A. Anatomi
1. Clavicula
a. Anatomi tulang
Clavicula merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf S, pada
ujung sisi medial berbentuk cembung dan ujung sisi lateral berbentuk
cekung. Pada proyeksi axial, tulang klavikula baik sisi medial maupun
lateral mempunyai permukaan yang datar, dihubungkan oleh bagian
tengah klavikula yang berbentuk seperti tabung dan tipis. Area transisi
pertengahan tulang klavikula menunjukkan struktur penghubung yang
lemah. Pertengahan klavikula, merupakan daerah yang paling sering
terjadi fraktur. Pada akhirnya, jika terlihat pada potongan sagital, luas
daerah transisi tulang klavikula dari anterior ke posterior dapat terlihat
dengan jelas (Koval & Zuckerman, 2006).
b. Anatomi otot
Clavicula memiliki origo dan insersio dari beberapa otot-otot
penting. Pada bagian medial, terdapat origo dari pectoralis mayor dan
sternohyoid. Sudut dari fraktur clavicula yang paling penting, yaitu
pada superomedial klavikula dengan origo pada sternocleidomastoid.
Pada fraktur pertengahan clavicula, origo tersebut dikonversikan kepada
insersio, sternocleidomastoid menjadi elevator medial dari clavicula.
Pada permukaan bawah pertengahan clavicula merupakan titik insersi
dari otot subclavius. Pada bagian lateral, anterior clavicula merupakan
tempat dari origo deltoid bagian anterior dengan clavicula bagian
pergeseran
5. Fase Remodeling
Tulang baru yang terbentuk mendekati struktur normal. Selama
beberapa bulan atau tahun, proses remodeling dibentuk ulang oleh proses
resorpsi dan formasi tulang yang terus menerus. Selama pertumbuhan
memanjang tulang, maka daerah metafisis mengalami remodeling
(pembentukan) dan pada saat yang bersamaan epifisis menjauhi batang
tulang secara progresif. Remodeling tulang terjadi sebagai hasil proses
antara deposisi dan resorpsi osteoblastik tulang secara bersamaan. Proses
remodeling tulang berlangsung sepanjang hidup, dimana pada anak-anak
dalam masa pertumbuhan terjadi keseimbangan (balance) yang positif,
fragment
distal
terhadap
proksimal
dan
Normal
0 - 1800
0 - 450
0 - 1800
0 - 600
Fungsional
0 - 1200
0 - 300
0 - 1200
0 - 400
0 - 700
0 - 300
0 - 800
0 - 450
650 - 700
0 - 500
0 - 100
0 - 500
b. Kekuatan otot
Memperbaiki
kekuatan
otot-otot
berikut
muskulus
c. Sasaran fungsional
Memperbaiki dan mengembalikan fungsi bahu untuk dapat
menjalankan pekerjaan dan aktivitas sehari-hari pasien.
2. Dua minggu
a. Pemeriksaan fisik
Periksa gerakan bahu dan siku. Periksa sling agar nyaman dan
lihat apakah terjadi abrasi kulit. lengan harus dalam posisi rotasi interna
dan siku fleksi 900.
b. ROM : Lanjutkan gerak penuh pada siku, pergelangan tangan, tangan
dan jari-jari. Mulai latihan pendulum bahu sampai batas toleransi. Aktif
ROM diperbolehkan pada pergelangan tangan dan jari-jari.
c. Kekuatan otot : Lanjutkan isometric excercise pada siku dan
pergelangan tangan. Mulai penguatan deltoid secara isometric.
d. Aktifitas fungsional : Ekstremitas yang sehat digunakan untuk higiene
dan perawatan diri.
e. Weight bearing : Non Weight Bearing.
f. Metode penanganan :
Sling : periksa ukuran sling.
Open reduction dan internal fixation : Lepaskan benang jahitan.
Periksa adanya eritema, cairan atau indurasi pada luka.
3. Empat hingga enam minggu
a. Pemeriksaan fisik
Periksa tempat fraktur, apakah terdapat nyeri tekan
dan
Daftar Pustaka
Apley & Salomon (2005). Buku Ajar Orthopedi dan Fraktur Sistem Apley. (Alih
bahasa Edi, N). (Edisi 7). Jakarta: Widya Medika.
Banerjee, R., Waterman, B., Padalecki, J., Robertson, W. 2011. Management of
Distal clavicle fracture. University of Texas Southwestern Medical
Center : Journal of American Academy Orthopaedic Surgeon,: p392-401.
B.P.
2016.
Clavicle
Fractures.
Medscape.
U.
2016.
Clavicle
Fractures.
Orthobullets
Journal.
http://www.orthobullets.com/trauma/1011/clavicle-fractures.
Diakses
Medical
Journal.
Vol.
58
1.