PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai
peran penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh rumah sakit bersifat holistik atau menyeluruh mulai dari pencegahan,
penyembuhan hingga pemulihan penyakit. Saat ini rumah sakit telah mengalami pergeseran
tujuan. Awalnya rumah sakit didirikan dengan tujuan sosial dan berhubungan dengan
keagamaan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, tujuan rumah sakit tidak hanya pelayanan
sosial tetapi juga mengarah pada tujuan ekonomi bahkan komersial. Salah satu yang
berpengaruh adalah globalisasi. Dampak globalisasi menuntut rumah sakit agar melakukan
perubahan dalam manajemen dan organisasi agar mampu bersaing dengan pesaing lokal,
nasional, dan internasional.
Dampak tersebut dapat menjadi ancaman dan juga menjadi peluang. Jika rumah sakit
belum siap bersaing dengan rumah sakit asing maka kehadiran globalisasi akan menjadi
ancaman bagi kelangsungan kegiatan rumah sakit. Namun bagi rumah sakit yang siap bersaing
baik itu dari segi pelayanan, sumber daya yang dimiliki dan pemasaran yang kuat akan
menerima kehadiran globalisasi dengan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang dimiliki
oleh rumah sakit. Solusi terbaik untuk menghadapi globalisasi adalah dengan menyiapkan daya
saing yang tinggi melalui kepemimpinan yang memicu pada perubahan dan manajemen yang
profesional, manajemen perubahan, peningkatan manajemen mutu pelayanan dan
memperhatikan pengembangan sumber daya manusia, sarana dan teknologi, peningkatan
kepuasan konsumen, peningkatan budaya organisasi, pemasaran yang efektif dan peningkatan
mekanisme dan kegiatan mengantisipasi, memantau dan menganalisis perubahan-perubahan
lingkungan yang dampaknya dapat berupa ancaman dan berupa peluang.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian tersebut, salah satu usaha yang dapat dilakukan
adalah dengan pemasaran yang efektif. Rumah sakit mulai menempatkan kebutuhan, keinginan
dan harapan pasien terhadap produk dan jasa sebagai nilai pelayanan yang harus dipenuhi.
Pemasaran merupakan kunci untuk meraih tujuan organisasi yang lebih efektif dari pada
pesaing karena memadukan kegiatan pemasaran untuk menetapkan dan memuaskan kebutuhan
dan keinginan pasar sasaran. Bagaimanapun juga upaya pemasaran yang dilakukan bertujuan
untuk menginformasikan pelayanan kesehatan yang dimiliki oleh rumah sakit dan pada
akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan utilisasi pelayanan kesehatan.
Jumlah rumah sakit yang semakin meningkat membuat setiap rumah sakit saling bersaing untuk
mendapatkan pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran rumah sakit yang baik akan dapat
membantu rumah sakit untuk terus bertahan dalam persaingan dan berkembang menjadi lebih
baik.
Keluarnya Permenkes No. 80/Menkes/Per/II/90 yang menyatakan bahwa badan hukum
termasuk perorangan diperkenankan memiliki dan mengelola rumah sakit dengan sifat profit
oriented, dengan melaksanakan proses pemasaran yang baik, termasuk promosi yang termasuk
kedalam bauran pemasaran. Artinya, rumah sakit akan melakukan berbagai upaya promosi
dalam rangka menarik minat konsumen sebanyak-banyaknya. Jika dibandingkan dengan
bidang lain, usaha perumahsakitan memiliki ciri khasnya sendiri, terutama dalam tanggung
jawab moral, kemanusiaan dan sosial yang diembannya.
Oleh sebab itu, meski banyak yang menjadikan rumah sakit sebagai ladang bisnis, namun
rumah sakit tidak bisa begitu saja melepaskan misi sosial dan kemanusiaan, dan hal tersebut
menyebabkan cara-cara promosi yang umum, yang dapat diterapkan pada bidang bisnis lain
tidak dapat sepenuhnya dilaksanakan di bidang perumahsakitan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah adalah sebuah rumah sakit khusus ibu dan
anak tipe C yang berada di lokasi Jalan Pahlawan Revolusi 100, Kelurahan Pondok Bambu,
Kecamatan Duren Sawit, Kotamadya Jakarta Timur. Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak
Bunda Aliyah selama 4 tahun dimulai sejak tahun 2004, dan pertama kali mulai mengadakan
kegiatan pelayanan kesehatan sejak tanggal 16 Januari 2008.
Dalam operasional RSIA Bunda Aliyah berada dibawah Badan Hukum PT Insani Graha Medika dengan
susunan kepengurusan :
Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah dalam operasional dibawah kepemimpinan Tim Direksi :
Menjadi Rumah Sakit pilihan dan rujukan kesehatan ibu dan anak serta mampu bersaing
di era globalisasi.
Meskipun terbangun dengan 4 lantai tetapi saat awal operasional RSIA Bunda Aliyah hanya
menjalankan kegiatan pelayanan dengan 3 lantai di awal operasional tahun 2008, namun dengan
berjalannya waktu dan semakin meningkatnya jumlah pasien maka seluruh bangunan telah
dioperasionalkan pada tahun 2009.
Bangunan RSIA Bunda Aliyah memiliki beberapa bagian ruangan, untuk Instalasi Rawat Jalan,
Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Kamar Operasi, Instalasi Kamar Bersalin,
Instalasi Farmasi, Instalasi Radiologi dan Instalasi Laboratorium serta gedung pelayanan administrasi,
dan pelayanan penunjang lainnya.
Berdiri di atas areal tanah seluas 3340 m2 dengan luas keseluruhan bangunan adalah 5835
m2 setelah diperluas dengan bangunan khusus perawatan intensif bayi, anak dan dewasa. Untuk
keperluan transportasi dilengkapi dengan 3 (tiga) buah ambulance untuk evakuasi pasien
maupun penjemputan pasien rujukan ke RSIA Bunda Aliyah serta memiliki 7 buah mobil untuk
keperluan operasional.
Dalam pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Aliyah terdapat berbagai macam
sarana dan fasilitas rawat jalan dan rawat inap dengan ditunjang oleh kemampuan dokter – dokter
spesialis maupun subspesialis antara lain :
Dalam memberikan pelayanan 24 jam, RSIA Bunda Aliyah ditunjang oleh beberapa fasilitas
lain seperti :
- Instalasi Gawat Darurat
- Instalasi Farmasi
- Instalasi Laboratorium
- Instalasi Radiologi
- Kamar Operasi
- Kamar Bersalin
- Pelayanan Bimbingan Rohani
Di samping itu, dalam pelayanan kesehatan RSIA Bunda Aliyah mempunyai Tim
Pelayanan Evakuasi / Rujukan untuk menjemput pasien darurat yang memerlukan pelayanan
secepat mungkin terutama kasus kesehatan maternal dan perinatologi anak. Dalam operasional
kerja Tim Pelayanan Evakuasi ini ditunjang oleh 3 buah ambulance dengan peralatan yang
lengkap serta kemampuan tenaga medis dokter dan perawat yang handal dalam penanganan
kasus darurat.
PRODUK / PELAYANAN UNGGULAN
RSIA Bunda Aliyah dalam memberikan pelayanan kesehatan dilengkapi fasilitas –
fasilitas unggulan, baik fasilitas peralatan modern dan canggih maupun kemampuan tim medis
yang handal. Pelayanan unggulan di RSIA Bunda Aliyah yang sangat sesuai dengan visi rumah
sakit yakni pusat rujukan kesehatan ibu dan anak tersebut adalah Klinik Fetomaternal dan
Pelayanyan Ruang Intensif Bayi dan Anak.
KETENAGAAN
RSIA Bunda Aliyah dipimpin oleh seorang Direktur dan dibantu oleh Manajer yang
membawahi 6 (enam) bidang yaitu Bidang Pelayanan Medis, Bidang Keperawatan, Bidang
Keuangan, Bidang Umum, Bidang Pemasaran dan Bidang Sumber daya Manusia. Dalam
menjalankan tugasnya Direktur dibantu oleh beberapa perangkat antara lain Komite Medis, Staf
Medis Fungsional, Komite Keperawatan, Komite Rekam Medik, Komite Farmasi dan Satuan
Pengawas Intern.
Unit Humas & Marketing dan Customer Service RSIA Bunda Aliyah dipimpin oleh Manajer
yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang kehumasan, pemasaran dan customer
service, dibantu dengan tim yang menjalankan fungsinya masing-masing.
Dalam melaksanakan sosialisasi program kerja di unit marketing dibantu oleh masing-masing
penanggungjawab yaitu Marketing Eksternal, Marketing Internal & Customer Service dan
Marketing Promosi
Bagan Unit Marketing RSIA Bunda Aliyah :
DIREKTUR
MANAGER
HUMAS, MARKETING & CUSTOMER SERVICE
URAIAN JABATAN
Pembinaan staf rumah sakit tentang pelaksanaan program marketing dilakukan oleh
masing-masing tim marketing dengan pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan dan
program. Penyusunan laporan hasil kegiatan dan program dilakukan secara berkala ataupun
sewaktu sesuai dengan kebutuhan. Dalam menjalankan fungsi tersebut, tim marketing dipimpin
oleh manajer marketing dan dibantu oleh tim marketing lainnya.
BAB IX
DIREKTUR
IRJ ASURANSI
IRNA PERUSAHAAN
PASIEN SEKOLAH
Dalam tata hubungan kerja ini Tim Marketing dengan unit terkait adalah melakukan kerjasama
dalam hal pelaporan dan keikutsertaan kegiatan Marketing dalam hal :
1. Direktur Rumah Sakit
Pelaporan dari Tim Marketing tentang program pelayanan penanganan komplain ,
dan program marketing lainnya, baik program internal maupun program eksternal.
Hubungan tata kerja di Unit Marketing bersifat garis komunikasi, koordinasi dan
informasi. Dalam pelaksanaan kegiatan dilakukan melalui pertemuan dan atau surat
dinas.
2. Rawat Jalan & Rawat Inap
a) Penyelenggaraan sosialisasi program marketing
b) Memberi beberapa solusi dan berfungsi sebagai mediator jika terjadi masalah
c) koordinasi dan informasi yang dibutuhkan untuk di IRJ, IRNA, Keuangan dan
Manajemen dalam mengambil keputusan.`
d) Penyelenggaraan fasilitas pelayanan kerohanian.
e) Antara pasien dan dokter marketing berfungsi sebagai mediator jika terjadi masalah.
f) Pembuatan ketentuan dan prosedur tentang manajemen komplain.
3. Hubungan Eksternal:
a) Unit Marketing merupakan penyedia informasi kepada pihak ketiga yaitu Asuransi,
Perusahaan, Rekanan dan pihak lain.
b) Unit Marketing juga berkewajiban membina hubungan baik kepada Departemen
kesehatan Pemerintah.
c) Melakukan penjelasan tentang fasilitas asuransi yang tersedia.
BAB X
Atas dasar tersebut perlu adanya rencana SDM, yaitu proses mengantisipasi dan menyiapkan
perputaran orang kedalam, didalam dan keluar organisasi. Tujuannya adalah mendayagunakan
sumber-sumber tersebut seefektif mungkin sehingga pada waktu yang tepat dapat disediakan
sejumlah orang yang sesuai dengan persyaratan jabatan.
1. Pelaporan
a) Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing anggota Tim marketing tentang
tugas dan tanggung jawab masing-masing kepada manajer marketing melalui
rapat rutin tim marketing
b) Manajer marketing memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Direktur
rumah sakit setiap rapat rutin tim akreditasi rumah sakit.
2. Evaluasi
Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program marketing maka dilakukan
evaluasi terhadap keseluruhan program marketing dan identifikasi setiap permasalahan
yang ditemukan untuk tindakan perbaikan.
Evaluasi yang dilakukan adalah:
a) Evaluasi program setiap tahun
b) Evaluasi standar prosedur operasional setiap 3 tahun dan setiap saat apabila perlu
untuk segera dilakukan perbaikan
BAB XIV
PENUTUP