Anda di halaman 1dari 35

BED SIDE TEACHING

PNEUMONIA - BRONKOPNEUMONIA
NAMA : NATHANIEL NICKANDER PRAMUDITHA PEKASA (1415079)
PEMBIMBING : DR. CHRISTIANUS W. H, M.SI, MED, SP.A

KSM Ilmu Kesehatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Rumah Sakit Immanuel Bandung
2018
I. IDENTITAS PASIEN
 Nama : An. CPD
 Jenis Kelamin : Laki−laki
 Tanggal Lahir : 15/8/2011
 Umur : 7 tahun 2 bulan
 Nama Ayah : Tn. D
 Nama Ibu : Ny. S
 Pekerjaan Ayah/Ibu : Wiraswasta/ibu rumah tangga
 Alamat : Bandung
 Tanggal mulai dirawat : 15 Oktober 2018
 Tanggal pemeriksaan : 20 Oktober 2018
II. ANAMNESIS

 Heteroanamnesis : diberikan oleh ibu kandung

 Keluhan Utama : Panas badan

Seorang anak laki laki dibawa ke IGD RSI dengan keluhan panas badan, panas badan
dirasakan sejak 5 hari SMRS. Mendadak tinggi, terus menerus, siang sama dengan malam. Anak
tampak sesak, semakin lama semakin bertambah, sejak 4 hari SMRS. Sesak tidak berhubungan
dengan aktivitas. Keluhan sesak nafas tidak disertai dengan adanya suara mengi/ mengorok,
juga tidak disertai bengkak pada kedua kelopak mata/ kedua tungkati serta kebiruan pada
ujung jari / sekitar mulut.
penderita tidur dengan satu bantal. Batuk pilek 7 hari SMRS, dahak sulit keluat. Keluhan disertai
mual, muntah 1 kali, isi makanan, sebanyak ¼ - ½ gelas. Tidak ada kejang ataupun penurunan kesadaran.
Pasien belum BAB sejak 5 hari SMRS, BAK tidak ada keluhan. Suhu diukur di rumah dengan
termometer digital pada ketiak 39 celcius. Keluhan juga disertai nyeri kepala, anak lemas, dan mudah
marah. Nafsu makan berkurang hanya saat sakit, OT tidak merasa anaknya kurus.

 R. penyakit dahulu :

rawat inap 1 bulan yang lalu (12/9/18) dengan tifoid dan BP, tidak ada riwayat tersedak. Tidak ada
riwayat kontak dengan orang dewasa dengan batuk lama atau berdarah, batuk pilek lama dan berulang.
 R. penyakit keluarga :

Tidak ada keluarga mengalami keluhan yang sama. Riwayat asma tidak ada. Riwayat
pengobatan batuk lama tidak ada.

 R. lingkungan :

Lingkungan sekitar tidak ada yang menderita sakit seperti ini. Sumber air adalah
PDAM. Tidak ada yang merokok di rumah. Ventilasi baik, sinarmatahari masuk.
 R. Gizi dan nutrisi :

Makan makanan keluarga, masak sendiri, tidak memiliki kebiasaan jajan makanan
sembarangan.

 R. alergi :

Tidak terdapat riwayat alergi makanan, obat, cuaca, debu sampai saat ini.
 R. imunisasi

BCG √

DPT √ √ √

POLIO √ √ √

Hep. B √ √ √

Campak √
III. PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum
 Kesadaran : compos mentis
 Kesan Sakit : sakit sedang

Tanda – Tanda Vital


 Nadi : 134 x/menit, regular, equal, isi cukup
 Respirasi : 24 x/menit, tipe abdominotorakal
 Suhu : 36,4C diukur di dahi (telah diberi obat)
 Saturasi O2 : 98% tanpa oksigen
 Status Antropometri :
 Berat badan : 29 kg
 Tinggi badan : 129 cm
 BMI : 17, 42 kg/m2
 Status pertumbuhan berdasarkan WHO Growth Reference:
 BMI menurut usia : 1 s/d 2 (normal)
PEMERIKSAAN FISIK

 Kepala : Bentuk dan ukuran normal, rambut hitam, tidak mudah dicabut, tidak terdapat lesi pada
kulit kepala
• Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor, refleks cahaya (+/+)
• Hidung : Bentuk hidung normal, tidak ada pernapasan cuping hidung, sekret (-/-), tidak ada
perdarahan hidung
• Mulut : Peri Oral Cyanosis tidak ada, Mukosa bibir basah, mukosa lidah basah, tidak ada
perdarahan gusi, tonsil T1/T1, tonsil, faring tidak hiperemis
• Telinga : Bentuk dan ukuran normal, tidak ada secret

 Leher : tidak ada retraksi suprasternal, kelenjar getah bening tidak teraba membesar
 Paru – paru :
• Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan simetris kanan = kiri, retraksi intercostalis (-/-)
• Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris kanan = kiri
• Perkusi : dull ar ICS II sd IV linea midclavicularis dextra
• Auskultasi : Vesicular breath sound kanan menurun dibandingkan kiri, ronkhi (+/+) basah halus
pada paru kanan atas.Vocal fremitus dan taktil fremitus kanan meningkat
dibandingkan kiri

 Jantung :
• Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
• Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
• Perkusi : Dalam batas normal
 Abdomen :
• Inspeksi: Datar, tidak ada retraksi epigastrium
• Auskultasi : Bising usus (+) normal
• Perkusi : Timpani, ruang traube kosong
• Palpasi : Soepel, hepar dan lien tidak teraba, turgor kembali cepat

 Ekstremitas :
Akral hangat, Capillary refill time < 2 detik, tidak ada oedem, tidak ikterik, tidak sianosis
IV. RESUME

Anak laki-laki 7 tahun 2 bulan, panas badan sejak 5 hari SMRS, mendadak tinggi, terus
menerus, siang sama dengan malam, tampak sesak, semakin bertambah sejak 4 hari SMRS. Batuk
pilek sejak 4 hari SMRS, dahak sulit keluar. Mual muntah 1 kali isi makanan 1/4 - ½ gelas. Tidak
ada kejang/ penurunan kesadaran. Belum BAB sejak 5 hari SMRS. Suhu di rumah 39 celcius
(aksilar). Nyeri kepala, lemas, mudah marah. Opname 1 bulan yang lalu karena tifoid dan BP.
Pemeriksaan fisik

 Keadaan umum : tampak tenang  Paru – paru :VBS kanan menurun


 Kesan sakit : sakit sedang dibandingkan kiri, dull ar ICS II sd IV
LMCD, ronkhi (+/+) basah halus ar
 Kesadaran : cm (GCS 15)
superior dextra, VF dab TF kanan
Tanda vital : meningkat dibandingkan kiri
 TD :−
 Nadi : 134 x/menit, regular,
equal, isi cukup
 Respirasi : 24 x/menit, tipe
abdominotorakal
 Suhu : 36,4C diukur di dahi
(telah diberi obat)
 Saturasi O2 : 98% tanpa oksigen
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

15 OKTOBER 2018
HEMATOLOGI RUTIN
X-RAY THORAX AP/PA
 Hemoglobin : 10,9 g/dL
 Hili kasar
 Hematokrit : 35 %
 Corakan bronkovaskular bertambah
 Leukosit : 20.01/mm3
 Bercak lunak lapang atas tengah kanan
 Trombosit : 347.000/mm3
 Kesimpulan : pneumonia lobaris (lobus superior
 Eritrosit : 4,2 juta
kanan)
 MCV/MCH/MCHC : 83/26/33
 B/E/N/S/L/M 0,7/0,1/0/85,6/10,6/3
 GDS : 95
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

16 OKTOBER 2018
HEMATOLOGI RUTIN
 Hemoglobin : 11,8 g/dL
 Hematokrit : 36%
 Leukosit : 20.95/mm3
 Trombosit : 410.000/mm3
 Eritrosit : 4,4 juta
 MCV/MCH/MCHC : 82/27/33
 B/E/N/S/L/M : 0,2/0/0/90,5/7,4/1,9
 IgM anti Salmonella : positif
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

19 OKTOBER 2018
HEMATOLOGI RUTIN
 Hemoglobin : 13,0 g/dL
 Hematokrit : 41 %
 Leukosit : 18,91/mm3
 Trombosit : 608.000/mm3
 Eritrosit : 5 juta
 MCV/MCH/MCHC : 83/26/31
 B/E/N/S/L/M : 2/0,3/0/74,1/17,5/6,1
V. DIAGNOSIS

 DIAGNOSIS BANDING :
 Pneumonia e.c dd/ susp bacterial infection
 susp viral infection

 DIAGNOSIS KERJA
 Pneumonia lobaris e.c susp. bacterial infection + demam tifoid
VI. PENATALAKSANAAN

Non−Farmakologi Farmakologi
Rawat inap  Endostein syr 3 x 1 cth po

Tirah baring  Combivent + pulmicort nebulize 3x

Monitor saturasi —> bila <90% berikan 02 dan  PCT 3x300 mg iv prn
pertahankan >92%  Probiokid 1 x 1 bks po

Edukasi kepada orang tua  Dexamethasone 2 x 3 mg iv

Infus futrolit 1500 cc/24 jam  Microlac supp pr


 Amikacin 2 x 250 mg iv
 Ceftriaxone 2 x 1 g iv
 Ondancentron 2 x 3 mg iv
VII. PROGNOSIS

 Quo ad vitam : ad bonam


 Quo ad functionam : dubia ad bonam
 Quo ad santionam : dubia ad bonam
PNEUMONIA
I. DEFINISI

 Pneumonia adalah infeksi akut parenkim paru yang meliputi alveolus dan jaringan
interstitial, yang dapat disebabkan oleh mikroba, termasuk bakteri, virus, jamur.
 Bronkopneumonia merujuk pada inflamasi paru yang terpusat di bronkiolus dan membuat
produksi eksudat mukopurulen yang menyebabkan obstruksi beberapa saluran nafas yang
kecil, sehingga terbentuk konsolidasi yang tidak menyeluruh dari lobulus yang berdekatan
II. ETIOLOGI
III. EPIDEMIOLOGI

• 16% dari kematian pada anak di bawah 5


WHO (2015) : tahun disebabkan oleh pneumonia

RISKESDAS • pneumonia merupakan penyebab kematian


(2007) : kedua setelah diare diantara balita(15,5%)

• 14% dari 147.000 anak <5 tahun di


UNICEF : Indonesia meninggal karena pneumonia
IV. FAKTOR RISIKO

KEMUNGKINAN BESAR KEMUNGKINAN FAKTOR


FAKTOR RISIKO PASTI
FAKTOR RISIKO RISIKO
 Malnutrisi  Kedua orangtua merokok  Edukasi ibu
 Berat badan lahir rendah  Defisiensi Zinc  Tempat penitipan anak
 ASI tidak eksklusif pada 4 bulan  Pengalaman ibu sebagai  Curah hujan(Kelembapan)
pertama kehidupan caregiver  Dataran tinggi (udara dingin)
 Polusi udara dalam ruangan  Penyakit penyerta  Usia kelahiran
 Sesak (contohnya, diare, penyakit  Polusi udara di Lingkungan
jantung, Asma)
KLASIFIKASI DERAJAT BERAT PNEUMONIA (S/D USIA 5 TAHUN)
V. PATOGENESIS

STADIUM KONGESTI
STADIUM HEPATISASI MERAH

STADIUM HEPATISASI KELABU

STADIUM RESOLUSI
VII. PEMERIKSAAN PENUNJANG

HEMATOLOGI RUTIN
FOTO THORAX
PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

CRP
UJI SEROLOGIS
VIII. PENATALAKSANAAN

• Pada bayi hipoksia


TERAPI O2 • Untuk mempertahankan SpO2 >92%

• Paracetamol 15 mg/kgBB/kali diberikan 4-6 kali per hari


ANTIPIRETIK

• Untuk inisial terapi Amoksisilin 50 mg/kgBB IV atau IM tiap 6 jam


PEMBERIAN
ANTIBIOTIK
• Lini kedua : Ceftriaxone 80-100mg/kgBB IV 1x per harI
IX. PENCEGAHAN

VAKSIN PERTUSIS, CAMPAK, PNEUMOKOKUS DAN H.


Influenza
VAKSIN INFLUENZA UNTUK BAYI >6 BULAN DAN
USIA REMAJA
UNTUK ORANG TUA DAN PENGASUH BAYI <6 BULAN
DISARANKAN VAKSIN INFLUENZA DAN PERTUSIS
X. KOMPLIKASI

SISTEMIK PULMONAL
Sepsis Efusi Pleura
ARDS Empiema
Haemolytic Uremic Syndrome Abses Paru
Secondary thrombocytosis Pleuritis
Perikarditis
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai