DEFINISI
A. Latar Belakang
Bahwa sudah tidak bisa dipungkiri lagi Dimana kemajuan dan perkembangan ilmu
lingkungan sosialnya.
Di bidang pelayanan kesehatan di rumah sakit ada 3 pelaku utama yang berperan,
yang asing asing mempunyai hak dan kewajiban. Ketiga pelaku utama tersebut adalah
pasien, dokter dan rumah sakit. Pengaturan hak dan kewajiban tersebut, telah
Mengacu kepada UU KIP tersebut, maka sudah seharusnya pelaku utama pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit yaitu pasien, dokter dan rumah sakit secara terbuka
mengetahui hak dan kewajibannya asing-masing yang mungkin selama ini belum
1. Tujuan
Tujuan dari panduan ini adalah sebagai acuan untuk meningkatkan pengetahuan
dan pemahaman bagi dokter dan pasien akan hak-hak dan kewajibannya sehingga
Sasaran buku pedoman ini adalah dokter dan pasien serta masyarakat yang
3. Ruang Lingkup
Panduan hak asasi manusia bagi dokter dan pasien mempunyai ruang lingkup
sebagai berikut:
a. Panduan bagi dokter dan dokter gigi dalam melaksanakan tugas praktek
kedokteran.
B. Pengertian
1. Hak Asasi Manusia alah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara,
hukum dan pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
sekelompok orang termasuk aparat negara baik sengaja maupun tidak disengaja
membatasi dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang
tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar berdasarkan
profesional.
5. Dokter dan dokter gigi adalah, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran gigi baik di dalam maupun diluar negeri
perundang-undangan.
diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter
gigi.
kedokteran gigi.
8. Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah satu pekerjaan kedokteran atau
diperoleh melalui pendidikan yang berjenjang dan kode etik yang bersifat
melayani masyarakat;
9. Organisasi profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan persatuan
10. Kode etik kedokteran Indonesia adalah norma yang berlaku bagi dokter dan
11. Konsili kedokteran Indonesia adalah satu badan otonom, mandiri, nonstruktural
dan bersifat independen yang terdiri atas konsil kedokteran dan konsili kedokteran
gigi.
12. Majelis kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah lembaga yang
berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan
dokter gigi dalam penerapan disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi dan
menerapkan sanksi;
13. Sertifikat kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang
14. Registrasi adalah pencatatab resmi terhadap dokter dan dokter gigi yang telah
15. Surat Tanda Registrasi dokter dan dokter gigi adalah bukti tertulis yang diberikan
oleh konsil kedokteran Indonesia kepada dokter dan dokter gigi yang telah
diregistrasi.
16. Persetujuan Tindakan Kedokteran adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien
17. Keluarga terdekat adalah suami atau isteri, ayah atau ibu kandung, anak kandung,
18. Tingkatan kedokteran atau kedokteran gigi adalah satu tindakan medis berupa
19. Tindakan invasi adalah tindan medik yang langsung dapat mempengaruhi
kecacatan.
21. Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
atau kelalalaian dalam pengobatan dan perawatan yang menimbulkan cedera pada
pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pada saat pasien masuk rawat inap, petugas pendaftaran rawat inap akan memberikan
formulir pemberian informasi dan persetujuan umum (general Conset) untuk menerima
pelayanan kesehatan, Di dalam formulir tersebut terdapat hak dan kewajiban pasien. Terdapat
12 point yang terdapat dalam formulir tersebut. Petugas pendaftaran rawat inap akan
menjelaskan secara garis besar pon-point tersebut, setelah selesai menjelaskan kepada
Pasien dan keluarga bisa mendapatkan informasi hak pasien dan keluarga dari petugas
TATA LAKSANA
KESEHATAN
1. Kewenangan Dokter
a. Dokter dan dokter gigi yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi dari konsili
b. Dokter dan dokter gigi yang telah memiliki Surat Tanda registrasi dari konsili
c. Dokter dan dokter gigi yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi dari konsili
Kedokteran Indonesia berwenang untuk menulis resep obat dan alat kesehatan
d. Dokter dan dokter gigi yang telah memiliki Surat Tanda Registrasi dari konsili
dalam jumlah da jenis yang praktik didaerah terpencil dan tidak ada apotik.
2. Kewajiban Dokter
prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien yang sesuai dengan jenis
merujuk pasien ke dokter lain atau rumah sakit lain yang memiliki keahlian
atau kemampuan yang lebih baik, apabila ia tidak mampu melakukan sesuatu
bekerjasama dengan profesi dan pihak lain yang terkait secara timbal balik
l. Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan pelayanan kesehatan wajib dalam
wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter
gigi.
gigi pengantin.
pelayanan kesehatan.
3. HAK DOKTER
a. Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan pelayanan kesehatan berhak
operasional serta berdasarkan hak otonomi dan kebutuhan medis pasien yang
c. Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan pelayanan kesehatan berhak untuk
d. Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan pelayanan kesehatan berhak untuk
hubungan dengan pasien sudah berkembang begitu buruk sehingga kerja sama
yang baik dan tidak mungkin diteruskan lagi dan wajib menyerahkan pasien
e. Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan pelayanan kesehatan berhak atas
privacy (per hak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien
memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya.
g. Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan pelayanan kesehatan berhak atas
h. Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan pelayanan kesehatan berhak untuk
diperlakukan adil dan jujur, baik oleh rumah sakit maupun oleh pasien.
i. Dokter dan Dokter Gigi dalam menjalankan pelayanan kesehatan berhak
1. Hak Pasien
Hak pasien adalah munurut undang-undang Rumah sakit no.44 Tahun 2009 pada
Rumah Sakit.
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan peraturan
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Ijin Praktek (SIP) baik di dalam maupun di Luar Rumah
Sakit
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis,
pengobatan:
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
menjelang kematian.
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama
Rumah Sakit.
dirinya.
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
17. Mengugat atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan Standar baik secara perdata
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
peraturan perundang-undangan.
2. Kewajiban pasien
4. Memberikan informasi yang jujur, lengkap, dan akurat sesuai kemampuan dan
yang dimilikinya.
tidak mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka
tindakan kedokteran.
tindakan.
Tata cara pelaksanaan tindakan apa yang akan dialami pasien selama dan
terjadi.
alternatif tindakan.
darurat akibat resiko dan komplikasi tersebut atau keadaan tak terduga
lainnya
Risiko dan komplikasi yang sangat jarang terjadi atau dampaknya sangat
ringan
Pasien yang kompeten atau keluarga terdekat suami atau istri, ayah atau ibu
mendapat persetujuan secara tertulis atau lisan dan diberikan setelah pasien
yang dilakukan.
persetujuan tertulis yang tertuang dalam formulir khusus yang ditanda tangani
Dalam keadaan gawat darurat untuk menyelamatkan jiwa pasien dan atau
tertulis.
dan pasien.
7. Tanggung Jawab
menjadi tanggung jawab dokter atau dokter gigi yang melakukan tindakan
kedokteran.
tindakan kedokteran.
pasien pasien
Informasi
Mempertimbangkan/
memutuskan
pasien pasien
pasien pasien
1. Pasien pergi ke dokter atau rumah sakit
2. Dokter atau Rumah Sakit memeriksa pasien, menegakkan diagnosa untuk kemudian
Prognosis
memutuskan
6. Jika tidak setuju, diminta menandatangani surat penolakan, jika tidak mau
menandatangani surat penolakan, jika tidak mau menandatangani beri catatan medis
Rekam medik adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan
Rencanaan penatalaksaan
Identitas pasien
Diagnosis
Rencana penatalaksanaan
Pengobatan
Ringkasan pulang
Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
Identitas pasien
Diagnosis
Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
1. Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktisi kedokteran wajib
membuat rekam medis dengan segera dan dilengkapi setelah pasien menerima
pelayanan.
tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang
4. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis
5. Dokter dan dokter gigi dan atau tenaga kesehatan tertentu bertanggung jawab
atas catatan dan atau dokumen yang dibuat pada rekam medis.\
1. Rekam medis pasien rawat inap di rumah sakit wajib disimpan sekurang-
kurangnya untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung dari tanggal terakhir
pasien berobat atau dipulangkan dan setelah batas waktu terlampaui rekam
medis.
tersebut
4. Rekam medis pada sarana kesehatan non rumah sakit wajib disimpan untuk
jangka waktu 2(dua) tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat dan
dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiannya oleh dokter, dokter
pelayanan kesehatan
perundang-undangan
f. Penjelasan isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi yang
perundang-undangan.\
secara tertulis atau langsung kepada pemohon tanpa izin pasien berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
Medis.
2. Isi rekam medis dalam bentuk ringkasan rekam medis merupakan milik pasien
3. ringkasan rekam medis dapat diberikan, dicatat atau dicopy oleh pasien atau
orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien atau keluarga pasien
E. Perbedaan antara kecelakaan medis, resik medis, kesalahan medis dan kelalaian
medis
Kecelakaan medis merupakan satu keadaan yang tidak terduga, tindakan yang tidak
bagi pasien. Kecelakaan medis sangat berbeda dengan kelalaian medis perbuatan
kecelakaan murni dan dilakukan tidak dengan sengaja. Tegasnya dalam kecelakaan
sebelumnya (Voorzienbaarheiud).
Resiko medis adalah resik yang timbul sebagai akibat dari proses tindakan
melakukan tindakan medis secara hati-hati dan teliti menurut standar profesi medis
maka dokter yang bersangkutan tidak dapat dipersilahkan. Resik yang dapat diterima
Kesalahan medis adalah kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis yang
yang salah untuk mencapai tujuannya. Dapat sebagai akibat melaksanakan satu
(omission)
Kelalaian adalah kegagalan seorang dokter untuk bersikap hati-hati yang umumnya
seorang dokter lain pada keadaan wajar dan berhati-hati akan melakukan di dalam
adanya kelalaiannya dokter harus terpenuhi 4-D yaitu: apakah dokter dan dokter
tugasnya (dereliction of Dur), apakah ada kerugian (damage), dan apakah ada
caution).
pengobatan dan perawan terhadap pasien atau adanya kekurangan keterampilan atau
kelalaian dalam pengobatan dan perawatan yang menimbulkan cedera pada pasien.
irigasi (pengadilan) dan nun irigasi (mediasi), dalam jalur irigasi pihak yang
penyelesaian sengketa lainnya yang dipilih oleh pihak yang berpekara. UU No.29
media antara pasien dan dokter diputuskan oleh majelis kehormatan. Disiplin
merelatifkan upaya dari pihak yang dirugikan untuk melakukan upaya hukum pidana
atau perdata. Dalam hal tuntutan hukum tersebut diajukan melalui proses hukum
pemeriksaan dokumen (rekam medis di satu sisi, standar dan petunjuk disisi
medis di satu sisi, standar dan petunjuk disisi lainnya), serta pemeriksaan saksi ahli.
tuntutannya. Dalam hal penyelidik tidak menemukan bukti yang cukup maka akan
dalam hal gugutan secara perdata, pihak yang dirugikan cukup mengajukan gugatan
dicapai satu putusan tentang kebenaran satu gugatan berdasarkan bukti-bukti yang
sah (rightbased) dan kemudian putusan tentang jumlah uang ganti rugi yang ‘layak’
dibayar oleh tergugat kepada pengugat. Dalam menentukan putusan benar salahnya
satu perbuatan, hakim akan membandingkan perbuatan yang dilakukan dengan satu
norma tertentu, standar, ataupun satu keputusan tertentu, sedangkan dalam memutus
kedua pihak (pasal 1370-1371 KUH Perdata). Apabila dipilih proses di luar
Permufakatan tersebut dapat di capai dengan pembicaraan kedua belah pihak secara
arbitrase, atau cara-cara kombinasi. Fasilitator dan mediator tidak membuat putusan,
sedangkan Arbitration dapat membuat putusan yang harus dipatuhi kedua belah
pihak. Dalam proses mufakat ini di upayakan menacari cara penyelesaian yang
selesai
Tidak Puas
Formulir yang diperlukan dalam pedokumntasian yang menyangkut hak pasien dan keluarga
1. General Concent
persetujuan/penolakan )
DAFTAR PUSTAKA
BUKU-BUKU
1. Achadiat, Crisdino, Dinamika Etika dan Hukum kedokteran Dalam Tantangan jaman.
Jakarta:EGC,2006
Pustaka Yudistira,2006
3. Medical Error dan Hukum Medis. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran
4. Isfandyarie, Anny. Malpraktek dan Resiko Medik dalam kajian Hukum Pidana. Jakarta :
Pustaka Publisher,2005.
5. Tanggung Jawab hukum dan sanksi bagi Dokter (Buku I). Malang : Prestasi Pustaka
Publisher, 2006.
6. Afandi, Fachrizal. Tanggung Jawab Hukum dan Sanksi Bagi Dokter (Buku II). Malang :
Cipta, 2005
8. Kaligis, OC. Perlindungan Hukum Atas Hak Asasi Tersangka, Terdakwa dan Terpidana .
Bandung: Alumni,2006
INTERNET
1. Anonim. Perkembangan Rumah Sakit dan Komite Etik Dalam Upaya Mencegah
Krisis Malpraktek.www.waspadaonline.com,2006