FRAKTUR CLAVICULA
Oleh:
Pembimbing:
dr. Rieva Ermawan, Sp.OT(K)
i
BAB I
PENDAHULUAN
Fraktur adalah hilangnya kontuinitas tulang, tulang rawan sendi dan tulang
rawan, epifise yang bersifat total maupun parsial. Untuk mengetahui mengapa dan
bagaimana tulang mengalami kepatahan, harus diketahui keadaan fisik tulang dan
keadaaan trauma yang dapat menyebabkan tulang patah. Kebanyakan fraktur
terjadi karena kegagalan tulang menahan tekanan terutama tekanan membengkok,
memutar dan tarikan. Fraktur klavikula adalah kerusakan dari tulang klavikula
(biasanya disebut dengan tulang selangka). Tulang tersebut menghubungkan
sternum ke bahu.1
Terdapat 5-10% fraktur clavicula dari semua jenis fraktur. Fraktur ini
kebanyakan terjadi pada pria yang berusia kurang dari 25 tahun, namun juga lebih
sering terjadi pada pria yang lebih tua, yaitu >55 tahun dan pada wanita >75
tahun.2
Menurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering
terjadi akibat jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstrechedhand)
dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai klavikula, namun
baru-baru ini telah diungkapkan bahwa sebenarnya mekanisme secara umum
patah tulang klavikula adalah hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan
yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras.3
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Osteologi
Pada potongan koronal, tulang klavikula merupakan tulang yang kecil dan
tipis, lebih lebar pada sisi medial dan terlihat jelas lebih tipis pada sepertiga
lateral. Pada potongan axial, struktur tiga dimensi tulang klavikula semakin jelas
telihat. Tulang klavikula berbentuk seperti huruf S, pada ujung sisi medial
berbentuk cembung dan ujung sisi lateral berbentuk cekung. Pada proyeksi axial,
tulang klavikula baik sisi medial maupun lateral mempunyai permukaan yang
datar, dihubungkan oleh bagian tengah klavikula yang berbentuk seperti tabung
dan tipis. Area transisi pertengahan tulang klavikula menunjukkan struktur
penghubung yang lemah. Pertengahan klavikula, merupakan daerah yang paling
sering terjadi fraktur. Pada akhirnya, jika terlihat pada potongan sagital, luas
daerah transisi tulang klavikula dari anterior ke posterior dapat terlihat dengan
jelas.4,5
6
Gambar 1. Osteologi Klavikula.
Ligamen medial
Bulbus-bulbus pada ujung medial klavikula menyokong sendi
sternoclavicular. Terdapat beberapa lapis dari ligamen tersebut yang mendukung
2
sendi tersebut, yang sangat diperlukan secara anatomis apabila terjadi fraktur dan
pergeseran tulang.
Ligamen kapsul
Penebalan yang spesifik pada sendi sternoclavicular menunjukkan suatu
ligamen kapsul. Penebalan ini terdapat pada sisi anterosuperior dan posterior dari
kapsul. Ligamen-ligamen ini mungkin merupakan persendian sternoclavicular
yang paling kuat dan yang menghambat pergeseran superior dari sisi medial
klavikula, dan pergeseran inferior pada sisi ujung lateral klavikula. Kapsul
posterior ditetapkan sebagai struktur yang paling penting dalam menahan
pergeseran/translasi ke arah anterior maupun posterior pada sendi
sternoclavicular. 4,5
Gambar 2. Ligamen sternoclavicular yang kuat menopang klavikula pada posisi yang tepat.
6
Gambar 3. Ligamen Glenohumeral.
3
6
Gambar 4. Ligamen Sternoclaviular.
Ligamen interclavicula
Ligamen-ligamen yang kuat terbentang dari medial klavikula sampai sisi
superior sternum sampai kontralateral dari klavikula. Ligamen tersebut
merenggang pada saat bahu diangkat tetapi menghambat pergeseran yang
menurun dari ujung lateral klavikula.
Ligamen costoclavicula
Ligamen costoclavicula merupakan ligamen yang kuat yang berjalan dari
bagian atas dari iga pertama dan bagian yang berdekatan dari sternum sampai
bagian inferior dari klavikula. Kadang-kadang, ligamen tersebut keluar dari
bagian medial klavikula yang menjadi tempat perlengketan fossa rhomboid.
Untuk tujuan studi tentang anatomi, serat-serat ligamen costoclavicular
menstabilkan medial klavikula melawan rotasi keatas dan kebawah.
Ligamen coracoclavicular
Ligamen trapezoid dan conoid merupakan ligamen yang tebal, dan kuat
yang berjalan dari dasar dari processus coracoid dari scapula sampai bagian
inferior dari lateral klavikula. Ligamen trapezoid menempel pada tonjolan tulang
yang spesifik, sedangkan ligamen conoid yang lebih medial berinsersi pada
conoid tubercle. Ligamen-ligamen ini memberikan fungsi yang penting sebagai
suspensi dari korset bahu pada klavikula.4
4
Ligamen Acromioclavicular
Kapsul dari sendi acromioclavicular membentuk ligamen-ligamen
acromioclavicular. Pada bagian superior, dan pada bagian posterosuperior,
ligamen tersebut menahan pergeseran anteroposterior dari distal klavikula. Studi
biomekanis yang terbaru menyebutkan bahwa kapsul acromioclavicular menahan
translasi anterior-posterior.4
Anatomi otot
Beberapa otot yang penting mempunyai origo dan insersi di klavikula.
Pada bagian medial, terdapat origo dari pectoralis mayor dan sternohyoid. Sudut
dari fraktur klavikula yang paling penting, yaitu pada superomedial klavikula
dengan origo pada sternocleidomastoid. Pada fraktur pertengahan klavikula, origo
tersebut di konversikan kepada insersi, sternocleidomastoid menjadi elevator
medial klavikula. Pada permukaan bawah pertengahan klavikula merupakan titik
insersi dari otot subclavius. Pada bagian lateral, anterior klavikula merupakan
tempat dari origo deltoid bagian anterior dengan klavikula bagian posterosuperior
juga menjadi insersi tambahan dari otot trapezius. Otot lain yang penting yang
berhubungan dengan anatomi klavikula yaitu platysma. Otot platysma berlokasi
pada jaringan subcutan pada fascia cervical, platysma mempunyai origo diatas
deltoid dan pectoralis mayor dan menyilang pada permukaan anterior superfisial
klavikula sebelum berinsersi pada mandibula, kulit, dan otot mulut.4
Anatomi Neurovaskular
Dari segi sudut pandang untuk kepentingan bedah, anatomi neurovaskular
dibagi menjadi anterior dan posterior. Pada bagian anterior, struktur yang paling
utama yaitu saraf supraclavicular. Percabangan dari pleksus cervical, saraf
tersebut berorigo sebagai trunkus pada batas posterior dari sternocleidomastoid.
Trunkus tersebut dibagi menjadi anterior, pertengahan, dan saraf posterior yang
melintasi permukaan superfisial dari bagian dalam klavikula sampai platysma.
5
Jupiter dan Ring merekomendasikan lokasi dan preservasi saraf supraclavicular
selama pendekatan bedah pada pertengahan klavikula.
Tulang klavikula mempunyai fungsi yang penting sebagai tulang
pelindung pleksus brakhialis, vena jugular dan subclavia. Secara spesifik,
permukaan superior dari pertengahan klavikula membentuk batas inferior dari
segitiga posterior leher. Isi dari sgitiga tersebut yang penting adalah pleksus
brachialis dan arteri subclavia.4,5
6
Gambar 5. Pleksus brachialis.
7
hanya 6% yang jatuh dengan tangan terulur. Tidak ditemukan hubungan antara
lokasi fraktur dan mekanisme trauma. Mekanisme utama penyebab fraktur
klavikula adalah kompresi. Untuk sebagian besar fraktur klavikula, diperlukan
ruda paksa secara langsung pada bagian lateral bahu. Kecuali bila lengan atas
secara signifikan terulur ke bahu, akan menyebabkan ketegangan dan bukan
kompresi yang menyebabkan fraktur klavikula.8
Trauma Langsung
Oleh karena jaringan subcutan klavikula yang tipis, membuat klavikula rentan
terhadap trauma. Dengan posisi langsung, sama seperti tibia atau ulna.
Mekanisme tersebut dapat terjadi baik karena trauma tumpul maupun trauma
tajam. Karena trauma langsung tidak tergantung dari kekuatan otot atau posisi
lengan atas, semua regio klavikula mudah terkena. Aktivitas olahraga dapat
menyebabkan trauma langsung terhadap klavikula termasuk bersepeda maupun
bermain ski. Berdasarkan studi terbaru dari swedia didapat bahwa bersepeda
merupakan penyebab utama terjadinya fraktur klavikula baik pada laki-laki
maupun perempuan. Beberapa grup peneliti dari Jepang memeriksa 3103 kasus
fraktur ekstremitas atas atau dislokasi pada pemain ski salju dan ski. Fraktur
klavikula banyak terjadi pada pemain ski (32%) sedangkan pemain ski salju
paling banyak terkena fraktur pada pergelangan tangan (62% dari jumlah
seluruhnya).8
8
terjadi jika ligamen-ligamen costoclavicular tetap utuh.
9
Gambar 6. Klasifikasi Fraktur Klavikula berdasarkan Allman
10
• Tipe IV : ligamen coracoclavicular utuh melekat pada lengan periosteal
ditambah fragmen proksimal ditinggalkan
• Tipe V : Kominutif
Modifikasi klasifikasi Allman Grup III oleh Neer dibagi menjadi 5 tipe,
yaitu:
• Tipe I : Pergeseran minimal
• Tipe II : Bergeser
• Tipe III : Intra articular
• Tipe IV : Terpisah pada epifisis
• Tipe V : Kominutif
11
2.4 Manifestasi Klinis
Gambaran klinis pada patah tulang klavikula biasanya penderita datang
dengan keluhan jatuh atau trauma. Pasien merasakan rasa sakit bahu dan
diperparah dengan setiap gerakan lengan. Pasien biasanya datang dengan
menggendong lengan yang sakit dengan lengan yang sehat.
Pada pemeriksaan fisik tampak bahu pasien yang sakit lebih pendek
dibanding yang sehat, dan cenderung lebih rendah. Tampak edema, ekhimosis,
dan tegang di atas klavikula. Luka lecet pada klavikula menunjukkan adanya
fraktur akibat mekanisme langsung. Pasien akan terasa nyeri tekan pada daerah
fraktur dan kadang-kadang terdengar krepitasi pada setiap gerakan. Dapat juga
terlihat kulit yang menonjol akibat desakan dari fragmen patah tulang.
Pembengkakan lokal akan terlihat disertai perubahan warna lokal pada kulit
sebagai akibat trauma dan gangguan sirkulasi yang mengikuti fraktur. Disfungsi
nervus di distal lesi menandakan adanya trauma pada pleksus brachialis.
Penurunan pulsasi menandakan adanya trauma pada arteri subclavia. Stasis vena,
dan bengkak menandakan adanya trauma pada vena subklavia. 10,11
2.5 Radiologis
Evaluasi pada fraktur clavicula yang standar berupa proyeksi anteroposterior (AP)
yang dipusatkan pada bagian tengah clavicula. Pencitraan yang dilakukan harus
cukup luas untuk bisa menilai juga kedua AC joint dan SC joint. Bisa juga
digunakan posisi oblique dengan arah dan penempatan yang baik. Proyeksi AP
20-60° dengan cephalic terbukti cukup baik karena bisa meminimalisir struktur
toraks yang bisa mengganggu pembacaan. Karena bentuk dari clavicula yang
berbentuk S, maka fraktur menunjukkan deformitas multiplanar, yang
menyebabkan susahnya menilai dengan menggunakan radiografi biasa. CT scan,
khususnya dengan 3 dimensi meningkatkan akurasi pembacaan.10,11
12
Gambar 8. Proyeksi anteroposterior memperlihatkan fraktur klavikula 1/3 bagian tengah
menggambarkan pola fraktur yang relatif khas.
Gambar 9. Proyeksi anteroposterior memperlihatkan fraktur klavikula 1/3 distal, tipe II,
menunjukkan perpindahan yang lebar.
13
2.6 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada fraktur klavikula terdapat dua pilihan yaitu secara
konservatif atau operatif. Kebanyakan patah tulang klavikula telah berhasil
ditangani dengan metode non operatif. Perawatan non operatif yaitu dengan cara
mengurangi gerakan di daerah patah tulang. Tujuan penanganan adalah menjaga
bahu tetap dalam posisi normalnya dengan cara reduksi tertutup dan imobilisasi.
Modifikasi spika bahu (gips klavikula) atau balutan berbentuk angka delapan atau
strap klavikula dapat digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke
belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila dipergunakan strap
klavikula, ketiak harus diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera
kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran darah dan
saraf kedua lengan harus dipantau.7,12
Fraktur 1/3 distal klavikula tanpa pergeseran dan terpotongnya ligament
coracoclavicular atau acromioclavicular dapat ditangani dengan sling dan
pembatasan gerakan lengan. Bila fraktur 1/3 distal disertai dengan terputusnya
ligamen coracoclavicular, akan terjadi pergeseran, yang harus ditangani dengan
reduksi terbuka dan fiksasi interna. 7
14
Gambar 11. Figure of eight
15
Tindakan pembedahan dapat dilakukan apabila terjadi hal-hal berikut :12
1. Fraktur terbuka.
2. Terdapat cedera neurovaskuler.
3. Fraktur comminuted.
4. Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.
5. Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).
6. Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya
(malunion).
2.7 Komplikasi
Komplikasi dini
- Cedera pembuluh darah : Hal ini jarang terjadi , biasanya terjadi karena trauma
awal atau tekanan sekunder dari kallus atau deformitas yang tersisa.
- Pneumouthorax
- Haemothorax
- Cedera pleksus Brachialis
Komplikasi lanjut
- Malunion: Proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu
semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal. Biasanya
berupa pemendekan dengan adanya angulasi. Sebagian besar merupakan
masalah kosmetik, dimana fungsi dari bahu masih normal. Eskola
melaporkan bahwa pemendekan yang lebih dari 15 mm dapat menimbulkan
nyeri oleh karena adanya penonjolan dari fragmen tulang. Diperlukan
osteotomy, cangkok tulang, dan fiksasi untuk memperbaiki deformitas
tersebut.
- Nonunion: Didiagnosa dari jika tidak ada penyambungan tulang secara
radiografi selama 4 sampai 6 bulan. Daerah yang paling sering terkena yaitu
pada pertengahan klavikula karena hanya sedikit jaringan lunak yang
menempel. Insidensi sekitar 0,9 % sampai 4 %. Faktor predisposisinya yaitu
16
karena immobilisasi yang tidak adekuat, fragment fraktur yang terlalu
bergeser, lokasi daerah fraktur, fraktur terbuka, dan adanya refaktrur.10
2.8 Prognosis
Prognosis jangka pendek dan panjang sedikit banyak bergantung
pada berat ringannya trauma yang dialami, bagaimana penanganan yang tepat dan
usia penderita. Pada anak prognosis sangat baik karena proses penyembuhan
sangat cepat. Pada anak membutuhkan lama imobilisasi yang lebih pendek (2-4
minggu) dibanding dewasa (4-8 minggu). Pada orang dewasa prognosis juga
tergantung dari penanganan, jika penanganan baik maka komplikasi dapat
diminimalisir. Kebanyakan fraktur klavikula dapat sembuh dengan pengobatan
non operatif, meskipun kurang baik dalam hal kosmetik.11
17
DAFTAR PUSTAKA
12. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Sistem muskuloskeletal. In: Buku ajar ilmu
bedah.2nd ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004, p. 841.
18