Di
Oleh:
RAHMAYUNI, S.Kep
2207901010
i
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, karena hanya
ini. Laporan ini berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan kasus ulkus
pedia. Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas Klinik Keperawatan. Selain itu, tujuan lain penulisan laporan ini adalah
untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai apa itu ulkus pedia
penulis sendiri, melainkan atas bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun
materil, oleh karena itu penulis ingin berterimakasih kepada CI yang telah
kesempurnaan hanyalah milik Allah swt, begitu pula dengan laporan ini. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak akan
penulis terima sebagai bahan evaluasi dan acuan untuk penulis dalam menyusun
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca serta perkembangan dan
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau patah tulang tidak harus dibawa ke rumah sakit terlebih dahulu, tetapi
yang sering kita jumpai di masyarakat fraktur atau patah tulang dibawah ke
1
2
kita jumpai jika frakur atau patah tulang sering di bawah ke sangkal putung
akibat pergeseran fragmen tulang, krepitasi akibat gesekan antar fragmen satu
(Smeltzer,2002).
Komplikasi awal yang dapat terjadi pada fraktur yaitu kerusakan arteri
otot, tulang saraf dan pembulu darah dalam jaringan perut, Fat Embolism
syndrome terjadi karena sel sel lemak yang dihasilkan bone marrow kuning
rendah, infeksi terjadi karena sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma
pada jaringan, Avaskuler Nekrosis terjadi karena aliran darah ke tulang rusak
lainnya. Dalam melakukan aktifitas yang berat atau mobilisasi yang cepat
kepada pasien dan keluarga tentang nyeri yang dialami oleh pasien akibat
atau spalk sebelum pembedahan serta pemasangan plat dan wire pada saat
pembedahan.
bimbingan seorang terapis atau dokter) serta latihan dalam air untuk
B. Tujuan Pembahasan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
ulkus pedis
C. Manfaat
ulkus pedis
ulkus pedis
keperawatan.
5
telah ditentukan.
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar
1. Pengertian
tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan tulang, dan
jaringan lunak di sekitar tulang akan menentukan apakah fraktur yang terjadi
itu lengkap atau tidak lengkap (Nurarif, 2015). Post Operative Closed
Fracture adalah pasca operasi patah tulang tertutup atau patah tulang yang
Humerus Sinistra adalah fraktur pada tulang humerus atau tulang lengan atas
sebelah kiri yang di sebabkan oleh benturan atau trauma langsung maupun
2. Etiologi
dari tempat terjadinya kekerasan. Yang patah biasanya adalah bagian yang
6
7
c. Kekerasan akibat tarikan otot patah tulang akibat tarikan otot sangat jarang
d. Fraktur patologik yaitu fraktur yang terjadi pada tulang disebabkan oleh
Jfikriamrullah, 2013).
3. Klasifikasi Fraktrul
3) Fraktur stres terjadi karena adanya stres yang kecil dan berulangulang
dunia luar.
3) Menurut ekstensi : fraktur total, fraktur tidak total, fraktur buckle atau
impaksi)
4. Manifestasi Klinis
Menurut Nurif (2015), tanda dan gejala dari fraktur, antara lain :
b. Nyeri pembengkakan.
c. Terdapat trauma (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari ketinggian atau jatuh
dari kamar mandi pada orang tua, penganiayaan, tertimpa benda berat,
f. Kelainan gerak.
h. Kelainan gerak.
a. Faktor Ekstrinsik Adanya tekanan dari luar yang bereaksi pada tulang
yang bergantung pada besar, waktu, arah dan tekanan yang dapat
menyebabkan fraktur.
2012).
yaitu:
10
a. Tahap Pembentuhan
dan fibrin yang masuk kearea fratur. Suplai darah meningkat, terbentuklah
kelima.
c. Tahap Pembentukan
tulang seritimatur. Perlu waktu 3-4 minggu agar fregmen tulang tergabung
d. Tahap Osifikasi
(Prasetya, 2012)
7. Pemeriksaan Penunjang
vaskuler.
8. Penatalaksanaan
a. Reduksi
transaksi manual. Alat yang digunakan biasanya traksi, badai dn alat yang
b. Imobilisasi
9. Komplikasi
komplikasi awal yang dapat terjadi pada kondisi fraktur, atara lain :
otot, saraf, dan pembuluh darah. Selain itu karena tekanan dari luar
sering terjadi pada fraktur panjang. FES terjadi karena sel-sel lemak
yang dihasilkan ole bone marrow kuning masuk ke dalam aliran darah
demam.
4. Infeksi Sistem pertahanan tubuh rusak apa bila terjadi trauma pada
jaringan. Pada trauma, infeksi dimulai pada kulit dan masuk kedalam.
Ini biasanya terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena
lama yang dapat terjadi pada fraktur, antara lain (Brunner dan
Suddarth,2020).
tulang
14
sambungan yang lengkap, kuat, dan stabil setelah 6-9 bulan. Ditandai
dengan ada adanya pergerakan yang berlebih pada sisi fraktur yang
pembedahan
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
lingkungan.
a. Identitas
semakin lama karena saat usia tua tulang tidak bergenerasi lagi.
b. Keluhan Utama
pembedahan.
atau menusuk.
Tipe nyeri :
5) Time : kapan nyeri itu timbul, dan berapa lama nyeri berlangsung,
Pada klien fraktur / patah tulang dapat disebabkan oleh trauma atau
tulang atau tidak sebelumnya dan ada atau tidaknya klien megalami
e. Riwayat penyakit keluarga Pada keluarga klien ada atau tidak yang
f. Pemeriksaan fisik
Berdasarkan B1 - B6
17
1) B1 (Breathing)
2) B2 (Blood)
lupdup tidak ada suara tambahan seperti mur mur atau gallop.
3) B3 (Brain)
4) B4 (Bladder)
5) B5 (Bowel)
6) B6 (Musculoskeletal)
kontraksi otot.
sokongan.
tahanan.
tahanan penuh.
7) B7 (Penginderaan)
8) B8 (Endokrin)
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
Mendemonstrasikan
kemampuan kognitif
yang ditandai dengan :
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai
dengankemampuan
menunjukan
perhatian,konsentrasi,
dan orientasi"
menunjukan fungsi
sensori motori
cranialyang utuh;
tingkat kesadaran
membaik,tidak ada
gerakangerakan
involunter
4. Implemenasi Keperawatan
5. Evaluasi
DO:
K/u cukup
Kesadaran composmentis,
GCS 4- 5-6
TTV.TD: 110/80mmHg
S:36,5°C, N: 80x/menit.
RR:20x/menit. Ekspresi
wajah : menyeringai 4).
Nyeri (+) skala 7 5). Fraktur
(+) humerus sinistraLuka
bekas operasi (+) terbalut
kasa steril dan dibebat,
belum pernah di buka.
24
25
berhubungan dengan
DO:
CRT kembali 4 detik suplai darah ke jaringan
Anemis
Tingka kesadaran menurun.
komposmenis
DO:
K/u cukup
Fraktur (+) humerus sinistra
Luka bekas operasi (+) pada
lengan tangan kiri
Klien tidak mampu
melakukan aktivitas secara
mandiri.
ROM pada tangan kiri
terbatas
Klien tampak menyeringai
saat melakukan perubahan
posisi (mika/miki)
Mendemonstrasikan
kemampuan kognitif
yang ditandai dengan :
berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai
dengankemampuan
menunjukan
perhatian,konsentrasi,
dan orientasi"
menunjukan fungsi
sensori motori
cranialyang utuh;
tingkat kesadaran
membaik,tidak ada
gerakangerakan
involunter
27
P: Intervensi dilanjukan
Kaji skala nyeri
Ajakan relaksasi nafas dalam
Atur posisi pasien
Panau hasil lab
P: Intervensi dilanjukan
Panau hasil lab
P: Intervensi dilanjukan
29
P: Intervensi dilanjukan
Panau hasil lab
P: Intervensi dilanjukan
Bantu pasien untuk melakukan
aktivitas fisik
Jam
1. Nyeri akut hari 3 lakuka pengkajian nyeri S:
berhubungan secara komprehensif pasien mengaakan nyeri tangan kiri
rabu
dengan termasuk lokasi,
trauma 20.00 karateristik, durasi, O:
jaringan, post frekuensi, kualitas dan K/u sedang
operative fakor presipitasi.
closed Kesadaran composmentis, GCS
Observasi reaksi
fracture nonverbal dari 4- 5-6
humerus ketidaknyamanan
sinistra TTV.TD: 160/80 mmHg
Gunakan komunikasi
terapeutik untuk T: 36,5°C,
mengetahui pengalaman
HR: 90x/menit.
nyeri pasien.
Ajarkan tehnik relaksasi RR:20x/menit.
kepada pasien
HB: 5, 1 gr/dl
Kolaborasi pemberian
analgetik untuk
mengurangi nyeri. A : masalah teratasi sebagian
P: Intervensi dihentikan
P: Intervensi dihentikan
r, nyeri, terapi pasien saat mobilisasi dan bekas operasi (+) pada lengan
restriktif bantupenuhi kebutuhan tangan kiri
(imobilisasi) Berikan alat bantu jika Klien tidak mampu melakukan
klien memerlukan. aktivitas secara mandiri.
ROM pada tangan kiri terbatas
A : masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan