Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KASUS

ILMU PENYAKIT BEDAH

FRAKTUR KLAVIKULA 1/3 DISTAL SINISTRA

Oleh :

Linda Sekar Arum

1320110101061

Pembimbing:

dr.Suparimbo, Sp.OT

Disusun untuk melaksanakan tugas Kepaniteraan Klinik Madya

SMF Ilmu Bedah di RSD dr.Soebandi Jember

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1


BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................... Error! Bookmark not defined.
2.1. DEFINISI ............................................................ Error! Bookmark not defined.
2.2. INSIDENSI ......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.3. ETIOLOGI .......................................................... Error! Bookmark not defined.
2.4. KLASIFIKASI .................................................... Error! Bookmark not defined.
2.5. DIAGNOSIS ....................................................... Error! Bookmark not defined.
2.6. TATALAKSANA ............................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III. LAPORAN KASUS ........................................... Error! Bookmark not defined.
BAB IV. KESIMPULAN ................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 21

1
BAB 1. PENDAHULUAN

Fraktur klavikula sangat sering terjadi, biasanya terjadi karena trauma


langsung maupun tidak langsung pada regio bahu. Para klinisi yang bekerja pada
bagian emergensi seharusnya familiar dengan gambaran klinis dan komplikasi
pada fraktur klavikula, maupun terapi dasar dari fraktur klavikula. Fraktur
klavikula tercatat kurang lebih sekitar 2,6-12% dari seluruh dari seluruh fraktur.1
Angka kejadian tertinggi terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Lebih dari
sepertiga kejadian fraktur klavikula pada pria terjadi pada usia < 25 tahun dan
sekitar 20% terjadi pada perempuan dengan kelompok umur yang sama.2

Sebagian besar fraktur klavikula (80 sampai 85%) terjadi pada


pertengahan klavikula, dimana tenaga tekanan biasanya diteruskan dari tulang di
sekitar bahu yang menyebabkan kerusakan tulang. Fraktur sepertiga distal
klavikula merupakan terbanyak kedua (15% sampai 20%), walaupun mekanisme
trauma serupa dengan yang terjadi pada fraktur pertengahan klavikula, fraktur tipe
ini cenderung terjadi pada usia tua dengan mekanisme trauma ringan. Fraktur
sepertiga medial klavikula merupakan yang paling jarang terjadi (0% sampai 5%),
3
kemungkinan terjadi karena kesulitan dalam proses identifikasi pencitraan.

Penatalaksanaan pada fraktur clavicula ada dua pilihan yaitu dengan


tindakan bedah atau operative treatment dan tindakan non bedah atau konsevatif.5
Pada orang dewasa dan anak-anak biasanya pengobatannya konservatif tanpa
reposisi, yaitu dengan pemasangan mitela ataupun dengan Strap figure-of-eight.
Reposisi tidak diperlukan, apalagi pada anak karena salah-sambung klavikula
jarang menyebabkan gangguan pada bahu, baik fungsi maupun kekuatannya.
Namun tidak semua fraktur klavikula ditangani secara konservatif ada beberapa
fraktur klavikula yang memerlukan tindakan bedah. Fraktur cedera neurovaskuler.
1
,Fraktur komunitif, Tulang memendek lebih dari 15-20 mm karena fragmen
fraktur tumpang tindih., Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion), dan
Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya (malunion)2.
Fraktur klavikula juga dapat menimbulkan komplikasi yang menimbulkan
kegawatan seperti Pneumothorax dan cedera neurovascular, oleh karena itu
pengenalan dini dan penanganan awal harus dilakukan sebaik mungkin untuk
mencegah timbulnya komplikasi.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 ANATOMI KLAVIKULA

Pada potongan koronal, tulang klavikula merupakan tulang yang kecil dan
tipis, lebih lebar pada sisi medial dan terlihat jelas lebih tipis pada sepertiga
lateral. Pada potongan axial, struktur tiga dimensi tulang klavikula semakin
jelas telihat. Tulang klavikula berbentuk seperti huruf S, pada ujung sisi medial
berbentuk cembung dan ujung sisi lateral berbentuk cekung. Pada proyeksi
axial, tulang klavikula baik sisi medial maupun lateral mempunyai permukaan
yang datar, dihubungkan oleh bagian tengah klavikula yang berbentuk seperti
tabung dan tipis5.. Bagiannya yang membulat dan konvex ke depan disebut
Extremitas Sternalis, sedang bagiannya yang konkaf ke dorsal dan pipih
disebut Extremitas Acromialis. Clavicula 1/3 bagian lateralnya merupakan
tulang pipih, sedang 2/3medialnya mempunyai bentuk bulat atau prisma.
Facies superior dari 1/3 bagianlateral pipih dan kasar; dimana di depan
ditandai oleh suatu lekuk untuk perlekatan Musculus Detoideus dan di
belakang untuk perlekatan MusculusTrapzius. Facies Inferior datar dimana
dekat Margo Posterior dijumpai tonjola nyang disebut Tuberculum Concideum
untuk perlekatan Ligamentum

2
Concideum.Pada Facies posterior dekat perbatasan 1/3 bagian lateral dan 2/3
medial terdapat Foramen Nutricium, yang jalannya condong
kelateral.Clavicula mempunyai fungsi memberikan kaitan kepada beberapa
ototleher dan bahu sehingga clavicula bekerja sebagai penopang lengan. 4

Gambar.2.1 Tulang klavikula


Klavikula berartikulasi dengan sternum melalui sendi sternoklavikula dan
akromion melalui sendi akromioklavikula. .Penstabilisasi utama dari sendi
sternoklavikula adalah ligamen kapsul anterior dan posterior. Struktur ligamen
lainnya yang melekat ialah ligamen interklavikula dan ligamen kostoklavikula.
Ujung proximal clavicula berhubungandengan costae 1 melalui ligamentum
kostoclavicular dan kedua ujung roximal clavicula saling berhubungan melalui
ligamentum interclavicular. Kestabilan sendi sternoklavikula pada arah anterior-
posterior didapatkan sebagian besar dari kapsul posterior, dengan kestabilan
tambahan didapatkan dari kapsul anterior. Ligamen interklavikula dan
kostoklavikula mempengaruhi hanya sedikit stabilitas sendi.5

Pada bagian distal terdapat sendi akromioklavikula yang dibenttuk oleh


processus acromion clavicula yang bersendi dengan ujung distal clavicula. Kapsul
dari sendi acromioclavicular membentuk ligamen-ligamen acromioclavicular.
Pada bagian superior, dan pada bagian posterosuperior, ligamen tersebut menahan
pergeseran anteroposterior dari distal Pada bagian distal klavikula terdapat
3
ligamen yang tebal, dan kuat yang berjalan dari dasar dari processus coracoid dari
scapula sampai bagian inferior dari lateral klavikula. Pada tingkat sendi
akromioklavikula, ligament korakoklavikula dan ligament akromioklavikula yang
merupakan memberikan kestabilan sendi. Ligamen korakoklavikula terbagi
menjadi 2 yaitu konoid dan trapezoid, keduanya melekat pada korakoid di
permukaan inferior pada klavikula distal. Trapezoid merupakan penahan utama
beban posterior sendi akromioklavikula. Ligamen akromioklavikula terletak pada
superior-lateral klavikula dan meliputi sendi akromioklavikula 5

Gambar 2.2 Struktur send Tulangi Klavikula Distal

Beberapa otot yang penting mempunyai origo dan insersi di


klavikula. 3 otot berorigo pada klavikula yaitu otot pectoralis
mayor,deltoid, dan sternocleidomastoideus, dan 2 otot berinsersio pada
klavikula yaitu otot trapezius dan otot subclavia. Terdapat beberapa
struktur penting yang berhubungan erat dengan klavikula:5

* Arteri subklavia dan vena subklavia juga terletak dekat dengan


pertengahan dari klavikula.

4
* Pleksus brakialis juga melewati belakang dari klavikula posterolateral
dari pembuluh darah subklavia dan berisiko cedera pada displace fraktur
pada midklavikula.

* Otot-otot subklavia terletak antara klavikula dan struktur-struktur


neurovaskular, walaupun kecil berdasarkan penelitian dapat mencegah
kerusakan pada struktur tersebut.

Gambar Strutur Otot disekitar klavikula

2.2 FRAKTUR KLAVIKULA


Fraktur klavikula adalah hilangnya kontinuitas jaringan tulang kortikal
klavikula. Hal ini sering disebabkan akibat jatuh dengan posisi lengan
terputar/tertarik (outstrechedhead), posisi jatuh bertumpu ke bahu atau pukulan
langsung ke klavikula.Fraktur klavikula (tulang kolar) merupakan cedera yang
sering terjadi akibat jatuh atau hantaman langsung ke bahu. Fraktur Klavikula
adalah patah tulang pada tulang klavikula atau tulang selangka. Lebih dari 80%
fraktur ini terjadi pada sepertiga tengah atau proksimal klavikula. Tulang
merupakan alat penopang dan sebagai pelindung tubuh. Tanpa tulang tubuh tidak
akan tegak berdiri. 6

2.3. INSIDENS & EPIDEMIOLOGI


5
Terdapat 1,6-112% fraktur clavicula dari semua jenis fraktur. Fraktur ini
kebanyakan terjadi pada pria yang berusia kurang dari 25 tahun, namun juga lebih
sering terjadi pada pria yang lebih tua, yaitu >55 tahun dan pada wanita >75
tahun.1

2.4 ETIOLOGI
Menurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering
terjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstrechedhand)
dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai klavikula, namun
baru-baru ini telah diungkapkan bahwa sebenarnya mekanisme secara umum
patah tulang klavikula adalah hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan
yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras.9

2.4 KLASIFIKASI
Patah tulang dapat dibagi menurut ada tidaknya hubungan antara patahan
tulang dengan dunia luar, yaitu:10
1. Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih
utuh, tulang tidak menonjol melalui kulit.
2. Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena
adanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka
potensial terjadi infeksi.

Lokasi patah tulang pada klavikula diklasifikasikan menurut Dr. FL


Allman tahun 1967 dan dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang
membagi patah tulang klavikula menjadi 3 kelompok :11

1. Kelompok 1: patah tulang pada sepertiga tengah tulang klavikula


(insidensi kejadian 75-80%).
- Pada daerah ini tulang lemah dan tipis.
- Umumnya terjadi pada pasien yang muda.

6
2. Kelompok 2: patah tulang klavikula pada sepertiga distal (15-25%)
Terbagi menjadi 3 tipe berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular
yakni (yakni, conoid dan trapezoid).

a. Tipe 1. Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya
perpindahan tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular.
b. Tipe 2 A. Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan
ligament coracoclavicular masih melekat pada fragmen.

c. Tipe 2 B. Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak


ataupun kedua-duanya.

d. Tipe 3. Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yang


melibatkan AC joint.

e. Tipe 4. Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan


fragmen proksimal berpindah keatas.

f. Tipe 5. Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.

3. Kelompok 3: patah tulang klavikula pada sepertiga proksimal (5%).


Pada kejadian ini biasanya berhubungan dengan cidera neurovaskuler.

2.5 PATOMEKANISME
2.5.1 Trauma tidak langsung
Pada penjelesan awal dari klasifikasi fraktur,
Allmanmenjelaskan bahwa mekanisme trauma fraktur klavikula yaitu
jatuh dengan tangan terulur atau jatuh dengan bahu sebagai tumpuan.
Berdasarkan data-data terbaru, trauma langsung merupakan penyebab
utama fraktur klavikula. Stanley et al meneliti 122 pasien yang terkena
fraktur klavikula, 87% terjadi dengan bahu sebagai tumpuan, dan hanya
6% yang jatuh dengan tangan terulur. Tidak ditemukan hubungan antara
lokasi fraktur dan mekanisme trauma. Mekanisme utama penyebab
7
fraktur klavikula adalah kompresi. Untuk sebagian besar fraktur
klavikula, diperlukan ruda paksa secara langsung pada bagian lateral
bahu. Kecuali bila lengan atas secara signifikan terulur ke bahu, akan
menyebabkan ketegangan dan bukan kompresi yang menyebabkan
7
fraktur klavikula.

2.5.2 Trauma Langsung


Oleh karena jaringan subcutan klavikula yang tipis, membuat
klavikula rentan terhadap trauma. Dengan posisi langsung, sama seperti
tibia atau ulna. Mekanisme tersebut dapat terjadi baik karena trauma
tumpul maupun trauma tajam. Karena trauma langsung tidak tergantung
dari kekuatan otot atau posisi lengan atas, semua regio klavikula mudah
terkena.1 Aktivitas olahraga dapat menyebabkan trauma langsung terhadap
klavikula termasuk bersepeda maupun bermain ski. Berdasarkan studi
terbaru dari swedia didapat bahwa bersepeda merupakan penyebab utama
terjadinya fraktur klavikula baik pada laki-laki maupun
perempuan.Beberapa grup peneliti dari Jepang memeriksa 3103 kasus
fraktur ekstremitas atas atau dislokasi pada pemain ski salju dan ski.
Fraktur klavikula banyak terjadi pada pemain ski (32%) sedangkan pemain
ski salju paling banyak terkena fraktur pada pergelangan tangan (62%) dari
jumlah seluruhnya.7,8

2.6 DIAGNOSIS
Gambaran klinis pada patah tulang klavikula biasanya penderita
datang dengan keluhan jatuh atau trauma. Pasien merasakan rasa sakit
bahu dan diperparah dengan setiap gerakan lengan. Pada pemeriksaan fisik
pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang
terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang
menonjol akibat desakan dari fragmen patah tulang. Pembengkakan lokal
akan terlihat disertai perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat
8
trauma dan gangguan sirkulasi yang mengikuti fraktur. Untuk memperjelas
dan menegakkan diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan penunjang.7

Evaluasi pada fraktur clavicula yang standar berupa proyeksi


anteroposterior (AP) yang dipusatkan pada bagian tengah clavicula.
Pencitraan yang dilakukan harus cukup luas untuk bisa menilai juga kedua
AC joint dan SC joint. Bisa juga digunakan posisi oblique dengan arah dan
penempatan yang baik. Proyeksi AP 20-60 dengan cephalic terbukti
cukup baik karena bisa meminimalisir struktur toraks yang bisa
mengganggu pembacaan. Karena bentuk dari clavicula yang berbentuk S,
maka fraktur menunjukkan deformitas multiplanar, yang menyebabkan
susahnya menilai dengan menggunakan radiograph biasa. CT scan,
khususnya dengan 3 dimensi meningkatkan akurasi pembacaan.7

2.7 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada fraktur clavicula ada dua pilihan yaitu
dengan tindakan bedah atau operative treatment dan tindakan non bedah
atau konsevatif.2
Pada orang dewasa dan anak-anak biasanya pengobatannya
konservatif tanpa reposisi, yaitu dengan pemasangan mitela. Reposisi tidak
diperlukan, apalagi pada anak karena salah-sambung klavikula jarang
menyebabkan gangguan pada bahu, baik fungsi maupun keuatannya. Kalus
yang menonjol kadang secara kosmetik mengganggu meskipun lama-
kelamaan akan hilang dengan proses pemugaran. Yang penting pada
penggunaan mitela ialah letak tangan lebih tinggi daripada tingkat siku,
analgetik, dan latihan gerak jari dan tangan pada hari pertama dan latihan
gerak bahu setelah beberapa hari.3
Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :2
1. Fraktur terbuka.
2. Terdapat cedera neurovaskuler.
3. Fraktur comminuted.
9
4. Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.
5. Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).
6. Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya
(malunion).

2.8 KOMPLIKASI
Komplikasi akut 6
- Cedera pembuluh darah
- Pneumouthorax

Komplikasi lambat 6
- Mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi
dalam waktu semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau
abnormal.
- Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6
bulan

3.0 PROGNOSIS
Prognosis jangka pendek dan panjang sedikit banyak bergantung
pada berat ringannya trauma yang dialami, bagaimana penanganan yang
tepat dan usia penderita. Pada anak prognosis sangat baik karena proses
penyembuhan sangat cepat, sementara pada orang dewasa prognosis
tergantung dari penanganan, jika penanganan baik maka komplikasi dapat
diminimalisir.

10
BAB III. LAPORAN KASUS

3.1 Identitas Pasien

Nama : Heri Haryanto


Usia : 30 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Desa Sukogidri, Ledokombo, Jember
Agama : Islam
Suku Bangsa : Madura
Pekerjaan : Petani
No. Rekam Medis: 164354
Tgl. Masuk RS : 28 Mei 2017
Tgl. Keluar RS : 30 Mei 2017
Tgl. Oprasi : 29 Mei 2017
Tgl. Pemeriksaan : 28-30 Mei 2017

3.2 Anamnesa
Keluhan Utama:
Nyeri pada bahu kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:

Pasien datang ke IGD RSUD Dr Soebandi pukul 21.00 karena


mengeluhkan nyeri pada bahu kiri setelah terjatuh saat bermain footsal. Pasien
terjatuh karena kaki pasien tersangkut kaki pemain lain saat akan merebut
bola. Pasien jatuh dengan posisi bahu kiri terlebih dahulu tertatap tanah (
sebagai tumpuan). Setelah terjatuh pasien sulit menggerakan bahunya dan
terasa sangat nyeri.

Riwayat Pengobatan

Disangkal

11
Pemeriksaan Fisik

I.Status Generalis
Keadaan Umum : Cukup

Kesadaran/GCS : Compos Mentis / E4V5M6


Tekanan Darah : 120/78 mmhg
Nadi : 84 x/menit, regular, kuat angkat
Respirasi : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C

II.Pemeriksaan Fisik Umum


a. Kepala
- Kepala :Normocephali
- Mata :Konjungtiva anemis-/-,sklera ikterik-/-,refleks pupil+/+
- Hidung :Deformitas (-), rhinorrhea(-)
- Telinga :Otorrhea -/-

b. Leher :Pembesaran KGB (-) Deviasi trakhea (-)


c. Thorax
- Inspeksi: Terlihat bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada kanan
dan kiri simetris, retraksi dinding dada (-), iktus kordis tidak tampak
- Palpasi: Pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris, iktus kordis
teraba pada ICS V midclavicula sinistra
- Perkusi: Sonor di kedua lapang paru
- Auskultasi: Cor : S1S2 tunggal, regular, murmur (-),gallop (-)
12
Pulmo : Vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
d. Abdomen
- Inspeksi : Flat, Distended (-), DC (-) DS (-)
- Auskultasi : Bising usus (+) normal, borborygmus (-), metalic sound (-)
- Palpasi :Soepel, nyeri tekan (-), defans muskuler (-), hepar/lien
tidak teraba.
- Perkusi : Timpani seluruh lapang abdomen.
e. Extremitas: Akral hangat (+) , edema (-) ekstrimitas atas dan bawah
f. Genitalia eksterna: MUE di ujung penis, discharge (-)

III.Pemeriksaan Fisik Khusus


Status Lokalis Regio Femur 1/3 Distal (S)

L : Deformitas (+)

F : Nyeri(+), Nyeri Tekan (+)

M : ROM Terbatas

13
Gambar 13 Foto Klinis pasien

Gambar 14 Foto klinis pasien setelah terjatuh

3.3 Diagnosa Kerja


Close Fraktur Clavicula Sinistra

3.4 Planning

Planning Diagnostik:Lab: Foto polos Clavicula AP

Planning terapi: Pro ORIF (Open Reduction Internal Fixation)

Pemeriksaan Penunjang Tanggal 27/05/2017 (IGD)

HEMATOLOGI LENGKAP (HLT)


Hemoglobin 13.2 13,0-16,0 gr/dL
Leukosit 12,8 4,5-13,0 109/L

14
Hematokrit 37,4 37-49 %
Trombosit 353 150-450 109/L
PPT
PPT Penderita 9,8 Beda dgn kontrol
PPT Kontrol 9,4 <2 detik
APPT
APPT Penderita 24,6 Beda dgn kontrol
APPT Kontrol 27,3 <7 detik
FAAL HATI
SGOT 31 10-35 U/L
SGPT 20 9-43 U/L
GULA DARAH
Glukosa Sewaktu 108 <200 mg/Dl
FAAL GINJAL
Kreatinin Serum 0,8 0,6-1,3 mg/dL
BUN 8 6-20 mg/dL
Urea 18 12-43 g/d
L

A. Radiologis

-Hasil X Ray sebelum dilakukan operasi

15
Gambar 15 Xray sebelum oprasi Gambar 16 Xray sebelum oprasi

-Hasil X Ray setelah dilakukan operasi

16
Gambar 17 Xray Setelah Oprasi Gambar 18 Xray Setelah Oprasi

3.5 Prognosis
Ad Vitam: Ad
bonam
Ad Functionam: ad bonam
Ad Sanationam: ad bonam

3.6 Laporan Operasi


- Diagnosa pre op: Close Fraktur Clavicula Sinistra 1/3 distal
- Diagnosa post op: Close Fraktur Clavicula Sinistra 1/3 distal
- Tindakan Oprasi : ORIF Plate klavikula
- Pasien posisi supinasi dengan general anestesi (GA) dan diberikan antibiotik
profilaksis
- Pendapatan eksplorasi :
Didapatkan Fraktur Clavicula sinistra sepertiga distal
- Uraian operasi: Dilakukan ORIF plate klavikula (s)
- Instruksi post operasi :
17
Inj. Cefotaxime 2x200 mg
Inj. Antrain 3x1/2 ampul
Laporan Oprasi

18
3.7 Follow Up

Rabu 28 Mei 2017

S) Nyeri pada bahu kiri


O) KU: cukup TD : 130/80 RR : 20x/m
Kes: alert N : 80x/m Tax : 35,5
K/L : a/i/c/d-/-/-/-
Tho : C/ S1S2 tunggal e/g/m -/-/- P/ Ves+/+ Rh -/- Wh -/-
Abd : flat, BU + normal, timpani, soepel
Ext : akral hangat keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Status lokalis:

Look : Deformitas (+)


Feel : Nyeri Tekan (+)
Moovemen : ROM terbatas (+)
A) Close Fraktur Klavikula sinistra 1/3 distal
P) Pro Open Reduction Internal Fixation klavikula (s)

19
Kamis 29 Mei 2017

S) Nyeri pada luka operasi


O) KU: cukup TD : 120/70 RR : 20x/m
Kes: alert N : 90x/m Tax : 36,5
K/L : a/i/c/d/-//-
-/-/-
Tho : C/ S1S2 tunggal e/g/m -/-/- P/ Ves+/+ Rh -/- Wh -/-
Abd : flat, BU + normal, timpani, soepel
Ext : akral hangat keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Status lokalis:

Look : Bandage (+) rembesan (-)


Feel : Nyeri Tekan (+)
Movement : ROM terbatas (+)

A) Post open reduction klavikula (s) ec close fraktur klavikula sinistra 1/3 distal
H1 Pos Op

P) Inf Rl 20 TPM
Inj Ceftriakson 2x500 mg
Inj Antrain 3x1a
Inj ranitidin 2x25 gram

20
Jumat 30 Mei l 2017
S) Nyeri pada luka operasi
O) KU : cukup TD: 110/80 RR : 18x/m
Kes : alert N : 84x/m Tax : 36,5
K/L : a/i/c/d-/-/-/-
Tho : C/ S1S2 tunggal e/g/m -/-/- P/ Ves+/+ Rh -/- Wh -/-
Abd : flat, BU + normal, timpani, soepel
Ext : akral hangat keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Status lokalis:

Look : Bandage (+) rembesan (-)


Feel : Nyeri Tekan (+)
Movement : ROM terbatas (+)
A) Post open reduction + cross pinning humerus (s) ec close fraktur
suprakondiler humerus gartland III H2 Pos Op
P) Inf Rl 20 TPM
Inj Ceftriakson 2x500 mg
Inj Antrain 3x1a

Sabtu 31 Mei l 2017

S) Tidak ada keluhan


O) KU : cukup TD : 120/80 RR : 20x/m
Kes : alert N : 90x/m Tax : 36,5
K/L : a/i/c/d-/-/-/-
Tho : C/ S1S2 tunggal e/g/m -/-/- P/ Ves+/+ Rh -/- Wh -/-
Abd : flat, BU + normal, timpani, soepel
Ext : akral hangat keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Status lokalis:

Look: Bandage (+) rembesan (-) arm sling (+)

21
Feel : Nyeri Tekan (+)
Movement : ROM terbatas (+)
A) Post open reduction + pinning humerus (s) ec close fraktur suprakondiler
humerus Gartland Tipe III H5 Post Op
P) Antrain 3x1 a
Pro krs

19
BAB IV. KESIMPULAN

1. Telah diperiksa pasien atas nama Heri Haaryanto usia 30 tahun datang dengan keluhan
utama nyeri pada bahu kiri. Setelah dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis Close Fraktur Clavicula !/3 lateral Sinistra.
Dari anamnesa didapatkan adanya keluhan benjolan pada paha kiri bagian distal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan adanya deformitas pada region clavicula sinistra
2. Penatalaksanaan pada pasien ini dilakukan ORIF clavicular sinistra

20
DAFTAR PUSTAKA

1. Koval KJ, Zuckerman JD. Interthrochanteric Fractures. In : Bucholz RW, Heckman JD,
Rockwood CA, Green DP, eds. Rockwood & Green's Fractures in Adults. 6th Edition. Vol
2. Philadhelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2006: 1109-1122.

2. Pecci M, Kreher JB. Clavicle fracture. [Cited] January, 1st 2008. Available from:
URL: http://www.aafp.org/afp/2008/0101/p65.html.
3. buku
4. sobota
5.. Wibowo DS, Paryana W. Anggota gerak atas. In: Anatomi Tubuh Manusia.
Bandung: Graha Ilmu Publishing, 2009, p.3-4.

6.Salomon L, Apley GA. Apleys System of Orthopaedics and Fractures. 8th Edition. London
: Hodder Arnold, 2001: 733-735.

7. Terry Canale, James H. Beaty. Campbells operative Orthopaedics, volume 4, eleventh edition.
Memphis,Tennesse : Mosby elsevier, 2007: 3371-3375.

8. Kyle J. Jeray. Acute midshaft clavicular fracture. Greenville Hospital : Journal of American
Academy Orthopaedic Surgeon, 2007 : 239-248.

9..Rubino LJ. Clavicle Fracture. [Cited] March, 7th 2012. Available from: URL:
http://emedicine.medscape.com/article/1260953-overview#a0199.
10.Sjmsuhidajat R, Jong WD. Sistem muskuloskeletal. In: Buku ajar ilmu bedah. 2nd
ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004, p. 841.
11.Abbasi D. Clavicle Fractures. [Cited] November, 9th 2012. Available from: URL:
http://www.orthobullets.com/trauma/1011/clavicle-fractures Accessed: November 22th
2012.

21

Anda mungkin juga menyukai