU KUHP
13
Salah satu unsur pidana adalah adanya Niat Jahat (Means
Rea). Setiap Apoteker terikat dengan SUMPAH PROFESI,
sehingga sulit membuktikan adanya means rea yang dapat
digolongkan kepada tindakan KESENGAJAAN (Dolus)
namun KEALPAAN (Culpa).
14
Suatu perbuatan atau sikap dianggap lalai
apabila memenuhi 4 unsur:
1. Duty atau kewajiban untuk melakukan atau
untuk tidak melakukan tindakan tertentu
terhadap pasien tertentu pada kondisi dan
situasi tertentu
2. Dereliction of the duty atau penyimpangan
dari kewajiban
3. Damage atau kerugian, yaitu segala sesuatu
dirasakan oleh pasien sebagai kerugian
akibat dari tindakan
4. Direct causal relantionship atau hubungan
sebab akibat yang nyata
Di beberapa negara, tuntutan pidana terhadap sengketa
medik mulai ditinggalkan. Penyelesaian sengketa melalui
jalur perdata dan jalur Non-Litigasi (Mediasi) sudah mulai
trend digunakan.
16
KUH Perdata (HUKUM PRIVAT)
• Wan Prestasi, jika hubungan yuridis dokter-pasien adalah perjanjian membawa hasil
(resultaatverbintenis) dengan memakai pasal 1239 KUH Perdata,
• Perbuatan melawan hukum, jika hubungan yuridis dokter-pasien adalah perjanjian memasang
tekad (inspanningsverbintenissen) atau perjanjian teraupetik dengan memakai pasal 1365 KUH
Perdata,
17
Pasal 58
(2) Tuntutan ganti rugi (red. PERDATA) sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi tenaga
kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan
nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam
keadaan darurat.
19
PERLINDUNGAN HUKUM
TENAGA KESEHATAN
20
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA
REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
21
UU No.36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
22
UU No.36 tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan
23
UU No.44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
26
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TENAGA
KESEHATAN SEHARUSNYA SEPERTI ADVOKAT
27
KEADILAN RESTORATIF
(RESTORATIVE JUSTICE)
28
Keadilan Restoratif (restorative justice) sebagai suatu proses semua
pihak yang berhubungan dengan tindak pidana tertentu duduk bersama-
sama untuk memecahkan masalah dan memikirkan bagaimana
mengatasi akibat pada masa yang akan datang.
29
Selain melalui pengadilan (litigasi), penyelesaian
sengketa juga dapat diselesaikan di luar pengadilan
(non litigasi), yang lazim dinamakan dengan
Alternative Dispute Resolution (ADR) atau Alternatif
Penyelesaian Sengketa (APS)
30
UU Kesehatan Pasal 29
“Dalam hal tenaga kesehatan diduga melakukan kelalaian dalam
menjalankan profesinya, kelalaian tersebut diselesaikan terlebih
dahulu melalui mediasi”
31
UU No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan
32
Di Jepang dikenal istilah Chotei
(Mediasi) dan Wakai (perdamaian)
untuk penyelesaian sengketa
medik
33
Berdasarkan Pasal 17 Peraturan
Mahkamah Agung RI No. 1/2016, pada
hari sidang yang telah ditentukan dan
dihadiri oleh Para Pihak, Hakim yang
memeriksa Perkara mewajibkan Para
Pihak untuk menempuh Mediasi
34
MEDIASI PENAL
35
Beberapa Kegagalan Mediasi
di Pengadilan
(1) belum semua hakim memperoleh pelatihan mediasi sehingga
pemahaman mereka belum seragam,
(2) jumlah hakim di beberapa daerah masih terbatas sehingga mereka
lebih fokus untuk menyelesaikan perkara secara litigasi,
(3) adanya peran pengacara yang menghambat proses mediasi karena
akan berimbas pada financial fee yang mereka dapatkan dari para klien,
(4) kurangnya pengetahuan para pihak yang berperkara tentang
keuntungan penyelesaian perkara melalui mediasi,
(5) sebagian hakim masih memandang mediasi sebagai penambahan
beban pekerjaan mereka dalam memutus perkara, dan
(6) adanya keengganan hakim untuk mengoptimalkan mediasi karena
ketiadaan sistem rewards and punishment dalam pelaksanaan mediasi.
37
KETIDAKSIAPAN NAKES
MENGHADAPI KASUS HUKUM
• Tidak paham proses hukum
NAKES
PENDAMPING
OP
HUKUM
Penyedia Program
Biaya yang
menanggung biaya
ditanggung oleh
pendampingan
Nakes hanya biaya PENYEDIA
hingga gugatan
program. PROGRAM JAMINAN
PERLINDUNGAN perdata/mediasi*
PENDAMPING
OP
HUKUM
KESIMPULAN
• Perlindungan hukum dapat dilaksanakan jika standar profesi dan
standar prosedur operasional dijalankan
41
Adil ialah menimbang yang sama berat,
menyalahkan yang salah dan membenarkan
yang benar, mengembalikan hak yang
empunya dan jangan berlaku zalim di
atasnya. Berani menegakkan keadilan,
walaupun mengenai diri sendiri, adalah
puncak segala keberanian.
- Buya Hamka -
42
Terima kasih Suksema
Muliate Hatur Nuhun
Teurimong Gaseh Beh
Matur Nuwun Makase
Tampiaseh Amanai
43