Anda di halaman 1dari 6

UTS KELAS AGAMA 129

1. WUJUD (ADA)
 Dalil Al-Qur’an

“Sesungguhnya, Aku ini Allah, tidak ada tuhan selain Aku, maka
sembahlah Aku dan laksanakanlah salat untuk mengingat Aku.”
(QS. Ta-Ha: 14)
 Dalil Aqli

Adanya alam semesta yang kita lihat cukup untuk dijadikan alasan bahwa Allah
itu ada, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada
yang membuatnya.

2. QIDAM (AWAL/TERDAHULU)
 Dalil Al-Qur’an

َّ ‫ه َُو اأْل َوَّ ُل َواآْل ِخ ُر َو‬


‫الظا ِه ُر َو ْالبَاطِ نُ ۖ َوه َُو ِب ُك ِّل َشيْ ٍء َعلِي ٌم‬
“Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir, dan Yang Batin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Hadid: 3)
 Dalil Aqli
Jika Allah tidak bersifat dahulu maka pasti Allah sesuatu yang baru dan jika
Allah baru maka akan terjadi daur (saling butuh) dan tasalsul (bermata rantai).
Contoh tasalsul : Allah yang baru butuh pada Allah yang lain, Allah yang lain
butuh pada Allah yang lainnya

3. BAQA (KEKAL)
 Dalil Al-Qur’an

ٌ ِ‫ع َم َع هّٰللا ِ اِ ٰلهًا ٰا َخ ۘ َر ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل هُ ۗ َو ُكلُّ َش ْي ٍء هَال‬


ُ‫ك اِاَّل َوجْ هَهٗ ۗ لَه‬ ُ ‫َواَل تَ ْد‬
‫ْال ُح ْك ُم َواِلَ ْي ِه تُرْ َجع ُْو َن‬
“…segala sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. Segala keputusan menjadi
wewenang-Nya, dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan.” (QS. Al-Qasas: 88)

 Dalil Aqli
Jika Allah tidak kekal, maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam
tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang ada dalam sifat
Qidam

4. MUKHALAFATU LIL HAWADITSI (BERBEDA DENGAN MAKHLUK


CIPTAANNYA)
 Dalil Al-Qur’an

‫َولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ ُكفُ ًوا اَ َح ٌد‬


“Dan tidak ada satupun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 4)

 Dalil Aqli
Apabila Allah menyerupai makhluknya, niscaya Allah adalah baru, sedangkan
Allah baru adalah sebuah hal yang musathil.

5. QIYAMUHU BINAFSIHI (BERDIRI SENDIRI)


 Dalil Al-Qur’an

َ ‫َو َم ْن َجاهَ َد فَإِنَّ َما ي َُجا ِه ُد لِنَ ْف ِس ِه ۚ إِ َّن هَّللا َ لَ َغنِ ٌّي َع ِن ْال َعالَ ِم‬
‫ين‬

“…sungguh Allah Maha Kaya tidak memerlukan sesuatu dari seluruh alam.”
(QS. Al-’Ankabut: 6)
 Dalil Aqli
Seandainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya
sifatlah yang selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak
membutuh dzat lain untuk berdirinya.

6. WAHDANIYAH (ESA/TUNGGAL)
 Dalil Al-Qur’an

َ‫صفُون‬ ِ ْ‫لَوْ َكانَ فِي ِه َما آلِهَةٌ إِاَّل هَّللا ُ لَفَ َس َدتَا ۚ فَ ُسب َْحانَ هَّللا ِ َربِّ ْال َعر‬
ِ َ‫ش َع َّما ي‬

“Seandainya pada keduanya di langit dan di bumi ada Tuhan-Tuhan selain


Allah, tentu keduanya telah binasa. Maha Suci Allah yang memiliki ‘Arsy,
dari apa yang mereka sifatkan.” (QS. Al-Anbiya: 22)
 Dalil Aqli
Artinya bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Esa, baik itu Esa zat-
NYA, sifatnya, maupun perbuatannya. Esa zat-Nya maksudnya dzat Allah
bukanlah hasil dari penjumlahan dan perkiraan atau penyatuan satu unsur
dengan unsur yang lain. Esa sifatnya artinya semua sifat-sifat kesempurnaan
bagi Allah SWT tidak sama dengan sifat-sifat pada makhluk yang
diciptakannya. Esa perbuatanyya berarti Allh SWT berbuat sesuatu tidak
dicampuri oleh perbuatan makhluk lain tanpa membutuhkan proses atau
waktu.

7. QUDRAT (BERKUASA)
 Dalil Al-Qur’an

ْ َ‫ضا َء لَهُ ْم َم َشوْ ا فِي ِه َوإِ َذا أ‬


‫ظلَ َم َعلَ ْي ِه ْم قَا ُموا ۚ َولَوْ َشا َء‬ َ َ‫ارهُ ْم ۖ ُكلَّ َما أ‬ َ ‫ف أَب‬
َ ‫ْص‬ ُ َ‫ق يَ ْخط‬ ُ ْ‫يَ َكا ُد ْالبَر‬
‫ار ِه ْم ۚ إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدي ٌر‬ َ ‫َب ِب َس ْم ِع ِه ْم َوأَب‬
ِ ‫ْص‬ َ ‫هَّللا ُ لَ َذه‬

“Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20)

 Dalil Aqli
Jika Allah tidak berkemampuan maka Allah lemah, dan apabila Allah lemah
makan tidak akan mampu menciptakan makhluk hidup maupun seluruh alam
semesta ini.
8. IRADAT (BERKEHENDAK)
 Dalil Al-Qur’an

‫اِنَّ َمٓا اَ ْمر ٗ ُٓه اِ َذٓا اَ َرا َد َش ْي ۖٔـأًً¡ اَ ْن يَّقُوْ َل لَهٗ ُك ْن فَيَ ُكوْ ُن‬

“Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu Dia


hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ Maka jadilah sesuatu itu.” (QS.
Ya-Sin: 82)
 Dali Aqli
Seandainya Allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat
terpaksa, dan Allah bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak
akan disifati qudrot.
9. ILMUN (MENGETAHUI)
 Dalil Al-Qur’an

‫َولَقَ ْد خَ لَ ْقنَا اإْل ِ ْن َسانَ َونَ ْعلَ ُم َما تُ َوس ِْوسُ بِ ِه نَ ْف ُسهُ ۖ َونَحْ ُن أَ ْق َربُ إِلَ ْي ِه ِم ْن َحب ِْل ْال َو ِري ِد‬

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat
lehernya.” (QS. Qaf: 16)
 Dalil Aqli
Jika Allah bodoh (tidak mengetahui) maka Allah pasti tidak berkehendak dan
jika Allah tidak berkehendak maka tidak akan ada alam semesta.
10. HAYAT (HIDUP)
 Dalil Al-Qur’an

ُ ‫َوت ََو َّكلْ َعلَى ْال َح ِّي الَّ ِذي اَل يَ ُم‬
ِ ‫وت َو َسبِّحْ بِ َح ْم ِد ِه ۚ َو َكفَ ٰى بِ ِه ِب ُذنُو‬
‫ب ِعبَا ِد ِه خَ بِيرًا‬
“Dan bertawakallah kepada Allah yang Maha Hidup, Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya…” (QS. Al-Furqan: 58)
 Dalil Aqli
Jika Allah tidak hidup maka Allah tidak mungkin memiliki pengetahuan, jika
Allah tidak mengetahui sesuatu maka Allah tidak mungkin berkehendak dan
tidak akan ada ciptaannya

11. SAMA’ (MENDENGAR)


 Dalil Al-Qur’an

‫ض ًّرا َواَل نَ ْفعًا ۚ َوهَّللا ُ هُ َو ال َّس ِمي ُع ْال َعلِي ُم‬ ِ ‫قُلْ أَتَ ْعبُ ُدونَ ِم ْن ُد‬
ُ ِ‫ون هَّللا ِ َما اَل يَ ْمل‬
َ ‫ك لَ ُك ْم‬

“..dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui” (QS. Al-Maidah : 76)


 Dalil Aqli

12. BASAR (MELIHAT)


 Dalil Al-Qur’an

َ‫صي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون‬ ِ ْ‫ت َواأْل َر‬


ِ َ‫ض ۚ َوهَّللا ُ ب‬ َ ‫إِ َّن هَّللا َ يَ ْعلَ ُم َغي‬
َ ‫ْب ال َّس َم‬
ِ ‫اوا‬

“... Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Hujurat: 18)
 Dalil Aqli
Jika Allah buta maka Allah membutuhkan dzat yang dapat
menyempurnakannya, jika Allah butuh pada dzat lain maka Allah dzat yang
baru dan akan terjadi daur dan tasalsul.

13. QALAM (BERFIRMAN)


 Dalil Al-Qur’an

َ‫ال َربِّ أَ ِرنِي أَ ْنظُرْ إِلَ ْيك‬


َ َ‫ۚ ولَ َّما َجا َء ُمو َس ٰىلِ ِميقَاتِنَا َو َكلَّ َمهُ َربُّهُ ق‬
َ
“Dan ketika Musa datang untuk munajat pada waktu yang telah kami tentukan
dan Tuhan telah berfirman langsung kepadanya..” (QS. Al-A’raf : 143)
 Dalil Aqli
Jika Allah bisu maka Allah membutuhkan dzat yang dapat
menymepurnakannya, , jika Allah butuh pada dzat lain maka Allah dzat yang
baru dan akan terjadi daur dan tasalsul.
14. QADIRAN (BERKUASA)
 Dalil Al-Qur’an

‫إِ َّن هَّللا َ َعلَ ٰى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِدير‬

“...sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu” (QS. Al-baqarah: 20)


 Dalil Aqli

15. MURIDAN (MENGHENDAKI)


 Dalil Al-Qur’an

‫إِ َّن َربَّكَ فَعَّا ٌل لِ َما ي ُِري ُد‬

“...sesungguhnya tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang ia kehendaki”


(QS. Hud:107)
 Dalil Aqli
Keadaan Allah SWT yang berkehendak adalah sifat wajib karena adanya sifat
iradat (berkehendak). Mustahin bagi Allah memiliki sifat terpaksa karena
wujudnya Allah SWT yang berkehendak.
16. ALIMAN (MENGETAHUI)
 Dalil Al-Qur’an’

‫َوهَّللا ُ بِ ُكلِّ َش ْي ٍء َعلِي ٌم‬


“...dan Allah maha mengetahui segala sesuatu” (QS. An-Nisa: 176)
 Dalil Aqli
Keadaan Allah SWT yang mengetahui segala hal yang telah terjadi maupun
yang belum terjadi, Allah juga mengetahui isi hati dan fikiran manusia.
17. HAYYAN (HIDUP)
 Dalil Al-Qur’an

ُ ‫َوت ََو َّكلْ َعلَى ْال َح ِّي الَّ ِذي اَل َي ُم‬
‫وت‬
“dan bertakwalah kepada Allah yang hidup kekal dan yang tidak mati”

 Dalil Aqli
Allah adalah zat hidup, Allah tidak akan pernah mati, tidak akan pernah tidur
ataupun lengah
18. SAMI’AN (KEADAAN-NYA YANG MENDENGAR)
 Dalil Al-Qur’an

‫َوهللاُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬

“Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui” (QS. Al-Baqarah: 256)


 Dalil Aqli
Allah mendengar pembicaraan manusia, permintaan atau doa hamba-Nya
19. BASIRAN (KEADAAN-NYA YANG MELIHAT)
 Dalil Al-Qur’an

َ‫صي ٌر ِب َما تَ ْع َملُون‬


ِ َ‫َوهللاُ ب‬

“Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Hujurat:18)
 Dalil Aqli
Allah melihat gerak-gerik kita. Oleh karena itu, hendaknya kita selalu berbuat
baik.
20. MUTAKALLIMAN (KEADAAN-NYA YANG BERBICARA)
 Dalil Al-Qur’an

َ‫ال َربِّ أَ ِرنِي أَنظُرْ إِلَ ْيك‬


َ َ‫َولَ َّما َجا َء ُمو َس ٰىلِ ِميقَاتِنَا َو َكلَّ َمهُ َربُّهُ ق‬
“dan tatkala Musa datang untuk munajat dengan kami pada waktu yang telah
kami tentukan dan Tuuhan telah berfirman langsung kepadanya, berkatalah
Musa: “Ya Tuhanku, nampakkanlah diri Engkau kepadaku agar ku dapat
melihat kepada Engkau” (QS. Al-A’raf)
 Dalil Aqli
Allah tidak bisu. Allah berfirman melalui ayat-ayat Al-Qur’an. Bila Al-Qur’an
menjadi pedoman hidup kita, maka kita telah patuh dan tunduk terhadap Allah
SWT.

Anda mungkin juga menyukai