Oleh :
1320110101061
Pembimbing:
dr.Suparimbo, Sp.OT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
DAFTAR ISI
1
BAB 1. PENDAHULUAN
Pada potongan koronal, tulang klavikula merupakan tulang yang kecil dan
tipis, lebih lebar pada sisi medial dan terlihat jelas lebih tipis pada sepertiga
lateral. Pada potongan axial, struktur tiga dimensi tulang klavikula semakin
jelas telihat. Tulang klavikula berbentuk seperti huruf S, pada ujung sisi medial
berbentuk cembung dan ujung sisi lateral berbentuk cekung. Pada proyeksi
axial, tulang klavikula baik sisi medial maupun lateral mempunyai permukaan
yang datar, dihubungkan oleh bagian tengah klavikula yang berbentuk seperti
tabung dan tipis5.. Bagiannya yang membulat dan konvex ke depan disebut
Extremitas Sternalis, sedang bagiannya yang konkaf ke dorsal dan pipih
disebut Extremitas Acromialis. Clavicula 1/3 bagian lateralnya merupakan
tulang pipih, sedang 2/3medialnya mempunyai bentuk bulat atau prisma.
Facies superior dari 1/3 bagianlateral pipih dan kasar; dimana di depan
ditandai oleh suatu lekuk untuk perlekatan Musculus Detoideus dan di
belakang untuk perlekatan MusculusTrapzius. Facies Inferior datar dimana
dekat Margo Posterior dijumpai tonjola nyang disebut Tuberculum Concideum
untuk perlekatan Ligamentum
2
Concideum.Pada Facies posterior dekat perbatasan 1/3 bagian lateral dan 2/3
medial terdapat Foramen Nutricium, yang jalannya condong
kelateral.Clavicula mempunyai fungsi memberikan kaitan kepada beberapa
ototleher dan bahu sehingga clavicula bekerja sebagai penopang lengan. 4
4
* Pleksus brakialis juga melewati belakang dari klavikula posterolateral
dari pembuluh darah subklavia dan berisiko cedera pada displace fraktur
pada midklavikula.
2.4 ETIOLOGI
Menurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering
terjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstrechedhand)
dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai klavikula, namun
baru-baru ini telah diungkapkan bahwa sebenarnya mekanisme secara umum
patah tulang klavikula adalah hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan
yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras.9
2.4 KLASIFIKASI
Patah tulang dapat dibagi menurut ada tidaknya hubungan antara patahan
tulang dengan dunia luar, yaitu:10
1. Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih
utuh, tulang tidak menonjol melalui kulit.
2. Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena
adanya hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka
potensial terjadi infeksi.
6
2. Kelompok 2: patah tulang klavikula pada sepertiga distal (15-25%)
Terbagi menjadi 3 tipe berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular
yakni (yakni, conoid dan trapezoid).
a. Tipe 1. Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya
perpindahan tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular.
b. Tipe 2 A. Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan
ligament coracoclavicular masih melekat pada fragmen.
2.5 PATOMEKANISME
2.5.1 Trauma tidak langsung
Pada penjelesan awal dari klasifikasi fraktur,
Allmanmenjelaskan bahwa mekanisme trauma fraktur klavikula yaitu
jatuh dengan tangan terulur atau jatuh dengan bahu sebagai tumpuan.
Berdasarkan data-data terbaru, trauma langsung merupakan penyebab
utama fraktur klavikula. Stanley et al meneliti 122 pasien yang terkena
fraktur klavikula, 87% terjadi dengan bahu sebagai tumpuan, dan hanya
6% yang jatuh dengan tangan terulur. Tidak ditemukan hubungan antara
lokasi fraktur dan mekanisme trauma. Mekanisme utama penyebab
7
fraktur klavikula adalah kompresi. Untuk sebagian besar fraktur
klavikula, diperlukan ruda paksa secara langsung pada bagian lateral
bahu. Kecuali bila lengan atas secara signifikan terulur ke bahu, akan
menyebabkan ketegangan dan bukan kompresi yang menyebabkan
7
fraktur klavikula.
2.6 DIAGNOSIS
Gambaran klinis pada patah tulang klavikula biasanya penderita
datang dengan keluhan jatuh atau trauma. Pasien merasakan rasa sakit
bahu dan diperparah dengan setiap gerakan lengan. Pada pemeriksaan fisik
pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah fraktur dan kadang-kadang
terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga terlihat kulit yang
menonjol akibat desakan dari fragmen patah tulang. Pembengkakan lokal
akan terlihat disertai perubahan warna lokal pada kulit sebagai akibat
8
trauma dan gangguan sirkulasi yang mengikuti fraktur. Untuk memperjelas
dan menegakkan diagnosis dapat dilakukan pemeriksaan penunjang.7
2.7 PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada fraktur clavicula ada dua pilihan yaitu
dengan tindakan bedah atau operative treatment dan tindakan non bedah
atau konsevatif.2
Pada orang dewasa dan anak-anak biasanya pengobatannya
konservatif tanpa reposisi, yaitu dengan pemasangan mitela. Reposisi tidak
diperlukan, apalagi pada anak karena salah-sambung klavikula jarang
menyebabkan gangguan pada bahu, baik fungsi maupun keuatannya. Kalus
yang menonjol kadang secara kosmetik mengganggu meskipun lama-
kelamaan akan hilang dengan proses pemugaran. Yang penting pada
penggunaan mitela ialah letak tangan lebih tinggi daripada tingkat siku,
analgetik, dan latihan gerak jari dan tangan pada hari pertama dan latihan
gerak bahu setelah beberapa hari.3
Tidakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :2
1. Fraktur terbuka.
2. Terdapat cedera neurovaskuler.
3. Fraktur comminuted.
9
4. Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.
5. Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).
6. Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya
(malunion).
2.8 KOMPLIKASI
Komplikasi akut 6
- Cedera pembuluh darah
- Pneumouthorax
Komplikasi lambat 6
- Mal union: proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi
dalam waktu semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau
abnormal.
- Non union: kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6
bulan
3.0 PROGNOSIS
Prognosis jangka pendek dan panjang sedikit banyak bergantung
pada berat ringannya trauma yang dialami, bagaimana penanganan yang
tepat dan usia penderita. Pada anak prognosis sangat baik karena proses
penyembuhan sangat cepat, sementara pada orang dewasa prognosis
tergantung dari penanganan, jika penanganan baik maka komplikasi dapat
diminimalisir.
10
BAB III. LAPORAN KASUS
3.2 Anamnesa
Keluhan Utama:
Nyeri pada bahu kiri
Riwayat Penyakit Sekarang:
Riwayat Pengobatan
Disangkal
11
Pemeriksaan Fisik
I.Status Generalis
Keadaan Umum : Cukup
L : Deformitas (+)
M : ROM Terbatas
13
Gambar 13 Foto Klinis pasien
3.4 Planning
14
Hematokrit 37,4 37-49 %
Trombosit 353 150-450 109/L
PPT
PPT Penderita 9,8 Beda dgn kontrol
PPT Kontrol 9,4 <2 detik
APPT
APPT Penderita 24,6 Beda dgn kontrol
APPT Kontrol 27,3 <7 detik
FAAL HATI
SGOT 31 10-35 U/L
SGPT 20 9-43 U/L
GULA DARAH
Glukosa Sewaktu 108 <200 mg/Dl
FAAL GINJAL
Kreatinin Serum 0,8 0,6-1,3 mg/dL
BUN 8 6-20 mg/dL
Urea 18 12-43 g/d
L
A. Radiologis
15
Gambar 15 Xray sebelum oprasi Gambar 16 Xray sebelum oprasi
16
Gambar 17 Xray Setelah Oprasi Gambar 18 Xray Setelah Oprasi
3.5 Prognosis
Ad Vitam: Ad
bonam
Ad Functionam: ad bonam
Ad Sanationam: ad bonam
18
3.7 Follow Up
19
Kamis 29 Mei 2017
A) Post open reduction klavikula (s) ec close fraktur klavikula sinistra 1/3 distal
H1 Pos Op
P) Inf Rl 20 TPM
Inj Ceftriakson 2x500 mg
Inj Antrain 3x1a
Inj ranitidin 2x25 gram
20
Jumat 30 Mei l 2017
S) Nyeri pada luka operasi
O) KU : cukup TD: 110/80 RR : 18x/m
Kes : alert N : 84x/m Tax : 36,5
K/L : a/i/c/d-/-/-/-
Tho : C/ S1S2 tunggal e/g/m -/-/- P/ Ves+/+ Rh -/- Wh -/-
Abd : flat, BU + normal, timpani, soepel
Ext : akral hangat keempat ekstremitas, tidak ada oedem
Status lokalis:
21
Feel : Nyeri Tekan (+)
Movement : ROM terbatas (+)
A) Post open reduction + pinning humerus (s) ec close fraktur suprakondiler
humerus Gartland Tipe III H5 Post Op
P) Antrain 3x1 a
Pro krs
19
BAB IV. KESIMPULAN
1. Telah diperiksa pasien atas nama Heri Haaryanto usia 30 tahun datang dengan keluhan
utama nyeri pada bahu kiri. Setelah dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang pasien didiagnosis Close Fraktur Clavicula !/3 lateral Sinistra.
Dari anamnesa didapatkan adanya keluhan benjolan pada paha kiri bagian distal. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan adanya deformitas pada region clavicula sinistra
2. Penatalaksanaan pada pasien ini dilakukan ORIF clavicular sinistra
20
DAFTAR PUSTAKA
1. Koval KJ, Zuckerman JD. Interthrochanteric Fractures. In : Bucholz RW, Heckman JD,
Rockwood CA, Green DP, eds. Rockwood & Green's Fractures in Adults. 6th Edition. Vol
2. Philadhelphia: Lippincott Williams & Wilkins, 2006: 1109-1122.
2. Pecci M, Kreher JB. Clavicle fracture. [Cited] January, 1st 2008. Available from:
URL: http://www.aafp.org/afp/2008/0101/p65.html.
3. buku
4. sobota
5.. Wibowo DS, Paryana W. Anggota gerak atas. In: Anatomi Tubuh Manusia.
Bandung: Graha Ilmu Publishing, 2009, p.3-4.
6.Salomon L, Apley GA. Apleys System of Orthopaedics and Fractures. 8th Edition. London
: Hodder Arnold, 2001: 733-735.
7. Terry Canale, James H. Beaty. Campbells operative Orthopaedics, volume 4, eleventh edition.
Memphis,Tennesse : Mosby elsevier, 2007: 3371-3375.
8. Kyle J. Jeray. Acute midshaft clavicular fracture. Greenville Hospital : Journal of American
Academy Orthopaedic Surgeon, 2007 : 239-248.
9..Rubino LJ. Clavicle Fracture. [Cited] March, 7th 2012. Available from: URL:
http://emedicine.medscape.com/article/1260953-overview#a0199.
10.Sjmsuhidajat R, Jong WD. Sistem muskuloskeletal. In: Buku ajar ilmu bedah. 2nd
ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004, p. 841.
11.Abbasi D. Clavicle Fractures. [Cited] November, 9th 2012. Available from: URL:
http://www.orthobullets.com/trauma/1011/clavicle-fractures Accessed: November 22th
2012.
21