Anda di halaman 1dari 3

Tradisi Grebeg Besar di Kabupaten Demak

Ahmad Dhani Zulfahmi

Kabupaten Demak merupakan salah satu Kabupaten yang terletak Provinsi Jawa
Tengah,Demak juga merupakan kerajaan atau kesulatan islam pertama yang ada di
Jawa.Kabupaten Demak sanagat kental denagn budaya islam terbukti Kabupaten ini dijuluki
sebagai kota wali karena disini terdapat banyak sekali peninggalan dari wali songo yang aktif
berdakwah menyebarkan agama islam di pulau Jawa. Salah peninggalan dari wali songo
yaitu Masjid Agung Demak yang terletak ditenagh-tengah kota Demak. Selain Masjid
terdapat juga makam dari salah satu dari wali songo yaitu Sunan Kalijaga yang juga terletak
di Demak yang terkenal sebagai salah satu tempoat ziarah bagi umat muslim yang ada di
Inodnesia. Disnsi juga banyak terdapat pondok pesantren yang menyebar disetiap penjuru
Kabupaten Demak ini gterjadi karena stigma yang menyangkan bahwa Demak tempat yang
bagus untuk memperdalam agama islam.

Di Kabupaten Demak sendiri terdapat banyak sekali tradisi atau kearifan lokal yang
ada disetiap daerahnya. Namun kebanyakan tradisi atau kearifan lokal yang ada banyak
menganduung unsur-unsur islam,karena yang telah kita ketahui Demak meupakan salah satu
tempat utama penyebaran islam pada zaman penyebaran islam Wali Songo,sehingga islam
tidak bisa dipisahkam dengan tradisi atau kearifan lokal yang ada di Demak. Tradisi yang ada
sudah menjadi kebiaasaan warga Demak untuk menguri-nguri budaya dari leluhbur yang
telah menajdi adat-istiadat yang memdekan budaya yang ada diDemak dengan ayang ada
dibudaya daerah lain.

Tradisi atau kearifan lokal tersebut menyesuaikan budaya lokal setempat yang
menjadi suatu daya Tarik dan menjadi ciri kahas tersendiri bagi Kabupaten Demak. Tradisi
atau keraifan lokal yang di Demak sangat banyak seklai antara lain; syawalan atau sedekah
laut,apitan atau sedekah bumi,grebeg besar,suronan,majulidan,megengan,dan takbiran. Dari
banyaknya tradisi atau keraifan lokal yang ada di Kabupaten Demak kita akan membahas
tradisi Grebeg Besar yang juga menjadi slah satu tradisi budaya yang sangat menarik.

Disini saya membahas tradisi Grebeg Besar kerana menurut saya tradisi ini tidak ada
disemua daerah,melainkan budaya ini khusus hanya ada di Kabupaten Demak. Tradisi
Grebeg Besara juga tidak dapat dilakukan disembarang waktu sesuka kita,karena acara trdisi
grebeg besar ini udah ada tabggalanya dan tidak bisa sembarangan kita melakukannya dan
mempunyai arti yang mendalam.

Grebeg Besar adalah sebuah tradisi atu nudaya yang ada di Kabupaten Demak yang
memiliki tujuan untuk menghormati jasa para wali yang telah berjuang menyebarkan agama
islam di tanah Jawa khususnya Demak yang diprakarsai oleh Sunan Kalijaga.  Pada masa
kejayaan pemerintahsn Sultan Fattah dan Sunan Kalijaga sebagai penasehat spiritualnya
beliau menyelenggarakan Grebeg sebagai media da’wah yaitu Grebeg Maulid, Grebeg Dal,
Grebeg Syawal dan Grebeg Besar. Namun yang sampai sekarang tetap dilestarikan adalah
budaya Grebeg Besar setiap tanggal 10 Dzulhijjah ( Idul Adha ). Sementara Grebeg lainnya
yang masih dilestarikan di Keraton Solo, Yogyakarta dan Cirebon. Adapaun rangakaian
uapacara adat yang mengiringi dalam kegiatan tradisi Grebeg Besar adalah sebagai berikut:

 Pisowonan ,ialah proses dimana saat Bupati Demak beserta rombongan .


Kasepuhan Kadilangu di pendopo Noto Bratan. Selanutnya sesepuh Kadilangu
dan keluarga bersilaturahmi kepada Bupati Demak.
 Bupati dan ajajranya berziarah ke makam Sultan Dmak Bintoro di Makam
Komple Masjid Agung Demak dan ke mkam Sunan Kalijaga di komplek
pemakakma Kadilangu.
 Peresmian atau pembukaan Grebeg Besar
 Prosesi iring-irinhan tumpeng 9 dari pendopo Kabupaten Demak menuju
seramb Masjid Agung Demak dan dilanjutkan dengan peengajian
umum.tumeng songo diartiakan sebagai symbol jumalah wali yang ikut
menyebarkan agama islam yang juga berjumlah songo atau Sembilan. Bentuk
tumpengen yang mnegrucut keats ini juga mempunyai arti bahwa manusia
harus selalu ingat siap manusi haru menyembah yaitu Allah SWT.
 Tepat pada tanggal 10 Dzulhijjah diadakan penjemasan Kotang Ontokusumo
dan Kris Kyai Crubuk yang merupakan pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga.

penjamasan adalah penyerahan minyak jamas dari Bupati kepada Lurah Tamtomo
yang kemudian dengan diarak prajurit patang puluhan disertai rebana dan seni singo
barong,arak- arakan menuju ke pendopo Kadilangu. Setibanya di pendopo kadilangu
pasukanatau rombongan diterima oleh Pak lurah Kadilangu, kemudian bunga setaman dan
minyak jamas diserahkan kepada Sesepuh Kadilangu untuk dilakukan prosesi penjamasan.
Minyak jamas ini diambil dari Kraton Surakarta dicampur dengan minyak yang ada di
Kadilangu. Penjamasan ini mempunyai arti penyucian ,dapat diartiakn bahwa kita sebagai
manusia harus selalu menyucikan diri dari dosa dengan bertaubat atas segala dosa yang telah
diperbuat selama ini yang mereka lakukan dengan beribadah.

Anda mungkin juga menyukai